Surah Al-Ikhlas (surah ke-112), ayat 1-4
Dari Ubay ibnu Ka'b, bahwa orang-orang musyrik berkata kepada Nabi (shallallahu 'alaihi wasallam) ”Hai Muhammad, gambarkanlah kepada kami tentang Tuhanmu. Maka Allah menurunkan firman-Nya: Katakanlah,"Dialah Allah Yang Mahaesa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan-Nya."(Al-Ikhlas: 1-4)
Dari Aisyah r.a.(menceritakan), bahwa Nabi (shallallahu 'alaihi wasallam) mengangkat seorang lelaki sebagai pemimpin suatu pasukan khusus untuk suatu tugas. Dan lelaki itu menjadi imam salat dari para sahabatnya dan ia selalu mengakhiri bacaan salatnya dengan surat Al-Ikhlas. Setelah pasukan khusus itu pulang, mereka (para pasukan), menceritakan hal itu kepada Nabi (shallallahu 'alaihi wasallam)., maka Nabi (shallallahu 'alaihi wasallam) bersabda, "Tanyakanlah kepadanya (kepada pemimpin pasukan itu), mengapa dia melakukan hal itu (mengapa dia selalu membaca surat Al Ikhlas)," lalu mereka bertanya kepadanya, dan ia menjawab, "Karena di dalamnya disebutkan sifat Tuhan Yang Maha Pemurah, dan aku suka membacakannya dalam salatku (uhibu 'an 'aqra'aha fi salati)". Setelah hal itu disampaikan kepada Nabi (shallallahu 'alaihi wasallam)., maka beliau (shallallahu 'alaihi wasallam)bersabda:
Riwayat lain menyebutkan, ,.. lalu beliau (shallallahu 'alaihi wasallam) bertanya, "Hai Fulan, apakah yang mencegahmu hingga tidak mau melakukan apa yang diminta oleh teman-temanmu (untuk membacakan surah lain selain surat Al Ikhlas?), dan mengapa engkau selalu menetapi (selalu membaca surat Al Ikhlas) ini dalam (sholat)mu?" Lelaki itu menjawab, "Aku menyukainya (أحبها)" Maka Nabi (shallallahu 'alaihi wasallam) bersabda:
(Diringkas dari tafsir Ibnu Katsir Surah Al Ikhlas).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar