Selasa, 10 Desember 2024

Konsep Aqidah Dalam Islam

a. Pengertian Aqidah dan Ruang Lingkup Pembahasannya

o Menurut bahasa (etimologi), Aqidah dari kata ‘Aqada’ ‘Ya’qidu’  ‘Aqidatan’, yang berarti simpul, ikatan, perjanjian dan kokoh (kuat). Setelah terbentuk menjadi aqidah berarti keyaqinan (Al-Munawwir, 1984, hal.1023).  Keyaqinan itu tersimpul dengan kokoh dalam hati, bersifat mengikat dan mengandung perjanjian.

o Secara terminologi (istilah), Aqidah terdapat beberapa istilah (ta’rif) antara lain :

o Menurut Hasan Al-Banna:

o Aqa’id (bentuk jamak dari aqidah) adalah beberapa perkara yang wajib diyaqini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketenteraman jiwa, menjadi keyaqinan yg tdk bercampur sedikit pun dengan keragu-raguan.

o Menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy:

o Aqidah adalah sejumlah kebenaran yg dapat diterima secara umum (axioma) oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan fithrah. Kebenaran itu dipatrikan dalam hati serta diyakini kesahihan dan keberadaannya (secara pasti) dan ditolak segala sesuatu yg bertentangan dengan kebenaran itu.

o Dari kedua definisi tersebut menunjukkan bahwa aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum berdasarkan pertimbangan akal, fitrah dan wahyu, yang dengan keyakinan itu dapat menentramkan hati. 

o Hal itu sesuai dengan aqidah kita, aqidah ummat Islam, yaitu rukun-rukun Iman dan Islan yang diterima dari Nabi Saw berdasarkan wahyu dan sunnah. Kemudian dibuktikan dengan mengamalkannya. 

o Beberapa istilah lain tentang aqidah 

o 1. Iman 

o Ada yg mengidentikkan iman dan aqidah dan ada yang membedakannya. Abu Hanifah mengatakan bahwa iman adalah i’tikad (aqidah) sedangkan amal shaleh adalah bukti keimanan tetapi tdak dapat dikatakan iman. Sebaliknya, Imam Ahmad, Malik dan Syafi’i mengatakan bahwa iman adalah “I’tiqadu biljanan wa nutqun billisan wa’amalun bil arqaan.” (sesuatu yg diyakini dalam hati, diucapkan dgn lisan dan diamalan dgn anggota tubuh. Maka iman dan aqidah di sini tdk persis sama.

o 2. Tauhid

o Tauhid artinya mengesakan Allah. Ajaran tauhid adalah tema sentral aqidah dan iman, oleh sebab ituaqidah dan iman diidentikkan juga dgn tauhid. 

o 3. Ushuluddin

o Ushuluddin artinya pokok-pokok agama. Aqidah, iman dan tauhid disebut juga ushuluddin karena ajaran aqidah merupakan pokok-pokok ajaan Islam.

o 4. Ilmu Kalam

o Kalam artinya berbicara atau pembicaraan. 

o Aqidah disebut juga ilmu kalam karena banyaknya dialog dan perdebatan antara pemikir tentang masalah aqidah. 

o 5. Fikih Akbar

o Fikih akbar artinya fikih besar.

o Istilah ini muncul berdasarkan pemahaman bahwa tafakkuh fiddin seperti disebutkan dlm alQur’an Surat At-Taubat, ayat 122, yg dimaksud dlm ayat ini bukan sja masalah fikih, tetapi juga masalah aqidah. Untuk membedakan dengan masalah hukum maka ditambah kata akbar,sehingga disebut fikih akbar.

o Ruang Lingkup Pembahasan Aqidah

o Ruang Lingkup Pembahasan Aqidah mencakup :

o Iman kpd Allah

o Iman kpd Malaikat-Malaikat-Nya

o Iman kpd Kitab-Kitab Allah

o Iman kpd Nabi dan Rasul

o Iman kpd Hari Akhir

o Iman kpd Taqdir Allah

o b. Sumber Aqidah 

o Sumer aqidah Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah. Artinya apa saja yang disampaikan Allah Swt dlm Al-Qur’an dan Rasulullah dalam Sunnahnya wajib kita yaqini dan kita amalkan.

o c. Prinsip-prinsip Aqidah 

1. Apa yg didpt dari indera dapat diyakini bila sesuai dengan akal dan pengalaman masa lalu.’

2. Keyakinan dapat diperoleh dengan menyaksikan langsung, dapat pula dengan mendengarkan melalui berita jika pembawa berita dapat dipercaya kejujurannya.

3. Tidak bisa mengingkari sesuatu hanya karena tdk bisa dijangkau oleh indera. Indera penglihatan mata sangat terbatas. Demikian pula pendengaran telinga.

4. Seseorang hanya bisa menghayalkan sesuatu yg sdh pernah dijangkau oleh inderanya. Akal hanya bisa menjangkau hal-hal yang terikat dengan ruang dan waktu.

5. Iman adalah fitrah setiap manusia.

6. Kepuasan material manusia sangat terbatas.

7. Keyakinan tentang hari akhir adalah konsekwensi logis tentang adanya Allah. 

o d. Fungsi Aqidah

o Sebagai fondasi untuk mendirikan bangunan Islam.

o Aqidah merpakan bagian yg tdk dpt dipisahkan dari aspek-aspek Islam lainnya. Seperti : 

o Aqidah, Ibadah, Akhlak dan Mu’amalah. Atau 

o Aqidah, Syariat dan Akhlak. Atau 

o Iman, Islam dan ihsan.

o Aqidah merupakan dasar untuk memiliki Ibadah yg baik dan akhlak yang mulia.

o Aqidah merupakan dasar untuk diterimanya amal atau tidak.

o Iman kpd Allah Swt

o Untuk membuktikan adanya (wujud) Allah Swt, ada beberapa dalil :

o Dalil Fitrah 

Contoh

QS. Az-Zumar ayat 49

فَاِذَا مَسَّ الْاِنْسَانَ ضُرٌّ دَعَانَاۖ  ثُمَّ اِذَا خَوَّلْنٰهُ نِعْمَةً مِّنَّاۙ قَالَ اِنَّمَآ اُوْتِيْتُهٗ عَلٰى عِلْمٍ ۗبَلْ هِيَ فِتْنَةٌ وَّلٰكِنَّ اَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ

Maka apabila manusia ditimpa bencana dia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan nikmat Kami kepadanya dia berkata, “Sesungguhnya aku diberi nikmat ini hanyalah karena kepintaranku.” Sebenarnya, itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.

Qs. Yunus (10(, ayat 22

Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, (dan berlayar) di lautan. Sehingga ketika kamu berada di dalam kapal, dan meluncurlah (kapal) itu membawa mereka (orang-orang yang ada di dalamnya) dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya; tiba-tiba datanglah badai dan gelombang menimpanya dari segenap penjuru, dan mereka mengira telah terkepung (bahaya), maka mereka berdoa dengan tulus ikhlas kepada Allah semata. (Seraya berkata), “Sekiranya Engkau menyelamatkan kami dari (bahaya) ini, pasti kami termasuk orang-orang yang bersyukur.” (Yunus ayat 22).

o Dalil Naqli (al-Qur’an dan Sunnah) disebut juga ayat-ayat Qauliyah

Contoh 

Dan jika kamu meragukan (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad), maka buatlah satu surah semisal dengannya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.

Jika kamu tidak mampu membuatnya, dan (pasti) tidak akan mampu, maka takutlah kamu akan api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir. (Al-Baqarah ayat 23-24).

Dalil Aqli (akal) disebut juga ayat-ayat Qauniyah

Contoh

Ibnu Jarir meriwayatkan dari as-Suddi dengan sanad-sanadnya, bahwa ketika Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang munafik. Yaitu firman-Nya, 'Perumpamaan mereka seperti orang yang menyalakan api...' (Al-Baqarah: 17) dan firman-Nya, 'Atau bagaikan orang yang ditimpa hujan lebat dari langit...' (Al-Baqarah: 19). Orang-orang munafik itu berkata, 'Allah terlalu agung dan mulia untuk membuat perumpamaan - perumpamaan ini.' Maka Allah berfirman,

Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, mereka tahu bahwa itu kebenaran dari Tuhan. Tetapi mereka yang kafir berkata, “Apa maksud Allah dengan perumpamaan ini?” Dengan (perumpamaan) itu banyak orang yang dibiarkan-Nya sesat, dan dengan itu banyak (pula) orang yang diberi-Nya petunjuk. Tetapi tidak ada yang Dia sesatkan dengan (perumpamaan) itu selain orang-orang fasik, (Al-Baqarah ayat 26).

Jadi contoh ayat-ayat Qauniyah seperti Nyamuk, atau hewan yang lebih kecil dari nyamuk seperti Kunang-kunang, dsb. Coba fikirkan, bagaimana kecilnya matanya, lubang telinganya, telurnya, perutnya, dsb. Adakah manusia yang mampu membuat seperti itu? 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

JADILAH SEPERTI MUSAFIR

source image: detik.com عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَل...