Pada pembahasan ini akan dimulai dengan kebersihan hati, kebersihan badan, kemudian kebersihan lingkungan dan kebetsihn harta.
1. Kebersihan Hati,
Jika dimulai dari kebersihan hati maka semuanya bisa bersih. Kebersihan hati dimulai dari niat yang ikhlas. Niat yang ikhlas adalah melakukan sesuatu karena mengharap keridhaan Allah SWT. Seperti yang sebutkan dalam Al Qur'an sbb.
Artinya: Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus. (QS. Al-Bayyinah: 5)
Hati yang bersih juga bermakna tidak iri dan tidak dengki terhadap siapapun. Baik terhadap sesama manusia maupun terhadap hewan, tumbuh-tumbuhan dan lingkungan.
Allah SWT mencintai orang-orang yang bersih lahir dan bathin, sebagai mana Firman-Nya sbb :
Tobat adalah tanda kebersihan bathin sedangkan bersuci adalah tanda kebersihan lahir. Tobat dan niat sama-sama kebersihan hati, bedanya adalah, kalau niat dilakukan di awal pekerjaan sedangkan tobat dilakukan di akhir pdkerjaan.
2. Kebersihan diri (badan)
Hadits Nabi Saw menyatakan
Hadits Nabi Saw menyatakan
Hadits Nabi Saw menyatakan
Hadits tersebut menunjukkan pentingnya kebersihan badan dari hadats dan najis. Baik hadas besar maupun hadas kecil. Hadas besar dibersihkan dengan mandi wajib dan hadas kecil dibersihkan dengan wudhu. Jika tdk ada air atau badan tdk bisa terkena sir maka tayammun pengganti wudhu dan mandi untuk sholat. Sedangkan najis dibersihkan dengan beristinja.
Ungkapan itu mengandung makna bahwa menjaga kebersihan merupakan bukti atau buah keimanan seorang muslim.
3. Kebersihan Lingkungan
Kebersihan lingkungan adalah cerminan dri kebersihn hati dan diri seseorang.
Lingkungan yang bersih adalah lingkungan yang sehat. Menjaga kebersihan lingkungan dimulai dari kebiasaan membuang sampah pada tempatnya,
4. Kebersihan Harta
Dengan zakat dapat membersihkan harta dari kewajiban kepada fakir miskin, dan mensucikan hati dari sifat kikir. Sebagaimana di sebutkan dalam
At-Taubah ayat 103
Tidak ada komentar:
Posting Komentar