Binatang yang bertaring dalam syariat Islam haram untuk dimakan. Oleh ulama dijelaskan bahwa yang dimaksud hewan bertaring adalah hewan yang berbahaya bagi manusia ) مَا يَعْدُو بِنَابِهِ عَلَى النَّاسِ ) seperti singa, macan, macan tutul dan serigala. Atau juga yang memakan daging )مَا يَأْكُلُ اللَّحْمَ ) seperti gajah dan kucing. Sebagian ulama ada juga yang mengharamkan keledai dan kera melalui hadis di atas karena keduanya memiliki taring. Binatang bertaring termasuk ke dalam binatang buas, sebagaimana dijelaskan dalam hadis. Keharaman binatang bertaring bisa pula diambil dari keterangan al- binatang buas, sekalipun pada dasarnya hewan tersebut halal, seperti kambing atau sapi. Di dalam binatang buas terdapat sifat yang ganas di mana mereka suka membunuh sesama. Dengan mengharamkan binatang buas, berarti Islam telah memberikan penghormatan pada manusia agar tidak memiliki sifat seperti binatang itu.
Islam itu indah, agama Rahmat bagi semesta alam, pembawa keselamatan bagi siapapun yang menaatinya
Selasa, 26 November 2024
Jumat, 22 November 2024
KEUTAMAAN MEMBACA AL QUR'AN
Dari Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu 'anhu, Rasulullah bersabda,
قْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ
"Rajinlah membaca Alquran, karena dia akan menjadi syafaat bagi penghafalnya di hari kiamat." (HR. Muslim 1910).
Demikian penjelasan mengenai syafaat dan keutamaan menghafal Alquran yang telah dirangkum dari berbagai sumber.
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu 'anhuma,
"Rasulullah menggabungkan dua jenazah uhud dalam satu kain kafan. Setiap hendak memakamkan, beliau tanya, "Siapa yang paling banyak hafalan qurannya?" Kemudian Rasulullah memposisikar yang paling banyak hafalannya di posis paling dekat dengan lahat. Lalu beliau bersabda,
تا شَهِيدٌ عَلَى هَؤُلَاءِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
"Saya akan menjadi saksi bagi mereka kelak di hari kiamat." (HR. Bukhari 1343 & Turmudzi 1053)
Dari Abu Mas'ud radhiyallahu 'anhu, Rasulullah bersabda,
الْقَوْمَ أَقْرَؤُهُمْ لِكِتَابِ اللَّهِ فَإِنْ كَانُوا فِي الْقِرَاءَةِ اءً فَأَعْلَمُهُمْ بِالسُّنَّةِ ... وَلاَ يَؤُمَنَّ الرَّجُلُ الرَّجُلَ فِي سُلْطَانِهِ
"Yang paling berhak jadi imam adalah yang paling banyak hafalan Alquran nya. Jika dalam hafalan Quran merek sama, maka didahulukan yang paling paham dengan sunnah... dan seseorang tidak boleh menjadi imam wilayah orang lain." (HR. Ahmad 1752 Muslim 1564, dan yang lainnya).
Bagi orang yang menghafal Alquran maka Allah tidak akan menyiksa jasadnya. Hadis riwayat Imam Al- Darimi dari Abu Umamah, Rasulullah bersabda;
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "لا يعذب الله قلبا كان فيه القرآن".
Rasulullah bersabda "Allah tidak akan menyiksa hati (seseorang) yang didalamnya ada Al Qur'an"
Dipakaikan Mahkota
يَجِيءُ القُرْآنُ يَوْمَ القِيَامَةِ فَيَقُولُ: يَا رَبِّ حَلَّهِ، فَيُلْبَسُ تَاجَ الكَرَامَةِ، ثُمَّ يَقُولُ: يَا رَبِّ زِدْهُ، فَيُلْبَسُ حُلَّةَ الكَرَامَةِ، ثُمَّ يَقُولُ : يَا رَبِّ ارْضَ عَنْهُ، فَيَرْضَى عَنْهُ، فَيُقَالُ لَهُ: اقْرَأْ وَارْقَ، وَيُزَادُ بِكُلِّ آيَةٍ حَسَنَةً ":
"Kelak di hari kiamat Al-Qur'an akan datang, seraya memohon kepada Tuhannya: 'Wahai Tuhan, pakaikanlah kepadanya (pembaca Al-Qur'an)!' Kemudian ia dipakaikan mahkota kemuliaan. Kemudian ia memohon kembali, 'Wahai Tuhan, tambahkanlah!' Kemudian dipakaikan pakaian kemuliaan. Kemudian ia memohon lagi, 'Wahai Tuhan, ridhailah dia!' Kemudian Allah pun meridhainya. Maka ia berkata: bacalah dan naiklah. Sebab setiap satu ayat akan dilipatkan satu kebaikan." (Imam Turmudzi, Sunan Turmudzi, Mesir: Mustafa al-Halabi, tt. juz V, hal. 178).
من عثمان بن عفان رضي الله عنه قال : قال رسول لَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « خَيرُكُم مَنْ تَعَلَّمَ قُرْآنَ وَعلَّمهُ » رواه البخاري
Dari Usman bin Affan ra, Rasulullah saw. bersabda, "Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Qur'an dan mengajarkannya.” (HR. Tirmidzi);
Kamis, 21 November 2024
SETIAP PENYAKIT ADA OBATNYA
"Setiap penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah obat sesuai dengan penyakitnya maka dia akan sembuh dengan seizin Allah SWT. (HR. Muslim).
Selasa, 19 November 2024
IMAN DAN PENGARUHNYA DALAM KEHIDUPAN
Iman seorang Muslim dapat berpengaruh dalam kehidupannya.
a. Arti dan Hakekat Iman;
o Kata lain dari “iman” adalah “percaya”, "yaqin".
o istilah lain dari pada iman adalah
tauhid, aqidah, ushuluddin.
o Iman itu ialah percaya kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “ (HR. Muslim).
o Iman itu ialah percaya kepada yang gaib (termasuk Surga dan Neraka, Jin, Iblis, Setan).
o Iman itu percaya dengan mata hati. Bukan menyaksikan dengan mata kepala. Yang disaksikan dengan mata kepada itu adalah bukti adanya sesuaatu yang dipercayai. Mis, Langit dan Bumi serta segala isinya. Silih pergantian Siang dan Mdilih, dsb.
Kalau sudah dilihat langsung dengan mata kepala apa yang dulunya itu dipercayai maka itu bukan lagi iman namanya, tapi kenyataan, kesaksian, syahadat. Karena itu alam dunia ini disebut juga alam syahadat.
Perhatikan kembali definisi iman menurut hadits : percaya kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “ (HR. Muslim).
Contoh lain tentang kejadian nanti di akhirat, disebutkan dalam Qur’an Surat Assajdah sbb.
Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata), “Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), niscaya kami akan mengerjakan kebajikan. Sungguh, kami adalah orang-orang yang yakin.” (As-Sajdah ayat 12)
Dan jika Kami menghendaki niscaya Kami berikan kepada setiap jiwa petunjuk (bagi)nya, tetapi telah ditetapkan perkataan (ketetapan) dari-Ku, “Pasti akan Aku penuhi neraka Jahanam dengan jin dan manusia bersama-sama. (As-Sajdah ayat 13)
Al-Hijr (15) ayat 2
رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْ كَانُوْا مُسْلِمِيْنَ
Orang kafir itu kadang-kadang (nanti di akhirat) menginginkan, sekiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang Muslim.
o Hakekat Iman
o Jumhur Ulama mengatakan bahwa (hakikat) iman itu diyqini dalam hati (al-i’tikadu bil qalb), diucapkan dengan lidah (wal ikraru bil lisan) dan dilaksanakan dengan anggota tubuh (wal ‘amalu bil arqam).
Dari pendapat jumhur Ulama intu menunjukkan bahwa iman harus dibuktikan dengan amal.
o Hakekat Ilmu itu, mendekatkan diri kepada Allah. Sebagaimana Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang bertambah ilmunya tetapi tidak bertambah petunjuk (pada)nya, maka ia akan bertambah jauh dari Allah.”
o Hakikat amal adalah membawa kemaslahatan dan mengantarkan ke syurga. Sebagai mana Firman Allah sbb.
QS.18/107-108
Sungguh, orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, untuk mereka disediakan surga Firdaus sebagai tempat tinggal, mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin pindah dari sana.
b. Hubungan Iman, Ilmu, dan Amal;
o Orang yg beiman dan berilmu akan memiliki kualitas ibadah dan amal yang lebih baik. Contoh orang yang shalat dan tahu tata cara shalat maka dia bisa melaksanakan shalat dengan lebih baik. Orang yang mengerti bacaan sholat dapat sholat dengan khusyuk. Demikian pula puasa, haji, dsb.
c. Karakteristik dan Sifat Orang Beriman;
o Karakteristik atau ciri-ciri orang yg beriman
(1) Bergetar hatinya bila disebut nama Allah (Qs.8/2).
(2) Selalu bertaubat (Qs.24/31).
(3) Rajin beribadah (Qs. 22/77).
(4) Senantiasa berzikir memuji Allah Swt (Qs. 33/41).
(5) Sabar (Qs. 2/163).
(6) Besyukur (Qs.2/152).
(7) Memuliakan anak yatim.
(8) Menjauhkan diri dari hal sia-sia (23/3).
(9) Senang membaca dan mendengarkan Al-Qiran (Qs. 8/2).
(10) Beramal saleh (Qs. 5/9).
(11) Ikhlas (Qs. 4/146).
(12) Amanah (Qs.33/72).
o Sifat-sifat orang yang beriman :
Pada ciri-ciri orang yg beriman dapat terlihat pula sifat-sifat orang yang beriman. Namun dpt ditambahkan pula bahwa sifat-sifat orang yang beriman dapat terlihat dalam 7 perkara (anggota tubuh).
1) Pada lisannya (tidak berdusta),
2) Pada hatinya (tidak dengki),
3) Pada pandangannya (tdk memandang kpd yg dilarang),
4) Pada perutnya (tdk akan memasukkan sesuatu yg haram ataupun yg diragukan/syubhat).
5) Pada kedua tangannya (tdk akan mengambil yg bukan haknya),
6) Pada langkah (kakinya), tdk akan melangkah ke tempat yg terlarang.
7) Terlihat pada ketaatannya (lebih taat kepada Allah dan Rasul-Nya dari pada yg lainnya).
d. Hal-hal yang Dapat Merusak dan Meniadakan Iman.
o Yaitu melakukan perbuatan dosa, baik itu dosa kecil apa lagi dosa besar.
o Ada 17 dosa besar :
o Empat letaknya di hati, yaitu:
1) Syirik. (Qs. 4/48)
2) Senantiasa Bermaksiat kepada Allah. (Qs. 5/14).
3) Merasa Aman dari Azab Allah. (Qs. 7/99).
4) Berputus Asa dari Rahmat Allah. (Qs. 12/87)
o Empat di Lidah, yaitu:
1) Bersaksi Palsu. (Qs. 25/72).
2) Menuduh Perempuan Beriman Berbuat Zina tanpa ada saksi. (Qs. 24/4, 6).
3) Bersumpah Palsu. (Qs. 3/77)
4) Berkata Bohong. (Qs. 40/28)
o Tiga letaknya di Perut, yaitu:
1) Minum khamar (termasuk bir dan narkoba). (Qs. 2/219, 5/90)
2) Memakan harta anak yatim (termasuk warisan dan zakat). (4/10)
3) Memakan harta riba (riba jual-beli, riba utang piutang). (Qs. 2/275)
o Dua di Kemaluan, yaitu:
1) Berzina. (Qs. 17/32)
2) Homoseksual. (Qs 27/55, 11/82)
o Dua letaknya di Tangan, yaitu:
1) Membunuh orang yang tdk bersalah. (Qs 5/32)
2) Mencuri (korupsi). (Qs 5/38)
o Satu di Kaki, yaitu:
o 16. Lari dari medan jihad (peperangan). (Qs 8/15, 16)
o Satu lerletak di Seluruh tubuh , yaitu;
o 17. Durhaka kepada orang tua. (Qs 4/36, 17/24, 31/14)
o Dosa-dosa kecil dapat diampuni dengan beribadah dan amal salih .
o Sedangkan dosa besar dapat diampuni dengan istigfar dan bertaubat dengan taubat nasuha (tobat yg sebenar-benarnya). (Qs.4/17).
KEHIDUPAN BERMASYARAKAT
1. Islam mengajarkan agar setiap muslim menjalin persaudaraan dan kebaikan dengan sasama seperti dengan tetangga maupun anggota masyarakat lainnya masing masing dengan memelihara dan kehormatan baik dengan sesama muslim maupun dengan non-muslim, dalam hubungan ketetanggaan bahkan Islam memberikan perhatian sampai ke area 40 rumah yang dikategorikan sebagai tetangga yang harus dipelihara hak-haknya.
2. Setiap keluarga dan anggota keluarga Muhammadiyah harus menunjukkan keteladanan dalam bersikap baik kepada tetangga, memelihara kemuliaan dan memuliakan tetangga, bermurah hati kepada tetangga ya yang ingin menitipkan barangnya atau hartanya, ,menjenguk bila tetangga sakit, mengasihi tetangga sebagaimana mengasihi keluarag/diri sendiri, menyatakan ikut gembira /senang hati bila tertangga memperoleh kesuksesan, menghibur dan mempberikan perhatian yang simpati bila tetangga mengalami musibah atau kesusahan, menjenguk /melayat bila ada tetangga yang meninggal dan ikut mengurusi sebagaimana hak - hak tetangga yang diperlukan, bersikap pemaaf dan lemah lembut billa tetangga salah, jangan selidik- menyelidiki keburukan-keburukan tetangga, membiasakan memberikan sesuatu seperti makanan dan oleh-oleh kepada tetangga, jangan menyakiti tetangga, bersikap kasih sayang dan lapang dada, menjauhkan diri dari segala sengkerta dan sifat tercela, berkunjung dan saling tolong menolong, dan melakukan amar makruf nahi munkar dengan cara yang tepat dan bijaksana.
3. Dalam bertetangga dengan yang berlainan agama juga diajarkan untuk bersikap baik dan 56 adil55, mereka berhak memperoleh hak-hak dan kehormatan sebagai tetangga, memberi makanan yang halal dan boleh pula menerima makanan dari mereka berupa makanan yang halal, dan memelihara toleransin sesuai dengan prinsip-prinsi yang diajarkan oleh Agama Islam.
4. Dalam hubungan-hubungan sosia yang lebih luas setiap angota Muhammadiyah baik sebagai individu, keluarga maupun jama'ah (warga) dan jam'iyyah (organisasi) haruslam menunjukkan sikap-sikap sosial yang didasarkan atas prinsip menjunjung tinggi nilai kehormatanb manusia, memupuk persaudaraan dan kesatuan kemanusiaan 58, mewujudkan kerjasama umat manusia menuju masyarakat sejahtera lahir dan batin, memupuk jiwa toleransi, menghormati kebebasan orang lain, menegakkan budi baik 62, menegakkan amanat dan 64 keadilan, perlakuan an yang ang sama, menepati janji, menanamkan kasih sayang dan mencegah kerusakan, menjadikan masyarakat yang shalih dan utama, bertanggung jawab atas baik dan buruknya masyarakat dengan melakukan amar makruf dan nahi munkar, berusaha untuk menyatu dan berguna / bermanfaat bagi masyarakat, memakmurkan masjid, menghormati dan mengasihi antara yang tua dan yang muda, tidak merendahkan sesama, tidak berprasangka buruk kepada sesama", ", peduli kepada orang miskin dan yatim, tidak mengambil hak orang lain, berlomba dalam kebaikan, dan hubungan-hubungan sosial lainnya yang bersifat ishlah menuju terwujudnya masyarakat utama yang diridlaoi Allah SWT.
5. Melaksanakan gerakan jama'ah dan dakwah jamaah sebagai wujud dari melaksanakan dakwah Islam di tengah-tengah masyarakat untuk perbaikan hidup baik lahir maupun batin sehingga dapat mencapai cita cita masyarakat utama yang diridlai Allah SWT.
Sumber : Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah.
Senin, 18 November 2024
KEHIDUPAN DALAM KELUARGA
1. Kedudukan Keluarga
1.1. Kkeluarga merupakan tiang utama kehidupan ummat dan bangsa sebagai tempat sosialisasi nilai-nilai yang paling intensif dan menentukan, karenanya menjadi kewajiban setiap anggota Muhammadiyah untuk mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah wa al-rahmah yang dikenal dengan keluarga sakinah.
1.2. Keluarga-keluarga dilingkungan Muhammadiyah dituntut untuk benar-benar dapat mewujudkan Keluarga Sakinah yang terkait dengan pembentukan gerakan Jama'ah dan Dakwah Jama'ah menuju terwujudnya Masyarakat Utama yang diridloi Allah SWT.
2. Fungsi Keluarga
2.1. Keluarga-keluarga dilingkungan Muhammadiyah perlu difungsikan selain dalam mensosialisasikan nilai-nilai ajaran Islam juga melaksanakan fungsi kaderisasi sehingga anak-anak tumbuh menjadi generasi muslim Muhammadiyah yang dapat menjadi pelangsung dan penyempurna gerakan dakwah di kemudian hari.
2.2. Keluarga-keluarga di lingkungan Muhammadiyah dituntut keteladanan (uswah hasanah) dalam mempraktekkan kehidupan yang Islami yakni tertanamnya ihsan / kebaikan dan bergaul dengan makruf, saling menyayangi dan mengasihi, menghormati hak hidup anak, saling menghargai dan menghormati antar anggota keluarga, memberikan pendidikan akhlaq yang mulia secara paripurna, menjauhkan segenap anggota keluarga dari bencana siksa neraka membiasakan bermusyawarah dalam menyelesaikan urusan, berbuat adil dan ihsan, memelihara persamaan hak dan kewajiban, menyantuni anggota keluarga yang tidak mampu.
3. Aktifitas Keluarga
3.1. Di tengah arus media elektronik dan media cetak yang makin terbuka, keluarga-keluarga di lingkungan Muhammadiyah kian dituntut perhatian dan kesungguhan dalam mendidik anak-anak dan menciptakan suasana yang harmonis agar terhindar dari pengaruh-pengaruh negatif dan terciptanya suasana pendidikan keluarga yang positif dengan nilai-nilai jaran Islam.
3.2. Keluarga-keluarga di lingkungan Muhammadiyah dituntut keteladanannya untuk menunjukkan penghormatan dan perlakuan yang ihsan terhadap anak-anak dan perempuan serta menajauhkan diri dari praktik-praktik kekerasan dan menelantarkan kehidupan terhadap anggota keluarga.
3.3. Keluarga-keluarga di lingkungan Muhammadiyah perlu memiliki kepedulian sosial dan membangun hubungan sosial yang ihsan, ishlah, dan makruf dengan tetanga- tetangga sekitar maupun dalam kehidupan sosial yang lebih luas di masyarakat sehingga tercipta qaryah thayyibah (desa sejahtera lahir dan batin) dalam masyarakat setempat.
3.4. Pelaksanaan shalat dalam kehidupan keluarga harus menjadi prioritas utama dan kepala. keluarga jika perlu memberikan sanksi yang bersifat mendidik.
Sumber : Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah.
Sabtu, 16 November 2024
PANDANGAN ISLAM TENTANG KAHIDUPAN PRIBADI
1. Dalam Aqidah
1.1. Setiap Warga Muhammadiyah harus memiliki prinsip hidup dan kesadaran imani berupa tauhid kepada Allah SWT. yang benar, ikhlas dan penuh ketundukan sehingga terpancar sebagai ibad al-rahman yang menjalani kehidupan dengan benar-benar menjadi mukmin, muslim, muhsin, dan muttaqin yang paripuma
1.2. Setiap warga Muhammadiyah wajib menjadikan iman dan tauhid sebagai sumber seluruh kegiatan hidup, tidak boleh mengingkari keimanan berdasarkan tauhid itu, dan tetap menjauhi serta menolak takhayul, bid'ah dan khurafat yang menodai iman dan tauhid kepada Allah SWT.
2. Dalam Akhlaq
2.1. Setiap warga Muhammadiyah dituntut untuk meneladani perilaku Nabi Muhammad dalam mepraktekkan akhlaq mulia, sehingga menjadi uswah hasanah, yang diteladani oleh sesama berupa sifat shiddiq, amanah, tabligh dan fathanah.
2.2. Setiap warga Muhammadiyah dalam melakukan amal dan kegiatan hidup harus senantiasa didasarkan kepada niat yang ikhlas dalam wujud amal-amal shalih dan ihsan, serta menjauhkan diri dari perilaku riya, sombong, ishraf, fasad, fahsya dan kemungkaran.
2.3. Setiap warga Muhammadiyah dituntut untuk menunjukkan akhlaq yang mulia (akhlaqul karimah) sehingga disukai/diteladani dan menjauhkan diri dari akhlaq yang tercela (akhlaq al-madzmumah) yang membuat dibenci dan dijauhi sesama.
2.4. Setiap warga Muhammadiyah dimanapun bekerja dan menunaian tugas maupun dalam kehidupan sehari-hari harus benar-benar menjauhkan diri dari perbuatan korupsi dan kolusi serta praktik-praktik buruk lainnya yang merugikan hak-hak publik dan membawa kehancuran dalam kehidupan di dunia ini.
3. Dalam Ibadah
3.1. Setiap warga Muhammadiyah dituntut untuk senantiasa membersihkan jiwa/hati kearah terbentuknya pribadi yang muttaqin dengan beribadah yang tekun dan menjauhkan diri dari jiwa/nafsu yang buruk, sehingga terpancar kepribadian yang shalih yang mengahdirkan kedamaian dan kemanfaatan bagi diri dan sesamanya.
3.2. Setiap warga Muhammadiyah melaksanakan ibadah mahdlah dengan sebaik-baiknya dan menghidupsuburkan amal nawafil (ibadah sunnah) sesuai dengan tuntunan Rasulullah serta menghiasi diri dengan iman yang kokoh, ilmu yang luas, dan amal shalih yang tulus sehingga tercermin dalam kepribadian dan tingkah laku yang terpuji.
4. Dalam Mu'amalah Duniawiyah
4.1. Setiap warga Muhammadiyah harus selalu menyadari dirinya sebagai abdi dan khilafah di muka bumi. Sehingga memandang dan menyikapi kehidupan dunia secara aktif dan positif serta tidak menjauhkan diri dari pergumulan kehidupan dengan landasan iman, Islam, dan ihsan dalam arti berakhlaq karimah³.
4.2. Setiap warga Muhammadiyah senantiasa brfikir secara burhani (pendekatan tekstual dan kontekstual), bayani (pendekatan dengan fakta dan ratio) dan irfani (pendekatan dengan hati nurani) yang menverminkan cara berfikir yang islami yang dapat membuahkan karya-karya pemikiran maupun amaliyah yang mencerminkan keterpaduan antara orientasi hablu min Allah dan hablu min al-naas maslahat bagi kehidupan umat manusia
4.3. Setiap warga Muhammadiyah harus mempunyai etos kerja islami, seperti; kerja keras, disiplin, tidak menyia-nyiakan waktu, berusaha secara maksimal/optimal untuk mencapai suatu tujuan.
------------------------------
23. QS. Al-Ikhlas/112: 1-4
24. QS. Al-Furqan/25 : 63-77
25. QS. An-Nisa/4: 136
26. QS. Al-Ikhlas/112: 1-4
27. QS. Al-Baqarah/2: 105, 221; An-Nisa/4
(Sumber : Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah)
PANDANGAN ISLAM TENTANG KEHIDUPAN
Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada para Rasul, sebagai hidayah dan rahmat Allah bagi ummat manusia sepanjang masa, yang menjamin kesejahteraan hidup materiel dan spirituil, duniawi dan ukhrawi. Agama Islam, yakni Agama Islam yang dibawa oleh Nabi mad sebagai Nabi akhir zaman, ialah ajaan yang diturunkan allah yan tercantum dalam Al- Quran dan Sunnah Nabi yang shahih (maqbul) berupa perintah-perintah, larangan-larangan dan petunjuk-petunjuk untuk kebaikan hidup manusia di dunia dan akherat. Ajaran Islam bersifat menyeluruh yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisah-pisahkan meliputi bidang-bidang aqidah, akhlaq, ibadah, dan muamalah duniawiyah.
Islam adalah agama untuk penyerahan diri semata-mata kepada Allah SWT, Agama semua Nabi-nabi, Agama yang sesuai dengan fitrah manusia Agama yang menjadi petunjuk bagi manusia. Agama yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan dan hubungan manusia dengan sesama, Agama yang menjadi rahmat bagi semesta alam, Islam satu-satunya agama yang diridloi Allah", agama yang sempurna". Dengan beragama Islam maka setiap muslim memiliki dasar landasan hidup tauhid kepada Allah fungsi peran dalam kehidupan berupa ibadah, dan menjalankan kekhalifahan, dan bertujuan untuk meraih Ridla serta Karunia Allah SWT Islam yang mulia dan utama itu akan menjadi kenyataan dalam kehidupan di dunia apabila benar-benar dimani, dilahami, dihayati, dan diamalkan oleh seluruh pemeluknya (orang islam, umat Islam) secara total atau kaffah dan penuh ketundukan atau penyerahan diri. Dengan pengamalan Islam yang sepenuh hati dan sungguh-sungguh itu maka terbentuk manusia muslimin yang memiliki sifat-sifat utama
1. Kepribadian Muslim (16)
2. Kepribadian Mukmin (17)
3. Kepribadian Mukhsin dalam arti berakhlaq mulia (18)
4. Kepribadian Muttaqin (19.
Setiap muslim yang berjiwa mukmin, mukhsin dan muttaqin yang paripuma itu dituntut unluk. memiliki keyakinan (aqidah) berdasarkan tauhid yang istiqamah dan bersih dari syirik, bid'ah, dan khurafat; memiliki cara berfikir bayani, burhani, dan irfani; dan perilaku serta tindakan yang senantiasa dilandasi oleh dan mencerminkan akhlaq al-karimah yang menjadi rahmatan li al 'alamin.
Dalam kehidupan di dunia ini menuju kehidupan di akhirat nanti pada hakekatnya Islam yang serba utama itu benar-benar dapat dirasakan, diamall, ditunjukkan, dibuktikan dan membuahkan rahmat bagi semesta alam sebagai sebuah manhaj kehidupan (sistem kehidupan) apabila sungguh-sungguh secara nyata diamalkan oleh para pemeluknya. Dengan demikian Islam menjadi sistem keyakinan, sistem pemikiran, dan sistem tindakan yang menyatu dalam diri setia muslim dan kaum muslimin sebagaimana menjadi pesan utama risalah dakwah Islam.
Dakwah Islam sebagai wujud menyeru dan membawa ummat manusia ke jalan Allah pada dasarnya harus dimulai dari orang-orang Islam sebagai pelaku dakwa itu sendiri (ibda binafsika) sebelum berdakwah kepada orang lain/pihak lain sesuai dengan seruan Allah: "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari siksa neraka.... Upaya mewujudkan Islam dalam kehidupan dilakukan melalui dakwah itu ialah mengajak kepada kebaikan (amar ma'ruf),
mencegah kemungkaran (nahyu munkar), dan mengajak untuk beriman (tu'minuna billah) guna terwujudnya ummat yang sebaik-baiknya atau khairu ummah" Berdasarkan pada keyakinan, pemahaman, dan penghayatan Islam yang mendalam dan
menyeluruh itu maka setiap warga Muhammadiyah merupakan suatu kewajiban yang mutlak untuk melaksanakan dan mengamalkan Islam dalam seluruh kehidupan dengan jalan mempraktekkan kehidupan Islami dalam lengkungan sendiri sebelum mendakwahkan islam kepada fihak lain. Muhammadiyah sebagai gerakan Islam maupun warga Muhammadiyah sebagai muslim benar-benar dituntut keteladanannya dalam mengamalkan Islam di berbagai lingkup kehidupan, sehingga Muhammadiyah secara kelembagaan dan orang-orang Muhammadiyah secara perorangan dan kolektil sebagai pelaku dakwah menjadi rahmatan lil 'alamin dalam kehidupan di muka bumi ini.
---------------------
16. QS. Al-Baqarah/2: 112, 133, 136, 256; Ali Imran/3: 19, 52, 82, 85; An-Nisa'/4 : 125, 165, 170; Al-Maidah/5 : 111; Al- An'am/6: 163; Al-A'raf/7 : 126; At- Taubah/9: 33; Yunus/10 : 72, 84, 90; Hud/11: 14; Yusuf/12: 101; An-Nahl/16: 89, 102; Asy-Syura/42 : 13; Ash-Shaf/61 : 9; Al-Mukminun/23:1-11
17. QS. Al-Baqarah/2: 2-4, 165, 213-214, 285; Ali Imran/3 : 122-139; An-nisa'/4 : 76; At-Taubah/9: 51, 71; Hud/11 : 112- 122; Al-Mukminun/23 Hujurat/49: 15 : 1-14; Al-
18. QS. Al-Baqarah/2: 2-4, 177, 183; Ali Imran/3: 17, 76, 102, 133-134; Al- Maidah/5: 8; Al-A'raf/7: 26, 128, 156; Al- Anfal/8: 34; At-Taubah/9: 8, Yunus/10 : 62-64; An-Nahl/16: 128; Ath-Thalaq/65 : 2-4; An-Naba'/78: 31
19. QS. Al-Baqarah/2: 58, 112; An-Nisa/4: 125; Al-An'am/6: 14; An-Nahl/16: 29, 69, 128; Luqman/31 : 22; Ash-Shaffat/37 : 113; Al-Ahqaf/46 : 15
(Sumber : Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah)
Jumat, 15 November 2024
SETAN MENGIKUTI ALIRAN DARAH MANUSIA
Dalil yang menyatakan bahwa setan itu mengalir di saluran darah manusia adalah kisah Shofiyah berikut.
عَنْ صَفِيَّةَ ابْنَةِ حُيَى قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - مُعْتَكِفًا ، فَأَتَيْتُهُ أُزُورُهُ لَيْلاً فَحَدَّثْتُهُ ثُمَّ قُمْتُ ، فَانْقَلَبْتُ فَقَامَ مَعِى لِيَقْلِبَنِي ، وَكَانَ مَسْكَنُهَا فِي دَارِ أَسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ ، فَمَرَّ رَجُلَانِ مِنَ الْأَنْصَارِ ، فَلَمَّا رَأْيَا النَّبي - صلى الله عليه وسلم - أَسْرَعَا ، فَقَالَ النبي - صلى الله عليه وسلم - « عَلَى رِسْلِكُمَا إِنَّهَا صَفِيَّةُ بِنْتُ حُيَيٍّ » . فَقَالاً سُبْحَانَ اللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ . قَالَ « إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِى مِنَ الإِنْسَانِ مَجْرَى الدَّمِ ، وَإِنِّي خَشِيتُ أَنْ يَقْذِفَ فِي قُلُوبِكُمَا سُوءًا - أَوْ قَالَ - شَيْئًا
Dari Shofiyah binti Huyay, ia berkata, "Pernah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang beri'tikaf, lalu aku mendatangi beliau. Aku mengunjunginya di malam hari. Aku pun bercakap-cakap dengannya. Kemudian aku ingin pulang dan beliau berdiri lalu mengantarku. Kala itu rumah Shofiyah di tempat Usamah bin Zaid. Tiba-tiba ada dua orang Anshar lewat. Ketika keduanya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, mereka mempercepat langkah kakinya. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lantas mengatakan, "Pelan- pelanlah, sesungguhnya wanita itu adalah Shofiyah binti Huyay." Keduanya berkata, "Subhanallah, wahai Rasulullah." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya setan menyusup dalam diri manusia melalui aliran darah. Aku khawatir sekiranya setan itu menyusupkan kejelekan dalam hati kalian berdua." (Muttafaqun 'alaih. HR. Bukhari no. 3281 dan Muslim no. 2175).
Referensi : https://search.app?
Rabu, 13 November 2024
HARTA YANG BERNILAI SEDEKAH
Harta yang dikeluarkan sebagai makanan untukmu dinilai sebagai sedekah untukmu. Begitu pula makanan yang engkau beri pada anakmu, itu pun dinilai sedekah. Begitu juga makanan yang engkau beri pada istrimu, itu pun bernilai sedekah untukmu. Juga makanan yang engkau beri pada pembantumu, itu juga termasuk sedekah. (HR Ahmad)
Sabtu, 09 November 2024
PENGHUNI SURGA
Penghuni surga adalah orang yang di penuhi kedua telinganya oleh Allah dengan pujian yang baik dari manusia, dan ia pun mendengarnya. Sedangkan penghuni neraka adalah orang yang kedua telinganya di penuhi oleh Allah dengan cacian yang buruk dari manusia dan dia pun mendengarnya. (HR Ibnu Majah)
Selasa, 05 November 2024
HAKIKAT MANUSIA
Hakikat manusia dlm pandangan Islam (menurut Al-Quran &Hadits)
Hakikat manusia
Untuk menjawab pertanyaan siapa sebenarnya kita (manusia), untuk apa kita diciptakan dan akan ke mana kita?
Untuk mendptkn jawaban yg benar (obyektif) terhdp pertanyaan-pertanyaan tsb. maka mestinya kita tanyakan kpd yg menciptakan kita yaitu mestinya kita bertanya kepada Allah SWT.
Dan jawabannya, semuanya sudah ada di disiapkan dalam al-Qur'an, 14,5 abad yg lalu, tinggal kita mencarinya dan mempelajarinya.
Kita bisa baca dalam Al-Qur'an, antara lain Qs. 15 ayat 28 - 33 :
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.
Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kalian kepadanya dengan bersujud.”
Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama, kecuali iblis. Ia enggan ikut bersama-sama (malaikat) yang sujud itu.
Allah berfirman, "Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?”
Berkata iblis, "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.”
Selanjutnya dijelaskan antara lain :
(1). Manusia sebagai Hamba Allah
"Dan sembalah Allah dan janganlah kamu mempersekurukannya dgn sesuatu pun". (Qs. An-Nisa, ayat 36).
"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku." (Qs. Az-Zariyat ayat 56).
"Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar)." (Qs. Al-Bayyinah ayat 5).
Hakikat manusia adalah Ssebagai khalifah dan hamba Allah di bumi yang terdiri dari tiga unsur, yaitu: jasmani (pisik), rohani (roh, nafas, psikis).dan akal (rasio),
Sebagai hamba Allah dan khalifah di muka bumi, maka itulah tujuan manusia diciptakan yaitu untuk beribadah kepada Allah SWT dan mengatur serta memakmuejan bumi.
(2). Manusia sebagai Khalifah
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (Qs. Al-Baqarah ayat 30).
Dan dijelaskan dalam al-Qur'an nama-nama (sebutan) Manusia :
(1) Disebut An-Nas
Dari kata An-Nas ( النَّاسِۙ) ,
Misalnya dlm Qs. An-Nas ayat 1
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ
Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya manusia. (Qs.:114/1)
Atau misalnya dlm Qs. 2/185
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan.
Kata نَّسِيْنَآ (nasiina) > lupa.
Jadi manusia dikatakan An-Nas karena ia pelupa.
Maka supaya tdk pelupa, Allah menurunkan Az-Zikr (Al-Quran).
Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya. (Qs, Al-Hijr ayat 9).
(2). Disebut al-Insan
Al-Insan dari kata ins artinya nampak (kelihatan) atau jinak. Sebagai lawan kata jin (tetsembunyi) atau ghaib.
Mengapa manusia disebut al-insan? karena manusia tdk ada yg sempurna. Bagaimana pun keadaannya (hebatnya) pasti ada atau bahkan banyak kelemahannya. Misalnya :> Tergesa-gesa (Q.S. Alisra [17]: 11), وَكَانَ الْاِنْسَانُ عَجُوْلًا
> Lemah (Q.S. An-Nisa [4]: 28), وَخُلِقَ الْاِنْسَانُ ضَعِيْفًا
> kikir (Q.S. Al-Ma’arij [70]: 21), وَّاِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوْعًاۙ
> resah dan gelisah (Q.S. Alahzab [33]: 72), dsb.
Maka manusia juga disebut makhluk sosial, saling membutuhkan, saling melengkapi, hidup bermasyarakat.
(3) Disebut al- Basyar.
Disebut Al-Basyar karena manusia bersifatl emosional seperti: lapar, haus, marah, benci, suka, kawin, rakus, dendam, nafsu, dsb. Emosionalnya lebih dominan daripada spiritual dan intelektualnya. Al-Basyar juga berarti berkembang biak atau beranak cucu.
(4) Disebut Bani Adam
Jadi kalau pertanyaannya, siapa manusia? Maka jawabannya, manusia adalah keturunan nabi Adam (Bani Adam). Sebagaimana Firman Allah
"Wahai anak cucu Adam! Jika datang kepadamu rasul-rasul dari kalanganmu sendiri, yang menceritakan ayat-ayat-Ku kepadamu, maka barangsiapa bertakwa dan mengadakan perbaikan, maka tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak bersedih hati. (Qs. Al-A'raf ayat 35)."
b. Asal usul kejadian manusia.
Seperti telah dijelaskan bahwa manusia yg ada sekarang adalah anak cucu Anak (Nabi Adam a..s). Sedangkan Adam diciptakan dari tanak Qs.15/26,28, Qs. 7/12)
Sedangkan anak cucu Adam dari saripati dari tanah Qs. 32/7-9
c. Potensi-potensi Manusia. Manusia dilengkapi dengan pendengaran, penglihatan dan hati serta akal (Qs. 16/17, 32/9, 10/16, 6/50, 47/24, 4/82).
d. Kelemahan-kelemahan Manusia (an-nas dan al-insan).
e. Sifat-sifat Manusia. Pada sifat-sifat manusia ini juga menunjukkan kelemahan dan kelebohannya. Memiliki Sifat-sifat yang buruk antra lain : iri, dengki, dendam, emosional, pemarah, sombong, mengeluh, kikir, dsb.
Sifat-sifat yang baik antara lain : Pengasih, Penyayang, Mencintai, Penolong, Kerja sama, Menasihati, dsb.
f. Kelebihan manusia atas makhluk Lain.
Malaikat punya akal tak punya hawa nafsu.
Hewan punya hawa nagsu tak punya akal.
Manusia punya akal & punya nafsu. Maka diperlukan agama untuk mengatur manusia agar selamat dunia dan alhirat.
Adapun Iblis punya akal & nafsu tapi tidak punya agama.
Manusia diberi empat potensi, Jasad, Ruh, Akal dan Hawa nafsu..
dengan semua unsur tersebut, manusia diuji dan menjadi makhluk yang dipilih Allah layak mengemban amanah menjadi khalifah di Bumi.
Begitu banyak ayat di dalam Al Qur’an yang selalu menyebutkan “Bagi kaum yang berakal” (Adz Dzumar : 009), “Tidak kah kamu melihat dan memikirkan” (Yassin : 71) dll..
Sementara binatang, Allah takdirkan hanya mempunyai insting, bukan akal.
Tetapi, adakalanya Manusia yang telah diciptakan Allah dengan sebaik baik bentuk ini justru lebih rendah derajatnya dari binatang, yaitu saat ” Mereka mempunyai mata, tapi mereka tidak melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah) dan mereka mempunyai telinga, tetapi mereka tidak mendengar (ayat-ayat Allah dibacakan). Mereka bagaikan binatang, bahkan lebih rendah dari binatang. Mereka adalah orang-orang yang lengah (lalai).” (QS. Al-Araf : 179).
Untuk itulah kita perlu menundukkan hawa nafsu kita, pada apa yang telah di tetapkan Agama.. agar tidak menjadi manusia yang dipandang rendah oleh Nya.
Manusia dan binatang punya tiga kesamaan, yakni memiliki jasad, ruh dan hawa nafsu dan hanya satu perbedaan yakni akal.
Lalu bagaimana pula dengan Malaikat?
Dalam Ayat Al Quran, Allah berfirman “Maha Suci Allah. Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya.” (Al-Anbiya: 26-27)..
Jadi malaikat memang sudah ditakadirkan Allah diciptakan hanya untuk melaksanakan segala perintahnya.. sehingga malaikat ga memiliki yang namanya hawa nafsu seperti manusia dan binatang. disamping itu, malaikat juga ga punya jasad. dalam hadist Rasulullah, “Malaikat itu diciptakan dari cahaya sedangkan jin dari nyala api dan Adam diciptakan dari apa yang telah diterangkan pada semua (dari tanah).” (HR Muslim dari Aisyah).
Sampai disini, malaikat punya dua kesamaan dengan manusia, yaitu ruh dan akal. dan memiliki 2 perbedaan yaitu jasad dan hawa nafsu.
Berbicara mengenai jin, Jin adalah makhluk Allah yang sama sama tinggal di bumi seperti manusia. dan bersifat layaknya manusia, hidup dan mati. dan juga tidak luput dari perintah menyembah kepada Allah. “Dan Aku (Allah) tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah Ku (Allah)” (Ad-Dzariyat : 56)..
Allah mengutus Rasul kepada golongan jin seperti Allah juga mengutus Rasul kepada manusia.
“Wahai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dan golongan mu sendiri, yang menyampaikan kepadamu tentang ayat-ayat Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini?…” (Al-an’am : 130)..
Kecuali satu hal. Jin tidak memiliki jasad. jin diciptakan dari api. Seperti hadist yang diriwayatkan oleh Imam muslim dari Aisyah RA yang telah dikutip diatas.
Allah menciptakan jin tidak memiliki jasad layaknya manusia dan binatang. tetapi sama sama memiliki ruh dan akal dan hawa nafsu seperti manusia
Selanjutnya, iblis.
Iblis adalah makhluk Allah yang pernah sama sama pernah berada di Syurga seperti Nabi Adam AS dan Siti Hawa .
Allah berfirman: “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu aku menyuruhmu?” Iblis menjawab “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang Dia (Adam) Engkau ciptakan dari tanah”. Allah berfirman: “Turunlah kamu dari syurga itu; karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, Maka keluarlah, Sesungguhnya kamu Termasuk orang-orang yang hina”. (Al Kahfi : 12)
Lalu, terbuat dari apakah Iblis ini?
Dalam Al Quran, “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka mereka pun sujud kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, lalu ia mendurhakai perintah Rabbnya” (QS al-Kahfi: 50)
Jadi, Iblis adalah termasuk kedalam golongan jin. dan tentu bersifat seperti jin.
Iblis memiliki akal, hawa nafsu dan ruh.. tetapi tidak memiliki jasad seperti manusia dan binatang
Dalam rangkaian surat yang sama, (Al A’raf : 11-18).. Iblis yang murka karena di usir dari syurga oleh Allah sebab tidak mau sujud kepada adam lalu meminta penangguhan usia nya, tidak mati hingga hari pembalasan tiba.
Untuk apa? tentu saja untuk menyesatkan manusia.
“Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan”.Allah berfirman: “Sesungguhnya kamu Termasuk mereka yang diberi tangguh.” Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. “
Siapakah yang disebut dengan Syaitan itu?
Allah mengatakan dalam firmannya, bahwa syaitan adalah musuh yang nyata bagi manusia. dan Allah jadikan musuh itu berasal dari kalangan jin dan manusia..
“Dan demikianlah bagi setiap nabi Kami menjadikan musuh, yang terdiri dari syaitan (jenis) manusia dan jin.” (QS al-An’am: 112),
“dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan; karena sesungguhnya syaithan itu musuh yang nyata bagimu”. (Al-Baqarah:168).
Jadi dalam hal ini berarti, syaitan adalah bala tentaranya iblis.. dari golongan jin dan manusia, untuk membantu menjalankan misinya menyesatkan manusia..
Saat seorang jin atau manusia mengajak kepada kekufuran, maka saat itulah mereka menjadi syaitan. Yang menghalang halangi manusia dari jalan Allah, mendatangi manusia dari muka, belakang, kanan dan kiri. Kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.” (Qs.7/17).
Sabtu, 02 November 2024
AGAMA ITU ADALAH NASIHAT
Agama adalah nasihat. Begitulah hadits ketujuh dari Hadits Arbain An-Nawawi.
عَنْ أَبِي رُقَيَّةَ تَمِيْمٍ بْنِ أَوْسٍ الدَّارِي رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ قَالَ الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ قُلْنَا : لِمَنْ ؟ قَالَ للهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُوْلِهِ وَلِأَئِمَّةِ المُسْلِمِيْنَ وَعَامَّتِهِمْ – رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus Ad-Daari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Agama adalah nasihat.” Kami bertanya, “Untuk siapa?” Beliau menjawab, “Bagi Allah, bagi kitab-Nya, bagi rasul-Nya, bagi pemimpin-pemimpin kaum muslimin, serta bagi umat Islam umumnya.” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 55]
Sumber https://rumaysho.com/17481-hadits-arbain-07-agama-adalah-nasihat.html
Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata,
Sumber https://rumaysho.com/17481-hadits-arbain-07-agama-adalah-nasihat.html
Hadits ini menjelaskan bahwa kitab Allah mencakup seluruh permasalahan agama, baik ushul maupun furu', perbuatan maupun keyakinan. Oleh karena itu, ada ulama yang berpendapat bahwa hadits ini merupakan siklus ajaran Islam.
Referensi : https://pa-samarinda.go.id
Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَىٰ تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِينَ
Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman. [Adz-Dzâriyât/ 51: 55]
Juga firman-Nya:
فَذَكِّرْ بِالْقُرْآنِ مَنْ يَخَافُ وَعِيدِ
Maka beri peringatanlah dengan Al Quran orang yang takut dengan ancaman-Ku [Qâf / 50: 45]
Juga firman-Nya:
وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
Dan terhadap nikmat Rabbmu, maka hendaklah kamu siarkan. [Adh-Dhuhâ/ 93: 11]
وَذَكِّرْهُمْ بِأَيَّامِ اللَّهِ
dan ingatkanlah mereka kepada hari-hari Allâh. [Ibrâhîm/ 14:5]
Referensi : https://almanhaj.or.id/9451-nasihat-umum-untuk-seluruh-kaum-muslimin.html
Jumat, 01 November 2024
SEDEKAH DAPAT MENGHAPUS DOSA
Bersedekahlah karena sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana hadits :
فالصدقة تغسل الخطايا كما يطفئ الماء النار. (الترمذي)
falsadaqat taghsil alkhataya kama yutfi alma' alnaari. (altirmidhi)
Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api. (HR Tirmidzi)
Featured Post
JADILAH SEPERTI MUSAFIR
source image: detik.com عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَل...
-
Bacaan Sholat : اللهُ أَكْبَرُ . Allah Maha Besar Doa iftitah artinya. اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَ...
-
MATERI AIK-2 o Pendahuluan dan kontrak perkuliahan: o A. Nama Mata Kuliah dan Jumlah SKS 1. o 1. Nama Mata Kuliah di seluruh Pergur...
-
a. Pengertian, Tujuan, Fungsi, Ruang lingkup dan Karakteristik Agama Islam Pengertian, Islam berarti berserah diri, tunduk, patuh dan taat ...