Selasa, 05 November 2024

HAKIKAT MANUSIA

Hakikat manusia dlm pandangan Islam (menurut Al-Quran &Hadits) 

Hakikat manusia 

Untuk menjawab pertanyaan siapa sebenarnya kita (manusia), untuk apa kita diciptakan dan akan ke mana kita? 

Untuk mendptkn jawaban yg benar (obyektif) terhdp pertanyaan-pertanyaan tsb. maka mestinya kita tanyakan kpd yg menciptakan kita yaitu mestinya kita bertanya kepada Allah SWT. 

Dan jawabannya, semuanya sudah ada di disiapkan dalam al-Qur'an, 14,5 abad yg lalu, tinggal kita mencarinya  dan mempelajarinya. 

Kita bisa baca dalam Al-Qur'an, antara lain Qs. 15 ayat 28 - 33 :

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. 

Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Kumaka tunduklah kalian kepadanya dengan bersujud.” 

Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama, kecuali iblis. Ia enggan ikut bersama-sama   (malaikat)   yang sujud itu. 

Allah berfirman, "Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?” 

Berkata iblis, "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.”

Selanjutnya dijelaskan antara lain :

(1). Manusia sebagai Hamba Allah 

"Dan sembalah Allah dan janganlah kamu mempersekurukannya dgn sesuatu pun". (Qs. An-Nisa, ayat 36).

"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku." (Qs. Az-Zariyat ayat 56).

"Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar)." (Qs. Al-Bayyinah ayat 5).

Hakikat manusia adalah Ssebagai khalifah dan hamba Allah di bumi yang terdiri dari tiga unsur, yaitu: jasmani (pisik),  rohani (roh, nafas, psikis).dan akal (rasio),

Sebagai hamba Allah dan khalifah di muka bumi, maka itulah tujuan manusia diciptakan yaitu untuk beribadah kepada Allah  SWT dan mengatur serta memakmuejan bumi. 

(2). Manusia sebagai Khalifah 

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (Qs. Al-Baqarah ayat 30).

Dan dijelaskan dalam al-Qur'an nama-nama (sebutan) Manusia :

 (1) Disebut An-Nas

Dari kata An-Nas ( النَّاسِۙ) ,

Misalnya dlm Qs. An-Nas ayat 1

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ

Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya manusia. (Qs.:114/1) 

Atau misalnya dlm Qs. 2/185 

رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا

“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan.

Kata  نَّسِيْنَآ (nasiina) > lupa. 

Jadi manusia dikatakan An-Nas karena ia pelupa.

 Maka supaya tdk pelupa, Allah menurunkan Az-Zikr (Al-Quran). 

Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya. (Qs, Al-Hijr ayat 9).

(2). Disebut al-Insan 

Al-Insan dari kata ins artinya nampak (kelihatan) atau jinak. Sebagai lawan kata jin  (tetsembunyi) atau ghaib. 

Mengapa manusia disebut al-insan? karena manusia tdk ada yg sempurna. Bagaimana pun keadaannya (hebatnya) pasti ada atau bahkan banyak  kelemahannya. Misalnya :> Tergesa-gesa (Q.S. Alisra [17]: 11), وَكَانَ الْاِنْسَانُ عَجُوْلًا

> Lemah (Q.S. An-Nisa [4]: 28),  وَخُلِقَ الْاِنْسَانُ ضَعِيْفًا

> kikir (Q.S. Al-Ma’arij [70]: 21),  وَّاِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوْعًاۙ

> resah dan gelisah (Q.S. Alahzab [33]: 72), dsb. 

Maka manusia juga disebut makhluk sosial, saling membutuhkan, saling melengkapi, hidup bermasyarakat. 

(3) Disebut al- Basyar. 

Disebut Al-Basyar karena manusia bersifatl  emosional seperti: lapar, haus, marah, benci, suka, kawin, rakus, dendam, nafsu, dsb. Emosionalnya lebih dominan daripada spiritual dan intelektualnya. Al-Basyar juga berarti berkembang biak atau beranak cucu. 

(4) Disebut Bani Adam

Jadi kalau pertanyaannya, siapa manusia? Maka jawabannya, manusia adalah keturunan nabi Adam (Bani Adam). Sebagaimana Firman Allah 

"Wahai anak cucu Adam! Jika datang kepadamu rasul-rasul dari kalanganmu sendiri, yang menceritakan ayat-ayat-Ku kepadamu, maka barangsiapa bertakwa dan mengadakan perbaikan, maka tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak bersedih hati. (Qs. Al-A'raf ayat 35)."

b. Asal usul kejadian manusia. 

Seperti telah dijelaskan bahwa manusia yg ada sekarang adalah anak cucu Anak (Nabi Adam a..s). Sedangkan Adam diciptakan dari tanak Qs.15/26,28, Qs. 7/12)

Sedangkan anak cucu Adam dari saripati dari tanah Qs. 32/7-9

c. Potensi-potensi Manusia. Manusia dilengkapi dengan pendengaran, penglihatan dan hati serta akal (Qs. 16/17, 32/9, 10/16, 6/50, 47/24, 4/82).

d. Kelemahan-kelemahan Manusia (an-nas dan al-insan).

e. Sifat-sifat Manusia. Pada sifat-sifat manusia ini juga menunjukkan kelemahan dan kelebohannya. Memiliki Sifat-sifat yang buruk antra lain : iri, dengki, dendam, emosional, pemarah, sombong, mengeluh, kikir, dsb.

Sifat-sifat yang baik antara lain : Pengasih, Penyayang, Mencintai, Penolong, Kerja sama, Menasihati, dsb.

f. Kelebihan manusia atas makhluk Lain. 

Malaikat punya akal tak punya hawa nafsu.

Hewan punya hawa nagsu tak punya akal.

Manusia punya akal & punya nafsu. Maka diperlukan agama untuk mengatur manusia agar selamat dunia dan alhirat.

Adapun Iblis punya akal & nafsu tapi tidak punya agama.

Manusia diberi empat potensi, Jasad, Ruh, Akal dan Hawa nafsu..

dengan semua unsur tersebut, manusia diuji dan menjadi makhluk yang dipilih Allah layak mengemban amanah menjadi khalifah di Bumi.

Begitu banyak ayat di dalam Al Qur’an yang selalu menyebutkan “Bagi kaum yang berakal” (Adz Dzumar : 009), “Tidak kah kamu melihat dan memikirkan” (Yassin : 71) dll..

Sementara binatang, Allah takdirkan hanya mempunyai insting, bukan akal.

Tetapi, adakalanya Manusia yang telah diciptakan Allah dengan sebaik baik bentuk ini justru lebih rendah derajatnya dari binatang, yaitu saat ” Mereka mempunyai mata, tapi mereka tidak melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah) dan mereka mempunyai telinga, tetapi mereka tidak mendengar (ayat-ayat Allah dibacakan). Mereka bagaikan binatang, bahkan lebih rendah dari binatang. Mereka adalah orang-orang yang lengah (lalai).” (QS. Al-Araf : 179).

Untuk itulah kita perlu menundukkan hawa nafsu kita, pada apa yang telah di tetapkan Agama.. agar tidak menjadi manusia yang dipandang rendah oleh Nya.

Manusia dan binatang punya tiga kesamaan, yakni memiliki jasad, ruh dan hawa nafsu dan hanya satu perbedaan yakni akal.

Lalu bagaimana pula dengan Malaikat? 

Dalam Ayat Al Quran, Allah berfirman “Maha Suci Allah. Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya.” (Al-Anbiya: 26-27)..

Jadi malaikat memang sudah ditakadirkan Allah diciptakan hanya untuk melaksanakan segala perintahnya.. sehingga malaikat ga memiliki yang namanya hawa nafsu seperti manusia dan binatang. disamping itu, malaikat juga ga punya jasad. dalam hadist Rasulullah, “Malaikat itu diciptakan dari cahaya sedangkan jin dari nyala api dan Adam diciptakan dari apa yang telah diterangkan pada semua (dari tanah).” (HR Muslim dari Aisyah).

Sampai disini, malaikat punya dua kesamaan dengan manusia, yaitu ruh dan akal. dan memiliki 2 perbedaan yaitu jasad dan hawa nafsu.

Berbicara mengenai jin, Jin adalah makhluk Allah yang sama sama tinggal di bumi seperti manusia. dan bersifat layaknya manusia, hidup dan mati. dan juga tidak luput dari perintah menyembah kepada Allah. “Dan Aku (Allah) tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah Ku (Allah)” (Ad-Dzariyat : 56)..

Allah mengutus Rasul kepada golongan jin seperti Allah juga mengutus Rasul kepada manusia.

“Wahai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dan golongan mu sendiri, yang menyampaikan kepadamu tentang ayat-ayat Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini?…” (Al-an’am : 130)..

Kecuali satu hal. Jin tidak memiliki jasad. jin diciptakan dari api. Seperti hadist yang diriwayatkan oleh Imam muslim dari Aisyah RA yang telah dikutip diatas.

Allah menciptakan jin tidak memiliki jasad layaknya manusia dan binatang. tetapi sama sama memiliki ruh dan akal dan hawa nafsu seperti manusia

Selanjutnya, iblis.

Iblis adalah makhluk Allah yang pernah sama sama pernah berada di Syurga seperti Nabi Adam AS dan Siti Hawa .

Allah berfirman: “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu aku menyuruhmu?” Iblis menjawab “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang Dia (Adam)  Engkau ciptakan dari tanah”. Allah berfirman: “Turunlah kamu dari syurga itu; karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, Maka keluarlah, Sesungguhnya kamu Termasuk orang-orang yang hina”. (Al Kahfi : 12)

Lalu, terbuat dari apakah Iblis ini?

Dalam Al Quran, “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka mereka pun sujud kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, lalu ia mendurhakai perintah Rabbnya” (QS al-Kahfi: 50)

Jadi, Iblis adalah termasuk kedalam golongan jin. dan tentu bersifat seperti jin.

Iblis memiliki akal, hawa nafsu dan ruh.. tetapi tidak memiliki jasad seperti manusia dan binatang

Dalam rangkaian surat yang sama, (Al A’raf : 11-18).. Iblis yang murka karena di usir dari syurga oleh Allah sebab tidak mau sujud kepada adam lalu meminta penangguhan usia nya, tidak mati hingga hari pembalasan tiba.

Untuk apa? tentu saja untuk menyesatkan manusia.

“Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan”.Allah berfirman: “Sesungguhnya kamu Termasuk mereka yang diberi tangguh.” Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. “

Siapakah yang disebut dengan Syaitan itu?

Allah mengatakan dalam firmannya, bahwa syaitan adalah musuh yang nyata bagi manusia. dan Allah jadikan musuh itu berasal dari kalangan jin dan manusia..

“Dan demikianlah bagi setiap nabi Kami menjadikan musuh, yang terdiri dari syaitan (jenis) manusia dan jin.” (QS al-An’am: 112),

“dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan; karena sesungguhnya syaithan itu musuh yang nyata bagimu”. (Al-Baqarah:168).

Jadi dalam hal ini berarti, syaitan adalah bala tentaranya iblis.. dari golongan jin dan manusia, untuk membantu menjalankan misinya menyesatkan manusia..

Saat seorang jin atau manusia mengajak kepada kekufuran, maka saat itulah mereka menjadi syaitan. Yang menghalang halangi manusia dari jalan Allah, mendatangi manusia dari muka, belakang, kanan dan kiri. Kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.” (Qs.7/17).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

JADILAH SEPERTI MUSAFIR

source image: detik.com عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَل...