Selasa, 06 Juni 2023

TADZKIRAH (PERINGATAN)


source image: islampos.com

بســـــم الله الرحمن الرحيم

Rasanya ini bisa kita jadikan untuk *koreksi diri*.

Telah wafat beberapa minggu yg lalu seorang penulis wanita dari Kuwait Nadiah al Jar rahimahallah. 

Menjelang wafatnya ia menulis makalah ini di dalam buku hariannya : 


Bila kematianku tiba aku tidak khawatir dan cemas tentang jasadku yang kaku. 

Kaum muslimin pastilah akan menunaikan apa2 yang sudah seharusnya mereka kerjakan ... Melepaskan seluruh pakaianku .. memandikanku, mengkafaniku .. mengeluarkanku dari rumahku .. membawaku ke rumahku yang baru ( (kuburku) orang banyak akan datang mengantarku kesana, diantara mereka bahkan ada yang menunda / membatalkan pekerjaan demi pemakamanku ini. 

Seluruh milikku tidak ada satupun yang aku bawa; kunci-kuncikuku, kitab-kitabku, tas-tasku, sepatu-sepatukuu, baju-bajuu dan yang lainnya. Bila keluargaku sepakat mereka akan menyedekahkannya agar bermanfaat bagiku. 

Yakinlah, dunia tidak akan bersedih karena kematianku, alam semesta tetap akan berputar seperti biasanya, perekonomian akan berlanjut, pekerjaanku akan digantikan orang lain, harta bendaku akan menjadi warisan. Sedangkan di alam kubur semua menjadi perhitungan dan tanggung jawabku, yang banyak ataupun sedikit.. bahkan yang kecil yang tak berharga sekalipun. 

Hal pertama yang akan hilang seketika aku mati adalah nama yg dengannya aku dipanggil di dunia ini, seketika aku mati mereka memanggilku dengan sebutan "jasad", waktu shalat mereka menyebutku "jenazah", ketika menguburku mereka menyebutku "mayyit." Jelas sekali kala itu,. bahwa nasabku, sukuku, status sosialku dan ketenaranku tidak berarti apa-apa, sama sekali tidak layak diagung-agingkan. 

Alangkah sepele/kecilnya dunia ini, dan alangkah bodohnya kita yang selama ini menganggapnya penting / besar. 

Untuk kalian yang masih hidup :

Kesedihan kalian atasku dapat dibagi 3 golongan.

1. Orang-orang yang hanya mengenalku biasa-biasa saja akan mengasihaniku sesaat.

2. Teman-teman akrabku akan bersedih dan merasa kehilangan selama beberapa minggu, setelahnya mereka akan kembali pada kehidupannya semula.

3. Keluarga/ahlul baitku akan bersedih berbulan-bulan, mungkin setahun, setelahnya aku pun akan tinggal sebagai kenangan.

Berakhirlah kisahku diantara manusia, bermulalah kisah hidupku dialam akhirat. Terimaelah hilang dariku kecantikanku, hartaku, keluargaku, semuanya, inilah hidup yang sesungguhnya.

Apakah yang sudah engkau persiapkan sebagai bekal akhiratmu hari ini ?? mumpung masih hidup  perhatikan lah amalan-amalan wajibmu sunnah-sunnahmu, sadaqahmu, rahasia amal shalih, mudah-mudahan diakhirat engkau selamat.

iBla engkau membantuku menyampaikan pesan-pesankuku ini sebagai pengingat sesama manusia, insya Alloh akan engkau temukan pahala di dalam timbangan amalmu kelak di akhirat, karena ini termasuk da'wah.

Aamiiin Yaa Rabbal'alamin. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

JADILAH SEPERTI MUSAFIR

source image: detik.com عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَل...