POKOK-POKOK MATERI PERKULIAHAN
AKHLAQ
A. Pendahuluan
1.
Pengertian
Akhlaq
2.
Sumber
akhlaq
3.
Ruang
Lingkup Akhlaq
4.
Urgensi
Akhlaq
5.
Akhlaq,
moral dan etika
6.
Baik dan
Buruk
B.
Akhlaq
Terhadap Allah SWT
1.
Taqwa
2.
Cinta dan
Ridha
3.
Ikhlash
4.
Khauf dan Raja’
5.
Tawakkal
6.
Syukur
7.
Muraqabah
8.
Taubat
C.
Akhlaq
terhadap Al-Qur’an
1.
Membaca dan
memahaminya
2.
Mengamalkannya
3.
Memelihara
Mushafnya
4.
Memuliakannya
D.
Akhlaq
Terhadap Rasulullah SAW
1.
Mencintai
dan Memuliakan Rasul
2.
Mengikuti
dan Mentaati Rasul
3.
Mengucapkan
Shalawat dan Salam
E.
Akhlaq Pribadi
1.
Shidiq
2.
Amanah
3.
Istiqamah
4.
Iffah
5.
Mujahadah
6.
Syaja’ah
7.
Tawdhu’
8.
Malu
9.
Sabar
10.
Pemaaf
F.
Akhlaq dalam
Pergaulan Muda-Mudi
1.
Adab Berikhtilat
2.
Persentuhan
Laki-laki/Perempuan Non-Mukhrim
G.
Akhlaq dalam
Keluarga;
1.
Anak
terhadap Orang Tua
2.
Orang Tua
terhadap Anak
3.
Mendidik
Anak
H.
Akhlaq dalam Bermasyarakat
1.
Tolong-menolong
2.
Pertamuan
3.
Pertetanggaan
4.
Terhadap
Non-Muslim
I.
Akhlaq
menuntut Ilmu
1.
Anjuran
Menuntut Ilmu
2.
Derajat
orang yang berilmu
3.
Pahala orang
yang menuntut ilmu
J.
Kipram
Muslim dalam Negara
1.
Ketaatan kepada
Ulil Amri
2.
Ketaatan
kepada Hukum
3.
Amar Makruf
Nahi Munkar bagi Keselamatan Munkar
K.
Akhlaq
Muslim terhadap Lingkungan
1.
Menjaga
Kelestarian
2.
Menjaga
kebersihan
3.
Larangan Membuat
Kerusakan Lingkungan
L.
Tazkiyatun-Nafs
1. Taubat
2. Ingat Allah
3. Muhasabah, dsd.
Referensi
Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Himpunan
Putusan Tarjih Muhammadiah
Pimpinan Pusat Muhammadiyah.2003. Pedoman hidup
Islami Warga Muhammadiyah. Yogyakarta: Suara Muhammadiah.
Ilyas, Yunahar. 2009. Kuliah
Akhlaq. Yogyakarta: LPPI.
Pendahuluan
Dalam
keseluruhan ajaran Islam, akhlak menempati kedudukan yang istimewa dan sangat
penting. Tidak kurang dari 1500 ayat
Al-Qur’an berbicara tentang akhlaq. Belum lagi hadis-hadis Nabi yang memberikan
pedoman akhlaq yang mulia dalam segenap aspek kehidupan. Tidaklah berlebihan
jika misi utama kerasulan Muhammad SAW. adalah untuk menyempurnakan akhlaq yang
mulia. Sejarah mencatat keberhasilan dakwah beliau adalah karena ditopang oleh
akhlaq yang mulia.
Akhlaq Islam bukanlah moral yang
kondisional-situasional. Nilai-nilai baik dan buruk, terpuji dan tercela
berlaku kapanpun dan di mana saja dalam segala aspek kehidupan. Kejujuran dalam
ekonomi sama dengan kejujuran dalam politik, kejujuran belaku sama, baik
terhadap muslim maupun non muslim. Keadilan harus ditegakkan sekalipun terhadap
diri dan keluarga sendiri. Kebencian terhadap musuh tidak boleh
menyebabkan kita tidak berlaku adil.
Ajarah akhlaq Islam sesuai dengan
fitrah manusia. Manusia akan memperoleh kebahagiaan yang hakiki, bukan yang
semu, apabila mengikuti nilai-nilai kebaikan yang diajarkan Al-Qur’an dan
Sunnah, dua sumber akhlaq Islam.
Akhlaq Islam memelihara jati diri
manusia sebagai makhluq Allah yang “ahsanu
taqwim’” (dalam bentuk yang sebaik-baiknya)sehingga dia mampu
menjalankan fungsinya sebagai “khalifah” di muka bumi.
Saat ini manusia dihadapkan pada
permasalahan akhlaq dan moral yang cukup serius, yang jika dibiarkan akan
menghancurkan masa depannya sendiri. Praktek hidup yang menyimpang, korupsi,
kolusi, nepotisme, perampokan, pembunuhan, pemerkosaan, perampasan hak-hak
asasi manusia , terjadi di berbagi belahan bumi.
Kemajuan di berbagai bidang Ilmu
pengetahuan dan Teknolodi, di samping menawarkan kemudahan dan kenyamanan
hidup, juga membuka peluang bagi munculnya modus-modus tindak kejahatan yang
baru dan lebih canggih.
Tingkat persaingan hidup semakin
keras, yang menyebabkan manusia stress dan frustasi. Pola hidup yang materialistis (serba materi) dan hedonistis (
haus kesenangan duniawi) mendorong orang menempuh jalan pintas, mengabaikan
nilai-nilai akhlaq dan moral.
Fenomena kehidupan modern
tersebut di atas menyadarkan kita bahwa bukan hanya uang, ilmu pengetahuan, dan
teknologi saja yang dibutuhkan manusia, tetapi juga akhlaq.
A.
Pengertian
Akhlaq
Secara etimologis (menurut asal-usul bahasa), “akhlaq” berasal dari kata bahasa Arab akhlaq
yang merupakan bentuk jamak atau plural dari kata khuluq yang berarti
“budi pekerti”, “perangai”, “tingkah laku”, atau “tabiat”.
Secara terminologis (menurut istilah) kata akhlaq memiliki
beberapa pengertian, antara lain:
1.
Pengertian
yang diberikan oleh Imam al-Ghazali dalam Ihya 'Ulumud-din:
فالخلق عبارة عن هيئة فى النفس راسخة عنها تصدر الأفعال بسهولة و يسر
من غير حاجة إلى فكر و رؤية.
"Akhlaq adalam sifat
yang meresap dalam jiwa yang darinya keluar perbuatan perbuatan
dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan dan pertimbangan."
2.
Menurut
Ibrahim Anis dalam Al-Mu'jam al-wasith:
الخلق حال
للنفس راسخة تصدر عنها الأفعال من خير أو شر من غير حاجة إلى فكر و رؤية.
"Akhlaq adalah sifat yang meresap dalam jiwa, yang
dengannya lahirlah bermacam-macam perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan
pemikiran dan pertimbangan."
Berdasarkan kutipan diatas dapat
dinyatakan bahwa akhlaq adalah sifat
yang tertanam meresap di dalam
jiwa sehingga dia akan muncul secara sepontan tanpa pemikiran dan pertimbangan lebih dahulu.
Contoh: Seseorang disebut dermawan jika dia selalu sukarela memberi
sumbangan (tidak kadang kala, tidak terlebih dulu dimotivasi atau stimulasi, tidak
terpaksa).
Disamping
akhlaq, dikenal istilah etika dan moral. Ketiganya berbicara
tentang nilai baik dan buruk sikap dan perbuatan manusia. Perbedaannya terletak
pada standar masing-masing. Bagi akhlaq standarnya adalah Al-qur'an dan sunnah;
bagi etika standarnya adalah pertimbangan akal pikiran; dan bagi moral
standarnya adat kebiasaan yang umum berlaku di masyarakat.
Ciri-ciri
perbuatan akhlaq:
1.
Perbuatan
yang telah mendarah daging sehingga menjadi identitas bagi yang membedakan diri
pemiliknya dari orang lain.
2.
Perbuatan akhlaq
muncul dengan mudah dan spontan.
3.
Perbuatan
akhlaq tibul dari dalam diri, atas dasar kemauan, pilihan, dan keputusan yang
bersangkutan, atau bukan karena tekanan
orang lain.
4.
Perbuatan
akhlaq dilakukan dengan sungguh-sungguh, bukan rekayasa atau sandiwara.
5.
Perbuatan
akhlaq (yang luhhur) dilakukan semata-mata karena Allah.
B.
Sumber
Akhlaq
Yang
dimaksud dengan sumber akhlaq adalah yang menjadi ukuran baik dan buruk, atau
mulia dan tercela. Sebagai mana keseluruhan ajaran Islam, sumber akhlaq adalah
al-Qur'an dan Sunnah. Sifat jujur, sabar, pemaaf, dermawan, dan sykur adalah
akhlaq mulia. Dasarnya karena Al-Qur'an dan sunnah menilai demikian. Sebaliknya
sifat dusta, pendendam, pemarah atau pengeluh-kesah, kikir, dan tidak syukur
adalah akhluq tercela kerena dinilai demikian oleh Al-Qur'an dan Sunnah.
C.
Ruang
Lingkup Akhlaq
Secara garis
besar ruang lingkup akhlaq akhlaq dapat dikelompokkan menjadi lima, yaitu:
1.
Akhlaq
Terhadap Allah SWT
2.
Akhlaq
Terhadap Rasulullah
3.
Akhlaq
Pribadi
4.
Akhlaq dalam
Keluarga
5.
Akhlaq Bermasyarakat
6.
Akhlaq
Bernegara
D.
Kedudukan
Akhlaq dalam Islam
Aklaq
menempati kedudukan yang istimewa dan sangat penting dalam Islam. Di antaranya:
1.
Akhlah menjadi salah satu misi utama
Rasulullah sam.Sabda beliau:
إنما بعثت لاتم
مكارم الاخلاق (رواه البيهاقى)
("Sesungguhnya aku diutus
untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia." (HR. Baihaqi)
2.
Akhlaq yang
baik memberatkan timbangan kebaikan seseorang pada Hari Kiyamat.
ما من شئ اثقل فى ميزان العبد المؤمن يوم القيامة من حسن الخلق...
(رواه الترميذى)
"Tidak ada sesuatu yang
lebih berat di dalam timbangan (kebaikan) seorang hamba mukmin pada Hari Kiamat dari pada
akhlaq yang baik." (HR> Tirmidzi)
3.
Akhlaq
murupakan ukurun kualitas iaman seseorang.
أكمل المؤمنين إيمانا أحسنهم خلقا (رواه الثرميذى)
("Orang mukmin yang paling
sempurna adalah yang paling baik
akhlaqnya." (HR. Tirmidzi)
4.
Akhlaq yang
baik menjadi buah ibadah kepada Allah.
و أقم الصلاة , إن الصلاة تنهى عن الفحشاء و المنكر (العنكبوت: 45)
("…dan dirikanlah shalat,
sesungguhnya shalat itu mencegah (prbuatan-perbuatan) keji dan munkar."
(QS> AL-'Ankabut: 45)
ليس الصيام من الأكل و الشرب
إنماالصيام من اللغو و الرفث. فان سابك أحد أو حهل عليك فقل إنآ صائم (رواه ابن حزيم)
"Bukanlah puasa itu hanya menahan makan
dan minum, tapi puasa itu menahan perkataan yang kotor . Jika seseorang mencaci
dan menjahilimu maka katakana: Sesungguhnya aku sedang puasa. (HR. Ibnu
Khuzaimah)
5.
Di dalam
Al-Qur'an banyak terdapat ayat tentang akhlaq.
I.
AKHLAQ
TERHADAP ALLAH SWT
A.
BERTAQWA
1.
Pengertian
taqwa
Secara
etimologis kata "taqwa" dalam bahasa Arab bersal dari akar kata
"waqa-yaqi-wiqayah" yang berarti "menjaga." Secara
terminologis kata tersebut didefinisikan sebagai: "menjaga
diri dari siksaan Allah dengan mentaati segala perintah-Nya dan menjauhi
segala larangan-Nya. Orang yang bertagwa dalam bahasa Arab
disebut "muttaqi" . Bentuk jamak/pluralnya "muttaqin"
(orang-orang yang taqwa).
2.
Buah dari
taqwa
a.
Mendapatkan
sikap "forqan", sekap tegas membadakan anatara yang haq dan yang
batil, benar dan salah, halal dan haram sehingga Allah menghapuskan
kesalahan-kesalahan, dan engapuni dosa-dosa orang yang benar-benar taqwa
kepada-Nya.
يا
أيها الذين ءامنوا إن تتقوا الله يجعل لكم فرقانا و يكفر عنكم سيئاتكم و يغفرلكم
والله ذو الفضل العظيم (الأنفال: 29)
"Hai orang-orang
yang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan
kepadamu "furqan" dan menghapuskan segala kesalahanmu
dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar." QS.
Al-Anfal: 29)
b.
Mendapatkan
berkah dari langit dan bumi
و لو
أن أهل القرى ءامنوا و اتقوا لفتحنا عليهم بركت من السماء و الأرض و لكن كذبوا
فأخذنهم بما كانو يكسبون. (الأعراف: 96)
"Jikalau sekiranga
penduduk suatu negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan
kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat
Kami) itu, maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya (QS. Al-A'raf: 96)
c.
Mendapatkan
jalan keluar dari kesulitan
و من
يتق الله يجعل له مخرجا (الطلاق:2)
"Barang siapa yang
bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan membuatkan baginya jalan keluar."
(QS. At-Thalaq; 2)
d.
Mendapatkan
rizki tanpa diduga-duga
و
يرزقه من حيث لا يحتسب (الطلاق: 3)
"…Dan Dia akan
memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangka." (QS> At-Thalaq:
3)
e.
Mendapatkan
kemudahan dalam urusannya
و من
يتق الله يجعل له من أمرخ يسرا (الطلاق: 4)
"Dan barangsiapa
yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya kebudahan dala
urusannya." ( QS. At-Thalaq: 4)
B.
CINTA DAN
RIDHA
1.
Pengertian
Cinta adalah kesadaran diri, perasaan jiwa
dan dorongan hati yang menyebabkan seseorang hatiya sangat suka dan sayang kepada
yang dicintainya.
2.
Tingkatan
Bagi seorang mukmin, cinta kepada Allah di
atas segala cintanya kepada yang lain. Jika dibuat tingkatan, maka cinta kapada
Allah dan Rasulnya berada di urutan atas (al-Mahabbah al-ula), cinta
kepada ayah, anak, sanak saudara, istri, harta, kedudukan dan sebagainya berada
di urutan tengah (al-Mahabbah al-wustha)yang harus berada di bawah cinta
utama dan karena itu tidak boleh melebihi
cinta utama. Jika sampai terjadi demikian maka cinta menengah akan turun
ke tingkat rendah(al-Mahabbah al-adna).
Allah berfirman dalam Surat At-Taubah ayat
24:
قل إن
كان ءاباؤكم و ابناؤكم و إخوانكم و أزواجكم و عشيرتكم و أموال قترفتموها و تجارة
تحشون كسادها و مساكن ترضونها أحب اليكم من الله و رسوله وجهاد فى سبيله فتربصوا
حتى يأتى الله بأمره و الله لا يهدى القوم الفاسقين (التوبة: 24)
"Katakanlah: "Jika
bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, sanak-saudara, harta
kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang yang kamu khawatiri kerugiannya,
dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu
sukai, adalah lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di
jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik." (Q.S. At-Taubah/9:
24)
Sejalan dengan cinta kepada
Allah, seorang muslim haruslah ridha, menerima dengan sepenuh hati segala
sesuatu yang datang dari Allah dan Rasulnya, baik yang berupa perintah,
larangan ataupun petunjuk-petunjuk lainnya.
Allah berfirman:
قل إن
كنتم تحبون الله فاتبعونى يحببكم الله و يفرلكم ذنوبكم و الله غفور رحيم (ال
عمران: 31)
"Katakanlah: "Jika kamu
(benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengesihi dan
mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha penyayang."
(QS. 'Ali 'Imran/3: 31)
Sudah seharusnya juga seorang
mukmin rela menerima segala qadha dan qadar Allah terhadap
dirinya. Dia akan mensyukuri setiap nikmat-Nya, dan bersabar atas cobaan-Nya.
C.
IKHLAS
1.
Pengertian
Secara etimologis, kata ikhlas berasal dari
bahasa Arab akhlasha-ikhlash yang berarti membersihkan, menjernihkan,
atau memurnikan.
Secara
terminologis, ikhlash adalah beramal semata-mata mengharapkan ridha Allah SWT.
2.
Unsur-unsur ikhlash
a.
Niat yang
Ikhlash (ikhlashun- niyah). Semua perbuatan yang dilakukan seorang muslim
haruslah dilandasi niat yang ikhlash, semata-mata mengharap ridha Allah SWT.
إنما
الأعمال باالنيات و إنما لكل امرئ ما نوى.....(رواه البخارى و مسلم)
"Sesunggguhnya setiap
amal perbuatan tergantung kepada apa yang diniatkan….." (HR. Bukhari dan
Muslim)
b.
Beramal
dengan sebaik-baiknya (itqanul-'amal). Seorang muslim yang telah niat dengan ikhlas
untuk melakukan suatu perbuatan, harus membuktikannya dengan melakukan
sebaik-baiknya. Mengerjakan sesuatu seenaknya, asal-asalan, tanpa memerhatikan
kualitas kerja bertentangan dengan dasar keikhlasan.
إن
الله ثعالى يحب إذا عمل أحدكم عملا أن يتقنه. (رواه البيهاقى)
"Sesungguhnya Allah
SWT menyukai, apabila seseorang beramal, dia melakukannya dengan
sebaik-baiknya." (HR. Baihaqi)
c.
Memanfaatkan
hasil usaha dengan tepat (jaudatul-ada'). Hasil yang diperoleh
seorang muslim haruslah
dimanfaatkan untuk kepentingan-kepaentingan yang diridhai Allah SWT.
قل إن
صلاتى و نسكى و محياى و مماتى لله رب العالمين (الأنعام: 162)
"Katakanlah:
"Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah,
Tuhan semesta alam." (QS. Al-An'am: 162)
و ما
أمروا إلا ليعبدوا الله مخلصين له الدين حنفاء... (البينة: 5)
" Dan mereka hanyalah diperintahkan untuk beribadah kepada Allah
dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama dengan lurus…
(QS. Al-Bayyinah/98: 5)
Bersyukur ketika mendapat nikmat,
dan bersabar ketika menghadapi cobaan merupakan buakh keikhlasan. Seorang yang
ikhlas tidak akan sombong ketika berhasil, dan tidak putus asa ketika gagal.
Lawan dari iklash adalah riya,
melakukan sesuatu bukan karena Allah, tapi karena ingin dipuji atau lainnya.
Kata riya berasal dari araa-yurii yang berarti
"memperlihatkan." Riya adalah perbuatan memperlihatkan kebaikan yang
dilakukan untuk mengcari pujian orang lain, tidak mencari ridha Allah.
إن
المنافقين يخادعون الله و هو خادعهم و إذا قاموا إلى الصلوة قاموا كسالى يراءون
الناس و لا يذكون الله إلا قليلا (النساء: 142)
"Sesungguhnya orang-orang
munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka
berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Merka bermaksud riya
dihadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit
sekali." (QS. An-Nisa/4: 142)
يايها
الذين امنوا لا تبطلوا صدقتكم بالمن و الأذى كالذى ينفق ماله رئاء الناس و لا يؤمن
بالله و االيوم اللأخر , فمثله كمثل صفوان عليه ثراب فاصابه وابل فتركه صلدا, لا
يقدرون على شئ مما كسبوا و الله لا يهدى قوم الكفرين. (البقرة: 264)
"Hai orang-orang beriman,
janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan
menyakiti (perasaan penerimanya) seperti orang yang menafkahkan hartanya karena
riya kepada manusia dan dia beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka
perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian
hujan itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah).
Mereka tidak menguasai sesuatu apapun dari apa yang mereka usahakan. Dan Allah
tidak memberi member petunjuk orang-orang kafir ." (QS. Al-Baqarah/2: 264)
D.
TAWAKKAL
1.
Pengertian
Tawakkal
Secara
etimologis "tawakkal" berasal dari verba "tawakkala." Verba
"tawakkal" berasal dari akar kata "wakala" yang artinya:
menyerahkan, memperrcayakan. Verba "tawakkala" berarti: bersandar.
Secara
terminologis, taqwa adalah membebaskan hati dari ketergantungan kepada selain
Allah dan menyerahkan keputusan segala
sesuatu kapada-Nya.
و لله
غيب السموات و الأرض و اليه يرجع الأمر كله فاعبده و توكل عليه و ما ربك بغافل عما
تعملون (هود: 123)
"Dan kepunyaan Allah lah apa yang ghaib di langit dan di
bumi dan kepada-Nya lah semua urusan
dikembalikan, maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah kepada-Nya. Dan Tuhanmu
tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan." (QS. Hud/11: 123)
Menyerahkan semua urusan kehidupan kehidupan kepada Allah
merupakan kewajiban orang-orang mukmin.
و على
الله فتوكلوا ان كنتم مؤمنين (المائدة: 23)
"…Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika
kamu benar-benar orang yang beriiiman."
2.
Tawakkal dan
Ikhtiar
Tawakkal
kepada Allah harus berdasarkan kerja keras dan usaha maksimal (ikhtiar).
Berpangkutangan, menunggu nasib bertentangan dengan hakekat tawakkal.
Contoh:
Suatu ketika
pada masa Rasulullah SAW ada seorang badui yang membiarkan untanya tidak
diikat. Menurutnya itulah perujudan dari twakkal. Rasulpun menegurnya:
"
اعقلها و توكل (رواه الترميذى و ابن حزيمة و الطبرانى)
"Ikat dan tawakkallah! (HR. Tirmidzi. Ibnu khuzaimah, dan
Thabrani)
3.
Hikmah
Tawakkal
Ø Sikap tawakkal melahirkan ketenangan batin.
Jika seseorang telah menyusun suatu rencana secara matang, melaksanakannya
dengan sungguh-sungguh dan disiplinn tinggi, kemudian menyerahkannya kepada
Allah, maka jika ternyata hasilnya belum seperti yang diharapkan insyaallah dia
akan menghadapinya dengan sabar. Demikian juga sebaliknya jika berhasil, dia
akan bersyukur.
Ø Sikap tawakkal melahirkan percaya diri dan
optimisme. Keyakinan bahwa ikhtiar ( kerja keras dan usaha maksimal) merupakan
kewajiban manusia, sedangkan hasilnya ada di tangan Allah menumbuhkan sikap
percaya diri dan optimism menghadapi segala kemungkinan.
Ø Orang yang bertawakkal akan dilindungi oleh
Allah SWT.
و من
يتوكل على الله فهو حسبه (الطلاق: 3)
"…Dan
barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah nicaya Allah mencukupkan
(keperluan)nya." (QS. At-Thalaq/65: 3)
E.
SYUKUR
1.
Pengertian
Syukur
Menurut
bahasa, syukur berasal dari kata Arab syakara yang berarti:
berterimakasih, memuji.
Menurut
istilah syukur ialah memuji sipemberi nikmat atas kebaikan yang telah
dilakukannya.
2.
Komponen
Syukur
Komponen
pengertian syukur: mengakui dalam hati adanya nikmat yang diterima,
menyatakannya secara verbal(al-hamdulillah, asy-syukru lillah), dan
menjadikanya sarana untuk taat kepada Allah.
3.
Keutamaan
Syukur
Ø Bersyukur pada hakekatnya untuk kepentingan
manusia sendiri
و من يشكر فإنما يشكر لنفسه و من كفر
فإن الله غنى حميد (لقمان: 12)
"…Dan barang siapa yang bersyukur (kepada
Allah) maka sesungguhnya bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa yang
tidak bersyukur sesungguhnya Allah Maha Kaya dan Maha terpuji." (QS.
Luqman/31: 12)
Ø Bersyukur akan menambah nikmat
لئن شكرتم لأزيدنكم و لئن كفرتم إن
عذابى لشديد (إبراهيم: 7)
"…Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti kami akan menambah
(nikmat)kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) , maka sesungguhnya
adzab-Ku sangat pedih." (QS. Ibrahim/14: 7)
F.
MURAQABAH
1.
Pengertian
Secara
etimologis, muraqabah berasal darr raqaba yang berarti menjaga,
mengamati.
Secara
terminologis muraqabah adalah kesadaran seorang muslim bahwa dia selalu dalam pengawasan
Allah SWT.
2.
Dasar-dasar
Nash
و عنده
مفاتح الغيب لا يعلمها إلا هوو يعلم ما فى البر و البحر وما تسقط من ورقة إلا
يعلمها و لا حبة فى ظلمت اللأرض و لا رطب و لا يابس إلا فى كتاب مبين. (الأنعام:
59)
"Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak
ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, Dan Dia mengetahui apa yang di
daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia
mengetahuinya, dan ditak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak
sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata
(lauh mahfuzh). QS. Al-An'am/6; 59)
.... إن الله كان عليكم رقيبا (النساء: 1)
"… Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (QS.
An-Nisa/4: 1)
....و
كان الله على كل شئ رقيبا (الأحزاب: 52)
"… Dan Allah Maha Mengawasi segala sesuatu. (QS.
Al-Ahzab/33: 52)
G.
TAUBAT
1.
Pengertia
Kata taubat
berasal dari taba yang berarti kembali. Di dalam bahasa Arab terdapat
kata lain yang searti dengan taba, yakni anaba.
Orang yang
bertaubat kepada Allah berarti kembali dari segala yang tidak diridhai Allah
kepada yang diridhai-Nya.
2.
Dasar-dasar
Nash
و
توبوا إلى الله جميعا أيه المؤمنون لعلكم تفلحون (النور: 31)
"Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada
Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS> An-Nur/24:
31)
يأيها
الذين ءامنوا توبوا الى الله توبة نصوحا عسى ربكم أن يكفر عنكم سيئاتكم و يدخلكم
جنت تجرى من تحتها الأنهار.....(التحريم: 8)
"Hai orang-orang yang beriiman,
bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang benar-benar, mudah-mudahan Tuhan
kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu, dan memasukkan kamu ke dalam sorga
yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai…" (QS> At-Tahrim/66: 8)
كل بنى
ادم خطاء و خير الخطائين التوابون (الترمذى و ابن ماجه و الحاكم)
"Setiap manusia (dapat berbuat) salah.
Dan sebaik-baik orang bersalah adalah yang bertaubat." (HR. Tirmidzi, Ibnu
Majah, dan Hakim).
3.
Komponen
Taubat
a.
Menyadari
kesalahan.
b.
Menyesali
kesalahan.
c.
Memohon
Ampun kepada Allah.
d.
Bertekan
untuk dtidak mengulangi kesalahan.
e.
Mengubur kesalahan
dengan amal shaleh.
اتق
الله حيثما كنت و أتبع السيئة الحسنة تمحها و خالق الناس بخلق حسن (رواه الترمذى)
"Bertaqwalah kamu kepada Allah di
manapun kamu berada , dan ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, maka
kebaikan itu akan menghapuskannya, dan bergaullah dengan manusia dengan akhlaq
yang baik.
و إنى
لغار لمن تاب وءامن وعمل صالحا ثم اهتدى. (طه: 82)
"Sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi
orang yang bertaubat, beriman, dan beramal shaleh, kemudian tetap di jalan yang
benar. (Thaha/20: 82).
II.
AKLAQ
TERHADAP RASULULLAH
A.
MENCINTAI
DAN MEMULIAKAN RASUL
لا
يؤمن أ حدكم حتى ا كون احب إليه من نفسه و والده و الناس أجمعين (رواه
البخارى و مسلم و النسائى)
"Tidak beriman salah seorang di antara kalian sebelum aku lebih
dicintai dari pada dirinya dan semua manusia." (HR. Bukhari, Muslim , dan
Nasa'i)
قل إن كان ءاباؤكم و ابناؤكم و
إخوانكم و أزواجكم و عشيرتكم و أموال قترفتموها و تجارة تحشون كسادها و مساكن
ترضونها أحب اليكم من الله و رسوله وجهاد فى سبيله فتربصوا حتى يأتى الله بأمره و
الله لا يهدى القوم الفاسقين (التوبة: 24)
"Katakanlah: "Jika
bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, sanak-saudara, harta
kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang yang kamu khawatiri kerugiannya,
dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu
sukai, adalah lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di
jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik." (Q.S. At-Taubah/9:
24)
B. MENGIKUTI DAN MENAATI RASUL
و ما أرسلنا من رسول إلا ليطاع بإذن
الله (االنساء: 64)
" Dan kami tidak mengutus seorang rasul, melainkan untuk
ditaati dengan seizing Allah…(QS. An-Nisa/4: 64)
و ما ءاتكم الرسول فخذوه و ما نهاكم
عنه فانتهوا و اتقوا الله إن الله شديد العقاب (الحشر: 7)
"Apa yang diberikan Rasul padamu maka terimalah dia. Dan
apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan bertaqwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya." (QS. Al-Hasyr/59: 7)
تركت فيكم أمرين لن تضلوا ما تمسكتم
بهما: كتاب الله و سنتى. (رواه الحاكم)
"Aku tinggalkan kepada kamu sekalian dua hal, kamu sekalian
tidak akan sesat selamanya jika berpegang teguh dengannya, yaitu Kitab Allah
dan Sunnahku." (HR> Hakim)
C. MENGUCAPKAN SHALAWAT DAN SALAM
إن الله وملئكته يصلون على النبى ,
يأيها الذين امنوا صلوا عليه و سلموا تسليما. (الأحزاب:
56)
"Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat-Nya bershalawat
untuk Nabi. Hai orang-orang beriman bershalawatlah kamu kepada Untuk Nabi dan
ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (QS. Al-Ahzab/33; 56)
Kata "shalawat'' merupakan bentuk jamak dari
"shalah" yang berarti: "do'a," "istighfar," dan
"rahmah." Berdasar kan makna-makna yang tersebut, maka shalawat dari
Allah SWT. bagi Nabinya, berarti memberinya rahmat; shalawat para Malaikat
berarti istighfar (permohonan maaf); dan shalawat dari orang mukmin atas nabi
berarti do'a dan penghormatan.
Selain do'a dan
penghormatan bagi Nabi, kebaikan shalawat juga akan kembali kepada yang
mengucapkan.
إن أولى الناس بى يوم القيامة أكثرهم على صلاة.
(رواه الترميذى)
"Sesungguhnya orang yang paling utama kepadaku nanti pada
Hari Kiamat adalah orang yang paling banyak bershalawat kepadaku." (HR.
Tirmidzi)
البخيل من ذكرت عنده فلم يصل على (رواه
الترميذى و أحمد)
"Yang benar-benar orang pelit adalah orang yang ketika
namaku disebut di dekatnya dia tidak mengucapkan shalawat kepadaku."
من صلى
على مرة صلى الله عليه عشرا (رواه
أحمد)
"Barangsiapa yang bershalawat kepadake sekali, maka Allah
akan bershalawat kepadanya sepuluh
kali."
Teks Shalawat dan Salam
1. Dalam Shalat
السلام
عليك أيها النبى و رحمة الله و بركاته
"Semoga kesalamatan bagi engkau, wahai Nabi, serta rahmat
dan berkah Allah."
اللهم
صل على محمد و على ال محمد كما صليت على إبراهيم و على ال ابراخيم , و بارك على
محمد و على ال محمد كما باركت على إبراهيم إنك حميد مجيد.
"Ya Allah limpahkanlah rahmat-Mu kepada Muhammad dan
keluarganya, sebagaimana Engkau telah melimpahkannya kepada Ibrahim dan
keluarganya. Dan berkahilah Muhammad dan keluarganaya sebagaimana Engkau telah
melimpahkannya kepada Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji
dan Maha mulia.
2. Tetkala mendengar nama Nabi disebut:
صلى
الله عليه و سلم
"Semoga Allah memberikan shalawat dan salam kepada
beliau."
اللهم
صل و سلم و بارك عليه
"Ya Allah berilah shalawat dan salam kepada beliau."
III.
AKHLAQ
PRIBADI
Shidiq(jujur), amanah(dipercaya),
istiqamah(konsisten dan konsekwen), 'iffah(menjaga
kehormatan diri), mujahadah (mencurahkan segenap kemampuan), syaja'ah(keberanian),
tawadhu(rendah hati), malu, sabar, dan pemaaf
A.
SHIDIQ
Shidiq (ash-shidqu)artinya benar atau jujur,
antonim dusta/bohong (al-kidzbu). Kejujuran atau kebenaran dalam akhlaq
meliputi: kebenaran hati (shidqul-qalbi), Shidiq (ash-shidqu)artinya
benar atau jujur, antonim dusta/bohong (al-kidzbu). (shidqul-hadists), dan
benar perbuatan (shidqul-'amal). Ketiganya harus sama, apalagi antara ucapan
dan tindakan.
Allah berfirman:
يا ايها الذين امنوا اتقوا الله و
كونوا مع الصادقين. (التوبة:119)
"Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kapada Allah, dan
hendaklah kalian bersama orang-orang yang benar." (QS. At-Taubah: 119)
Rasulullah SAW. bersabda:
عليكم بالصدق فإن الصدق يهدى إلى
البر, و البر يهدى الى الجنة, وما يزال الرجل يصدق و يتحرى الصدق حتى يكتب عند
الله صديقا. و إياكم والكذب فإن الكذب يهدى إلى الفجور, و إن الفجور يهدى إلى
النار, و ما يزال العبد يكذب و يتحرى الكذب حتى يكتب عند الله كذابا (رواه
البخارى)
" Kamu
sekalian harus bersikap jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan
kebaikan membawa ke sorga. Seseorang yang selalu jujur dan mencari kejujuran
akan ditulis oleh Allah sebagai yang jujur (shiddiq). Dan jauhilah sifat
bahong, karena kebohongan membawa kepada kejahatan dan kelahatan membawa ke
neraka. Orang yang selalu bohong dan mencari-cari kebohongan akan ditulis oleh
Allah sebagai sebagai pembohong (kadzdzab). (HR. Bukhari)
1. Bentuk-bentuk kejujuran anara lain:
a.
Benar dalam
perkataan (shidqul-hadits)
ايات المنافق ثلاث: إذا حدث كذب, و
إذا وعد أخلف, و إذا ائتمن خان (متفق عليه)
"Tanda-tanda orang munafiq ada tiga: jika berbicara, dusta;
jika berjanji ingkar, dan jika diberi kepercayaan, berkhianat." (HR.
Muttafaqun 'Alaih)
b.
Benar dalam
pergaulan (shidqu-l mu'amalah)
Kejujuran
mendasari pergaulan hidup seorang mukmin. Dia menjauhi segala bentuk kepalsuan,
penipuan, apalagi penghianatan.
c.
Benar dalam
kemauan (shidqul-'azm)
Sebelum
melakukan suatu tindakan, seorang mukmin mempertimbangkannya lebih dahulu,
baik-buruknya, manfaat –madharatnya.
Apabila sudah yakin, dia akan melaksanakannya tanpa ragu-ragu.
...
فإذاعزمت فتوكل على الله إن الله يحب المتوكلين (ال عمران: 159)
"Dan apabila kamu
telah bertekad, maka bertawakkalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya." (QS. Ali 'Imran/3: 159)
d.
Benar dalam
berjanji (shidqul-wa'd)
Menetapi
janji merupakan salah satu indicator orang yang bertaqwa (al-muttaqun).
ليس
البر أن تولوا وجوهكم قبل المشرق و المغرب ولكن البر من امن باالله و اليوم الآخر
والملئكة و الكتاب و النبيين و ءاتى المال على حبه ذوى القربى و اليتمى والمسكين و
ابن السبيل و السائلين و فى الرقاب و أقام الصلوة و ءاتى الزكاة والموفون بعهدهم
غذا عاهدوا و الصبرين فى البأساء و الضراء و حين البأس أولئك الذين صدقوا و أولئك
هم المتقون
(البقرة: 177)
"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu
suatu kebajikan. Akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada
Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab dan nabi-nabi, dan memberikan
harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
musafir (yang membutuuhkan pertolongan, dan hamba sahaya, dan mendirikakan
shalat, menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya jika telah berjanji,
dan orang-orang yang sabar dalam kesulitan, penderitaan dan dalam peperangan.
Merekalah orang-orang yang benar; den meraka itulah orang-orang yang bertaqwa.
(QS. Al-Baqarah/2: 177)
e.
Benar dalam
kenyataan/senyatanya.
Orang mukmin
menamnampilankan dirinya sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya, tidak dibuat-buat, dan jauh dari kepalsuan.
Dusta
Dusta merupakan salah satu sifat yang sangat tercela. Seharusnya
seorang mukmin tidak memiliki sifat bohong. Nabi Muhammad SAW. bersabda:
أيكون المؤمن جبانا؟ قال: نعم, قيل
له: أيكون المؤمن بخيلا؟ قال: نعم, قيل له: أيكون المؤمن كذابا؟ قال: لا (رواه
مالك)
"Apakah ada orang mukmin ynag penakut? Nabi bersabda:
"Ada". Beliauu ditanya lagi: "Apakah ada orang mukmin yang
kikir?" Beliau bersabda: "Ada." Kemudian ditanya lagi:
"Apakah ada orang mukmin yang pembohong?" Beliau menjawab:
"Tidak." (HR. Malik)
2. Bentuk-bentuk Kebohongan:
a.
Khianat adalahperbuatan
tidak setia merupakan bentuk kebohongan yang paling jelek. Jika sifat ini
meluas dalam suatu masyarakat, maka
masyarakat tersebut sedang menuju keruntuhann.
يا أيهاىالذين ءامنوا لا تخونوا الله
و الرسول و تخونوا أمنتكم و أنتم تعلمون (الأنفال:
27)
"Wahai orang-orang yang beriiman janganlah kamu sekalian
mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad), dan (juga) jangan menghianati
amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu.
b.
Ingkar janji
c.
Kesaksian
palsu
Salah satu
sifat 'ibadurrahman (hamba Allah yang akan mendapat
kasih-sayang-nya, ialah tidak memberikan kesaksian palsu.
و الذين لايشهدون الزور
(الفرقان: 72)
"Dan
orang-orang yang tidak memberikan kesaksian palsu." (QS. Al-Furqan/25: 72)
Perkataan dan sumpah palsu meruapakan salah satu dosa besar (kabair)
:
...ألا
وقول الزور و شهادة الزور...
"…Begitu juga pekataan dan sumpah palsu (merupakan
dosa-dosa besar)…
d.
Fitnah
Fitnah
adalah perkataan bohong dengan maksud menjelek-jelekkan atau tujuan tidak baik
lainnya.
e.
Gunjingan
(ghibah) membicara keburukan
orang atau sesuatu yang tidak disukainya dari belakang.
...و لا يغتب بعضضكم بعضا...(الحجرات:
12)
"…Dan janganlah sebagian kamu menggunjingkan sebagian yang
lain…(QS. Al-Hujurat/49:12)
B.
AMANAH
Amanah artinya "dapat dipercaya" berasal dari verba "amuna-ya'munu
"yang berarti "jujur , dapat dipercaya"
Sifat amanah lahir dari kekuatan iman.
لاإيمان
لمن لا أمانة له, و لا دين لمن لا عهد له (رواه أحمد)
"Tidak (sempurna) iman seseorang yang tidak amanah (tidak
bisa dipercaya), dan tidak (sempurna) agama seseorang yang tidak menunaikan
janji." (HR> Ahmad)
Pengertian amanah secara
sempit adalah memelihara titipan dan mengembalikannya kepada pemiliknya dalam
keadaan utuh. Pngertiannya secara luas meliputi antara lain: menyimpan rahasia,
melaksanakan tugas yang diberikan. Tugas dan kewajiban Allah kepada manusia
oleh Al-Qur'an disebut amanah, bahkan merupakan amanah yang paling berat.
Makhluk-makhluk Allah seperti langit, bumi, matahari, gunung, lautan dan pohon
tidak sanggup memikul amanah Allah. Karena kelebihan yang telah dikarunikan
Allah kepada manusia berupa akal fikiran, perasaan dan kehendak, maka sanggup
memikul amanah tersebut.
إنا عرضنا الأمانة على السموت و الأ
رض و الجبال فابين أن يحملنها وأشفقن منها و حملها الإنسان , إنه كان ظلوما جهولا
(الأحزاب: 72)
"Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanah langit, bumi
dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanah itu dan mereka
khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah itu oleh manusia. Sesungguhnya
manusia itu amat zalim dan amat bodoh. (QS. AL-Ahzab/33:72)
Bentu-bentuk Amanah
1. Memelihara Titipan
Jika seorang muslim dititipi orang lain maka dia harus menjaga
barang titipan tersebut dengan baik dan mengembalikan kepada yang punya dalam
keadaan seperti sediakala.
إن الله يأمركم أن تؤدوا الأمنت إلى
أهلها (النساء: 58)
"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menyampaikan amanah
kepada yang berhak menerimanya." (QS. An-Nisa/4: 58)
2. Menjaga Rahasia
Seorang muslim wajib menjaga rahasia, apakah rahasia pribadi,
keluarga, perusahaan, organisasi, atau lebih-lebih rahasia negara. Dia
memeliharanya agar tidak jatuh ke tangan orang yan tidak berhak mengetahhuinya.
إذا
حدث رجل بحديث ثم التفت فهو أمانة (رواه أبو داود)
"Apabila seseorang membicaraka sesuatu kepada orang lain
(sambil) menoleh kiri-kanan maka itulah amanah (yang harus dijaga) (HR. Abu
Daud)
إن من
أعظم الأمانة عند الله يوم القيامة الرجل يفضى إلى امرأته و تفضى اليه ثم ينشر
سرها (رواه مسلم)
"Sesungguhnya amanah yang paling besar di sisi Allah pada
hari kiamat ialah mnyebarkan rahasia isterinya, misalnya seorang laki-laki bersetubuh dengan
isterinya, kemudian ia membicarakan kepada orang lain tentang rahasia
isterinya. (HR. Muslim)
3. Tidak Menyalahgunakan jabatan
Segala bentuk penyalahgunaan amanah baik untuk kepentingan
pribadi, keluarga, family, atau kelompoknya termasuk perbuatan melanggar
amanah.
من
استعملناه على عمل فرزقناه رزقا, فأخذ بعد ذلك فهو غلول (رواه أبو داود)
"Barang siapa yang kami pakai untuk suatu pekerjaan
(diangkat sebagai karyawan) dan kami beri upah menurut semestinya, maka apa
yang ia ambil lebih dari yang semestinya, maka itu namanya ghulul
(korupsi)." HR. Abu Daud).
Rasulullah SAW nenyalahkan tindakan Ibnu Lutbiyah yang mengambil
hadiah yang diterimanya saat menjalankan tugas mengumpulkan zakat.
فإنى
أستعمل الرجل منكم على العمل مما ولانى الله فيأتى فيقول: هذالكم و هذا هدية أهديت
لى. أفلا يجلس فى بيت أبيه و امه حتى تأتيه هديته إن كان صادقا؟ و الله لا يأخذ
أحد منكم شيئا بغير حقه إلا لقى الله يحمله يوم القيامة ... (متفق عليه)
"…Dengan wewenang yang diberikan Allah kepadaku, aku
mengankat seseorang diantara kalian untuk melaksanakan suatu tugas, dia datang
melapor: 'ini untuk engkau dan ini untukku sebagai hadiah." Jika ia duduk
saja di rumah bapak ibunya, apakah hadia itu datang sendiri kepadanya, kalau
barang itu memang sebagai hadiah? Demi Allah seseorang tidak mengambil sesuatu
yang bukan haknya, melainkan ia menghadap Allah nanti pada hari kiamat dengan
membawa beban yang berat dari benda itu… (HR. Muttafaq 'Alaih)
4. Menunaikan kewajiban dengan baik
Semua amanah dan tugas dijalankan dengan sebai-baiknya karena dia
harus mempertanggungjawabkan dihadapan Allah SWT. Semuanya akan dihitung dan
beri balasannya.
فمن
يعمل مثقال ذرة خيرا يره (7) وممن يعمل مثقال ذرة شرا يره (8)
"Barang siapa yang berbuat baik sebarat zarah pun, niscaya dia
akan melihatnya. Dan barang siapa yang melakukan kejahatan sebarat zarah pun
niscaya dia akan melihatnya. (QS. Zilzalah/99: 7-8)
C.
ISTIQAMAH
Menurut asal usul kata, istiqamah
berasal dari istaqama-yastaqimu yang artinya tegak lurus. Menurut istilah
akhlaq, istiqamah adalah sikap teguh dalam mempertahankan keimanan dan
keislaman sekalipun menghadapi berbagai macam tantangan dan godaan.
Perintah untuk beristiqamah terdapat di dalam
Al-Qur'an dan Sunnah. Antara lain:
Firman Allah:
فاستقم
كما أمرت و من تاب معك و لا تطغوا إنه بما تعملون بصير (هود: 112)
"Maka beristiqamahlah kamu pada jalan yang benar,
sebagaimana diperintahkan kepadamu dan juga orang yang telah taubat beserta
kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha melihat apa yang
kamu kerjakan. (QS. Hud/11: 112)
قل
إنما أنا بشر مثلكم يوحى إلى أنما إلهكم إله واحد فاستقيموا إليه و استغفروه و ويل
للمشركين (فصلت: 6)
"Katakanlah: "Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia
seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwa Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa.
Maka istiqamahlah menuju kapada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya. Dan
kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menyekutukannya. (Q.S.
Fushilat/41: 6)
Nabi
bersabda:
قل
أمنت بالله ثم استقم (رواه مسلم)
"Katakanlah: Saya beriman kepada Allah, kemudian
istiqamahlah! (HR. Muslim)
Ujian Keimanan
Setiap orang yang menyatakan dirinya beriman akan diuji oleh
Allah. Ujian tersebut tidak selalu dalam bentuk yang tidak menyenangkan
(musibah), tapi juga dalam dalam bentuknya yang menyenagkan (ni'mah).
أ حسب
الناس أن يتركوا أن يقولوا ءامنا و هم لا يفتنون (العنكبوت: 4)
"Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan saja
mengatakan: "Kami telah beriman",
padahal mereka tidak diuji?" (QS. Al-Ankabut/29: 4)
Buah dari Istiqamah
Di antara buah dari istiqamah disebutkan dalam surat Fushilat/41:
30-32:
إن الذين قالوا ربنا الله ثم
استقاموا تتنزل عليهم الملئكة ألا تخافوا و لا تحزنوا و أبشروا بالجة التى كنتم
توعدون (30) نحن أولياؤكم فى الحياة الدنيا و فى الآخرة و
لكم فيها ما تشتهى أنفسكم و لكم فيها ما تدعون (31) نزلا من غفور رحيم (32)
"Sesungguhnya
orang-orang yang mengatakan; "Tuhan kami ialah Allah", kemudian
mereka istiqamah, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan):
"Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan
bergembiralah kamu dengan memperoleh sorga yang telah dijanjikan Allah
kepadamu. (30)
"Kamilah
Pelinduung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu
memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh pula apa yang kamu
minta." (31)
"Sebagai
hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (32)
Dari
empat ayat tersebut di atas, dapat dikemukakan buah dari istiqamah berikut:
1. Dijauhkan oleh Allah dari rasa takut dan
sedih yang negatif, yang tidak wajar atau tidak pada tempatnya.
2. Akan
di tempatkan di sorga dengan segala kenikmatannya.
3.
Akan dilindungi Allah SWT baik di dunia, maupun di akhirat.
D. SYAJA'AH
Pengertian
Menurut bahasa, syaja'ah berati "keberanian"
Keberanin merupakan sifat hati yang mantap
dan percaya diri dalam menghadapi bahaya, kesulitan dan sebagainya. Keberanian
yang dimaksud berlandaskan kebenaran dan
pertimbangan yang masak.
Bentuk-bentuk Keberanian antara lain:
1.
Keberanian
menhadapi musuh dalam peperangan (jihad fi sabilillah)
يأيها
الذين ءامنوا إذا لقيتم الذين كفروا زحفا فلا تولو هم الأدبار ÷ و من يولهم يومئذ
دبره إلا متحرفا لقتال أو متحيزا إلى فئة فقد باء بغضب من الله و ماواه جهنم وبئس
المصير (الأنفال: 15-16)
"Hai oranr-orang yang beriman, apabila
kamu bertemu dengan oranr-orang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah
kamu membelakangi mereka (mundur). Barang siapa yang membelakangi mereka
(mundur) di waktu itu- kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak
menggabungkan diri dengan pasukan lain- maka sesungguhnya orang itu kembali
dengan membawa keurkaan dari Allah, tempatnya ialah neraka jahanam. Dan itu
adalah seburuk-buruk tempat kembali. (QS. Al-Anfal: 15-16)
2.
Keberanian
menyatakan kebenaran sekalian di depan penguasa yang zalim.
أفضل
الجهاد كلمة عدل عند سلطان جائر (رواه أبو داود و لترميذى)
" Jihad yang paling utama
adalah memperjuangkan keadilan di depan penguasa yang zalim. (HR. Abu
Daud dan Tirmidzi)
3.
Keberanian
untuk mengendalikan diri ketika marah sekalipun dia mampu melampiaskannya.
ليس
الشديد با لصرعة ، إنما الشديد الذى يملك نفسه عند الغض(متفق عليه)
" Bukanlah yang dinamakan
pemberani itu yang kuat secara fisik, melainkan sesungguh nya pemberani itu
yang sanggup mengendalikan diri waktu marah. (HR. Muttafaq 'Alaih)
Sumber Keberanian
1.
Rasa takut
kepada Allah:
"Orang-orang menyampaikan risalah Allah,
mereka takut kepada-Nya, dan mereka tidak merasa takut kepada seorangpun selain
Allah. Dan cukuplah Allah sebagi Pembuat Perhitungan." (QS. Al-Ahzab/33:
39)
2.
Lebih
mencintai akhirat dari pada dunia:
"Hai orang-orang yang beriman, apa
sebabnya jika dikatakan kepadamu:
"Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah", kamu merasa berat
dan memilih tinggal diam? Apakah kamu merasa puas dengan kehidupan di dunia
sebagai ganti kehidupan di akherat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini
(dibandingkan dengan kehidupan) di akherat hanyalah sedikit". (QS.
At-Taubah/9: 38)
3.
Tidak takut
mati:
"Di manapun kamu berada, kematian akan
menemukan kamu, walaupun kamu berada di benteng yang tinggi lagi kokoh
(banker)… (QS. An-Nisa/4: 78)
4.
Tidak
menomorsatukan kekuatan materi:
"..Betapa banyak terjadi golongan yang
kecil dapat mengalahkan golongan yang besar atas izin Allah. Dan Allah beserta
orang-orang yang sabar." (QS.Al-Baqarah/2: 249)
5.
Tawakkal dan
yakin adanya pertolongan Allah:
"Dan barang siapa bertawakkal kepada
Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya)…" (QS. Ath-Thalaq/65:
3)
E.
IFFAH
Pengertian
Secara etimologis, iffah berasal dari bahasa Arab 'iffah yang
berarti "kesucian tubuh."
Secara terminologis, iffah adalah memelihara kehormatan diri dari
segala hal yang akan merendahkannya.
Kehormatan
timbul dari ketaatan kepada Allah, melaksanakan perintah-perintah-Nya, dan
meninggalkan larangan-larangan-Nya.
Bentuk-bentuk 'Iffah
1.
Menjaga
kehormatan diri dalam hal seksual antara lain dengan menjaga penglihatan,
pakaian, dan pergaulan; tidak mengunjungi tempat-tempat hiburan yang ada
kemaksiatannya; tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat menghantarkannya
kepada perzinaan.
قل
للمؤمنين يغضوا من ابصارهم و يحفظوا فروجهم ، ذلك أزكى لهم ، إن الله خبير بما يصنعون
÷ و قل للمؤمنات يغضضن من أبصارهن و يحفظن فروجهن... (النور: 30-31)
"Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, hendaklah
mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu
adalah lebih suci bagi getahui apa ynag mereka perbuata. Katakanlah kepada
perempuan-perempuan yang beriman hendaklah mereka menahan pandangannya dan
memelihara kemaluannya…(QS. An-Nur/24: 30-32)
وليستعفف
الذين لا يجدون نكاحا حتى يغنيهم الله من فضله... (النور: 33)
"Dan orang-orang yang tidak mampu nikah hendaklah menjaga
kesucian dirinya, hingga Allah, sehingga Allah memampukan mereka dengan
karunia-Nya…" (QS. An-Nur/24: 33)
ياأيها
النبى قل لأزواجك و بناتك و ونسآء المؤمنين يدنين عليهن من جلبيبهن ، ذلك أدنى أن
يعرفن فلا يؤذين ، و كان الله غفورا رحيما (الأحزاب: 59)
"Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istri kamu, anak-anak
perempuan, dan istri orang-orang mukmin , hendaklah mereka mengulurkan
jilbabnya ke seluruh tubuh meneka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah
untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Penganpun lagi
Maha Penyayang." (QS. Al-Ahzab/33: 59)
و لا
تقربوا الزنى ، إنه كان فاحشة وسآء سبيلا (الإسراء: 32)
"Dan janganlah kamu mendekati zina; karena sesungguhnya
zina itu suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (QS.
Al-Isra'/17: 32)
2. Menjaga kehormatan diri dalam hubungannya
dengan masalah harta.
Islam mengajarkan kepada orang-orang berpunya untuk membantu
orang-orang miskin, dan kepada orang yang miskin untuk tidak meminta-miinta.
للفقراء
الذين احصرا فى سبيل الله لا يستطيعون ضربا فى الأرض يحسبهم الجاهل أغنياء من
التعفف تعرفهم بسيمهم لا يسئلون الناس إلحافا، و ما تنفقو من خير فإن الله به عليم
(البقرة : 273)
"(Berinfaklah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh
jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di muka bumi; orang-orang
yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena mereka memelihara diri
mereka dari meminta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya,
meraka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik
yang kamu nafkahkan di jalan Allah maka sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui." (Al-Baqarah/2: 273)
3. Menjaga kehormatan diri dalam hubungannya
dengan kepercayaan orang lain.
إضمنوا
لى ستا من أنفسكم أضمن لكم الجنة : اصدقوا إذا حدثتم ، و أوفوا إذا وعدتم، ثم أدوا
الأمانة إلى أهلها إذا اؤتمنتم، و احفظوا فروجكم، و غضوا أبصاركم، و كفوا أيديكم (رواه أحمد و ابن حبان)
"Berikan jaminan kepadaku terhadap enam perkara, maka aku
akan menberi jaminan kalian masuk sorga. Yaitu, jujurlah bila kamu berkata-kata,
tepatilah bila kamu berjanji, tunaikanlah amanah kepada yang berhak jika kamu
diberi amanah, jagalah kemaluanmu, kendalikanlah pandanganmu, dan tahanlah
tanganmu (sehingga tidak menyakiti orang lain)." (HR. Ahmad dan Ibn
Hibban)
F.
MUJAHADAH
Pengertian
Mujahadah berasal dari bahasa Arab yang artinya mencurahkan segala
kemampuan (jahada-yujahidu-mujahadah-jihad).
Dalam kajian akhlaq, mujahadah diartikan sebagai mencurahkan
segala kemampuan untuk mengatasi hal-hal yang menghambat pendekatan diri kepada
Allah SWT, baik yang bersifat internal, maupun eksternal.
Hambatan internal bersumber dari jiwa yang mendorong kepada
keburukan (nafsu ammarah bis-su').
Sedangkan hambatan eksternal datang dari syaitan, orang munafiq, orang
kafir, dan para pelaku kemaksiatan dn kemungkaran.
Kerja keras dan perjuangan untuk melawan hambatan tersebut
dinamakan mujahadah.
و الذين جاهدوا
فينا لنهدينهم سبلنا ، و إن الله لمع المحسنين (العنكبوت: 69)
"Dan orang-orang yang
mujahadah/berjuang untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami
tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar
beserta orang-orang yang berbuat baik." (QS. Al-'Ankabut/29: 69)
Objek Mujahadah
Objek mujahadah antara lain:
1. Jiwa yang selalu mendorong
kepada keburukan.
Firman Allah dalam Surat
Yusf/12: 53
...إن النفس لامارة بالسوء إلا ما رحم ربى ، إن ربى غفور رحيم
(يوسف: 53)
"…karena sesungguhnya nafsu itu selalu
menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang
diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang." (QS. Yusuf/12: 53)
2. Godaan syetan.
QS. Al-Baqarah/2: 206
يأيها الذين أمنوا ادخلوا فى السلم كافة و لا تتبعوا خطوات الشيطان ،
إنه لكم عدو مبين (البقرة: 208)
"Hai orang-orang yang beriiman,
masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan (kaffah), dan janganlah kamu
mengikuti langkah-langkah syetan. Sesungguhnya syatan itu musuh yang nyata
bagimu." (QS. Al-Baqarah/2: 206)
3. Kecintaan kepada kehidupan dunia
yang berlebihan.
QS. At-Taubah/9: 38
يأيها الذين ءامنوا ما لكم إذا قيل لكم انفروا فى سبيل الله إثاقلتم
إلى الأرض، أرضيتم بالحياة الدنيا من الأخرة ، فما متاع الحيوة الدنيا إلا قليل
(التوبة: 38)
"Hai orang-orang beriman, apakah
sebabnya apabila dikatakan kepada kamu: "Berangkatlah (untuk berperang)
pada jalan Allah!", kamu merasa berat dan ingiin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia
sebagai pengganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini
(dibandingkan dengan kehidupan) di akherat hanyalah sedikit." QS.
At-Taubah/9: 38)
4. Gangguan orang kafir dan musyrik.
QS. Al-Barah/2: 120
و لن ترضى عنك اليهود و لا النصارى حتى تتبع ملتهم ... (البقرة: 120)
"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak
akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka…(QS. Al-Baqarah/2:
120)
يأيهاالنبى جاهد الكفار و المنافقين واغلظ عليهم ، ومأواهم جهنم م بئس
المصير (التوبة: 73)
"Hai Nabi, berjihadlah (melawan)
orang-oarang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap
mereka. Tempat mereka ialah neraka jahanam. Dan itulah tempat kembali yang
seburu-buruknya." (QS. Taubah/9: 73)
G. MALU
Malu
(al-haya')perasaan sangat tidak enak hati (hina, rendah dsb) karena berbuat
sesuatu yang tidak baik atau yang rendah.
HADIS
TENTANG MALU
إن لكل دين خلقا و
خلق الإسلام الحياء (رواه مالك)
"Setiap agama memiliki aran akhlaq,
dan akhlaq Islam adalah malu." (HR. Malik)
الحياء والإيمان
قرناء جميعا ، فإذا رفع أحدهما رفع الأخر (رواه الحاكم)
"Rasa malu dan iman berpadu menjadi satu, jika salah satu
diantara keduanya hilang maka hilang juga yang lain." (HR. Hakim)
الحياء من الإيمان
و الإيمان فى الجنة ، و البذاء من الجفاء والجفاء فى النار (رواه الترميذ ى)
"Malu itu bagian dari iman, dan iman
itu di dalam sorga. Lidah yang keji termasuk kebengisan, dan kebegnisan itu
dalam neraka)
KATEGORI MALU
1.
Malu
kepada Allah.
2.
Malu
terhadap diri sendiri.
3.
Malu
kepada orang lain.
Malu kepada Allah seharusnya menjadi dasar
dari dua malu yang lain. Karena Malu kepada Allah bersumber dari iman, bahwa
Allah SWT selalu melihat, mendengarkan dan mengawasi apa yang kita lakukan.
Jika rasa malu luntur
Rasa malu menjadi pengontrol (rem) bagi
manusia dari perbuatan yang tidak baik. Jika control tersebut hilang, orang
akan berbuat apa saja tanpa memperhatikan baik-buruknya.
إن مما أدرك الناس
من كلام النبوة الأولى : "إذا لم تستح فاصنع ما شئت (رواه البخارى)
" Di antara perkataan yang diketahui
orang berasal dari kenabian pertama ialah: "Jika kamu tidak lagi punya
rasa malu, lakukan sesuka hatimu." (HR. Bukhari)
H. TAWADHU'
Pengertian
Di
dalam bahasa Indonesia, tawadhu' berarti rendah hati (bukan rendah
diri), lawan kata sombong.
Orang
yang tawadhu' tidak menganggap dirinya lebih (hebat, kaya, pandai, elok dan
sebagainya) dari orang lain, meskipun kenyataannya bisa demikian.
Rendah
hati bersumber dari kesadaran bahwa apa yang ada pada dirinya, harta, kekayaan,
ilmu, kedudukan dan lainnya berasal dari Allah.
Orang
yang sombong merasa dirinya lebih dari orang lain secara berlebihan. Boleh jadi
kenyataannya tidaklah demikian.
Orang
yang rendah diri adalah orang yang kehilangan kepercayaan kepada diri
sendiri, menganggap dirinya rendah dibanding orang lain.
Firman Allah:
و عباد الرحمن
الذين يمشون على الأرض هونا (ألفرقان: 63)
"Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha
Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan hati…"
(QS. Al-Furqan/25: 63)
ما نقصت صدقة من
مال، و ما زاد الله عبدا بعفو إلا عزا، وما تواضع أحد لله إلا رفغه الله (رواه مسلم)
"Harta tidak berkurang karena sedekah,
Allah tidak akan menambahkan kepada seorang hamba yang memberi maaf kecuali
memuliakannya, dan tidaklah seorang hamba yang tawadhu' karena Allah kecuali
diangkat-nya." (HR. Muslim)
Takabbur
Pengertian
Takabbur berasal dari bahasa Arab yang
berarti: "kesombongan, keangkuhan"
Takabbur atau sombong ialah sikap menganggap
diri lebih dan memandang remeh orang lain.
Orang yang sombong akan menolak kebaikan
atau kebenaran yang datang dari orang lain yang dianggapnya rendah.
Nabi bersabda:
الكبر بطر الحق و
غمط الناس (رواه مسلم)
"Sombong itu menolak kebenaran, dan melecehkan orang
lain." (HR. Muslim)
لا يدخل الجنة من
كان فى قلبه مثقال ذرة من كبر (رواه مسلم)
"Tidak masuk sorga orang yang di dalam
hatinya ada sifat sombong." (HR. Mslim)
I.
SABAR
Pengertian
Kata sabar berasal dari bahasa Arab
"shabr" yang artinya "menahan dan mengekang".
Menurut istlah, sabar berarti menehan diri
dari segala sesuatau yang tidak disukai karena meng harap ridha Allah.
Sabar tidak hanya terhadap hal-hal yang
sering disebut musibah, seperti sakit, kematian, kemiskinan, dan sebagainya,
tetapi juga terhadap hal-hal yang sering dipandang sebagai nikmat, seperti
harta kekayaan, kedudukan dan sebagainya.
Macam-macam sabar
1. Sabar meneriima cobaan hidup
و لنبلونكم بشئ من الحوف و الجوع و نقص من الأموال و الأنفس و الثمرات
، و بشر الصبرين ÷ الذين اذا أصابتهم مصيبة قالوا إنا لله وإنا إلي راجعون ÷ أولئك
عليهم صلوت من ربهم و رحمة وأولئك هم المهتدون (البقرة: 155-157)
"Dan sesungguhnya akan Kami berikan
cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa
dan buah-buahan. Dan berilah berita gembira kepada orang-orang ynag sabar.
Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan "Innaa
lillaahi wainnaa ilaihi raaji'uun". Mereka itulah yang mendapatkan
keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah
orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. Al-Baqarah/2: 155-157)
2. Sabar menahan hawa nahsu
Hawa nafsu menginginkan segala
bentuk sesenagan dan kemewahan dunia. Keinginan tersebut harus dikendalian dengan
sabar agar tidak menyebabkan manusia lupa kepada Allah.
يأيها الذين
ءامنوا لا تلهكم أموالكم ولا أولادكم عن ذكر الله ، و من يفعل ذلك فأولئك هم
الخسرون (المنافقون: 9)
"Hai orang-orang yang beriman,
janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu menjadikan kamu lalai dari mengingat
Allah. Barang siapa yang membuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang
rugi." (QS. Al-Munafiqun/63: 9)
3. Sabar dalam mentaati Allah SWT
رب السموت و الأرض
و ما بينهما فاعبده و اصطبر لعبدته ، هل تعلم له سميا (مريم: 65)
"Tuhan langit dan bumi dan apa-apa
yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam
beribadat kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada orang yang sama dengan Dia?)
(QS. Maryam/19: 65)
4. Sabar dalam berdakwah
يبنى أقم الصلوة
وأمر بالمعروف و انه عن المنكر و هصبر على ما أصابك ، إن ذلك من عزم الأمور (لقمان: 17)
"Hai anakku, dirikanlah shalat dan
suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan
munkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang
demikian termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). (QS. Luqman/31: 17)
Keutamaan Sabar dalam Al-Qur'an
1. Sabar mempunyai kedudukan yang
istimewa. Hal tersebut antara lain dikaitkannya sifat sabar dengan keyakinan
(As-Sajdah/32: 24), dengan syukur (Ibrahim/14: 5), dengan tawakkal
(An-Nahl/:41-42), dan taqwa (Ali "imran/3: 15-17).
2. Orang-orang yang sabar akan
memperoleh tempat yang tinggi di dalam
sorga (Al-Furqan/25: 75).
3. Cara untuk memperoleh
pertolongan Allah (Al-Baqarah/2: 45 dan 153) dalam urusan dunia dan akherat.
J.
PEMAAF
Kata "maaf " berasal dari bahasa
Arab " 'afwun " yang berarti "kelebihan atau
berlebih." Misalnya kata 'afwun
dalam Surat Al-Baqarah ayat 219:
štRqè=t«ó¡o„ur… #sŒ$tB tbqà)ÏÿZムÈ@è% uqøÿyèø9$# 3 š…
"Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan.
Katakanlah: " yang lebih dari keperluan."… (QS. Al-Baqarah/2:
219)
Sifat pemaaf merupakan salah satu perujudan dari taqwa kepada
Allah SWT sebagai mana firman Allah dalam Surat Ali Imran/3: 133-134:
* (#þqããÍ‘$y™ur 4’n<Î) ;otÏÿøótB `ÏiB öNà6În/§‘ >p¨Yy_ur $ygàÊótã ßNºuq»yJ¡¡9$# ÞÚö‘F{$#ur ôN£‰Ïãé& tûüÉ)GßJù=Ï9 ÇÊÌÌÈ tûïÏ%©!$# tbqà)ÏÿZム’Îû Ïä!#§Žœ£9$# Ïä!#§ŽœØ9$#ur tûüÏJÏà»x6ø9$#ur xáø‹tóø9$# tûüÏù$yèø9$#ur Ç`tã Ĩ$¨Y9$# 3 ª!$#ur =Ïtä† šúüÏZÅ¡ósßJø9$# ÇÊÌÍÈ
"133. dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan
kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk
orang-orang yang bertakwa,
134. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di
waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan
(kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan."
Islam mengajarkan kepada umat Islam untuk dapat memaafkan
kesalahan orang lain tanpa harus menunggu permintaan maaf dari yang bersalah.
IV.
AKHLAQ DALAM
KELUARGA
A.
BIRRUL
WALIDAIN
Kata "birr"
berarti"kebajikan", dan "al-walidain" artinya
"dua-orang tua atau ibu bapak."
Berbakti kepada ibu bapak menempati kedudukan istimewa dalam
ajaran Islam. Terdapat ayat-aya
Al-Qur'an dan hadis yang menjelaskan haltersebut, antara lain:
"Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah
selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan
sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai
berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan
kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka
dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia." (QS. Al-Isra'/17: 23)
"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya
dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, …" (QS.
An-Nisa/4: 36)
عن أبى عبد الرحمن عبد الله بن مسعود رضى الله عنه قال: سألت النبى
صلى الله عليه و سلم : أى العمل أحب إلى الله ؟ قال: الصلاة على وقتهاز قلت ثم أى
: قال: بر الوالدين ز قلت : ثم أى؟ الجهاد فى سبيل الله. (متفق عليه)
"Diriwayatkan dari Abi 'Abdirrahman Abdullah bin Mas'ud ra,
dia berkata: "Aku bertanya kepada Nabi saw: Apa amalan yang paling disukai
oleh Allah SWT? Beliau menjawab; "Shalat tepat pada waktunya." Aku
bertanya lagi; Kemudia apa? Beliau menjawab: "Birrul walidain."
Kemudian aku bertanya lagi: seterunya apa lagi? Beliau menjawab: "jihad fi
sabililah." (HR. Muttfaq 'alaih)
رضى الله فى رضى الوالد، و سخط الله فى سخط الوالد (رواه الترميذى)
"Keridhaan Allah ada pada keridhaan orang tua, dan
kemarahan Allah ada pada kemarahan orang tua." (HR. Tirmidzi)
Bentuk-bentuk Birrul walidain antara lain:
1.
Mengikuti
keinginan dan saran orang tua yang tidak bettentangan dengan ajaran Islam. (QS.
Luqman/31: 15)
" Dan jika keduanya memaksamu untuk
mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu,
Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia
dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya
kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan."
2.
Menghormati
dan memuliakan dua orang tua dengan penuh kasih saying. (QS. Luqman/31: 14)
3.
Membantu dua
orang tua secara fisik dan meteriil.
4.
Mendo'akan
mereka.
5.
Apabila
mereka telah meninggal:
a.
Menyegerakan
pemakaman jenazahnya.
b.
Melunasi
hutanh-hutangnya.
c.
Melaksanakan
wasiatnya..
d.
Melestarikan
silaturahmi yang telah dibangun mereka.
e.
Menghormati
sahabat-sahabatnya.
f.
Mendoakan
mereka.
يا رسول الله ، هل بقى من بر أبوى شئ أبرهما بعد موتهما؟ قال : نعم ،
الصلاة عليهما و الاستغفار لهما و إنفاذ عهدهما من بعدهما و صلة الرحم التى لا
توصل إلا بهما و إكرام صديقهما (رواه
أبو داود)
"Ya Rasulallah, adakah sesuatu keebaikan yang masih dapat
saya kerjakan untuk ibu bapak saya setelah keduanya meninggal dunia? Rasulullah
menjawab: "Ada, yaitu: Menshalatkan jenazahnya, memintakan ampun baginya,
menunaikan janjinya, meneruskan silaturahimnya dan memuliakan sahabatnya."
'Uququl walidain
(durhaka kepada dua orang tua)
Durhaka kepada dua orang tua merupakan salah satu dosa besar
setelah menyekutukan Allah
الكبائر : الإشراك با الله ، و عقوق الوالدين و قتل النفس و اليمين
الغموس (رواه البخارى)
"Dosa-dosa besar adalah: mempersekutukan Allah, durhaka kepada
kedua orang tua, membunuh orang, dan sumpah palsu." (HR. Bukhari)
B.
SUAMI ISTERI
Tujuan Perkawinan dalam Islam membangun keluarga yang tenteram,
bahagia, sejahtera lahir dan batin. Allah berfirman dalam Surat Ar-Run/30,
ayat: 21
"Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya
diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir."
Kriteria Memilih Pasangan
تنكح المرأة لأربع : لمالها و لحسبها و لجمالها و لدينها ، فاظفر بذات
الدين تربت يداك (رواه البخارى و مسلم و ابوداود)
"Seorang wanita
dinikahi berdasarkan empat pertimbangan: karena harta, keturunan, kecantikan
dan agamanya. Peganglah yang memiliki agama niscaya kedua tanganmu tidak akan
terlepas (akan mendapat keberuntuungan)." (HR. Bukhari, Muslim dan Abu
daud)
Ada beberapa
kriteria untuk memilih calon isteri atau suami: kecantikan atau kegagahan,
harta, keturunan, dan agamanya. Kriteria agama merupakan yang terpenting. Yang
dimaksud agama dalam konteks ini adalah komitmen atau keseungguhannya dalam
melaksanakan agama.
Hak-hak
Bersama Suami Isteri
1. Hak saling menikmati
hubungan dengan baik termasuk hubungan seksual.
"Dan
bergaullah dengan mereka secara patut. kemudian bila kamu tidak menyukai
mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, Padahal
Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak." (QS. An-Nisa/4: 19)
2.
Hak saling mewarisi. Suami
wewarisi isteri, dan isteri mewarisi suami. Hubungan saling mewaris hanya
berlaku dalam perkawinan yang sah.
"Dan
bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh
isteri-isterimu, jika mereka tidak mempunyai anak. jika isteri-isterimu itu
mempunyai anak, Maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya
sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) seduah dibayar hutangnya.
Para isteri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak
mempunyai anak. jika kamu mempunyai anak, Maka Para isteri memperoleh
seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu
buat atau (dan) sesudah dibayar hutang-hutangmu. jika seseorang mati, baik
laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan
anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang
saudara perempuan (seibu saja), Maka bagi masing-masing dari kedua jenis
saudara itu seperenam harta. tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari
seorang, Maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi
wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi
mudharat (kepada ahli waris). (Allah menetapkan yang demikian itu sebagai)
syari'at yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha
Penyantun. (QS. An-Nisa/4: 12)
3. Hak nasab
anak yang dilahirkan dalam perkawinan adalah anak berdua.
Dalam Islam,
seorang anak dinisbahkan kepada bapaknya. Anak perempuan yang telah nikahpun
dinisbahkan kepada bapaknya, bukan kepada suaminya.
Hak dan Kewajiban
Suami-Isteri
Hak adalah
apa-apa yang diterima oleh seseorang dari orang lain. Kewajiban adalah apa yang
mesti dilakukan seseorang terhadap orang lain. Kewajiban suami merupakan hak
bagi isteri, Kewajiban isteri merupakan hak suami.
"…Dan
Para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang
ma'ruf. akan tetapi Para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada
isterinya…" (QS. Al-Baqarah/2: 228)
Hak dan
kedudukan isteri semisal atau seimbang dengan hak dan kedudkan suami. Meskipun
demikian, suami mempunyai kedudukan setingkat lebih tinggi, yaitu sebagai
kepala rumahtangga.
Kewajiban
suami Kepada Isteri
1. Nafkah
Nafkah
adalah menyediakan keperluan isteri berupa makana, minuman, pakaian, rumah dan
lainnya.
2. Bergaul
dengan isteri dengan cara yang baik (ihsanul-mu'asyarah).
"Dan
bergaullah dengan mereka secara patut. kemudian bila kamu tidak menyukai
mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, Padahal
Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak." (QS. An-Nisa/4: 19)
3.
Membimbing dan mendidik
keagamaan isteri. Seorang suami adalah pemimpin rumah tangga. Ia bertanggung
jawab di hadapan Allah untuk mendidik dan mengajar isterinya agar menjadi
wanita yang shalihah.
Kewajiban
Isteri kepada Suami
1.
Patuh kepada suami selama
tidak dibawa kepada kemaksiatan.
2.
Bergaul dengan suami dengan
cara yang baik (makruf).
3.
Menjaga dirinya, dan harta
suaminya jika suami tidak berada di rumah.
C.
TANGGUNG JAWAB ORANG TUA
TERHADAP ANAK
Anak
adalah amanah Allah yang harus dipertanggungjawabkan setiap orang, tempat
mencurahkan kasih-sayang, dan tabungan akhirat. Oleh sebab itu dia berkewajiban
untuk membesarkan, memelihara, merawat, dan mendidik putra-purinya dengan
sebaik-baiknya.
Hubungan orang tuan dan anak secara garis
besar dapat diklasifikasi kedalam tiga hal pokok:
1.
Hubungan Tanggung Jawab
Anak
adalah milik dan amanah Allah yang dipercayakan kepada orang tuanya. Orang tua
bertanggungjawab atas kebutuhan jasmaniah dan rohaniah anak-anaknya agar tumbuh
menjadi orang mukmin yang saleh.
2.
Hubungan Kasih Sayang
Setiap
keluarga mendambakan kehadiran anak, tempat mencurahkan kasih sayang.
"Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi
amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu
serta lebih baik untuk menjadi harapan." (QS. Al-Kahfi/19; 46)
3.
Hubungan
Masa Depan
Anak adalah investasi akhirat orang tuanya. Anak yang saleh akan
mengalirkan pahala kepada kedua orang tuanya.
إذا مات الإنسان انقطع عنه عمله إلا من ثلاثة : صدقة جارية أو علم
ينتفع به أو ولد صالح يدعو له (رواه مسلم)
"Jika seorang manusia meninggal dunia putuslah (pahala)
amalannya kecuali salay satu dari tiga hal: shadaqah jariah, ilmu yang
bermanfaat, dan anak saleh yang mendo'akannya." (HR. Muslim)
Anak Dalam Al-Qur'an
1.
Anak Sebagai
Perhiasan hidup Dunia
الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا
وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِندَ رَبِّكَ ثَوَاباً وَخَيْرٌ أَمَلاً
-٤٦-
"Harta
dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal
lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk
menjadi harapan." (QS. Al-Kahfi/18: 46)
2. Anak Sebagai
Ujian
وَاعْلَمُواْ أَنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلاَدُكُمْ
فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللّهَ عِندَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ -٢٨-
"Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan
anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan Sesungguhnya di sisi Allah-lah
pahala yang besar."
(QS. Al-Anfal/8: 28)
3. Anak sebagai
Musush
"Hai orang-orang mukmin, Sesungguhnya di
antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu[1479] Maka
berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi
serta mengampuni (mereka) Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang." (At-Taghabun/64: 14)
4.
Anak sebagai
Cahaya Mata (qurrata a'yun)
"Dan
orang orang yang berkata: "Ya Tuhan Kami, anugrahkanlah kepada Kami
isteri-isteri Kami dan keturunan Kami sebagai penyenang hati (Kami), dan
Jadikanlah Kami imam bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Furqan/28: 74)
D.
SILATURRAHIM
DENGAN KARIB KERABAT
Silaturahim berasal dari bahasa Arab shillah
yang berarti "hubungan, jalinan," dan rahim yang artinya
"peranakan". Dalam bahasa Indonesi, silaturahim, atau silaturahmi,
berarti menjalin tali persaudaraan.
Keluaga dalam konsep Islam adalah, extended
family yang tidak hanya terdiri dari suami, isteri, dan anak(nuclear
family/keluarga inti), tapi juga mencakup ke atas: kakek dan nenek, ke bawah:
cucu-cicit, ke samping kakak, adik, keponakan, sepupu dan sebagainya.
Setiap muslim berkewajiban untuk bersikap baik terhadap karib
kerabatnya, menjaga hubungan di antara mereka.
"Hai sekalian manusia,
bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan
dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah
memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah
kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama
lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu
menjaga dan mengawasi kamu." (QS. An-Nisa/4:1)
Bentuk-bentuk Silaturrahim
1. Berbuat baik (ihsan)
terutama memberikan bantuan materiil untuk memenuhi kebutuhan hidup.
"Sembahlah
Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat
baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, Ibnu
sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong dan membangga-banggakan diri." (QS. An-Nisa/4: 36)
الصدقة على المسكين صدقة و على ذى الرحم ثنتان: صدقة و صلة (رواه الترميذى)
"Sedekah
kepada orang miskin bernilai satu yaitu sedekah. Sedangkan sedekah kepada karib
kerabat bernilai dua: yaitu sedekah dan silaturrahim." (HR. Tirmidzi)
2.
Memelihara dan meningkatkan
kasih sayang, saling hormat dan menghormati, kunjung-mengunjungi, membantu dan
kerjasama.
تعلموا من أنسابكم ما تصلوا به احامكم فإن صلة الرحم محبة فى الأهل
مثرأة فى المال منسأة فآ الأثر (رواه
الترميذى)
"Pelajarilah
silsilah keluarga yang akan menghubungkan tali kasihmu, karena sesungguhnya silaturrahim
itu melahirkan kasih sayang pada keluarga, kemudahan memperoleh harta dan
panjang umur." (HR. Tirmidzi)
V.
AKHLAQ
BERMASYARAKAT
A.
BERTAMU DAN
MENERIMA TAMU
Bertamu
Islam mengajarkan agar sebelum bertamu atau memasuki rumah
seseorang, terlebih dahulu meminta izin dan mengucapkan salam kepada
penghuninya.
$pkš‰r'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä Ÿw (#qè=äzô‰s? $·?qã‹ç/ uŽöxî öNà6Ï?qã‹ç/ 4_®Lym (#qÝ¡ÎSù'tGó¡n@ (#qßJÏk=|¡è@ur #’n?tã $ygÎ=÷dr& 4 öNä3Ï9ºsŒ ׎öyz öNä3©9 öNä3ª=yès9 šcrã©.x‹s? ÇËÐÈ
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah
yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya.
yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat." (QS.
An-Nur/24: 27)
Jika sang penghuni sedang tidak di rumah, atau tidak bersedia
menerima tamu, maka tamu tidak diperbolehkan mendesak, atau memaksakan keinginannya
untuk bertamu.
bÎ*sù óO©9 (#r߉ÅgrB !$ygŠÏù #Y‰ymr& Ÿxsù $ydqè=äzô‰s? 4Ó®Lym šcsŒ÷sムö/ä3s9 ( bÎ)ur Ÿ@ŠÏ% ãNä3s9 (#qãèÅ_ö‘$# (#qãèÅ_ö‘$$sù ( uqèd 4’s1ø—r& öNä3s9 4 ª!$#ur $yJÎ/ šcqè=yJ÷ès? ÒOŠÎ=tæ ÇËÑÈ
"jika kamu tidak menemui seorangpun didalamnya, Maka
janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. dan jika dikatakan kepadamu:
"Kembali (saja)lah, Maka hendaklah kamu kembali. itu bersih bagimu dan
Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan." QS. An-Nur/24: 28)
Menerima Tamu
Menerima dan memuliakan tamu dalam Islam dipandang sebagai
perbuatan mulia, dan dianjurkan. Oleh
Nabi Muhammad SAW memuliakan tamu dijadikan salah satu tugas seorang mukmin.
من كان يؤمن با الله و اليوم الآخر فليقل خيرا أو ليصمت، و من كان
يؤمن با الله و اليوم الآخر فليكرم جاره، و من كان يؤمن بالله و اليوم الآخر
فليكرم ضيفه (رواه البخارى و مسلم)
"Barang sapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir,
hendaklah ia berkata baik atau diam. Barang siapa yang beriman kepada Allad dan
Hari akhir hendaklah ia memuliakan tetangganya. Dan barang siapa yang beriman
kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya. (Hr. bukhari
dan Muslim)
B.
HUBUNGAN
BAIK DENGAN TETANGGA
Tetangga adalah pihak terdekat setelah anggota keluarga sendiri.
Merekalah yang diharapkan lebih dahulu memberpertolongan atau bantuan ketika
memerlukan. Misalnya ketika kita mengadakan hajatan, atau menitipkan rumah.
* (#r߉ç6ôã$#ur ©!$# Ÿwur (#qä.ÎŽô³è@ ¾ÏmÎ/ $\«ø‹x© ( Èûøït$Î!ºuqø9$$Î/ur $YZ»|¡ômÎ) “É‹Î/ur 4’n1öà)ø9$# 4’yJ»tGuŠø9$#ur ÈûüÅ3»|¡yJø9$#ur Í‘$pgø:$#ur “ÏŒ 4’n1öà)ø9$# Í‘$pgø:$#ur É=ãYàfø9$# É=Ïm$¢Á9$#ur É=/Zyfø9$$Î/ Èûøó$#ur È@‹Î6¡¡9$# $tBur ôMs3n=tB öNä3ãZ»yJ÷ƒr& 3 ¨bÎ) ©!$# Ÿw =Ïtä† `tB tb%Ÿ2 Zw$tFøƒèC #·‘qã‚sù ÇÌÏÈ
"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya
dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa,
karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan
tetangga yang jauh[294], dan teman sejawat, Ibnu sabil[295] dan hamba
sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membangga-banggakan diri," QS. An-Nisa/4: 36)
[294]
Dekat dan jauh di sini ada yang mengartikan dengan tempat, hubungan
kekeluargaan, dan ada pula antara yang Muslim dan yang bukan Muslim.
[295]
Ibnus sabil ialah orang yang dalam perjalanan yang bukan ma'shiat yang
kehabisan bekal. Termasuk juga anak yang tidak diketahui ibu bapaknya.
من كان يؤمن با الله و اليوم الآخر فليقل خيرا أو ليصمت، و من كان
يؤمن با الله و اليوم الآخر فليكرم جاره، و من كان يؤمن بالله و اليوم الآخر
فليكرم ضيفه (رواه البخارى و مسلم)
"Barang sapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir,
hendaklah ia berkata baik atau diam. Barang siapa yang beriman kepada Allad dan
Hari akhir hendaklah ia memuliakan tetangganya. Dan barang siapa yang beriman
kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya. (Hr. bukhari
dan Muslim)
لايدخل الجنة من لا يأمن جاره بوائقه (مسلم)
"Tidak masuk sorga orang yang tetangganya tidak aman dari
keburukannya." (HR. Muslim)
C.
HUBUNGAN
BAIK DENGAN MASYARAKAT
Bermasyarakat merupakan salah satu fitrah manusia. Allah
berfirman:
$pkš‰r'¯»tƒ â¨$¨Z9$# $¯RÎ) /ä3»oYø)n=yz `ÏiB 9x.sŒ 4Ós\Ré&ur öNä3»oYù=yèy_ur $\/qãèä© Ÿ@ͬ!$t7s%ur (#þqèùu‘$yètGÏ9 4 ¨bÎ) ö/ä3tBtò2r& y‰YÏã «!$# öNä39s)ø?r& 4 ¨bÎ) ©!$# îLìÎ=tã ׎Î7yz ÇÊÌÈ
"Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal."
Kewajiban Sosial Sesama Muslim:
حق الملس على المسلم خمس: رد السلام، و عيادة المريض، واتباع الجنائز
، و إجابة الدعوة ، و تشميط العاطش. (رواه
الخمسة)
"Kewajiban seorang Muslim atas Muslim lainnya ada lima:
menjawab salam, mengunjungi orang sakit, mengiring jenazah, memenuhi uundangan,
dan menjawab orang yang bersin." (HR. Khamsah)
1.
Mengucapkan
dan menjawab salam.
2.
Mengunjungi
orang sakit.
3.
Mengiring
jenazah.
4.
Menjawab/mengabulkan
undangan.
5.
Menyahut orang yang bersin.
TOLERANSI DALAM KEBERAGAMAAN
Membina hubungan baik dengan non muslim juga dianjurkan oleh
Islam. Akan tetapi ada larangan dalam hal-hal tertentu, anatar lain:
1.
Mengikuti
upacara, atau peribadatan mereka.
2.
Mengurus
jenazah mereka secara Islam.
3.
Mendo'akan
mereka untuk mendapat rahmat Allah. (Adanya larangan menggunakan/ mengucapkan
salam Islam, "Assalamu'alaikum warahmatullahi…" , tapi diganti dengan
ucapan lain/sapaan lain.)
Islam mengajarkan kaum muslimin bersikap toleran kepada non
Muslim, yakni menghormati agama dan keyakinan mereka, dan tidak memaksakan
keyakinan kita kepada mereka, atau sebaliknya.
ö/ä3s9 ö/ä3ãYƒÏŠ u’Í<ur ÈûïÏŠ ÇÏÈ
"Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."
POKOK-POKOK MATERI KULIAH
A.
Pendahuluan
1.
Pengertian
Akhlaq
2.
Sumber
akhlaq
3.
Ruang
Lingkup Akhlaq
4.
Urgensi
Akhlaq
5.
Akhlaq,
moral dan etika
6.
Baika dan
Buruk
B.
Akhlaq
Terhadap Allah SWT
1.
Taqwa
2.
Cinta dan
Ridha
3.
Ikhlash
4.
Khauf dan Raja’
5.
Tawakkal
6.
Syukur
7.
Muraqabah
8.
Taubat
C.
Akhlaq
terhadap Al-Qur’an
1.
Membaca dan
memahaminya
2.
Mengamalkannya
3.
Memelihara
Mushafnya
4.
Memuliakannya
D.
Akhlaq
Terhadap Rasulullah SAW
1.
Mencintai
dan Memuliakan Rasul
2.
Mengikuti
dan Mentaati Rasul
3.
Mengucapkan
Shalawat dan Salam
E.
Akhlaq Pribadi
1.
Shidiq
2.
Amanah
3.
Istiqamah
4.
Iffah
5.
Mujahadah
6.
Syaja’ah
7.
Tawdhu’
8.
Malu
9.
Sabar
10.
Pemaaf
F.
Akhlaq dalam
Pergaulan Muda-Mudi
1.
Adab Berikhtilat
2.
Persentuhan
Laki-laki/Perempuan Non-Mukhrim
G.
Akhlaq dalam
Keluarga;
1.
Anak
terhadap Orang Tua
2.
Orang Tua
terhadap Anak
3.
Mendidik
Anak
H.
Akhlaq dalam Bermasyarakat
1.
Tolong-menolong
2.
Pertamuan
3.
Pertetanggaan
4.
Terhadap
Non-Muslim
I.
Akhlaq
menuntut Ilmu
1.
Anjuran
Menuntut Ilmu
2.
Derajat
orang yang berilmu
3.
Pahala orang
yang menuntut ilmu
J.
Kipram
Muslim dalam Negara
1.
Ketaatan kepada
Ulil Amri
2.
Ketaatan
kepada Hukum
3.
Amar Makruf
Nahi Munkar bagi Keselamatan Munkar
K.
Akhlaq
Muslim terhadap Lingkungan
1.
Menjaga
Kelestarian
2.
Menjaga
kebersihan
3.
Larangan Membuat
Kerusakan Lingkungan
L.
Tazkiyatun-Nafs
1. Taubat
2. Ingat Allah
3. Muhasabah, dsd.
Referensi
Al-Jazairi, Abu Bakar Jabir.
2007. Ensiklopedi Muslim/Minhajul Muslim (terj.). Jakarta: PT
Darul Falah.
Al-Qasimi, Muhammad Jamaluddin.
1975. Bimbingan untuk Mencapai Tingkatan Mu’min (terj.). Bandung:
c.v. Diponegoro.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Himpunan
Putusan Tarjih Muhammadiah
Pimpinan Pusat Muhammadiyah.2003. Pedoman hidup
Islami Warga Muhammadiyah. Yogyakarta: Suara Muhammadiah.
Ilyas, Yunahar. 2009. Kuliah
Akhlaq. Yogyakarta: LPPI.
Nata, Abuddin. 2010. Akhlaq Tasawuf. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Thabbarah,
Afif Abdullah. 1986. Dosa dalam Pandangan Islam. (terj.). Bandung:
Tarate.
Pendahuluan
Dalam
keseluruhan ajaran Islam, akhlak menempati kedudukan yang istimewa dan sangat
penting. Tidak kurang dari 1500 ayat
Al-Qur’an berbicara tentang akhlaq. Belum lagi hadis-hadis Nabi yang memberikan
pedoman akhlaq yang mulia dalam segenap aspek kehidupan. Tidaklah berlebihan
jika misi utama kerasulan Muhammad SAW. adalah untuk menyempurnakan akhlaq yang
mulia. Sejarah mencatat keberhasilan dakwah beliau adalah karena ditopang oleh
akhlaq yang mulia.
Akhlaq Islam bukanlah moral yang
kondisional-situasional. Nilai-nilai baik dan buruk, terpuji dan tercela
berlaku kapanpun dan di mana saja dalam segala aspek kehidupan. Kejujuran dalam
ekonomi sama dengan kejujuran dalam politik, kejujuran belaku sama, baik
terhadap muslim maupun non muslim. Keadilan harus ditegakkan sekalipun terhadap
diri dan keluarga sendiri. Kebencian terhadap musuh tidak boleh
menyebabkan kita tidak berlaku adil.
Ajarah akhlaq Islam sesuai dengan
fitrah manusia. Manusia akan memperoleh kebahagiaan yang hakiki, bukan yang
semu, apabila mengikuti nilai-nilai kebaikan yang diajarkan Al-Qur’an dan
Sunnah, dua sumber akhlaq Islam.
Akhlaq Islam memelihara jati diri
manusia sebagai makhluq Allah yang “ahsanu
taqwim’” (dalam bentuk yang sebaik-baiknya)sehingga dia mampu
menjalankan fungsinya sebagai “khalifah” di muka bumi.
Saat ini manusia dihadapkan pada
permasalahan akhlaq dan moral yang cukup serius, yang jika dibiarkan akan
menghancurkan masa depannya sendiri. Praktek hidup yang menyimpang, korupsi,
kolusi, nepotisme, perampokan, pembunuhan, pemerkosaan, perampasan hak-hak
asasi manusia , terjadi di berbagi belahan bumi.
Kemajuan di berbagai bidang Ilmu
pengetahuan dan Teknolodi, di samping menawarkan kemudahan dan kenyamanan
hidup, juga membuka peluang bagi munculnya modus-modus tindak kejahatan yang
baru dan lebih canggih.
Tingkat persaingan hidup semakin
keras, yang menyebabkan manusia stress dan frustasi. Pola hidup yang materialistis (serba materi) dan hedonistis (
haus kesenangan duniawi) mendorong orang menempuh jalan pintas, mengabaikan
nilai-nilai akhlaq dan moral.
Fenomena kehidupan modern
tersebut di atas menyadarkan kita bahwa bukan hanya uang, ilmu pengetahuan, dan
teknologi saja yang dibutuhkan manusia, tetapi juga akhlaq.
A.
Pengertian
Akhlaq
Secara etimologis (menurut asal-usul bahasa), “akhlaq” berasal dari kata bahasa Arab akhlaq
yang merupakan bentuk jamak atau plural dari kata khuluq yang berarti
“budi pekerti”, “perangai”, “tingkah laku”, atau “tabiat”.
Secara terminologis (menurut istilah) kata akhlaq memiliki
beberapa pengertian, antara lain:
1.
Pengertian
yang diberikan oleh Imam al-Ghazali dalam Ihya 'Ulumud-din:
فالخلق عبارة عن هيئة فى النفس راسخة عنها تصدر الأفعال بسهولة و يسر
من غير حاجة إلى فكر و رؤية.
"Akhlaq adalam sifat
yang meresap dalam jiwa yang darinya keluar perbuatan perbuatan
dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan dan pertimbangan."
2.
Menurut
Ibrahim Anis dalam Al-Mu'jam al-wasith:
الخلق حال
للنفس راسخة تصدر عنها الأفعال من خير أو شر من غير حاجة إلى فكر و رؤية.
"Akhlaq adalah sifat yang meresap dalam jiwa, yang
dengannya lahirlah bermacam-macam perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan
pemikiran dan pertimbangan."
Berdasarkan kutipan diatas dapat
dinyatakan bahwa akhlaq adalah sifat
yang tertanam meresap di dalam
jiwa sehingga dia akan muncul secara sepontan tanpa pemikiran dan pertimbangan lebih dahulu.
Contoh: Seseorang disebut dermawan jika dia selalu sukarela memberi
sumbangan (tidak kadang kala, tidak terlebih dulu dimotivasi atau stimulasi, tidak
terpaksa).
Disamping
akhlaq, dikenal istilah etika dan moral. Ketiganya berbicara
tentang nilai baik dan buruk sikap dan perbuatan manusia. Perbedaannya terletak
pada standar masing-masing. Bagi akhlaq standarnya adalah Al-qur'an dan sunnah;
bagi etika standarnya adalah pertimbangan akal pikiran; dan bagi moral
standarnya adat kebiasaan yang umum berlaku di masyarakat.
Ciri-ciri
perbuatan akhlaq:
1.
Perbuatan
yang telah mendarah daging sehingga menjadi identitas bagi yang membedakan diri
pemiliknya dari orang lain.
2.
Perbuatan akhlaq
muncul dengan mudah dan spontan.
3.
Perbuatan
akhlaq tibul dari dalam diri, atas dasar kemauan, pilihan, dan keputusan yang
bersangkutan, atau bukan karena tekanan
orang lain.
4.
Perbuatan
akhlaq dilakukan dengan sungguh-sungguh, bukan rekayasa atau sandiwara.
5.
Perbuatan
akhlaq (yang luhhur) dilakukan semata-mata karena Allah.
B.
Sumber
Akhlaq
Yang
dimaksud dengan sumber akhlaq adalah yang menjadi ukuran baik dan buruk, atau
mulia dan tercela. Sebagai mana keseluruhan ajaran Islam, sumber akhlaq adalah
al-Qur'an dan Sunnah. Sifat jujur, sabar, pemaaf, dermawan, dan sykur adalah
akhlaq mulia. Dasarnya karena Al-Qur'an dan sunnah menilai demikian. Sebaliknya
sifat dusta, pendendam, pemarah atau pengeluh-kesah, kikir, dan tidak syukur
adalah akhluq tercela kerena dinilai demikian oleh Al-Qur'an dan Sunnah.
C.
Ruang
Lingkup Akhlaq
Secara garis
besar ruang lingkup akhlaq akhlaq dapat dikelompokkan menjadi lima, yaitu:
1.
Akhlaq
Terhadap Allah SWT
2.
Akhlaq
Terhadap Rasulullah
3.
Akhlaq
Pribadi
4.
Akhlaq dalam
Keluarga
5.
Akhlaq Bermasyarakat
6.
Akhlaq
Bernegara
D.
Kedudukan
Akhlaq dalam Islam
Aklaq
menempati kedudukan yang istimewa dan sangat penting dalam Islam. Di antaranya:
1.
Akhlah menjadi salah satu misi utama
Rasulullah sam.Sabda beliau:
إنما بعثت لاتم
مكارم الاخلاق (رواه البيهاقى)
("Sesungguhnya aku diutus
untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia." (HR. Baihaqi)
2.
Akhlaq yang
baik memberatkan timbangan kebaikan seseorang pada Hari Kiyamat.
ما من شئ اثقل فى ميزان العبد المؤمن يوم القيامة من حسن الخلق...
(رواه الترميذى)
"Tidak ada sesuatu yang
lebih berat di dalam timbangan (kebaikan) seorang hamba mukmin pada Hari Kiamat dari pada
akhlaq yang baik." (HR> Tirmidzi)
3.
Akhlaq
murupakan ukurun kualitas iaman seseorang.
أكمل المؤمنين إيمانا أحسنهم خلقا (رواه الثرميذى)
("Orang mukmin yang paling
sempurna adalah yang paling baik
akhlaqnya." (HR. Tirmidzi)
4.
Akhlaq yang
baik menjadi buah ibadah kepada Allah.
و أقم الصلاة , إن الصلاة تنهى عن الفحشاء و المنكر (العنكبوت: 45)
("…dan dirikanlah shalat,
sesungguhnya shalat itu mencegah (prbuatan-perbuatan) keji dan munkar."
(QS> AL-'Ankabut: 45)
ليس الصيام من الأكل و الشرب
إنماالصيام من اللغو و الرفث. فان سابك أحد أو حهل عليك فقل إنآ صائم (رواه ابن حزيم)
"Bukanlah puasa itu hanya menahan makan
dan minum, tapi puasa itu menahan perkataan yang kotor . Jika seseorang mencaci
dan menjahilimu maka katakana: Sesungguhnya aku sedang puasa. (HR. Ibnu
Khuzaimah)
5.
Di dalam
Al-Qur'an banyak terdapat ayat tentang akhlaq.
I.
AKHLAQ
TERHADAP ALLAH SWT
A.
BERTAQWA
1.
Pengertian
taqwa
Secara
etimologis kata "taqwa" dalam bahasa Arab bersal dari akar kata
"waqa-yaqi-wiqayah" yang berarti "menjaga." Secara
terminologis kata tersebut didefinisikan sebagai: "menjaga
diri dari siksaan Allah dengan mentaati segala perintah-Nya dan menjauhi
segala larangan-Nya. Orang yang bertagwa dalam bahasa Arab
disebut "muttaqi" . Bentuk jamak/pluralnya "muttaqin"
(orang-orang yang taqwa).
2.
Buah dari
taqwa
a.
Mendapatkan
sikap "forqan", sekap tegas membadakan anatara yang haq dan yang
batil, benar dan salah, halal dan haram sehingga Allah menghapuskan
kesalahan-kesalahan, dan engapuni dosa-dosa orang yang benar-benar taqwa
kepada-Nya.
يا
أيها الذين ءامنوا إن تتقوا الله يجعل لكم فرقانا و يكفر عنكم سيئاتكم و يغفرلكم
والله ذو الفضل العظيم (الأنفال: 29)
"Hai orang-orang
yang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan
kepadamu "furqan" dan menghapuskan segala kesalahanmu
dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar." QS.
Al-Anfal: 29)
b.
Mendapatkan
berkah dari langit dan bumi
و لو
أن أهل القرى ءامنوا و اتقوا لفتحنا عليهم بركت من السماء و الأرض و لكن كذبوا
فأخذنهم بما كانو يكسبون. (الأعراف: 96)
"Jikalau sekiranga
penduduk suatu negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan
kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat
Kami) itu, maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya (QS. Al-A'raf: 96)
c.
Mendapatkan
jalan keluar dari kesulitan
و من
يتق الله يجعل له مخرجا (الطلاق:2)
"Barang siapa yang
bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan membuatkan baginya jalan keluar."
(QS. At-Thalaq; 2)
d.
Mendapatkan
rizki tanpa diduga-duga
و
يرزقه من حيث لا يحتسب (الطلاق: 3)
"…Dan Dia akan
memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangka." (QS> At-Thalaq:
3)
e.
Mendapatkan
kemudahan dalam urusannya
و من
يتق الله يجعل له من أمرخ يسرا (الطلاق: 4)
"Dan barangsiapa
yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya kebudahan dala
urusannya." ( QS. At-Thalaq: 4)
B.
CINTA DAN
RIDHA
1.
Pengertian
Cinta adalah kesadaran diri, perasaan jiwa
dan dorongan hati yang menyebabkan seseorang hatiya sangat suka dan sayang kepada
yang dicintainya.
2.
Tingkatan
Bagi seorang mukmin, cinta kepada Allah di
atas segala cintanya kepada yang lain. Jika dibuat tingkatan, maka cinta kapada
Allah dan Rasulnya berada di urutan atas (al-Mahabbah al-ula), cinta
kepada ayah, anak, sanak saudara, istri, harta, kedudukan dan sebagainya berada
di urutan tengah (al-Mahabbah al-wustha)yang harus berada di bawah cinta
utama dan karena itu tidak boleh melebihi
cinta utama. Jika sampai terjadi demikian maka cinta menengah akan turun
ke tingkat rendah(al-Mahabbah al-adna).
Allah berfirman dalam Surat At-Taubah ayat
24:
قل إن
كان ءاباؤكم و ابناؤكم و إخوانكم و أزواجكم و عشيرتكم و أموال قترفتموها و تجارة
تحشون كسادها و مساكن ترضونها أحب اليكم من الله و رسوله وجهاد فى سبيله فتربصوا
حتى يأتى الله بأمره و الله لا يهدى القوم الفاسقين (التوبة: 24)
"Katakanlah: "Jika
bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, sanak-saudara, harta
kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang yang kamu khawatiri kerugiannya,
dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu
sukai, adalah lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di
jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik." (Q.S. At-Taubah/9:
24)
Sejalan dengan cinta kepada
Allah, seorang muslim haruslah ridha, menerima dengan sepenuh hati segala
sesuatu yang datang dari Allah dan Rasulnya, baik yang berupa perintah,
larangan ataupun petunjuk-petunjuk lainnya.
Allah berfirman:
قل إن
كنتم تحبون الله فاتبعونى يحببكم الله و يفرلكم ذنوبكم و الله غفور رحيم (ال
عمران: 31)
"Katakanlah: "Jika kamu
(benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengesihi dan
mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha penyayang."
(QS. 'Ali 'Imran/3: 31)
Sudah seharusnya juga seorang
mukmin rela menerima segala qadha dan qadar Allah terhadap
dirinya. Dia akan mensyukuri setiap nikmat-Nya, dan bersabar atas cobaan-Nya.
C.
IKHLAS
1.
Pengertian
Secara etimologis, kata ikhlas berasal dari
bahasa Arab akhlasha-ikhlash yang berarti membersihkan, menjernihkan,
atau memurnikan.
Secara
terminologis, ikhlash adalah beramal semata-mata mengharapkan ridha Allah SWT.
2.
Unsur-unsur ikhlash
a.
Niat yang
Ikhlash (ikhlashun- niyah). Semua perbuatan yang dilakukan seorang muslim
haruslah dilandasi niat yang ikhlash, semata-mata mengharap ridha Allah SWT.
إنما
الأعمال باالنيات و إنما لكل امرئ ما نوى.....(رواه البخارى و مسلم)
"Sesunggguhnya setiap
amal perbuatan tergantung kepada apa yang diniatkan….." (HR. Bukhari dan
Muslim)
b.
Beramal
dengan sebaik-baiknya (itqanul-'amal). Seorang muslim yang telah niat dengan ikhlas
untuk melakukan suatu perbuatan, harus membuktikannya dengan melakukan
sebaik-baiknya. Mengerjakan sesuatu seenaknya, asal-asalan, tanpa memerhatikan
kualitas kerja bertentangan dengan dasar keikhlasan.
إن
الله ثعالى يحب إذا عمل أحدكم عملا أن يتقنه. (رواه البيهاقى)
"Sesungguhnya Allah
SWT menyukai, apabila seseorang beramal, dia melakukannya dengan
sebaik-baiknya." (HR. Baihaqi)
c.
Memanfaatkan
hasil usaha dengan tepat (jaudatul-ada'). Hasil yang diperoleh
seorang muslim haruslah
dimanfaatkan untuk kepentingan-kepaentingan yang diridhai Allah SWT.
قل إن
صلاتى و نسكى و محياى و مماتى لله رب العالمين (الأنعام: 162)
"Katakanlah:
"Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah,
Tuhan semesta alam." (QS. Al-An'am: 162)
و ما
أمروا إلا ليعبدوا الله مخلصين له الدين حنفاء... (البينة: 5)
" Dan mereka hanyalah diperintahkan untuk beribadah kepada Allah
dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama dengan lurus…
(QS. Al-Bayyinah/98: 5)
Bersyukur ketika mendapat nikmat,
dan bersabar ketika menghadapi cobaan merupakan buakh keikhlasan. Seorang yang
ikhlas tidak akan sombong ketika berhasil, dan tidak putus asa ketika gagal.
Lawan dari iklash adalah riya,
melakukan sesuatu bukan karena Allah, tapi karena ingin dipuji atau lainnya.
Kata riya berasal dari araa-yurii yang berarti
"memperlihatkan." Riya adalah perbuatan memperlihatkan kebaikan yang
dilakukan untuk mengcari pujian orang lain, tidak mencari ridha Allah.
إن
المنافقين يخادعون الله و هو خادعهم و إذا قاموا إلى الصلوة قاموا كسالى يراءون
الناس و لا يذكون الله إلا قليلا (النساء: 142)
"Sesungguhnya orang-orang
munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka
berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Merka bermaksud riya
dihadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit
sekali." (QS. An-Nisa/4: 142)
يايها
الذين امنوا لا تبطلوا صدقتكم بالمن و الأذى كالذى ينفق ماله رئاء الناس و لا يؤمن
بالله و االيوم اللأخر , فمثله كمثل صفوان عليه ثراب فاصابه وابل فتركه صلدا, لا
يقدرون على شئ مما كسبوا و الله لا يهدى قوم الكفرين. (البقرة: 264)
"Hai orang-orang beriman,
janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan
menyakiti (perasaan penerimanya) seperti orang yang menafkahkan hartanya karena
riya kepada manusia dan dia beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka
perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian
hujan itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah).
Mereka tidak menguasai sesuatu apapun dari apa yang mereka usahakan. Dan Allah
tidak memberi member petunjuk orang-orang kafir ." (QS. Al-Baqarah/2: 264)
D.
TAWAKKAL
1.
Pengertian
Tawakkal
Secara
etimologis "tawakkal" berasal dari verba "tawakkala." Verba
"tawakkal" berasal dari akar kata "wakala" yang artinya:
menyerahkan, memperrcayakan. Verba "tawakkala" berarti: bersandar.
Secara
terminologis, taqwa adalah membebaskan hati dari ketergantungan kepada selain
Allah dan menyerahkan keputusan segala
sesuatu kapada-Nya.
و لله
غيب السموات و الأرض و اليه يرجع الأمر كله فاعبده و توكل عليه و ما ربك بغافل عما
تعملون (هود: 123)
"Dan kepunyaan Allah lah apa yang ghaib di langit dan di
bumi dan kepada-Nya lah semua urusan
dikembalikan, maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah kepada-Nya. Dan Tuhanmu
tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan." (QS. Hud/11: 123)
Menyerahkan semua urusan kehidupan kehidupan kepada Allah
merupakan kewajiban orang-orang mukmin.
و على
الله فتوكلوا ان كنتم مؤمنين (المائدة: 23)
"…Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika
kamu benar-benar orang yang beriiiman."
2.
Tawakkal dan
Ikhtiar
Tawakkal
kepada Allah harus berdasarkan kerja keras dan usaha maksimal (ikhtiar).
Berpangkutangan, menunggu nasib bertentangan dengan hakekat tawakkal.
Contoh:
Suatu ketika
pada masa Rasulullah SAW ada seorang badui yang membiarkan untanya tidak
diikat. Menurutnya itulah perujudan dari twakkal. Rasulpun menegurnya:
"
اعقلها و توكل (رواه الترميذى و ابن حزيمة و الطبرانى)
"Ikat dan tawakkallah! (HR. Tirmidzi. Ibnu khuzaimah, dan
Thabrani)
3.
Hikmah
Tawakkal
Ø Sikap tawakkal melahirkan ketenangan batin.
Jika seseorang telah menyusun suatu rencana secara matang, melaksanakannya
dengan sungguh-sungguh dan disiplinn tinggi, kemudian menyerahkannya kepada
Allah, maka jika ternyata hasilnya belum seperti yang diharapkan insyaallah dia
akan menghadapinya dengan sabar. Demikian juga sebaliknya jika berhasil, dia
akan bersyukur.
Ø Sikap tawakkal melahirkan percaya diri dan
optimisme. Keyakinan bahwa ikhtiar ( kerja keras dan usaha maksimal) merupakan
kewajiban manusia, sedangkan hasilnya ada di tangan Allah menumbuhkan sikap
percaya diri dan optimism menghadapi segala kemungkinan.
Ø Orang yang bertawakkal akan dilindungi oleh
Allah SWT.
و من
يتوكل على الله فهو حسبه (الطلاق: 3)
"…Dan
barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah nicaya Allah mencukupkan
(keperluan)nya." (QS. At-Thalaq/65: 3)
E.
SYUKUR
1.
Pengertian
Syukur
Menurut
bahasa, syukur berasal dari kata Arab syakara yang berarti:
berterimakasih, memuji.
Menurut
istilah syukur ialah memuji sipemberi nikmat atas kebaikan yang telah
dilakukannya.
2.
Komponen
Syukur
Komponen
pengertian syukur: mengakui dalam hati adanya nikmat yang diterima,
menyatakannya secara verbal(al-hamdulillah, asy-syukru lillah), dan
menjadikanya sarana untuk taat kepada Allah.
3.
Keutamaan
Syukur
Ø Bersyukur pada hakekatnya untuk kepentingan
manusia sendiri
و من يشكر فإنما يشكر لنفسه و من كفر
فإن الله غنى حميد (لقمان: 12)
"…Dan barang siapa yang bersyukur (kepada
Allah) maka sesungguhnya bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa yang
tidak bersyukur sesungguhnya Allah Maha Kaya dan Maha terpuji." (QS.
Luqman/31: 12)
Ø Bersyukur akan menambah nikmat
لئن شكرتم لأزيدنكم و لئن كفرتم إن
عذابى لشديد (إبراهيم: 7)
"…Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti kami akan menambah
(nikmat)kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) , maka sesungguhnya
adzab-Ku sangat pedih." (QS. Ibrahim/14: 7)
F.
MURAQABAH
1.
Pengertian
Secara
etimologis, muraqabah berasal darr raqaba yang berarti menjaga,
mengamati.
Secara
terminologis muraqabah adalah kesadaran seorang muslim bahwa dia selalu dalam pengawasan
Allah SWT.
2.
Dasar-dasar
Nash
و عنده
مفاتح الغيب لا يعلمها إلا هوو يعلم ما فى البر و البحر وما تسقط من ورقة إلا
يعلمها و لا حبة فى ظلمت اللأرض و لا رطب و لا يابس إلا فى كتاب مبين. (الأنعام:
59)
"Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak
ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, Dan Dia mengetahui apa yang di
daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia
mengetahuinya, dan ditak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak
sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata
(lauh mahfuzh). QS. Al-An'am/6; 59)
.... إن الله كان عليكم رقيبا (النساء: 1)
"… Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (QS.
An-Nisa/4: 1)
....و
كان الله على كل شئ رقيبا (الأحزاب: 52)
"… Dan Allah Maha Mengawasi segala sesuatu. (QS.
Al-Ahzab/33: 52)
G.
TAUBAT
1.
Pengertia
Kata taubat
berasal dari taba yang berarti kembali. Di dalam bahasa Arab terdapat
kata lain yang searti dengan taba, yakni anaba.
Orang yang
bertaubat kepada Allah berarti kembali dari segala yang tidak diridhai Allah
kepada yang diridhai-Nya.
2.
Dasar-dasar
Nash
و
توبوا إلى الله جميعا أيه المؤمنون لعلكم تفلحون (النور: 31)
"Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada
Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS> An-Nur/24:
31)
يأيها
الذين ءامنوا توبوا الى الله توبة نصوحا عسى ربكم أن يكفر عنكم سيئاتكم و يدخلكم
جنت تجرى من تحتها الأنهار.....(التحريم: 8)
"Hai orang-orang yang beriiman,
bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang benar-benar, mudah-mudahan Tuhan
kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu, dan memasukkan kamu ke dalam sorga
yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai…" (QS> At-Tahrim/66: 8)
كل بنى
ادم خطاء و خير الخطائين التوابون (الترمذى و ابن ماجه و الحاكم)
"Setiap manusia (dapat berbuat) salah.
Dan sebaik-baik orang bersalah adalah yang bertaubat." (HR. Tirmidzi, Ibnu
Majah, dan Hakim).
3.
Komponen
Taubat
a.
Menyadari
kesalahan.
b.
Menyesali
kesalahan.
c.
Memohon
Ampun kepada Allah.
d.
Bertekan
untuk dtidak mengulangi kesalahan.
e.
Mengubur kesalahan
dengan amal shaleh.
اتق
الله حيثما كنت و أتبع السيئة الحسنة تمحها و خالق الناس بخلق حسن (رواه الترمذى)
"Bertaqwalah kamu kepada Allah di
manapun kamu berada , dan ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, maka
kebaikan itu akan menghapuskannya, dan bergaullah dengan manusia dengan akhlaq
yang baik.
و إنى
لغار لمن تاب وءامن وعمل صالحا ثم اهتدى. (طه: 82)
"Sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi
orang yang bertaubat, beriman, dan beramal shaleh, kemudian tetap di jalan yang
benar. (Thaha/20: 82).
II.
AKLAQ
TERHADAP RASULULLAH
A.
MENCINTAI
DAN MEMULIAKAN RASUL
لا
يؤمن أ حدكم حتى ا كون احب إليه من نفسه و والده و الناس أجمعين (رواه
البخارى و مسلم و النسائى)
"Tidak beriman salah seorang di antara kalian sebelum aku lebih
dicintai dari pada dirinya dan semua manusia." (HR. Bukhari, Muslim , dan
Nasa'i)
قل إن كان ءاباؤكم و ابناؤكم و
إخوانكم و أزواجكم و عشيرتكم و أموال قترفتموها و تجارة تحشون كسادها و مساكن
ترضونها أحب اليكم من الله و رسوله وجهاد فى سبيله فتربصوا حتى يأتى الله بأمره و
الله لا يهدى القوم الفاسقين (التوبة: 24)
"Katakanlah: "Jika
bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, sanak-saudara, harta
kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang yang kamu khawatiri kerugiannya,
dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu
sukai, adalah lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di
jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik." (Q.S. At-Taubah/9:
24)
B. MENGIKUTI DAN MENAATI RASUL
و ما أرسلنا من رسول إلا ليطاع بإذن
الله (االنساء: 64)
" Dan kami tidak mengutus seorang rasul, melainkan untuk
ditaati dengan seizing Allah…(QS. An-Nisa/4: 64)
و ما ءاتكم الرسول فخذوه و ما نهاكم
عنه فانتهوا و اتقوا الله إن الله شديد العقاب (الحشر: 7)
"Apa yang diberikan Rasul padamu maka terimalah dia. Dan
apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan bertaqwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya." (QS. Al-Hasyr/59: 7)
تركت فيكم أمرين لن تضلوا ما تمسكتم
بهما: كتاب الله و سنتى. (رواه الحاكم)
"Aku tinggalkan kepada kamu sekalian dua hal, kamu sekalian
tidak akan sesat selamanya jika berpegang teguh dengannya, yaitu Kitab Allah
dan Sunnahku." (HR> Hakim)
C. MENGUCAPKAN SHALAWAT DAN SALAM
إن الله وملئكته يصلون على النبى ,
يأيها الذين امنوا صلوا عليه و سلموا تسليما. (الأحزاب:
56)
"Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat-Nya bershalawat
untuk Nabi. Hai orang-orang beriman bershalawatlah kamu kepada Untuk Nabi dan
ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (QS. Al-Ahzab/33; 56)
Kata "shalawat'' merupakan bentuk jamak dari
"shalah" yang berarti: "do'a," "istighfar," dan
"rahmah." Berdasar kan makna-makna yang tersebut, maka shalawat dari
Allah SWT. bagi Nabinya, berarti memberinya rahmat; shalawat para Malaikat
berarti istighfar (permohonan maaf); dan shalawat dari orang mukmin atas nabi
berarti do'a dan penghormatan.
Selain do'a dan
penghormatan bagi Nabi, kebaikan shalawat juga akan kembali kepada yang
mengucapkan.
إن أولى الناس بى يوم القيامة أكثرهم على صلاة.
(رواه الترميذى)
"Sesungguhnya orang yang paling utama kepadaku nanti pada
Hari Kiamat adalah orang yang paling banyak bershalawat kepadaku." (HR.
Tirmidzi)
البخيل من ذكرت عنده فلم يصل على (رواه
الترميذى و أحمد)
"Yang benar-benar orang pelit adalah orang yang ketika
namaku disebut di dekatnya dia tidak mengucapkan shalawat kepadaku."
من صلى
على مرة صلى الله عليه عشرا (رواه
أحمد)
"Barangsiapa yang bershalawat kepadake sekali, maka Allah
akan bershalawat kepadanya sepuluh
kali."
Teks Shalawat dan Salam
1. Dalam Shalat
السلام
عليك أيها النبى و رحمة الله و بركاته
"Semoga kesalamatan bagi engkau, wahai Nabi, serta rahmat
dan berkah Allah."
اللهم
صل على محمد و على ال محمد كما صليت على إبراهيم و على ال ابراخيم , و بارك على
محمد و على ال محمد كما باركت على إبراهيم إنك حميد مجيد.
"Ya Allah limpahkanlah rahmat-Mu kepada Muhammad dan
keluarganya, sebagaimana Engkau telah melimpahkannya kepada Ibrahim dan
keluarganya. Dan berkahilah Muhammad dan keluarganaya sebagaimana Engkau telah
melimpahkannya kepada Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji
dan Maha mulia.
2. Tetkala mendengar nama Nabi disebut:
صلى
الله عليه و سلم
"Semoga Allah memberikan shalawat dan salam kepada
beliau."
اللهم
صل و سلم و بارك عليه
"Ya Allah berilah shalawat dan salam kepada beliau."
III.
AKHLAQ
PRIBADI
Shidiq(jujur), amanah(dipercaya),
istiqamah(konsisten dan konsekwen), 'iffah(menjaga
kehormatan diri), mujahadah (mencurahkan segenap kemampuan), syaja'ah(keberanian),
tawadhu(rendah hati), malu, sabar, dan pemaaf
A.
SHIDIQ
Shidiq (ash-shidqu)artinya benar atau jujur,
antonim dusta/bohong (al-kidzbu). Kejujuran atau kebenaran dalam akhlaq
meliputi: kebenaran hati (shidqul-qalbi), Shidiq (ash-shidqu)artinya
benar atau jujur, antonim dusta/bohong (al-kidzbu). (shidqul-hadists), dan
benar perbuatan (shidqul-'amal). Ketiganya harus sama, apalagi antara ucapan
dan tindakan.
Allah berfirman:
يا ايها الذين امنوا اتقوا الله و
كونوا مع الصادقين. (التوبة:119)
"Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kapada Allah, dan
hendaklah kalian bersama orang-orang yang benar." (QS. At-Taubah: 119)
Rasulullah SAW. bersabda:
عليكم بالصدق فإن الصدق يهدى إلى
البر, و البر يهدى الى الجنة, وما يزال الرجل يصدق و يتحرى الصدق حتى يكتب عند
الله صديقا. و إياكم والكذب فإن الكذب يهدى إلى الفجور, و إن الفجور يهدى إلى
النار, و ما يزال العبد يكذب و يتحرى الكذب حتى يكتب عند الله كذابا (رواه
البخارى)
" Kamu
sekalian harus bersikap jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan
kebaikan membawa ke sorga. Seseorang yang selalu jujur dan mencari kejujuran
akan ditulis oleh Allah sebagai yang jujur (shiddiq). Dan jauhilah sifat
bahong, karena kebohongan membawa kepada kejahatan dan kelahatan membawa ke
neraka. Orang yang selalu bohong dan mencari-cari kebohongan akan ditulis oleh
Allah sebagai sebagai pembohong (kadzdzab). (HR. Bukhari)
1. Bentuk-bentuk kejujuran anara lain:
a.
Benar dalam
perkataan (shidqul-hadits)
ايات المنافق ثلاث: إذا حدث كذب, و
إذا وعد أخلف, و إذا ائتمن خان (متفق عليه)
"Tanda-tanda orang munafiq ada tiga: jika berbicara, dusta;
jika berjanji ingkar, dan jika diberi kepercayaan, berkhianat." (HR.
Muttafaqun 'Alaih)
b.
Benar dalam
pergaulan (shidqu-l mu'amalah)
Kejujuran
mendasari pergaulan hidup seorang mukmin. Dia menjauhi segala bentuk kepalsuan,
penipuan, apalagi penghianatan.
c.
Benar dalam
kemauan (shidqul-'azm)
Sebelum
melakukan suatu tindakan, seorang mukmin mempertimbangkannya lebih dahulu,
baik-buruknya, manfaat –madharatnya.
Apabila sudah yakin, dia akan melaksanakannya tanpa ragu-ragu.
...
فإذاعزمت فتوكل على الله إن الله يحب المتوكلين (ال عمران: 159)
"Dan apabila kamu
telah bertekad, maka bertawakkalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya." (QS. Ali 'Imran/3: 159)
d.
Benar dalam
berjanji (shidqul-wa'd)
Menetapi
janji merupakan salah satu indicator orang yang bertaqwa (al-muttaqun).
ليس
البر أن تولوا وجوهكم قبل المشرق و المغرب ولكن البر من امن باالله و اليوم الآخر
والملئكة و الكتاب و النبيين و ءاتى المال على حبه ذوى القربى و اليتمى والمسكين و
ابن السبيل و السائلين و فى الرقاب و أقام الصلوة و ءاتى الزكاة والموفون بعهدهم
غذا عاهدوا و الصبرين فى البأساء و الضراء و حين البأس أولئك الذين صدقوا و أولئك
هم المتقون
(البقرة: 177)
"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu
suatu kebajikan. Akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada
Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab dan nabi-nabi, dan memberikan
harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
musafir (yang membutuuhkan pertolongan, dan hamba sahaya, dan mendirikakan
shalat, menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya jika telah berjanji,
dan orang-orang yang sabar dalam kesulitan, penderitaan dan dalam peperangan.
Merekalah orang-orang yang benar; den meraka itulah orang-orang yang bertaqwa.
(QS. Al-Baqarah/2: 177)
e.
Benar dalam
kenyataan/senyatanya.
Orang mukmin
menamnampilankan dirinya sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya, tidak dibuat-buat, dan jauh dari kepalsuan.
Dusta
Dusta merupakan salah satu sifat yang sangat tercela. Seharusnya
seorang mukmin tidak memiliki sifat bohong. Nabi Muhammad SAW. bersabda:
أيكون المؤمن جبانا؟ قال: نعم, قيل
له: أيكون المؤمن بخيلا؟ قال: نعم, قيل له: أيكون المؤمن كذابا؟ قال: لا (رواه
مالك)
"Apakah ada orang mukmin ynag penakut? Nabi bersabda:
"Ada". Beliauu ditanya lagi: "Apakah ada orang mukmin yang
kikir?" Beliau bersabda: "Ada." Kemudian ditanya lagi:
"Apakah ada orang mukmin yang pembohong?" Beliau menjawab:
"Tidak." (HR. Malik)
2. Bentuk-bentuk Kebohongan:
a.
Khianat adalahperbuatan
tidak setia merupakan bentuk kebohongan yang paling jelek. Jika sifat ini
meluas dalam suatu masyarakat, maka
masyarakat tersebut sedang menuju keruntuhann.
يا أيهاىالذين ءامنوا لا تخونوا الله
و الرسول و تخونوا أمنتكم و أنتم تعلمون (الأنفال:
27)
"Wahai orang-orang yang beriiman janganlah kamu sekalian
mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad), dan (juga) jangan menghianati
amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu.
b.
Ingkar janji
c.
Kesaksian
palsu
Salah satu
sifat 'ibadurrahman (hamba Allah yang akan mendapat
kasih-sayang-nya, ialah tidak memberikan kesaksian palsu.
و الذين لايشهدون الزور
(الفرقان: 72)
"Dan
orang-orang yang tidak memberikan kesaksian palsu." (QS. Al-Furqan/25: 72)
Perkataan dan sumpah palsu meruapakan salah satu dosa besar (kabair)
:
...ألا
وقول الزور و شهادة الزور...
"…Begitu juga pekataan dan sumpah palsu (merupakan
dosa-dosa besar)…
d.
Fitnah
Fitnah
adalah perkataan bohong dengan maksud menjelek-jelekkan atau tujuan tidak baik
lainnya.
e.
Gunjingan
(ghibah) membicara keburukan
orang atau sesuatu yang tidak disukainya dari belakang.
...و لا يغتب بعضضكم بعضا...(الحجرات:
12)
"…Dan janganlah sebagian kamu menggunjingkan sebagian yang
lain…(QS. Al-Hujurat/49:12)
B.
AMANAH
Amanah artinya "dapat dipercaya" berasal dari verba "amuna-ya'munu
"yang berarti "jujur , dapat dipercaya"
Sifat amanah lahir dari kekuatan iman.
لاإيمان
لمن لا أمانة له, و لا دين لمن لا عهد له (رواه أحمد)
"Tidak (sempurna) iman seseorang yang tidak amanah (tidak
bisa dipercaya), dan tidak (sempurna) agama seseorang yang tidak menunaikan
janji." (HR> Ahmad)
Pengertian amanah secara
sempit adalah memelihara titipan dan mengembalikannya kepada pemiliknya dalam
keadaan utuh. Pngertiannya secara luas meliputi antara lain: menyimpan rahasia,
melaksanakan tugas yang diberikan. Tugas dan kewajiban Allah kepada manusia
oleh Al-Qur'an disebut amanah, bahkan merupakan amanah yang paling berat.
Makhluk-makhluk Allah seperti langit, bumi, matahari, gunung, lautan dan pohon
tidak sanggup memikul amanah Allah. Karena kelebihan yang telah dikarunikan
Allah kepada manusia berupa akal fikiran, perasaan dan kehendak, maka sanggup
memikul amanah tersebut.
إنا عرضنا الأمانة على السموت و الأ
رض و الجبال فابين أن يحملنها وأشفقن منها و حملها الإنسان , إنه كان ظلوما جهولا
(الأحزاب: 72)
"Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanah langit, bumi
dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanah itu dan mereka
khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah itu oleh manusia. Sesungguhnya
manusia itu amat zalim dan amat bodoh. (QS. AL-Ahzab/33:72)
Bentu-bentuk Amanah
1. Memelihara Titipan
Jika seorang muslim dititipi orang lain maka dia harus menjaga
barang titipan tersebut dengan baik dan mengembalikan kepada yang punya dalam
keadaan seperti sediakala.
إن الله يأمركم أن تؤدوا الأمنت إلى
أهلها (النساء: 58)
"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menyampaikan amanah
kepada yang berhak menerimanya." (QS. An-Nisa/4: 58)
2. Menjaga Rahasia
Seorang muslim wajib menjaga rahasia, apakah rahasia pribadi,
keluarga, perusahaan, organisasi, atau lebih-lebih rahasia negara. Dia
memeliharanya agar tidak jatuh ke tangan orang yan tidak berhak mengetahhuinya.
إذا
حدث رجل بحديث ثم التفت فهو أمانة (رواه أبو داود)
"Apabila seseorang membicaraka sesuatu kepada orang lain
(sambil) menoleh kiri-kanan maka itulah amanah (yang harus dijaga) (HR. Abu
Daud)
إن من
أعظم الأمانة عند الله يوم القيامة الرجل يفضى إلى امرأته و تفضى اليه ثم ينشر
سرها (رواه مسلم)
"Sesungguhnya amanah yang paling besar di sisi Allah pada
hari kiamat ialah mnyebarkan rahasia isterinya, misalnya seorang laki-laki bersetubuh dengan
isterinya, kemudian ia membicarakan kepada orang lain tentang rahasia
isterinya. (HR. Muslim)
3. Tidak Menyalahgunakan jabatan
Segala bentuk penyalahgunaan amanah baik untuk kepentingan
pribadi, keluarga, family, atau kelompoknya termasuk perbuatan melanggar
amanah.
من
استعملناه على عمل فرزقناه رزقا, فأخذ بعد ذلك فهو غلول (رواه أبو داود)
"Barang siapa yang kami pakai untuk suatu pekerjaan
(diangkat sebagai karyawan) dan kami beri upah menurut semestinya, maka apa
yang ia ambil lebih dari yang semestinya, maka itu namanya ghulul
(korupsi)." HR. Abu Daud).
Rasulullah SAW nenyalahkan tindakan Ibnu Lutbiyah yang mengambil
hadiah yang diterimanya saat menjalankan tugas mengumpulkan zakat.
فإنى
أستعمل الرجل منكم على العمل مما ولانى الله فيأتى فيقول: هذالكم و هذا هدية أهديت
لى. أفلا يجلس فى بيت أبيه و امه حتى تأتيه هديته إن كان صادقا؟ و الله لا يأخذ
أحد منكم شيئا بغير حقه إلا لقى الله يحمله يوم القيامة ... (متفق عليه)
"…Dengan wewenang yang diberikan Allah kepadaku, aku
mengankat seseorang diantara kalian untuk melaksanakan suatu tugas, dia datang
melapor: 'ini untuk engkau dan ini untukku sebagai hadiah." Jika ia duduk
saja di rumah bapak ibunya, apakah hadia itu datang sendiri kepadanya, kalau
barang itu memang sebagai hadiah? Demi Allah seseorang tidak mengambil sesuatu
yang bukan haknya, melainkan ia menghadap Allah nanti pada hari kiamat dengan
membawa beban yang berat dari benda itu… (HR. Muttafaq 'Alaih)
4. Menunaikan kewajiban dengan baik
Semua amanah dan tugas dijalankan dengan sebai-baiknya karena dia
harus mempertanggungjawabkan dihadapan Allah SWT. Semuanya akan dihitung dan
beri balasannya.
فمن
يعمل مثقال ذرة خيرا يره (7) وممن يعمل مثقال ذرة شرا يره (8)
"Barang siapa yang berbuat baik sebarat zarah pun, niscaya dia
akan melihatnya. Dan barang siapa yang melakukan kejahatan sebarat zarah pun
niscaya dia akan melihatnya. (QS. Zilzalah/99: 7-8)
C.
ISTIQAMAH
Menurut asal usul kata, istiqamah
berasal dari istaqama-yastaqimu yang artinya tegak lurus. Menurut istilah
akhlaq, istiqamah adalah sikap teguh dalam mempertahankan keimanan dan
keislaman sekalipun menghadapi berbagai macam tantangan dan godaan.
Perintah untuk beristiqamah terdapat di dalam
Al-Qur'an dan Sunnah. Antara lain:
Firman Allah:
فاستقم
كما أمرت و من تاب معك و لا تطغوا إنه بما تعملون بصير (هود: 112)
"Maka beristiqamahlah kamu pada jalan yang benar,
sebagaimana diperintahkan kepadamu dan juga orang yang telah taubat beserta
kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha melihat apa yang
kamu kerjakan. (QS. Hud/11: 112)
قل
إنما أنا بشر مثلكم يوحى إلى أنما إلهكم إله واحد فاستقيموا إليه و استغفروه و ويل
للمشركين (فصلت: 6)
"Katakanlah: "Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia
seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwa Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa.
Maka istiqamahlah menuju kapada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya. Dan
kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menyekutukannya. (Q.S.
Fushilat/41: 6)
Nabi
bersabda:
قل
أمنت بالله ثم استقم (رواه مسلم)
"Katakanlah: Saya beriman kepada Allah, kemudian
istiqamahlah! (HR. Muslim)
Ujian Keimanan
Setiap orang yang menyatakan dirinya beriman akan diuji oleh
Allah. Ujian tersebut tidak selalu dalam bentuk yang tidak menyenangkan
(musibah), tapi juga dalam dalam bentuknya yang menyenagkan (ni'mah).
أ حسب
الناس أن يتركوا أن يقولوا ءامنا و هم لا يفتنون (العنكبوت: 4)
"Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan saja
mengatakan: "Kami telah beriman",
padahal mereka tidak diuji?" (QS. Al-Ankabut/29: 4)
Buah dari Istiqamah
Di antara buah dari istiqamah disebutkan dalam surat Fushilat/41:
30-32:
إن الذين قالوا ربنا الله ثم
استقاموا تتنزل عليهم الملئكة ألا تخافوا و لا تحزنوا و أبشروا بالجة التى كنتم
توعدون (30) نحن أولياؤكم فى الحياة الدنيا و فى الآخرة و
لكم فيها ما تشتهى أنفسكم و لكم فيها ما تدعون (31) نزلا من غفور رحيم (32)
"Sesungguhnya
orang-orang yang mengatakan; "Tuhan kami ialah Allah", kemudian
mereka istiqamah, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan):
"Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan
bergembiralah kamu dengan memperoleh sorga yang telah dijanjikan Allah
kepadamu. (30)
"Kamilah
Pelinduung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu
memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh pula apa yang kamu
minta." (31)
"Sebagai
hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (32)
Dari
empat ayat tersebut di atas, dapat dikemukakan buah dari istiqamah berikut:
1. Dijauhkan oleh Allah dari rasa takut dan
sedih yang negatif, yang tidak wajar atau tidak pada tempatnya.
2. Akan
di tempatkan di sorga dengan segala kenikmatannya.
3.
Akan dilindungi Allah SWT baik di dunia, maupun di akhirat.
D. SYAJA'AH
Pengertian
Menurut bahasa, syaja'ah berati "keberanian"
Keberanin merupakan sifat hati yang mantap
dan percaya diri dalam menghadapi bahaya, kesulitan dan sebagainya. Keberanian
yang dimaksud berlandaskan kebenaran dan
pertimbangan yang masak.
Bentuk-bentuk Keberanian antara lain:
1.
Keberanian
menhadapi musuh dalam peperangan (jihad fi sabilillah)
يأيها
الذين ءامنوا إذا لقيتم الذين كفروا زحفا فلا تولو هم الأدبار ÷ و من يولهم يومئذ
دبره إلا متحرفا لقتال أو متحيزا إلى فئة فقد باء بغضب من الله و ماواه جهنم وبئس
المصير (الأنفال: 15-16)
"Hai oranr-orang yang beriman, apabila
kamu bertemu dengan oranr-orang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah
kamu membelakangi mereka (mundur). Barang siapa yang membelakangi mereka
(mundur) di waktu itu- kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak
menggabungkan diri dengan pasukan lain- maka sesungguhnya orang itu kembali
dengan membawa keurkaan dari Allah, tempatnya ialah neraka jahanam. Dan itu
adalah seburuk-buruk tempat kembali. (QS. Al-Anfal: 15-16)
2.
Keberanian
menyatakan kebenaran sekalian di depan penguasa yang zalim.
أفضل
الجهاد كلمة عدل عند سلطان جائر (رواه أبو داود و لترميذى)
" Jihad yang paling utama
adalah memperjuangkan keadilan di depan penguasa yang zalim. (HR. Abu
Daud dan Tirmidzi)
3.
Keberanian
untuk mengendalikan diri ketika marah sekalipun dia mampu melampiaskannya.
ليس
الشديد با لصرعة ، إنما الشديد الذى يملك نفسه عند الغض(متفق عليه)
" Bukanlah yang dinamakan
pemberani itu yang kuat secara fisik, melainkan sesungguh nya pemberani itu
yang sanggup mengendalikan diri waktu marah. (HR. Muttafaq 'Alaih)
Sumber Keberanian
1.
Rasa takut
kepada Allah:
"Orang-orang menyampaikan risalah Allah,
mereka takut kepada-Nya, dan mereka tidak merasa takut kepada seorangpun selain
Allah. Dan cukuplah Allah sebagi Pembuat Perhitungan." (QS. Al-Ahzab/33:
39)
2.
Lebih
mencintai akhirat dari pada dunia:
"Hai orang-orang yang beriman, apa
sebabnya jika dikatakan kepadamu:
"Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah", kamu merasa berat
dan memilih tinggal diam? Apakah kamu merasa puas dengan kehidupan di dunia
sebagai ganti kehidupan di akherat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini
(dibandingkan dengan kehidupan) di akherat hanyalah sedikit". (QS.
At-Taubah/9: 38)
3.
Tidak takut
mati:
"Di manapun kamu berada, kematian akan
menemukan kamu, walaupun kamu berada di benteng yang tinggi lagi kokoh
(banker)… (QS. An-Nisa/4: 78)
4.
Tidak
menomorsatukan kekuatan materi:
"..Betapa banyak terjadi golongan yang
kecil dapat mengalahkan golongan yang besar atas izin Allah. Dan Allah beserta
orang-orang yang sabar." (QS.Al-Baqarah/2: 249)
5.
Tawakkal dan
yakin adanya pertolongan Allah:
"Dan barang siapa bertawakkal kepada
Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya)…" (QS. Ath-Thalaq/65:
3)
E.
IFFAH
Pengertian
Secara etimologis, iffah berasal dari bahasa Arab 'iffah yang
berarti "kesucian tubuh."
Secara terminologis, iffah adalah memelihara kehormatan diri dari
segala hal yang akan merendahkannya.
Kehormatan
timbul dari ketaatan kepada Allah, melaksanakan perintah-perintah-Nya, dan
meninggalkan larangan-larangan-Nya.
Bentuk-bentuk 'Iffah
1.
Menjaga
kehormatan diri dalam hal seksual antara lain dengan menjaga penglihatan,
pakaian, dan pergaulan; tidak mengunjungi tempat-tempat hiburan yang ada
kemaksiatannya; tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat menghantarkannya
kepada perzinaan.
قل
للمؤمنين يغضوا من ابصارهم و يحفظوا فروجهم ، ذلك أزكى لهم ، إن الله خبير بما يصنعون
÷ و قل للمؤمنات يغضضن من أبصارهن و يحفظن فروجهن... (النور: 30-31)
"Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, hendaklah
mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu
adalah lebih suci bagi getahui apa ynag mereka perbuata. Katakanlah kepada
perempuan-perempuan yang beriman hendaklah mereka menahan pandangannya dan
memelihara kemaluannya…(QS. An-Nur/24: 30-32)
وليستعفف
الذين لا يجدون نكاحا حتى يغنيهم الله من فضله... (النور: 33)
"Dan orang-orang yang tidak mampu nikah hendaklah menjaga
kesucian dirinya, hingga Allah, sehingga Allah memampukan mereka dengan
karunia-Nya…" (QS. An-Nur/24: 33)
ياأيها
النبى قل لأزواجك و بناتك و ونسآء المؤمنين يدنين عليهن من جلبيبهن ، ذلك أدنى أن
يعرفن فلا يؤذين ، و كان الله غفورا رحيما (الأحزاب: 59)
"Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istri kamu, anak-anak
perempuan, dan istri orang-orang mukmin , hendaklah mereka mengulurkan
jilbabnya ke seluruh tubuh meneka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah
untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Penganpun lagi
Maha Penyayang." (QS. Al-Ahzab/33: 59)
و لا
تقربوا الزنى ، إنه كان فاحشة وسآء سبيلا (الإسراء: 32)
"Dan janganlah kamu mendekati zina; karena sesungguhnya
zina itu suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (QS.
Al-Isra'/17: 32)
2. Menjaga kehormatan diri dalam hubungannya
dengan masalah harta.
Islam mengajarkan kepada orang-orang berpunya untuk membantu
orang-orang miskin, dan kepada orang yang miskin untuk tidak meminta-miinta.
للفقراء
الذين احصرا فى سبيل الله لا يستطيعون ضربا فى الأرض يحسبهم الجاهل أغنياء من
التعفف تعرفهم بسيمهم لا يسئلون الناس إلحافا، و ما تنفقو من خير فإن الله به عليم
(البقرة : 273)
"(Berinfaklah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh
jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di muka bumi; orang-orang
yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena mereka memelihara diri
mereka dari meminta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya,
meraka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik
yang kamu nafkahkan di jalan Allah maka sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui." (Al-Baqarah/2: 273)
3. Menjaga kehormatan diri dalam hubungannya
dengan kepercayaan orang lain.
إضمنوا
لى ستا من أنفسكم أضمن لكم الجنة : اصدقوا إذا حدثتم ، و أوفوا إذا وعدتم، ثم أدوا
الأمانة إلى أهلها إذا اؤتمنتم، و احفظوا فروجكم، و غضوا أبصاركم، و كفوا أيديكم (رواه أحمد و ابن حبان)
"Berikan jaminan kepadaku terhadap enam perkara, maka aku
akan menberi jaminan kalian masuk sorga. Yaitu, jujurlah bila kamu berkata-kata,
tepatilah bila kamu berjanji, tunaikanlah amanah kepada yang berhak jika kamu
diberi amanah, jagalah kemaluanmu, kendalikanlah pandanganmu, dan tahanlah
tanganmu (sehingga tidak menyakiti orang lain)." (HR. Ahmad dan Ibn
Hibban)
F.
MUJAHADAH
Pengertian
Mujahadah berasal dari bahasa Arab yang artinya mencurahkan segala
kemampuan (jahada-yujahidu-mujahadah-jihad).
Dalam kajian akhlaq, mujahadah diartikan sebagai mencurahkan
segala kemampuan untuk mengatasi hal-hal yang menghambat pendekatan diri kepada
Allah SWT, baik yang bersifat internal, maupun eksternal.
Hambatan internal bersumber dari jiwa yang mendorong kepada
keburukan (nafsu ammarah bis-su').
Sedangkan hambatan eksternal datang dari syaitan, orang munafiq, orang
kafir, dan para pelaku kemaksiatan dn kemungkaran.
Kerja keras dan perjuangan untuk melawan hambatan tersebut
dinamakan mujahadah.
و الذين جاهدوا
فينا لنهدينهم سبلنا ، و إن الله لمع المحسنين (العنكبوت: 69)
"Dan orang-orang yang
mujahadah/berjuang untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami
tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar
beserta orang-orang yang berbuat baik." (QS. Al-'Ankabut/29: 69)
Objek Mujahadah
Objek mujahadah antara lain:
1. Jiwa yang selalu mendorong
kepada keburukan.
Firman Allah dalam Surat
Yusf/12: 53
...إن النفس لامارة بالسوء إلا ما رحم ربى ، إن ربى غفور رحيم
(يوسف: 53)
"…karena sesungguhnya nafsu itu selalu
menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang
diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang." (QS. Yusuf/12: 53)
2. Godaan syetan.
QS. Al-Baqarah/2: 206
يأيها الذين أمنوا ادخلوا فى السلم كافة و لا تتبعوا خطوات الشيطان ،
إنه لكم عدو مبين (البقرة: 208)
"Hai orang-orang yang beriiman,
masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan (kaffah), dan janganlah kamu
mengikuti langkah-langkah syetan. Sesungguhnya syatan itu musuh yang nyata
bagimu." (QS. Al-Baqarah/2: 206)
3. Kecintaan kepada kehidupan dunia
yang berlebihan.
QS. At-Taubah/9: 38
يأيها الذين ءامنوا ما لكم إذا قيل لكم انفروا فى سبيل الله إثاقلتم
إلى الأرض، أرضيتم بالحياة الدنيا من الأخرة ، فما متاع الحيوة الدنيا إلا قليل
(التوبة: 38)
"Hai orang-orang beriman, apakah
sebabnya apabila dikatakan kepada kamu: "Berangkatlah (untuk berperang)
pada jalan Allah!", kamu merasa berat dan ingiin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia
sebagai pengganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini
(dibandingkan dengan kehidupan) di akherat hanyalah sedikit." QS.
At-Taubah/9: 38)
4. Gangguan orang kafir dan musyrik.
QS. Al-Barah/2: 120
و لن ترضى عنك اليهود و لا النصارى حتى تتبع ملتهم ... (البقرة: 120)
"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak
akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka…(QS. Al-Baqarah/2:
120)
يأيهاالنبى جاهد الكفار و المنافقين واغلظ عليهم ، ومأواهم جهنم م بئس
المصير (التوبة: 73)
"Hai Nabi, berjihadlah (melawan)
orang-oarang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap
mereka. Tempat mereka ialah neraka jahanam. Dan itulah tempat kembali yang
seburu-buruknya." (QS. Taubah/9: 73)
G. MALU
Malu
(al-haya')perasaan sangat tidak enak hati (hina, rendah dsb) karena berbuat
sesuatu yang tidak baik atau yang rendah.
HADIS
TENTANG MALU
إن لكل دين خلقا و
خلق الإسلام الحياء (رواه مالك)
"Setiap agama memiliki aran akhlaq,
dan akhlaq Islam adalah malu." (HR. Malik)
الحياء والإيمان
قرناء جميعا ، فإذا رفع أحدهما رفع الأخر (رواه الحاكم)
"Rasa malu dan iman berpadu menjadi satu, jika salah satu
diantara keduanya hilang maka hilang juga yang lain." (HR. Hakim)
الحياء من الإيمان
و الإيمان فى الجنة ، و البذاء من الجفاء والجفاء فى النار (رواه الترميذ ى)
"Malu itu bagian dari iman, dan iman
itu di dalam sorga. Lidah yang keji termasuk kebengisan, dan kebegnisan itu
dalam neraka)
KATEGORI MALU
1.
Malu
kepada Allah.
2.
Malu
terhadap diri sendiri.
3.
Malu
kepada orang lain.
Malu kepada Allah seharusnya menjadi dasar
dari dua malu yang lain. Karena Malu kepada Allah bersumber dari iman, bahwa
Allah SWT selalu melihat, mendengarkan dan mengawasi apa yang kita lakukan.
Jika rasa malu luntur
Rasa malu menjadi pengontrol (rem) bagi
manusia dari perbuatan yang tidak baik. Jika control tersebut hilang, orang
akan berbuat apa saja tanpa memperhatikan baik-buruknya.
إن مما أدرك الناس
من كلام النبوة الأولى : "إذا لم تستح فاصنع ما شئت (رواه البخارى)
" Di antara perkataan yang diketahui
orang berasal dari kenabian pertama ialah: "Jika kamu tidak lagi punya
rasa malu, lakukan sesuka hatimu." (HR. Bukhari)
H. TAWADHU'
Pengertian
Di
dalam bahasa Indonesia, tawadhu' berarti rendah hati (bukan rendah
diri), lawan kata sombong.
Orang
yang tawadhu' tidak menganggap dirinya lebih (hebat, kaya, pandai, elok dan
sebagainya) dari orang lain, meskipun kenyataannya bisa demikian.
Rendah
hati bersumber dari kesadaran bahwa apa yang ada pada dirinya, harta, kekayaan,
ilmu, kedudukan dan lainnya berasal dari Allah.
Orang
yang sombong merasa dirinya lebih dari orang lain secara berlebihan. Boleh jadi
kenyataannya tidaklah demikian.
Orang
yang rendah diri adalah orang yang kehilangan kepercayaan kepada diri
sendiri, menganggap dirinya rendah dibanding orang lain.
Firman Allah:
و عباد الرحمن
الذين يمشون على الأرض هونا (ألفرقان: 63)
"Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha
Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan hati…"
(QS. Al-Furqan/25: 63)
ما نقصت صدقة من
مال، و ما زاد الله عبدا بعفو إلا عزا، وما تواضع أحد لله إلا رفغه الله (رواه مسلم)
"Harta tidak berkurang karena sedekah,
Allah tidak akan menambahkan kepada seorang hamba yang memberi maaf kecuali
memuliakannya, dan tidaklah seorang hamba yang tawadhu' karena Allah kecuali
diangkat-nya." (HR. Muslim)
Takabbur
Pengertian
Takabbur berasal dari bahasa Arab yang
berarti: "kesombongan, keangkuhan"
Takabbur atau sombong ialah sikap menganggap
diri lebih dan memandang remeh orang lain.
Orang yang sombong akan menolak kebaikan
atau kebenaran yang datang dari orang lain yang dianggapnya rendah.
Nabi bersabda:
الكبر بطر الحق و
غمط الناس (رواه مسلم)
"Sombong itu menolak kebenaran, dan melecehkan orang
lain." (HR. Muslim)
لا يدخل الجنة من
كان فى قلبه مثقال ذرة من كبر (رواه مسلم)
"Tidak masuk sorga orang yang di dalam
hatinya ada sifat sombong." (HR. Mslim)
I.
SABAR
Pengertian
Kata sabar berasal dari bahasa Arab
"shabr" yang artinya "menahan dan mengekang".
Menurut istlah, sabar berarti menehan diri
dari segala sesuatau yang tidak disukai karena meng harap ridha Allah.
Sabar tidak hanya terhadap hal-hal yang
sering disebut musibah, seperti sakit, kematian, kemiskinan, dan sebagainya,
tetapi juga terhadap hal-hal yang sering dipandang sebagai nikmat, seperti
harta kekayaan, kedudukan dan sebagainya.
Macam-macam sabar
1. Sabar meneriima cobaan hidup
و لنبلونكم بشئ من الحوف و الجوع و نقص من الأموال و الأنفس و الثمرات
، و بشر الصبرين ÷ الذين اذا أصابتهم مصيبة قالوا إنا لله وإنا إلي راجعون ÷ أولئك
عليهم صلوت من ربهم و رحمة وأولئك هم المهتدون (البقرة: 155-157)
"Dan sesungguhnya akan Kami berikan
cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa
dan buah-buahan. Dan berilah berita gembira kepada orang-orang ynag sabar.
Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan "Innaa
lillaahi wainnaa ilaihi raaji'uun". Mereka itulah yang mendapatkan
keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah
orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. Al-Baqarah/2: 155-157)
2. Sabar menahan hawa nahsu
Hawa nafsu menginginkan segala
bentuk sesenagan dan kemewahan dunia. Keinginan tersebut harus dikendalian dengan
sabar agar tidak menyebabkan manusia lupa kepada Allah.
يأيها الذين
ءامنوا لا تلهكم أموالكم ولا أولادكم عن ذكر الله ، و من يفعل ذلك فأولئك هم
الخسرون (المنافقون: 9)
"Hai orang-orang yang beriman,
janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu menjadikan kamu lalai dari mengingat
Allah. Barang siapa yang membuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang
rugi." (QS. Al-Munafiqun/63: 9)
3. Sabar dalam mentaati Allah SWT
رب السموت و الأرض
و ما بينهما فاعبده و اصطبر لعبدته ، هل تعلم له سميا (مريم: 65)
"Tuhan langit dan bumi dan apa-apa
yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam
beribadat kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada orang yang sama dengan Dia?)
(QS. Maryam/19: 65)
4. Sabar dalam berdakwah
يبنى أقم الصلوة
وأمر بالمعروف و انه عن المنكر و هصبر على ما أصابك ، إن ذلك من عزم الأمور (لقمان: 17)
"Hai anakku, dirikanlah shalat dan
suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan
munkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang
demikian termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). (QS. Luqman/31: 17)
Keutamaan Sabar dalam Al-Qur'an
1. Sabar mempunyai kedudukan yang
istimewa. Hal tersebut antara lain dikaitkannya sifat sabar dengan keyakinan
(As-Sajdah/32: 24), dengan syukur (Ibrahim/14: 5), dengan tawakkal
(An-Nahl/:41-42), dan taqwa (Ali "imran/3: 15-17).
2. Orang-orang yang sabar akan
memperoleh tempat yang tinggi di dalam
sorga (Al-Furqan/25: 75).
3. Cara untuk memperoleh
pertolongan Allah (Al-Baqarah/2: 45 dan 153) dalam urusan dunia dan akherat.
J.
PEMAAF
Kata "maaf " berasal dari bahasa
Arab " 'afwun " yang berarti "kelebihan atau
berlebih." Misalnya kata 'afwun
dalam Surat Al-Baqarah ayat 219:
štRqè=t«ó¡o„ur… #sŒ$tB tbqà)ÏÿZムÈ@è% uqøÿyèø9$# 3 š…
"Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan.
Katakanlah: " yang lebih dari keperluan."… (QS. Al-Baqarah/2:
219)
Sifat pemaaf merupakan salah satu perujudan dari taqwa kepada
Allah SWT sebagai mana firman Allah dalam Surat Ali Imran/3: 133-134:
* (#þqããÍ‘$y™ur 4’n<Î) ;otÏÿøótB `ÏiB öNà6În/§‘ >p¨Yy_ur $ygàÊótã ßNºuq»yJ¡¡9$# ÞÚö‘F{$#ur ôN£‰Ïãé& tûüÉ)GßJù=Ï9 ÇÊÌÌÈ tûïÏ%©!$# tbqà)ÏÿZム’Îû Ïä!#§Žœ£9$# Ïä!#§ŽœØ9$#ur tûüÏJÏà»x6ø9$#ur xáø‹tóø9$# tûüÏù$yèø9$#ur Ç`tã Ĩ$¨Y9$# 3 ª!$#ur =Ïtä† šúüÏZÅ¡ósßJø9$# ÇÊÌÍÈ
"133. dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan
kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk
orang-orang yang bertakwa,
134. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di
waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan
(kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan."
Islam mengajarkan kepada umat Islam untuk dapat memaafkan
kesalahan orang lain tanpa harus menunggu permintaan maaf dari yang bersalah.
IV.
AKHLAQ DALAM
KELUARGA
A.
BIRRUL
WALIDAIN
Kata "birr"
berarti"kebajikan", dan "al-walidain" artinya
"dua-orang tua atau ibu bapak."
Berbakti kepada ibu bapak menempati kedudukan istimewa dalam
ajaran Islam. Terdapat ayat-aya
Al-Qur'an dan hadis yang menjelaskan haltersebut, antara lain:
"Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah
selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan
sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai
berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan
kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka
dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia." (QS. Al-Isra'/17: 23)
"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya
dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, …" (QS.
An-Nisa/4: 36)
عن أبى عبد الرحمن عبد الله بن مسعود رضى الله عنه قال: سألت النبى
صلى الله عليه و سلم : أى العمل أحب إلى الله ؟ قال: الصلاة على وقتهاز قلت ثم أى
: قال: بر الوالدين ز قلت : ثم أى؟ الجهاد فى سبيل الله. (متفق عليه)
"Diriwayatkan dari Abi 'Abdirrahman Abdullah bin Mas'ud ra,
dia berkata: "Aku bertanya kepada Nabi saw: Apa amalan yang paling disukai
oleh Allah SWT? Beliau menjawab; "Shalat tepat pada waktunya." Aku
bertanya lagi; Kemudia apa? Beliau menjawab: "Birrul walidain."
Kemudian aku bertanya lagi: seterunya apa lagi? Beliau menjawab: "jihad fi
sabililah." (HR. Muttfaq 'alaih)
رضى الله فى رضى الوالد، و سخط الله فى سخط الوالد (رواه الترميذى)
"Keridhaan Allah ada pada keridhaan orang tua, dan
kemarahan Allah ada pada kemarahan orang tua." (HR. Tirmidzi)
Bentuk-bentuk Birrul walidain antara lain:
1.
Mengikuti
keinginan dan saran orang tua yang tidak bettentangan dengan ajaran Islam. (QS.
Luqman/31: 15)
" Dan jika keduanya memaksamu untuk
mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu,
Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia
dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya
kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan."
2.
Menghormati
dan memuliakan dua orang tua dengan penuh kasih saying. (QS. Luqman/31: 14)
3.
Membantu dua
orang tua secara fisik dan meteriil.
4.
Mendo'akan
mereka.
5.
Apabila
mereka telah meninggal:
a.
Menyegerakan
pemakaman jenazahnya.
b.
Melunasi
hutanh-hutangnya.
c.
Melaksanakan
wasiatnya..
d.
Melestarikan
silaturahmi yang telah dibangun mereka.
e.
Menghormati
sahabat-sahabatnya.
f.
Mendoakan
mereka.
يا رسول الله ، هل بقى من بر أبوى شئ أبرهما بعد موتهما؟ قال : نعم ،
الصلاة عليهما و الاستغفار لهما و إنفاذ عهدهما من بعدهما و صلة الرحم التى لا
توصل إلا بهما و إكرام صديقهما (رواه
أبو داود)
"Ya Rasulallah, adakah sesuatu keebaikan yang masih dapat
saya kerjakan untuk ibu bapak saya setelah keduanya meninggal dunia? Rasulullah
menjawab: "Ada, yaitu: Menshalatkan jenazahnya, memintakan ampun baginya,
menunaikan janjinya, meneruskan silaturahimnya dan memuliakan sahabatnya."
'Uququl walidain
(durhaka kepada dua orang tua)
Durhaka kepada dua orang tua merupakan salah satu dosa besar
setelah menyekutukan Allah
الكبائر : الإشراك با الله ، و عقوق الوالدين و قتل النفس و اليمين
الغموس (رواه البخارى)
"Dosa-dosa besar adalah: mempersekutukan Allah, durhaka kepada
kedua orang tua, membunuh orang, dan sumpah palsu." (HR. Bukhari)
B.
SUAMI ISTERI
Tujuan Perkawinan dalam Islam membangun keluarga yang tenteram,
bahagia, sejahtera lahir dan batin. Allah berfirman dalam Surat Ar-Run/30,
ayat: 21
"Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya
diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir."
Kriteria Memilih Pasangan
تنكح المرأة لأربع : لمالها و لحسبها و لجمالها و لدينها ، فاظفر بذات
الدين تربت يداك (رواه البخارى و مسلم و ابوداود)
"Seorang wanita
dinikahi berdasarkan empat pertimbangan: karena harta, keturunan, kecantikan
dan agamanya. Peganglah yang memiliki agama niscaya kedua tanganmu tidak akan
terlepas (akan mendapat keberuntuungan)." (HR. Bukhari, Muslim dan Abu
daud)
Ada beberapa
kriteria untuk memilih calon isteri atau suami: kecantikan atau kegagahan,
harta, keturunan, dan agamanya. Kriteria agama merupakan yang terpenting. Yang
dimaksud agama dalam konteks ini adalah komitmen atau keseungguhannya dalam
melaksanakan agama.
Hak-hak
Bersama Suami Isteri
1. Hak saling menikmati
hubungan dengan baik termasuk hubungan seksual.
"Dan
bergaullah dengan mereka secara patut. kemudian bila kamu tidak menyukai
mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, Padahal
Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak." (QS. An-Nisa/4: 19)
2.
Hak saling mewarisi. Suami
wewarisi isteri, dan isteri mewarisi suami. Hubungan saling mewaris hanya
berlaku dalam perkawinan yang sah.
"Dan
bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh
isteri-isterimu, jika mereka tidak mempunyai anak. jika isteri-isterimu itu
mempunyai anak, Maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya
sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) seduah dibayar hutangnya.
Para isteri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak
mempunyai anak. jika kamu mempunyai anak, Maka Para isteri memperoleh
seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu
buat atau (dan) sesudah dibayar hutang-hutangmu. jika seseorang mati, baik
laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan
anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang
saudara perempuan (seibu saja), Maka bagi masing-masing dari kedua jenis
saudara itu seperenam harta. tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari
seorang, Maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi
wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi
mudharat (kepada ahli waris). (Allah menetapkan yang demikian itu sebagai)
syari'at yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha
Penyantun. (QS. An-Nisa/4: 12)
3. Hak nasab
anak yang dilahirkan dalam perkawinan adalah anak berdua.
Dalam Islam,
seorang anak dinisbahkan kepada bapaknya. Anak perempuan yang telah nikahpun
dinisbahkan kepada bapaknya, bukan kepada suaminya.
Hak dan Kewajiban
Suami-Isteri
Hak adalah
apa-apa yang diterima oleh seseorang dari orang lain. Kewajiban adalah apa yang
mesti dilakukan seseorang terhadap orang lain. Kewajiban suami merupakan hak
bagi isteri, Kewajiban isteri merupakan hak suami.
"…Dan
Para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang
ma'ruf. akan tetapi Para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada
isterinya…" (QS. Al-Baqarah/2: 228)
Hak dan
kedudukan isteri semisal atau seimbang dengan hak dan kedudkan suami. Meskipun
demikian, suami mempunyai kedudukan setingkat lebih tinggi, yaitu sebagai
kepala rumahtangga.
Kewajiban
suami Kepada Isteri
1. Nafkah
Nafkah
adalah menyediakan keperluan isteri berupa makana, minuman, pakaian, rumah dan
lainnya.
2. Bergaul
dengan isteri dengan cara yang baik (ihsanul-mu'asyarah).
"Dan
bergaullah dengan mereka secara patut. kemudian bila kamu tidak menyukai
mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, Padahal
Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak." (QS. An-Nisa/4: 19)
3.
Membimbing dan mendidik
keagamaan isteri. Seorang suami adalah pemimpin rumah tangga. Ia bertanggung
jawab di hadapan Allah untuk mendidik dan mengajar isterinya agar menjadi
wanita yang shalihah.
Kewajiban
Isteri kepada Suami
1.
Patuh kepada suami selama
tidak dibawa kepada kemaksiatan.
2.
Bergaul dengan suami dengan
cara yang baik (makruf).
3.
Menjaga dirinya, dan harta
suaminya jika suami tidak berada di rumah.
C.
TANGGUNG JAWAB ORANG TUA
TERHADAP ANAK
Anak
adalah amanah Allah yang harus dipertanggungjawabkan setiap orang, tempat
mencurahkan kasih-sayang, dan tabungan akhirat. Oleh sebab itu dia berkewajiban
untuk membesarkan, memelihara, merawat, dan mendidik putra-purinya dengan
sebaik-baiknya.
Hubungan orang tuan dan anak secara garis
besar dapat diklasifikasi kedalam tiga hal pokok:
1.
Hubungan Tanggung Jawab
Anak
adalah milik dan amanah Allah yang dipercayakan kepada orang tuanya. Orang tua
bertanggungjawab atas kebutuhan jasmaniah dan rohaniah anak-anaknya agar tumbuh
menjadi orang mukmin yang saleh.
2.
Hubungan Kasih Sayang
Setiap
keluarga mendambakan kehadiran anak, tempat mencurahkan kasih sayang.
"Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi
amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu
serta lebih baik untuk menjadi harapan." (QS. Al-Kahfi/19; 46)
3.
Hubungan
Masa Depan
Anak adalah investasi akhirat orang tuanya. Anak yang saleh akan
mengalirkan pahala kepada kedua orang tuanya.
إذا مات الإنسان انقطع عنه عمله إلا من ثلاثة : صدقة جارية أو علم
ينتفع به أو ولد صالح يدعو له (رواه مسلم)
"Jika seorang manusia meninggal dunia putuslah (pahala)
amalannya kecuali salay satu dari tiga hal: shadaqah jariah, ilmu yang
bermanfaat, dan anak saleh yang mendo'akannya." (HR. Muslim)
Anak Dalam Al-Qur'an
1.
Anak Sebagai
Perhiasan hidup Dunia
الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا
وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِندَ رَبِّكَ ثَوَاباً وَخَيْرٌ أَمَلاً
-٤٦-
"Harta
dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal
lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk
menjadi harapan." (QS. Al-Kahfi/18: 46)
2. Anak Sebagai
Ujian
وَاعْلَمُواْ أَنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلاَدُكُمْ
فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللّهَ عِندَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ -٢٨-
"Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan
anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan Sesungguhnya di sisi Allah-lah
pahala yang besar."
(QS. Al-Anfal/8: 28)
3. Anak sebagai
Musush
"Hai orang-orang mukmin, Sesungguhnya di
antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu[1479] Maka
berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi
serta mengampuni (mereka) Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang." (At-Taghabun/64: 14)
4.
Anak sebagai
Cahaya Mata (qurrata a'yun)
"Dan
orang orang yang berkata: "Ya Tuhan Kami, anugrahkanlah kepada Kami
isteri-isteri Kami dan keturunan Kami sebagai penyenang hati (Kami), dan
Jadikanlah Kami imam bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Furqan/28: 74)
D.
SILATURRAHIM
DENGAN KARIB KERABAT
Silaturahim berasal dari bahasa Arab shillah
yang berarti "hubungan, jalinan," dan rahim yang artinya
"peranakan". Dalam bahasa Indonesi, silaturahim, atau silaturahmi,
berarti menjalin tali persaudaraan.
Keluaga dalam konsep Islam adalah, extended
family yang tidak hanya terdiri dari suami, isteri, dan anak(nuclear
family/keluarga inti), tapi juga mencakup ke atas: kakek dan nenek, ke bawah:
cucu-cicit, ke samping kakak, adik, keponakan, sepupu dan sebagainya.
Setiap muslim berkewajiban untuk bersikap baik terhadap karib
kerabatnya, menjaga hubungan di antara mereka.
"Hai sekalian manusia,
bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan
dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah
memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah
kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama
lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu
menjaga dan mengawasi kamu." (QS. An-Nisa/4:1)
Bentuk-bentuk Silaturrahim
1. Berbuat baik (ihsan)
terutama memberikan bantuan materiil untuk memenuhi kebutuhan hidup.
"Sembahlah
Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat
baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, Ibnu
sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong dan membangga-banggakan diri." (QS. An-Nisa/4: 36)
الصدقة على المسكين صدقة و على ذى الرحم ثنتان: صدقة و صلة (رواه الترميذى)
"Sedekah
kepada orang miskin bernilai satu yaitu sedekah. Sedangkan sedekah kepada karib
kerabat bernilai dua: yaitu sedekah dan silaturrahim." (HR. Tirmidzi)
2.
Memelihara dan meningkatkan
kasih sayang, saling hormat dan menghormati, kunjung-mengunjungi, membantu dan
kerjasama.
تعلموا من أنسابكم ما تصلوا به احامكم فإن صلة الرحم محبة فى الأهل
مثرأة فى المال منسأة فآ الأثر (رواه
الترميذى)
"Pelajarilah
silsilah keluarga yang akan menghubungkan tali kasihmu, karena sesungguhnya silaturrahim
itu melahirkan kasih sayang pada keluarga, kemudahan memperoleh harta dan
panjang umur." (HR. Tirmidzi)
V.
AKHLAQ
BERMASYARAKAT
A.
BERTAMU DAN
MENERIMA TAMU
Bertamu
Islam mengajarkan agar sebelum bertamu atau memasuki rumah
seseorang, terlebih dahulu meminta izin dan mengucapkan salam kepada
penghuninya.
$pkš‰r'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä Ÿw (#qè=äzô‰s? $·?qã‹ç/ uŽöxî öNà6Ï?qã‹ç/ 4_®Lym (#qÝ¡ÎSù'tGó¡n@ (#qßJÏk=|¡è@ur #’n?tã $ygÎ=÷dr& 4 öNä3Ï9ºsŒ ׎öyz öNä3©9 öNä3ª=yès9 šcrã©.x‹s? ÇËÐÈ
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah
yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya.
yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat." (QS.
An-Nur/24: 27)
Jika sang penghuni sedang tidak di rumah, atau tidak bersedia
menerima tamu, maka tamu tidak diperbolehkan mendesak, atau memaksakan keinginannya
untuk bertamu.
bÎ*sù óO©9 (#r߉ÅgrB !$ygŠÏù #Y‰ymr& Ÿxsù $ydqè=äzô‰s? 4Ó®Lym šcsŒ÷sムö/ä3s9 ( bÎ)ur Ÿ@ŠÏ% ãNä3s9 (#qãèÅ_ö‘$# (#qãèÅ_ö‘$$sù ( uqèd 4’s1ø—r& öNä3s9 4 ª!$#ur $yJÎ/ šcqè=yJ÷ès? ÒOŠÎ=tæ ÇËÑÈ
"jika kamu tidak menemui seorangpun didalamnya, Maka
janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. dan jika dikatakan kepadamu:
"Kembali (saja)lah, Maka hendaklah kamu kembali. itu bersih bagimu dan
Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan." QS. An-Nur/24: 28)
Menerima Tamu
Menerima dan memuliakan tamu dalam Islam dipandang sebagai
perbuatan mulia, dan dianjurkan. Oleh
Nabi Muhammad SAW memuliakan tamu dijadikan salah satu tugas seorang mukmin.
من كان يؤمن با الله و اليوم الآخر فليقل خيرا أو ليصمت، و من كان
يؤمن با الله و اليوم الآخر فليكرم جاره، و من كان يؤمن بالله و اليوم الآخر
فليكرم ضيفه (رواه البخارى و مسلم)
"Barang sapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir,
hendaklah ia berkata baik atau diam. Barang siapa yang beriman kepada Allad dan
Hari akhir hendaklah ia memuliakan tetangganya. Dan barang siapa yang beriman
kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya. (Hr. bukhari
dan Muslim)
B.
HUBUNGAN
BAIK DENGAN TETANGGA
Tetangga adalah pihak terdekat setelah anggota keluarga sendiri.
Merekalah yang diharapkan lebih dahulu memberpertolongan atau bantuan ketika
memerlukan. Misalnya ketika kita mengadakan hajatan, atau menitipkan rumah.
* (#r߉ç6ôã$#ur ©!$# Ÿwur (#qä.ÎŽô³è@ ¾ÏmÎ/ $\«ø‹x© ( Èûøït$Î!ºuqø9$$Î/ur $YZ»|¡ômÎ) “É‹Î/ur 4’n1öà)ø9$# 4’yJ»tGuŠø9$#ur ÈûüÅ3»|¡yJø9$#ur Í‘$pgø:$#ur “ÏŒ 4’n1öà)ø9$# Í‘$pgø:$#ur É=ãYàfø9$# É=Ïm$¢Á9$#ur É=/Zyfø9$$Î/ Èûøó$#ur È@‹Î6¡¡9$# $tBur ôMs3n=tB öNä3ãZ»yJ÷ƒr& 3 ¨bÎ) ©!$# Ÿw =Ïtä† `tB tb%Ÿ2 Zw$tFøƒèC #·‘qã‚sù ÇÌÏÈ
"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya
dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa,
karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan
tetangga yang jauh[294], dan teman sejawat, Ibnu sabil[295] dan hamba
sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membangga-banggakan diri," QS. An-Nisa/4: 36)
[294]
Dekat dan jauh di sini ada yang mengartikan dengan tempat, hubungan
kekeluargaan, dan ada pula antara yang Muslim dan yang bukan Muslim.
[295]
Ibnus sabil ialah orang yang dalam perjalanan yang bukan ma'shiat yang
kehabisan bekal. Termasuk juga anak yang tidak diketahui ibu bapaknya.
من كان يؤمن با الله و اليوم الآخر فليقل خيرا أو ليصمت، و من كان
يؤمن با الله و اليوم الآخر فليكرم جاره، و من كان يؤمن بالله و اليوم الآخر
فليكرم ضيفه (رواه البخارى و مسلم)
"Barang sapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir,
hendaklah ia berkata baik atau diam. Barang siapa yang beriman kepada Allad dan
Hari akhir hendaklah ia memuliakan tetangganya. Dan barang siapa yang beriman
kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya. (Hr. bukhari
dan Muslim)
لايدخل الجنة من لا يأمن جاره بوائقه (مسلم)
"Tidak masuk sorga orang yang tetangganya tidak aman dari
keburukannya." (HR. Muslim)
C.