Surga lebih dekat kepada kalian daripada tali sandalnya
حَدَّثَنِي مُوسَى بْنُ مَسْعُودٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ مَنْصُورٍ وَالْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْجَنَّةُ أَقْرَبُ إِلَى أَحَدِكُمْ مِنْ شِرَاكِ نَعْلِهِ وَالنَّارُ مِثْلُ ذَلِكَ
Telah menceritakan kepadaku Musa bin Mas'ud telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Manshur dan Al A'masy dari Abu Wail dari Abdullah radliallahu 'anhu menuturkan, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Surga lebih dekat kepada salah seorang dari kalian daripada tali sandalnya, neraka juga seperti itu."
(HR. al-Bukhari)
Hadits ini merupakan petunjuk yang jelas bahwa ketaatan yang menyampaikan pada surga dan kemaksiatan yang mendekatkan pada neraka, kadangkala berupa sesuatu yang paling mudah (untuk dilakukan). Tidakkah anda melihat sabda Nabi shollallahu alaihi wasallam (yang artinya): Sesungguhnya seseorang berucap dengan suatu kalimat yang tidak ia terlalu pedulikan namun mendatangkan keridhaan Allah.
Allah mencatatkan keridhaan-Nya hingga hari perjumpaan dengan- Nya. Dan sesungguhnya seseorang berucap dengan suatu ucapan yang tidak ia pedulikan, namun mendatangkan kemurkaan Allah, Allah catat untuknya kemurkaan- Nya hingga hari perjumpaan dengan-Nya.
Maka semestinya seorang yang beriman janganlah meremehkan kebaikan meski sedikit yang mampu ia lakukan dan jangan menganggap kecil suatu keburukan untuk ia jauhi, yang bisa jadi besar di sisi Allah. Sesungguhnya seorang yang beriman tidak mengetahui kebaikan apakah yang akan menjadi sebab dia mendapat rahmat Allah. Orang mukmin juga tidak mengetahui keburukan apakah yang menjadi sebab Allah murka padanya. Al- Hasan al-Bashri berkata: Barang siapa yang satu kebaikannya diterima, ia akan masuk surga.
(Syarh Shahih al-Bukhari)