Minggu, 26 Februari 2023

JADIKAN AKHIRAT SEBAGAI TUJUAN UTAMA

Dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu beliau berkata: Kami mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ كانت الدنيا هَمَّهُ فَرَّق الله عليه أمرَهُ وجَعَلَ فَقْرَهُ بين عينيه ولم يَأْتِه من الدنيا إلا ما كُتِبَ له، ومن كانت الآخرةُ نِيَّتَهُ جَمَعَ اللهُ له أَمْرَهُ وجَعَلَ غِناه في قَلْبِه وأَتَتْهُ الدنيا وهِيَ راغِمَةٌ

“Barangsiapa yang (menjadikan) dunia sebagai tujuan utamanya maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan (selalu ada) di hadapannya (tidak pernah merasa cukup) padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat sebagai niat (tujuan utama)nya) maka Allah akan menghimpunkan (membereskan) urusannya, menjadikan kekayaan (selalu ada) dalam hatinya (selalu merasa cukup) dan (harta) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya)

(HR Ibnu Majah (no. 4105), Ahmad (5/183), ad-Daarimi (no. 229), Ibnu Hibban (no. 680)




Selasa, 21 Februari 2023

BENARKAH SETAN DI BELENGGU PADA BULAN RAMADHAN?

Diriwayatkan dalam kitab shahihain,

إذا دخل رمضان صفدت الشياطين، وفتحت أبواب الجنة، وغلقت أبواب النار

Artinya, “apabila masuk bulan Ramadhan, setan-setan dibelenggu, pintu-pintu surga dibuka, dan pintu-pintu neraka ditutup” (HR. Bukhari dan Muslim).


Dibelenggunya setan (shuffidatusy syayathin) dalam hadits di atas dipahami secara berbeda oleh para ulama. Ada yang memahaminya secara literal (sesuai dengan nash hadits), ada juga yang memahaminya secara majazi (menggali makna majaz yang terkadung di balik nash hadits tersebut).


Bagi yang memahami secara literal, shuffidatusy syayathin bermakna bahwa di bulan Ramadhan, setan-setan dibelenggu dengan makna yang sebenarnya, sehingga ia tidak dapat menggoda atau intensitasnya berkurang dalam menggoda manusia. Sementara bagi yang memaknai secara majazi, bulan Ramadhan dapat menjaga dan mencegah umat Islam dari berperilaku tidak baik, melakukan kemaksiatan, dan menuruti bujuk rayu setan karena banyak melakukan amal-amal positif, seperti dzikir, mengaji, dan sebagainya.


Suatu ketika, Pak AR Fachruddin pernah ditanya tentang hal serupa. Dengan enteng, Pak AR menjawab, “itulah kelemahan manusia, dengan setan yang dibelenggu saja kalah”.


Sumber : https://suaraaisyiyah.id/tuntunan-ibadah-ramadhan-benarkah-setan-dibelenggu-pada-bulan-ramadhan/


USTADZ JENDERAL BESAR SOEDIRMAN



Uadz Shaleh dari karang Nongko. Negara ini Merdeka karena Jihad Fi Sabilillah


Ada sebuah kenyataan dibalik seorang Panglima Besar Pertama, Jendral Soedirman yang selama ini seolah ditutup-tutupi, kalau tidak mau dibilang diusahakan untuk dihilangkan. Namun, sepandai pandainya tupai melompat, suatu waktu pasti terpeleset juga.


Selama ini yang kita kenal hanya JENDRAL SOEDIRMAN saja, sementara USTADZ SOEDIRMAN dilupakan, atau malah mungkin sengaja dihilangkan?


Kita diajarkan di sekolah bahwa Jendral Soedirman berperang dengan TAKTIK GERILYA, tapi mengapa seruan JIHAD FI SABILILLAH JENDRAL SOEDIRMAN dihilangkan dari pelajaran sekolah?


Panglima Besar Jendral Soedirman, Pejuang kemerdekaan yang mengobarkan semangat jihad, perlawanan terhadap kezaliman, membekali dirinya dengan pemahaman dan pengetahuan agama yang dalam, sebelum terjun dalam dunia militer untuk seterusnya aktif dalam aksi-aksi perlawanan dalam mempertahankan kemerdekaan negeri. Mengawali karir militernya sebagai seorang dai muda yang giat berdakwah di era 1936-1942 di daerah Cilacap dan Banyumas. Hingga pada masa itu Soedirman adalah dai masyhur yang dicintai masyarakat.


Lahir dari keluarga petani kecil, di desa Bodaskarangjati, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, pada tanggal 24 Januari 1916. Ayahnya seorang mandor tebu pada pabrik gula di Purwokerto. Sejak bayi Soedirman diangkat anak oleh asisten wedana (camat) di Rembang, R. Tjokrosunaryo.


Ketika ia menjadi seorang panglima, Soedirman adalah seorang yang ditakuti lawan dan disegani kawan. Memiliki semangat berdakwah yang tinggi, dan lebih banyak menekankan pada ajaran tauhid, kesadaran beragama serta kesadaran berbangsa. Sebagai bagian dari hamba-hamba Allah, kepedulian akan kemurnian nilai-nilai ketauhidan terhadap masyarakat Jawa yang masih sangat kental dipengaruhi oleh adat istiadat.


Menjadi suatu kegiatan dakwah yang memiliki nilai strategis, karena dengan cara itulah semangat jihad untuk melakukan perlawanan dalam diri rakyat dapat terpompa dan terpelihara. Termasuk bagi seorang Soedirman, yang memulainya dari kepanduan Hizbul Wathon bagian dari Muhammadiyah.


Bakat dan jiwa perjuangannya mulai terlihat sejak dari kepanduan Hizbul Wathon ini, juga peningkatan kemampuan fisik dan penggemblengan mental. Bakat kemiliterannya ditempa melalui organisasi berbasis dakwah. Bahkan semangatnya berjihad telah mengantarkan Soedirman menjadi orang nomor satu dalam sejarah militer Indonesia.


Sebagai kader Muhammdiyah, Panglima Soedirman dikenal sebagai santri atau jamaah yang cukup aktif dalam pengajian "malam selasa", yakni pengajian yang diselenggarakan oleh PP Muhammadiyah di Kauman berdekatan dengan Masjid Besar Yogyakarta. Seorang Panglima yang istimewa, dengan kekuatan iman dan keislaman yang melekat kuat dalam dadanya.


Sangat meneladani kehidupan Rasulullah, yang mengajarkan kesederhanalan dan kebersahajaan. Sehingga perlakuan khusus dari jamaah pengajian yang rutin diikutinya, dianggap terlalu berlebihan dan ditolaknya dengan halus.


Seorang jenderal yang shalih, senantiasa memanfaatkan momentum perjuangan dalam rangka menegakkan kemerdekaan sebagai bagian dari wujud pelaksanaan jihad fi sabilillah. Dan ini ia tanamkan kepada para anak buahnya, bahwa mereka yang gugur dalam perang ini tidaklah mati sia-sia, melainkan gugur sebagai syuhada.


Jangan kamu kira bahwa orang2 yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezki. Qs.3 Ali Imran:169


Untuk menyebarluaskan semangat perjuangan jihad tersebut, baik di kalangan tentara atau pun seluruh rakyat Indonesia, Jenderal besar ini menyebarkan pamflet atau selebaran yang berisikan seruan kepada seluruh rakyat dan tentara untuk terus berjuang melawan Belanda dengan mengutip salah satu hadits Nabi Muhammad: "Insjafilah! Barangsiapa mati, padahal (sewaktoe hidoepnja) beloem pernah toeroet berperang (membela keadilan) bahkan hatinya berhasrat perang poen tidak, maka matilah ia di atas tjabang kemoenafikan"


(Salam Komando kesiapsiagaan Angkatan Pemuda Muhammadiyah sulsel ,tetap jaya jaya jaya,,,

Kamis, 09 Februari 2023

AMAL YG BISA MENOLONG KETIKA SUDAH WAFAT

Rasulullah SAW bersabda 

إِنَّ مِمَّا يَلْحَقُ الْمُؤْمِنَ مِنْ عَمَلِهِ وَحَسَنَاتِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ عِلْمًا عَلَّمَهُ وَنَشَرَهُ وَوَلَدًا صَالِحًا تَرَكَهُ وَمُصْحَفًا وَرَّثَهُ أَوْ مَسْجِدًا بَنَاهُ أَوْ بَيْتًا لاِبْنِ السَّبِيلِ بَنَاهُ أَوْ نَهْرًا أَجْرَاهُ أَوْ صَدَقَةً أَخْرَجَهَا مِنْ مَالِهِ فِي صِحَّتِهِ وَحَيَاتِهِ يَلْحَقُهُ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهِ

"Sesungguhnya amal dan kebajikan yang dapat menyusul orang mukmin setelah dia meninggal dunia di antaranya yaitu: ilmu yang disebarkan, anak sholeh yang dia tinggalkan, mushaf Al Quran yang dia wariskan, masjid yang dibangunnya, rumah tinggal bagi perantau yang dia bangun, sungai yang dia alirkan (irigasi), dan sedekah harta yang dikeluarkannya saat sehat dan hidup. Seluruh amal dan kebajikan ini akan menyusul orang mukmin sepeninggalannya dari dunia." (HR Ibnu Majah).


Jumat, 03 Februari 2023

KEUTAMAAN SABAR DAN SYUKUR

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ، إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَخَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَالِكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

“Sungguh menakjubkan yang dialami oleh orang mukmin. Sungguh, semua yang dilakukannya menjadi kebaikan, dan itu hanya dialami oleh orang mukmin. Selama mendapatkan kebahagian, ia bersyukur, dan terima kasih atas itu menjadi kebaikan baginya. Dan apabila ia tertimba kesengsaraan ia bersabar, dan kesabaran itulah yang menjadi kebagaian baginya”. (Hadits Riwayat Ahmad)

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ. الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ. أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. Al Baqarah 155 - 257).

Kamis, 02 Februari 2023

DOSA YANG MENGGUGURKAN AMAL

Dari Abi Hurairah, Rasulullah SAW bersabda,

 اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَمَا هُنَّ؟ قَالَ: الشِّرْكُ بِاللَّهِ، وَالسِّحْرُ، وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ، وَأَكْلُ الرِّبَا، وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ، وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ، وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ الْغَافلاتِ.

 “Jauhilah tujuh dosa penghancur (amal).”  Para sahabat bertanya, “Apakah yang tujuh itu?”  Beliau menjawab, “Menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang Allah larang kecuali dengan hak (hukum), memakan riba, memakan harta anak yatim (dengan jalan yang tidak benar), melarikan diri saat pertempuran (jihad), serta menuduh (zina) wanita Mukminah yang memelihara kehormatannya.” (HR Bukhari). 


Featured Post

JADILAH SEPERTI MUSAFIR

source image: detik.com عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَل...