Minggu, 30 Juli 2023

HUBUNGAN BAIK DENGAN MASYARAKAT

Bermasyarakat merupakan salah satu fitrah manusia. Allah berfirman:

Hai manusia, Sesungguhnya Kami" menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal (Qs. Al-Hujurat, ayat 12).

Kewajiban Sosial Sesama Muslim:

حق الملس على المسلم خمس: رد السلام، و عيادة المريض، واتباع الجنائز ، و إجابة الدعوة ، و تشميط العاطش. (رواه  الخمسة)

"Kewajiban seorang Muslim atas Muslim lainnya ada lima: menjawab salam, mengunjungi orang sakit, mengiring jenazah, memenuhi uundangan, dan menjawab orang yang bersin." (HR. Khamsah)

Dari hadits tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1.       Mengucapkan dan menjawab salam. Apabila seseorang bertemu dengan orang lain maka salah satu di antara keduanya memberi salam dan yang lainnya wajib menjawab dengan jawaban yang lebih baik atau lebih sempurna atau minimal sama dengan yang memberi salam. Jika yang bertemu adalah kelompok orang maka yang memberi salam terlebih dahulu adalah yang sedikit jumlahnya. 

2.       Mengunjungi orang sakit. Adab mengunjungi orang sakit, 

  1. Mendoakannya.
  2. Tetap menutup aurat.
  3. Memberikan semangat.
  4. Menunjukkan kepedulian.
  5. Bawalah buah tangan atau buah-biahan. 
  6. Jangan lama-lama. 
  7. Jangan membawa anak-anak. 
  8. Jangan membicarakan hal-hal negatif.

3.       Mengiringi jenazah.

4.       Menghadiri undangan. Al-Imam al-Ghazali dalam risalahnya menjelaskan tentang adab mengiringi jenazah.

Adab mengiringi jenazah, yakni: senantiasa khusyu', menundukkan pandangan, tidak bercakap-cakap, mengamati jenazah dengan mengambil pelajaran darinya, memikirkan pertanyaan kubur yang harus dijawabnya, bertekad segera tobat karena ingat segala amal perbuatan semasa hidup pastilah dimintai pertanggung jawaban, berharap agar tidak termasuk golongan yang akhir hidupnya buruk ketika maut datang menjemput. Juga terlarang mengiringi jenazah dengan suara tangisan yang keras. 

Orang yang melayat jenazah sampai selesai di sholati mendapatkan pahala (ganjaran) sebesar bukit uhud, dan jika sampai mengiringi ke kuburan sampai selesai dikuburkan, maka ia memperoleh pahala sebesar dia bukit uhud (Hadits). 

5.       Mendoakan  orang yang bersin. Jika ada orang yang betsin maka itu pertanda baik karena penyakit dari hitung bisa terlempar keluar, oleh sebab itu orang yang betsin disunahkan membaca "Alhamdulillah". Dan orang yang mendengarkannya mendo-akannya dengan mengatakan " Yarhamukallah" (semoga Allah metahma-timu), kemudian orang yang bersin membalasnya lagi dengan mengatakan "Yahdikumullah" (semoga Allah memberi petunjuk kepadamu). 

Toleransi Dalam Keberagamaan

Membina hubungan baik dengan non muslim juga dianjurkan oleh Islam. Akan tetapi ada larangan dalam hal-hal tertentu, anatar lain:

1.       Mengikuti upacara, atau peribadatan mereka. Tetapi dianjurkan untuk saling menghormati dan tidak boleh saling mengganggu. Setiap ummat bebas melaksanakan agamanya dan berobadah di tempat ibadahnya masing-masing. Dan tidak boleh memaksakan keyakinannya terhadap orang yang beragama lain. (Quran Surat Al-Kafirun). 







POKOK-POKOK AKHLAQ DALAM ISLAM

 

POKOK-POKOK MATERI PERKULIAHAN

AKHLAQ


A.    Pendahuluan

1.       Pengertian Akhlaq

2.       Sumber akhlaq

3.       Ruang Lingkup Akhlaq

4.       Urgensi Akhlaq

5.       Akhlaq, moral dan etika

6.       Baik dan Buruk

 

B.      Akhlaq Terhadap Allah SWT

1.       Taqwa

2.       Cinta dan Ridha

3.       Ikhlash

4.       Khauf dan Raja’

5.       Tawakkal

6.       Syukur

7.       Muraqabah

8.       Taubat

 

C.      Akhlaq terhadap Al-Qur’an

1.       Membaca dan memahaminya

2.       Mengamalkannya

3.       Memelihara Mushafnya

4.       Memuliakannya

 

D.     Akhlaq Terhadap Rasulullah SAW

1.       Mencintai dan Memuliakan Rasul

2.       Mengikuti dan Mentaati Rasul

3.       Mengucapkan Shalawat dan Salam

 

E.      Akhlaq Pribadi

1.       Shidiq

2.       Amanah

3.       Istiqamah

4.       Iffah

5.       Mujahadah

6.       Syaja’ah

7.       Tawdhu’

8.       Malu

9.       Sabar

10.   Pemaaf

 

F.       Akhlaq dalam Pergaulan Muda-Mudi

1.       Adab Berikhtilat

2.       Persentuhan Laki-laki/Perempuan Non-Mukhrim

 

G.      Akhlaq dalam Keluarga;

1.       Anak terhadap Orang Tua

2.       Orang Tua terhadap Anak

3.       Mendidik Anak

 

H.     Akhlaq  dalam Bermasyarakat

1.       Tolong-menolong

2.       Pertamuan

3.        Pertetanggaan

4.       Terhadap Non-Muslim

 

I.        Akhlaq menuntut Ilmu

1.       Anjuran Menuntut Ilmu

2.       Derajat orang yang berilmu

3.       Pahala orang yang menuntut ilmu

 

J.        Kipram Muslim dalam Negara

1.       Ketaatan kepada Ulil Amri

2.       Ketaatan kepada Hukum

3.       Amar Makruf Nahi Munkar bagi Keselamatan  Munkar

 

K.      Akhlaq Muslim terhadap Lingkungan

1.       Menjaga Kelestarian

2.       Menjaga kebersihan

3.       Larangan Membuat Kerusakan Lingkungan

 

L.       Tazkiyatun-Nafs

1.       Taubat

2.       Ingat Allah

3.       Muhasabah, dsd.

Referensi

 

Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiah

 

Pimpinan  Pusat Muhammadiyah.2003. Pedoman hidup Islami Warga Muhammadiyah. Yogyakarta: Suara Muhammadiah.

 

Ilyas, Yunahar. 2009. Kuliah Akhlaq. Yogyakarta: LPPI.

 



  

MATERI KULIAH AKHLAQ

 

Pendahuluan

 

 Dalam keseluruhan ajaran Islam, akhlak menempati kedudukan yang istimewa dan sangat penting.  Tidak kurang dari 1500 ayat Al-Qur’an berbicara tentang akhlaq. Belum lagi hadis-hadis Nabi yang memberikan pedoman akhlaq yang mulia dalam segenap aspek kehidupan. Tidaklah berlebihan jika misi utama kerasulan Muhammad SAW. adalah untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia. Sejarah mencatat keberhasilan dakwah beliau adalah karena ditopang oleh akhlaq yang mulia.

 

Akhlaq Islam bukanlah moral yang kondisional-situasional. Nilai-nilai baik dan buruk, terpuji dan tercela berlaku kapanpun dan di mana saja dalam segala aspek kehidupan. Kejujuran dalam ekonomi sama dengan kejujuran dalam politik, kejujuran belaku sama, baik terhadap muslim maupun non muslim. Keadilan harus ditegakkan sekalipun terhadap diri dan keluarga sendiri. Kebencian terhadap musuh tidak boleh menyebabkan  kita tidak berlaku adil.

 

Ajarah akhlaq Islam sesuai dengan fitrah manusia. Manusia akan memperoleh kebahagiaan yang hakiki, bukan yang semu, apabila mengikuti nilai-nilai kebaikan yang diajarkan Al-Qur’an dan Sunnah, dua sumber akhlaq Islam.

 

Akhlaq Islam memelihara jati diri manusia sebagai makhluq Allah yang  “ahsanu taqwim’” (dalam bentuk yang sebaik-baiknya)sehingga dia mampu menjalankan fungsinya sebagai “khalifah” di muka bumi.

 

Saat ini manusia dihadapkan pada permasalahan akhlaq dan moral yang cukup serius, yang jika dibiarkan akan menghancurkan masa depannya sendiri. Praktek hidup yang menyimpang, korupsi, kolusi, nepotisme, perampokan, pembunuhan, pemerkosaan, perampasan hak-hak asasi manusia , terjadi di berbagi belahan bumi.

 

Kemajuan di berbagai bidang Ilmu pengetahuan dan Teknolodi, di samping menawarkan kemudahan dan kenyamanan hidup, juga membuka peluang bagi munculnya modus-modus tindak kejahatan yang baru dan lebih canggih.

 

Tingkat persaingan hidup semakin keras, yang menyebabkan manusia stress dan frustasi. Pola hidup yang  materialistis (serba materi) dan hedonistis ( haus kesenangan duniawi) mendorong orang menempuh jalan pintas, mengabaikan nilai-nilai akhlaq dan moral.

 

Fenomena kehidupan modern tersebut di atas menyadarkan kita bahwa bukan hanya uang, ilmu pengetahuan, dan teknologi saja yang dibutuhkan manusia, tetapi juga akhlaq.

 

 

A.      Pengertian Akhlaq

Secara etimologis (menurut asal-usul bahasa), “akhlaq”  berasal dari kata bahasa Arab akhlaq yang merupakan bentuk jamak atau plural dari kata khuluq yang berarti “budi pekerti”, “perangai”, “tingkah laku”, atau “tabiat”.

Secara terminologis (menurut istilah) kata akhlaq memiliki beberapa pengertian, antara lain:

1.       Pengertian yang diberikan oleh Imam al-Ghazali dalam Ihya 'Ulumud-din:

فالخلق عبارة عن هيئة فى النفس راسخة عنها تصدر الأفعال بسهولة و يسر من غير حاجة  إلى فكر و رؤية.

                       "Akhlaq adalam sifat yang meresap dalam jiwa yang darinya keluar perbuatan perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan dan pertimbangan."

2.       Menurut Ibrahim Anis dalam Al-Mu'jam al-wasith:

الخلق حال للنفس راسخة تصدر عنها الأفعال من خير أو شر من غير حاجة إلى فكر و رؤية.

"Akhlaq adalah sifat yang meresap dalam jiwa, yang dengannya lahirlah bermacam-macam perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan."

               Berdasarkan kutipan diatas dapat dinyatakan bahwa akhlaq adalah sifat  yang tertanam  meresap di dalam jiwa sehingga dia akan muncul secara sepontan tanpa  pemikiran dan pertimbangan lebih dahulu.

              Contoh: Seseorang disebut dermawan jika dia selalu sukarela memberi sumbangan (tidak kadang kala, tidak terlebih dulu dimotivasi atau stimulasi, tidak terpaksa).

Disamping akhlaq, dikenal istilah etika dan moral. Ketiganya berbicara tentang nilai baik dan buruk sikap dan perbuatan manusia. Perbedaannya terletak pada standar masing-masing. Bagi akhlaq standarnya adalah Al-qur'an dan sunnah; bagi etika standarnya adalah pertimbangan akal pikiran; dan bagi moral standarnya adat kebiasaan yang umum berlaku di masyarakat.

 

Ciri-ciri perbuatan akhlaq:

1.       Perbuatan yang telah mendarah daging sehingga menjadi identitas bagi yang membedakan diri pemiliknya dari orang lain.

2.       Perbuatan akhlaq muncul dengan mudah dan spontan.

3.       Perbuatan akhlaq tibul dari dalam diri, atas dasar kemauan, pilihan, dan keputusan yang bersangkutan, atau bukan karena  tekanan orang lain.

4.       Perbuatan akhlaq dilakukan dengan sungguh-sungguh, bukan rekayasa atau sandiwara.

5.       Perbuatan akhlaq (yang luhhur) dilakukan semata-mata karena Allah.

 

B.      Sumber Akhlaq

Yang dimaksud dengan sumber akhlaq adalah yang menjadi ukuran baik dan buruk, atau mulia dan tercela. Sebagai mana keseluruhan ajaran Islam, sumber akhlaq adalah al-Qur'an dan Sunnah. Sifat jujur, sabar, pemaaf, dermawan, dan sykur adalah akhlaq mulia. Dasarnya karena Al-Qur'an dan sunnah menilai demikian. Sebaliknya sifat dusta, pendendam, pemarah atau pengeluh-kesah, kikir, dan tidak syukur adalah akhluq tercela kerena dinilai demikian oleh Al-Qur'an dan Sunnah.

 

C.      Ruang Lingkup Akhlaq

Secara garis besar ruang lingkup akhlaq akhlaq dapat dikelompokkan menjadi lima, yaitu:

1.       Akhlaq Terhadap Allah SWT

2.       Akhlaq Terhadap Rasulullah

3.       Akhlaq Pribadi

4.       Akhlaq dalam Keluarga

5.       Akhlaq Bermasyarakat

6.       Akhlaq Bernegara

 

D.     Kedudukan Akhlaq dalam Islam

Aklaq menempati kedudukan yang istimewa dan sangat penting dalam Islam.  Di antaranya:

 

1.        Akhlah menjadi salah satu misi utama Rasulullah sam.Sabda beliau:

إنما بعثت لاتم مكارم الاخلاق (رواه البيهاقى)

               ("Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia."         (HR. Baihaqi)

2.       Akhlaq yang baik memberatkan timbangan kebaikan seseorang pada Hari Kiyamat.

ما من شئ اثقل فى ميزان العبد المؤمن يوم القيامة من حسن الخلق... (رواه الترميذى)

                "Tidak ada sesuatu yang lebih berat di dalam timbangan (kebaikan) seorang  hamba mukmin pada Hari Kiamat dari pada akhlaq yang baik." (HR> Tirmidzi)

3.       Akhlaq murupakan ukurun kualitas iaman seseorang.

أكمل المؤمنين إيمانا أحسنهم خلقا  (رواه الثرميذى)

                ("Orang mukmin yang paling sempurna adalah yang paling  baik akhlaqnya." (HR. Tirmidzi)

4.       Akhlaq yang baik menjadi buah ibadah kepada Allah.

و أقم الصلاة , إن الصلاة تنهى عن الفحشاء و المنكر (العنكبوت: 45)

                 ("…dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah (prbuatan-perbuatan) keji dan munkar." (QS> AL-'Ankabut: 45)

ليس الصيام من الأكل و الشرب إنماالصيام من اللغو و الرفث. فان سابك أحد أو حهل عليك فقل إنآ صائم (رواه ابن حزيم)

"Bukanlah puasa itu hanya menahan makan dan minum, tapi puasa itu menahan perkataan yang kotor . Jika seseorang mencaci dan menjahilimu maka katakana: Sesungguhnya aku sedang puasa. (HR. Ibnu Khuzaimah)

5.       Di dalam Al-Qur'an banyak terdapat ayat tentang akhlaq.

 

I.           AKHLAQ TERHADAP ALLAH SWT

A.      BERTAQWA

1.      Pengertian taqwa

Secara etimologis kata "taqwa" dalam bahasa Arab bersal dari akar kata "waqa-yaqi-wiqayah" yang berarti "menjaga." Secara terminologis kata tersebut didefinisikan sebagai: "menjaga diri dari siksaan Allah dengan mentaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Orang yang bertagwa dalam bahasa Arab disebut "muttaqi" . Bentuk jamak/pluralnya "muttaqin" (orang-orang yang taqwa).

 

2.      Buah dari taqwa

a.       Mendapatkan sikap "forqan", sekap tegas membadakan anatara yang haq dan yang batil, benar dan salah, halal dan haram sehingga Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan, dan engapuni dosa-dosa orang yang benar-benar taqwa kepada-Nya.

يا أيها الذين ءامنوا إن تتقوا الله يجعل لكم فرقانا و يكفر عنكم سيئاتكم و يغفرلكم والله ذو الفضل العظيم (الأنفال: 29)

                      "Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu "furqan" dan menghapuskan segala kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar." QS. Al-Anfal: 29)

b.       Mendapatkan berkah dari langit dan bumi

و لو أن أهل القرى ءامنوا و اتقوا لفتحنا عليهم بركت من السماء و الأرض و لكن كذبوا فأخذنهم بما كانو يكسبون. (الأعراف: 96)

                    "Jikalau sekiranga penduduk suatu negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya (QS. Al-A'raf: 96)

 

c.        Mendapatkan jalan keluar dari kesulitan

و من يتق الله يجعل له مخرجا (الطلاق:2)

                      "Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan membuatkan baginya jalan keluar." (QS.  At-Thalaq; 2)

d.       Mendapatkan rizki tanpa diduga-duga

و يرزقه من حيث لا يحتسب (الطلاق: 3)

                        "…Dan Dia akan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangka." (QS> At-Thalaq: 3)

e.       Mendapatkan kemudahan dalam urusannya

و من يتق الله يجعل له من أمرخ يسرا (الطلاق: 4)

                      "Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya kebudahan dala urusannya." ( QS. At-Thalaq: 4)

 

B.      CINTA DAN RIDHA

1.      Pengertian

 

Cinta adalah kesadaran diri, perasaan jiwa dan dorongan hati yang menyebabkan seseorang hatiya sangat suka dan sayang kepada yang dicintainya.

 

2.      Tingkatan

 

Bagi seorang mukmin, cinta kepada Allah di atas segala cintanya kepada yang lain. Jika dibuat tingkatan, maka cinta kapada Allah dan Rasulnya berada di urutan atas (al-Mahabbah al-ula), cinta kepada ayah, anak, sanak saudara, istri, harta, kedudukan dan sebagainya berada di urutan tengah (al-Mahabbah al-wustha)yang harus berada di bawah cinta utama dan karena itu tidak boleh melebihi  cinta utama. Jika sampai terjadi demikian maka cinta menengah akan turun ke tingkat rendah(al-Mahabbah al-adna).

 

Allah berfirman dalam Surat At-Taubah ayat 24:

قل إن كان ءاباؤكم و ابناؤكم و إخوانكم و أزواجكم و عشيرتكم و أموال قترفتموها و تجارة تحشون كسادها و مساكن ترضونها أحب اليكم من الله و رسوله وجهاد فى سبيله فتربصوا حتى يأتى الله بأمره و الله لا يهدى القوم الفاسقين (التوبة: 24)

              "Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, sanak-saudara, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang  kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik." (Q.S. At-Taubah/9: 24)

 

               Sejalan dengan cinta kepada Allah, seorang muslim haruslah ridha, menerima dengan sepenuh hati segala sesuatu yang datang dari Allah dan Rasulnya, baik yang berupa perintah, larangan ataupun petunjuk-petunjuk lainnya.

Allah berfirman:

قل إن كنتم تحبون الله فاتبعونى يحببكم الله و يفرلكم ذنوبكم و الله غفور رحيم (ال عمران: 31)

"Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengesihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha penyayang." (QS. 'Ali 'Imran/3: 31)

              Sudah seharusnya juga seorang mukmin rela menerima segala qadha dan qadar Allah terhadap dirinya. Dia akan mensyukuri setiap nikmat-Nya, dan bersabar atas cobaan-Nya.

 

C.      IKHLAS

 

1.      Pengertian

 

Secara etimologis, kata ikhlas berasal dari bahasa Arab akhlasha-ikhlash yang berarti membersihkan, menjernihkan, atau memurnikan.

 Secara terminologis, ikhlash adalah beramal semata-mata mengharapkan ridha Allah SWT.

 

2.      Unsur-unsur ikhlash

a.       Niat yang Ikhlash (ikhlashun- niyah). Semua perbuatan yang dilakukan seorang muslim haruslah dilandasi niat yang ikhlash, semata-mata mengharap ridha Allah SWT.

إنما الأعمال باالنيات و إنما لكل امرئ ما نوى.....(رواه البخارى و مسلم)

                      "Sesunggguhnya setiap amal perbuatan tergantung kepada apa yang diniatkan….." (HR. Bukhari dan Muslim)

b.       Beramal dengan sebaik-baiknya (itqanul-'amal).  Seorang muslim yang telah niat dengan ikhlas untuk melakukan suatu perbuatan, harus membuktikannya dengan melakukan sebaik-baiknya. Mengerjakan sesuatu seenaknya, asal-asalan, tanpa memerhatikan kualitas kerja bertentangan dengan dasar keikhlasan.

إن الله ثعالى يحب إذا عمل أحدكم عملا أن يتقنه. (رواه البيهاقى)

                      "Sesungguhnya Allah SWT menyukai, apabila seseorang beramal, dia melakukannya dengan sebaik-baiknya." (HR. Baihaqi)

c.        Memanfaatkan hasil usaha dengan tepat (jaudatul-ada'). Hasil yang diperoleh

                      seorang muslim haruslah dimanfaatkan untuk kepentingan-kepaentingan yang diridhai Allah SWT.

قل إن صلاتى و نسكى و محياى و مماتى لله رب العالمين (الأنعام: 162)

                    "Katakanlah: "Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam." (QS. Al-An'am: 162)

 

و ما أمروا إلا ليعبدوا الله مخلصين له الدين حنفاء... (البينة: 5)

"               Dan mereka hanyalah diperintahkan untuk beribadah kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama dengan lurus… (QS. Al-Bayyinah/98: 5)

               Bersyukur ketika mendapat nikmat, dan bersabar ketika menghadapi cobaan merupakan buakh keikhlasan. Seorang yang ikhlas tidak akan sombong ketika berhasil, dan tidak putus asa ketika gagal.

               Lawan dari iklash adalah riya, melakukan sesuatu bukan karena Allah, tapi karena ingin dipuji atau lainnya. Kata riya berasal dari araa-yurii yang berarti "memperlihatkan." Riya adalah perbuatan memperlihatkan kebaikan yang dilakukan untuk mengcari pujian orang lain, tidak mencari ridha Allah.

إن المنافقين يخادعون الله و هو خادعهم و إذا قاموا إلى الصلوة قاموا كسالى يراءون الناس و لا يذكون الله إلا قليلا (النساء: 142)

              "Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Merka bermaksud riya dihadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali." (QS. An-Nisa/4: 142)

يايها الذين امنوا لا تبطلوا صدقتكم بالمن و الأذى كالذى ينفق ماله رئاء الناس و لا يؤمن بالله و االيوم اللأخر , فمثله كمثل صفوان عليه ثراب فاصابه وابل فتركه صلدا, لا يقدرون على شئ مما كسبوا و الله لا يهدى قوم الكفرين. (البقرة: 264)

              "Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerimanya) seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian hujan itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu apapun dari apa yang mereka usahakan. Dan Allah tidak memberi member petunjuk orang-orang kafir ." (QS.  Al-Baqarah/2: 264)

D.     TAWAKKAL

 

1.      Pengertian Tawakkal

Secara etimologis "tawakkal" berasal dari verba "tawakkala." Verba "tawakkal" berasal dari akar kata "wakala" yang artinya: menyerahkan, memperrcayakan. Verba "tawakkala" berarti: bersandar.

 

Secara terminologis, taqwa adalah membebaskan hati dari ketergantungan kepada selain Allah dan menyerahkan  keputusan segala sesuatu kapada-Nya.

و لله غيب السموات و الأرض و اليه يرجع الأمر كله فاعبده و توكل عليه و ما ربك بغافل عما تعملون (هود: 123)

"Dan kepunyaan Allah lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya  lah semua urusan dikembalikan, maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah kepada-Nya. Dan Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan." (QS. Hud/11: 123)

Menyerahkan semua urusan kehidupan kehidupan kepada Allah merupakan kewajiban orang-orang mukmin.

و على الله فتوكلوا ان كنتم مؤمنين (المائدة: 23)

"…Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriiiman."

2.      Tawakkal dan Ikhtiar

Tawakkal kepada Allah harus berdasarkan kerja keras dan usaha maksimal (ikhtiar). Berpangkutangan, menunggu nasib bertentangan dengan hakekat tawakkal.

 

Contoh:

Suatu ketika pada masa Rasulullah SAW ada seorang badui yang membiarkan untanya tidak diikat. Menurutnya itulah perujudan dari twakkal.  Rasulpun menegurnya:

" اعقلها و توكل (رواه الترميذى و ابن حزيمة و الطبرانى)

"Ikat dan tawakkallah! (HR. Tirmidzi. Ibnu khuzaimah, dan Thabrani)

 

3.      Hikmah Tawakkal

Ø  Sikap tawakkal melahirkan ketenangan batin. Jika seseorang telah menyusun suatu rencana secara matang, melaksanakannya dengan sungguh-sungguh dan disiplinn tinggi, kemudian menyerahkannya kepada Allah, maka jika ternyata hasilnya belum seperti yang diharapkan insyaallah dia akan menghadapinya dengan sabar. Demikian juga sebaliknya jika berhasil, dia akan bersyukur.

 

Ø  Sikap tawakkal melahirkan percaya diri dan optimisme. Keyakinan bahwa ikhtiar ( kerja keras dan usaha maksimal) merupakan kewajiban manusia, sedangkan hasilnya ada di tangan Allah menumbuhkan sikap percaya diri dan optimism menghadapi segala kemungkinan.

 

Ø  Orang yang bertawakkal akan dilindungi oleh Allah SWT.

 

و من يتوكل على الله فهو حسبه (الطلاق: 3)

                                     "…Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah nicaya Allah mencukupkan (keperluan)nya." (QS. At-Thalaq/65: 3)

 

E.      SYUKUR

1.      Pengertian Syukur

Menurut bahasa, syukur berasal dari kata Arab syakara yang berarti: berterimakasih, memuji.

 

Menurut istilah syukur ialah memuji sipemberi nikmat atas kebaikan yang telah dilakukannya.

 

2.      Komponen Syukur

Komponen pengertian syukur: mengakui dalam hati adanya nikmat yang diterima, menyatakannya secara verbal(al-hamdulillah, asy-syukru lillah), dan menjadikanya sarana untuk taat kepada Allah.

 

3.      Keutamaan Syukur

Ø  Bersyukur pada hakekatnya untuk kepentingan manusia sendiri

و من يشكر فإنما يشكر لنفسه و من كفر فإن الله غنى حميد (لقمان: 12)

                              "…Dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah) maka sesungguhnya bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa yang tidak bersyukur sesungguhnya Allah Maha Kaya dan Maha terpuji." (QS. Luqman/31: 12)

Ø  Bersyukur akan menambah nikmat

لئن شكرتم لأزيدنكم و لئن كفرتم إن عذابى لشديد (إبراهيم: 7)

               "…Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti kami akan menambah (nikmat)kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) , maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih." (QS. Ibrahim/14: 7)

F.       MURAQABAH

1.      Pengertian

Secara etimologis, muraqabah berasal darr raqaba yang berarti menjaga, mengamati.

Secara terminologis muraqabah adalah kesadaran seorang muslim bahwa dia selalu dalam pengawasan Allah SWT.

2.      Dasar-dasar Nash

و عنده مفاتح الغيب لا يعلمها إلا هوو يعلم ما فى البر و البحر وما تسقط من ورقة إلا يعلمها و لا حبة فى ظلمت اللأرض و لا رطب و لا يابس إلا فى كتاب مبين. (الأنعام: 59)

"Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, Dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya, dan ditak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (lauh mahfuzh). QS. Al-An'am/6; 59)

 .... إن الله كان عليكم رقيبا (النساء: 1)

"… Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (QS. An-Nisa/4: 1)

....و كان الله على كل شئ رقيبا (الأحزاب: 52)

"… Dan Allah Maha Mengawasi segala sesuatu. (QS. Al-Ahzab/33: 52)

G.      TAUBAT

1.       Pengertia

Kata taubat berasal dari taba yang berarti kembali. Di dalam bahasa Arab terdapat kata lain yang searti dengan taba, yakni anaba.

 

Orang yang bertaubat kepada Allah berarti kembali dari segala yang tidak diridhai Allah kepada yang diridhai-Nya.

2.       Dasar-dasar Nash

و توبوا إلى الله جميعا أيه المؤمنون لعلكم تفلحون (النور: 31)

"Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS> An-Nur/24: 31)

 

يأيها الذين ءامنوا توبوا الى الله توبة نصوحا عسى ربكم أن يكفر عنكم سيئاتكم و يدخلكم جنت تجرى من تحتها الأنهار.....(التحريم: 8)

"Hai orang-orang yang beriiman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang benar-benar, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu, dan memasukkan kamu ke dalam sorga yang mengalir di bawahnya  sungai-sungai…" (QS> At-Tahrim/66: 8)

كل بنى ادم خطاء و خير الخطائين التوابون (الترمذى و ابن ماجه و الحاكم)

"Setiap manusia (dapat berbuat) salah. Dan sebaik-baik orang bersalah adalah yang bertaubat." (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim).

3.      Komponen Taubat

a.       Menyadari kesalahan.

b.       Menyesali kesalahan.

c.        Memohon Ampun kepada Allah.

d.       Bertekan untuk dtidak mengulangi kesalahan.

e.       Mengubur kesalahan dengan amal shaleh.

اتق الله حيثما كنت و أتبع السيئة الحسنة تمحها و خالق الناس بخلق حسن (رواه الترمذى)

"Bertaqwalah kamu kepada Allah di manapun kamu berada , dan ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, maka kebaikan itu akan menghapuskannya, dan bergaullah dengan manusia dengan akhlaq yang baik.

و إنى لغار لمن تاب وءامن وعمل صالحا ثم اهتدى. (طه: 82)

"Sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, dan beramal shaleh, kemudian tetap di jalan yang benar. (Thaha/20: 82).

 

 

 

II.     AKLAQ TERHADAP RASULULLAH

A.      MENCINTAI DAN MEMULIAKAN RASUL

 

لا يؤمن أ حدكم حتى ا كون احب إليه من نفسه و والده و الناس أجمعين (رواه البخارى و مسلم و النسائى)

"Tidak beriman salah seorang di antara kalian sebelum aku lebih dicintai dari pada dirinya dan semua manusia." (HR. Bukhari, Muslim , dan Nasa'i)

 

                                           

قل إن كان ءاباؤكم و ابناؤكم و إخوانكم و أزواجكم و عشيرتكم و أموال قترفتموها و تجارة تحشون كسادها و مساكن ترضونها أحب اليكم من الله و رسوله وجهاد فى سبيله فتربصوا حتى يأتى الله بأمره و الله لا يهدى القوم الفاسقين (التوبة: 24)

              "Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, sanak-saudara, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang  kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik." (Q.S. At-Taubah/9: 24)

 

B.      MENGIKUTI DAN MENAATI RASUL

 

و ما أرسلنا من رسول إلا ليطاع بإذن الله  (االنساء: 64)

" Dan kami tidak mengutus seorang rasul, melainkan untuk ditaati dengan seizing Allah…(QS. An-Nisa/4: 64)

و ما ءاتكم الرسول فخذوه و ما نهاكم عنه فانتهوا و اتقوا الله إن الله شديد العقاب (الحشر: 7)

"Apa yang diberikan Rasul padamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya." (QS. Al-Hasyr/59: 7)

تركت فيكم أمرين لن تضلوا ما تمسكتم بهما: كتاب الله و سنتى. (رواه الحاكم)

"Aku tinggalkan kepada kamu sekalian dua hal, kamu sekalian tidak akan sesat selamanya jika berpegang teguh dengannya, yaitu Kitab Allah dan Sunnahku." (HR> Hakim)

         

C.      MENGUCAPKAN SHALAWAT DAN SALAM

إن الله وملئكته يصلون على النبى , يأيها الذين امنوا صلوا عليه و سلموا تسليما. (الأحزاب: 56)

"Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang beriman bershalawatlah kamu kepada Untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (QS. Al-Ahzab/33; 56)

Kata "shalawat'' merupakan bentuk jamak dari "shalah" yang berarti: "do'a," "istighfar," dan "rahmah." Berdasar kan makna-makna yang tersebut, maka shalawat dari Allah SWT. bagi Nabinya, berarti memberinya rahmat; shalawat para Malaikat berarti istighfar (permohonan maaf); dan shalawat dari orang mukmin atas nabi berarti do'a dan penghormatan.

 Selain do'a dan penghormatan bagi Nabi, kebaikan shalawat juga akan kembali kepada yang mengucapkan.

إن أولى الناس بى يوم القيامة  أكثرهم على صلاة. (رواه الترميذى)

"Sesungguhnya orang yang paling utama kepadaku nanti pada Hari Kiamat adalah orang yang paling banyak bershalawat kepadaku." (HR. Tirmidzi)

 

البخيل من ذكرت عنده فلم يصل على (رواه الترميذى و أحمد)

"Yang benar-benar orang pelit adalah orang yang ketika namaku disebut di dekatnya dia tidak mengucapkan shalawat kepadaku."

من صلى على مرة صلى الله عليه عشرا (رواه أحمد)

"Barangsiapa yang bershalawat kepadake sekali, maka Allah akan  bershalawat kepadanya sepuluh kali."

 

Teks Shalawat dan Salam

1.       Dalam Shalat

السلام عليك أيها النبى و رحمة الله و بركاته

"Semoga kesalamatan bagi engkau, wahai Nabi, serta rahmat dan berkah Allah."

اللهم صل على محمد و على ال محمد كما صليت على إبراهيم و على ال ابراخيم , و بارك على محمد و على ال محمد كما باركت على إبراهيم إنك حميد مجيد.

"Ya Allah limpahkanlah rahmat-Mu kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah melimpahkannya kepada Ibrahim dan keluarganya. Dan berkahilah Muhammad dan keluarganaya sebagaimana Engkau telah melimpahkannya kepada Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha mulia.

2.       Tetkala mendengar nama Nabi disebut:

صلى الله عليه و سلم

"Semoga Allah memberikan shalawat dan salam kepada beliau."

اللهم صل و سلم و بارك عليه

"Ya Allah berilah shalawat dan salam kepada beliau."

 

III.               AKHLAQ PRIBADI

Shidiq(jujur), amanah(dipercaya), istiqamah(konsisten dan konsekwen), 'iffah(menjaga kehormatan diri), mujahadah (mencurahkan segenap kemampuan), syaja'ah(keberanian), tawadhu(rendah hati), malu, sabar, dan pemaaf

A.      SHIDIQ

Shidiq (ash-shidqu)artinya benar atau jujur, antonim dusta/bohong (al-kidzbu). Kejujuran atau kebenaran dalam akhlaq meliputi: kebenaran hati (shidqul-qalbi), Shidiq (ash-shidqu)artinya benar atau jujur, antonim dusta/bohong (al-kidzbu). (shidqul-hadists), dan benar perbuatan (shidqul-'amal). Ketiganya harus sama, apalagi antara ucapan dan tindakan.

 

Allah berfirman:

يا ايها الذين امنوا اتقوا الله و كونوا مع الصادقين. (التوبة:119)

"Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kapada Allah, dan hendaklah kalian bersama orang-orang yang benar." (QS. At-Taubah: 119)

 

Rasulullah SAW. bersabda:

عليكم بالصدق فإن الصدق يهدى إلى البر, و البر يهدى الى الجنة, وما يزال الرجل يصدق و يتحرى الصدق حتى يكتب عند الله صديقا. و إياكم والكذب فإن الكذب يهدى إلى الفجور, و إن الفجور يهدى إلى النار, و ما يزال العبد يكذب و يتحرى الكذب حتى يكتب عند الله كذابا (رواه البخارى)

" Kamu sekalian harus bersikap jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa ke sorga. Seseorang yang selalu jujur dan mencari kejujuran akan ditulis oleh Allah sebagai yang jujur (shiddiq). Dan jauhilah sifat bahong, karena kebohongan membawa kepada kejahatan dan kelahatan membawa ke neraka. Orang yang selalu bohong dan mencari-cari kebohongan akan ditulis oleh Allah sebagai sebagai pembohong (kadzdzab). (HR. Bukhari)

1.      Bentuk-bentuk kejujuran anara lain:

a.       Benar dalam perkataan (shidqul-hadits)

ايات المنافق ثلاث: إذا حدث كذب, و إذا وعد أخلف, و إذا ائتمن خان (متفق عليه)

"Tanda-tanda orang munafiq ada tiga: jika berbicara, dusta; jika berjanji ingkar, dan jika diberi kepercayaan, berkhianat." (HR. Muttafaqun 'Alaih)

b.      Benar dalam pergaulan (shidqu-l mu'amalah)

Kejujuran mendasari pergaulan hidup seorang mukmin. Dia menjauhi segala bentuk kepalsuan, penipuan, apalagi penghianatan.

c.       Benar dalam kemauan (shidqul-'azm)

Sebelum melakukan suatu tindakan, seorang mukmin mempertimbangkannya lebih dahulu, baik-buruknya, manfaat –madharatnya.  Apabila sudah yakin, dia akan melaksanakannya tanpa ragu-ragu.

... فإذاعزمت فتوكل على الله إن الله يحب المتوكلين (ال عمران: 159)

"Dan apabila  kamu telah bertekad, maka bertawakkalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya." (QS. Ali 'Imran/3: 159)

d.      Benar dalam berjanji (shidqul-wa'd)

Menetapi janji merupakan salah satu indicator orang yang bertaqwa (al-muttaqun).

ليس البر أن تولوا وجوهكم قبل المشرق و المغرب ولكن البر من امن باالله و اليوم الآخر والملئكة و الكتاب و النبيين و ءاتى المال على حبه ذوى القربى و اليتمى والمسكين و ابن السبيل و السائلين و فى الرقاب و أقام الصلوة و ءاتى الزكاة والموفون بعهدهم غذا عاهدوا و الصبرين فى البأساء و الضراء و حين البأس أولئك الذين صدقوا و أولئك هم المتقون (البقرة: 177)

"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan. Akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang membutuuhkan pertolongan, dan hamba sahaya, dan mendirikakan shalat, menunaikan zakat; dan orang-orang yang  menepati janjinya jika telah berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesulitan, penderitaan dan dalam peperangan. Merekalah orang-orang yang benar; den meraka itulah orang-orang yang bertaqwa. (QS. Al-Baqarah/2: 177)

e.       Benar dalam kenyataan/senyatanya.

Orang mukmin menamnampilankan dirinya  sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, tidak dibuat-buat, dan jauh dari kepalsuan.

Dusta

Dusta merupakan salah satu sifat yang sangat tercela. Seharusnya seorang mukmin tidak memiliki sifat bohong. Nabi Muhammad SAW. bersabda:

أيكون المؤمن جبانا؟ قال: نعم, قيل له: أيكون المؤمن بخيلا؟ قال: نعم, قيل له: أيكون المؤمن كذابا؟ قال: لا (رواه مالك)

"Apakah ada orang mukmin ynag penakut? Nabi bersabda: "Ada". Beliauu ditanya lagi: "Apakah ada orang mukmin yang kikir?" Beliau bersabda: "Ada." Kemudian ditanya lagi: "Apakah ada orang mukmin yang pembohong?" Beliau menjawab: "Tidak." (HR. Malik)

2.      Bentuk-bentuk Kebohongan:

a.       Khianat adalahperbuatan tidak setia merupakan bentuk kebohongan yang paling jelek. Jika sifat ini meluas dalam suatu masyarakat,  maka masyarakat tersebut sedang menuju keruntuhann.

يا أيهاىالذين ءامنوا لا تخونوا الله و الرسول و تخونوا أمنتكم و أنتم تعلمون (الأنفال: 27)

"Wahai orang-orang yang beriiman janganlah kamu sekalian mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad), dan (juga) jangan menghianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu.

b.      Ingkar janji

c.       Kesaksian palsu

Salah satu sifat 'ibadurrahman (hamba Allah yang akan mendapat kasih-sayang-nya, ialah tidak memberikan kesaksian palsu.

و الذين لايشهدون الزور (الفرقان: 72)

"Dan orang-orang yang tidak memberikan kesaksian palsu." (QS. Al-Furqan/25: 72)

Perkataan dan sumpah palsu meruapakan salah satu dosa besar (kabair) :

...ألا وقول الزور و شهادة الزور...

"…Begitu juga pekataan dan sumpah palsu (merupakan dosa-dosa besar)…

d.      Fitnah

Fitnah adalah perkataan bohong dengan maksud menjelek-jelekkan atau tujuan tidak baik lainnya.

e.       Gunjingan (ghibah) membicara keburukan orang atau sesuatu yang tidak disukainya dari belakang.

...و لا يغتب بعضضكم بعضا...(الحجرات: 12)

"…Dan janganlah sebagian kamu menggunjingkan sebagian yang lain…(QS. Al-Hujurat/49:12)

 

B.      AMANAH

Amanah artinya "dapat dipercaya" berasal dari verba "amuna-ya'munu "yang berarti "jujur , dapat dipercaya"

Sifat amanah lahir dari kekuatan iman.

لاإيمان لمن لا أمانة له, و لا دين لمن لا عهد له (رواه أحمد)

"Tidak (sempurna) iman seseorang yang tidak amanah (tidak bisa dipercaya), dan tidak (sempurna) agama seseorang yang tidak menunaikan janji." (HR> Ahmad)

 Pengertian amanah secara sempit adalah memelihara titipan dan mengembalikannya kepada pemiliknya dalam keadaan utuh. Pngertiannya secara luas meliputi antara lain: menyimpan rahasia, melaksanakan tugas yang diberikan. Tugas dan kewajiban Allah kepada manusia oleh Al-Qur'an disebut amanah, bahkan merupakan amanah yang paling berat. Makhluk-makhluk Allah seperti langit, bumi, matahari, gunung, lautan dan pohon tidak sanggup memikul amanah Allah. Karena kelebihan yang telah dikarunikan Allah kepada manusia berupa akal fikiran, perasaan dan kehendak, maka sanggup memikul amanah tersebut.

إنا عرضنا الأمانة على السموت و الأ رض و الجبال فابين أن يحملنها وأشفقن منها و حملها الإنسان , إنه كان ظلوما جهولا (الأحزاب: 72)

"Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanah langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanah itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh. (QS. AL-Ahzab/33:72)

Bentu-bentuk Amanah

1.      Memelihara Titipan

Jika seorang muslim dititipi orang lain maka dia harus menjaga barang titipan tersebut dengan baik dan mengembalikan kepada yang punya dalam keadaan seperti sediakala.

إن الله يأمركم أن تؤدوا الأمنت إلى أهلها (النساء: 58)

"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya." (QS. An-Nisa/4: 58)

2.      Menjaga Rahasia

Seorang muslim wajib menjaga rahasia, apakah rahasia pribadi, keluarga, perusahaan, organisasi, atau lebih-lebih rahasia negara. Dia memeliharanya agar tidak jatuh ke tangan orang yan tidak berhak mengetahhuinya.

إذا حدث رجل بحديث ثم التفت فهو أمانة (رواه أبو داود)

"Apabila seseorang membicaraka sesuatu kepada orang lain (sambil) menoleh kiri-kanan maka itulah amanah (yang harus dijaga) (HR. Abu Daud)

إن من أعظم الأمانة عند الله يوم القيامة الرجل يفضى إلى امرأته و تفضى اليه ثم ينشر سرها (رواه مسلم)

"Sesungguhnya amanah yang paling besar di sisi Allah pada hari kiamat ialah mnyebarkan rahasia isterinya, misalnya  seorang laki-laki bersetubuh dengan isterinya, kemudian ia membicarakan kepada orang lain tentang rahasia isterinya. (HR. Muslim)

3.      Tidak Menyalahgunakan jabatan

Segala bentuk penyalahgunaan amanah baik untuk kepentingan pribadi, keluarga, family, atau kelompoknya termasuk perbuatan melanggar amanah.

من استعملناه على عمل فرزقناه رزقا, فأخذ بعد ذلك فهو غلول (رواه أبو داود)

"Barang siapa yang kami pakai untuk suatu pekerjaan (diangkat sebagai karyawan) dan kami beri upah menurut semestinya, maka apa yang ia ambil lebih dari yang semestinya, maka itu namanya ghulul (korupsi)." HR. Abu Daud).

Rasulullah SAW nenyalahkan tindakan Ibnu Lutbiyah yang mengambil hadiah yang diterimanya saat menjalankan tugas mengumpulkan zakat.

فإنى أستعمل الرجل منكم على العمل مما ولانى الله فيأتى فيقول: هذالكم و هذا هدية أهديت لى. أفلا يجلس فى بيت أبيه و امه حتى تأتيه هديته إن كان صادقا؟ و الله لا يأخذ أحد منكم شيئا بغير حقه إلا لقى الله يحمله يوم القيامة ... (متفق عليه)

"…Dengan wewenang yang diberikan Allah kepadaku, aku mengankat seseorang diantara kalian untuk melaksanakan suatu tugas, dia datang melapor: 'ini untuk engkau dan ini untukku sebagai hadiah." Jika ia duduk saja di rumah bapak ibunya, apakah hadia itu datang sendiri kepadanya, kalau barang itu memang sebagai hadiah? Demi Allah seseorang tidak mengambil sesuatu yang bukan haknya, melainkan ia menghadap Allah nanti pada hari kiamat dengan membawa beban yang berat dari benda itu… (HR. Muttafaq 'Alaih)

4.      Menunaikan kewajiban dengan baik

Semua amanah dan tugas dijalankan dengan sebai-baiknya karena dia harus mempertanggungjawabkan dihadapan Allah SWT. Semuanya akan dihitung dan beri balasannya.

فمن يعمل مثقال ذرة خيرا يره (7) وممن يعمل مثقال ذرة شرا يره (8)

"Barang siapa yang berbuat baik sebarat zarah pun, niscaya dia akan melihatnya. Dan barang siapa yang melakukan kejahatan sebarat zarah pun niscaya dia akan melihatnya. (QS. Zilzalah/99: 7-8)

C.      ISTIQAMAH

 

Menurut asal usul kata, istiqamah berasal dari istaqama-yastaqimu yang artinya tegak lurus. Menurut istilah akhlaq, istiqamah adalah sikap teguh dalam mempertahankan keimanan dan keislaman sekalipun menghadapi berbagai macam tantangan dan godaan.

 

Perintah untuk beristiqamah terdapat di dalam Al-Qur'an dan Sunnah. Antara lain:

Firman Allah:

فاستقم كما أمرت و من تاب معك و لا تطغوا إنه بما تعملون بصير (هود: 112)

"Maka beristiqamahlah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan juga orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. Hud/11: 112)

قل إنما أنا بشر مثلكم يوحى إلى أنما إلهكم إله واحد فاستقيموا إليه و استغفروه و ويل للمشركين (فصلت: 6)

"Katakanlah: "Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwa Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa. Maka istiqamahlah menuju kapada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya. Dan kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menyekutukannya. (Q.S. Fushilat/41: 6)

               Nabi bersabda:

قل أمنت بالله ثم استقم (رواه مسلم)

"Katakanlah: Saya beriman kepada Allah, kemudian istiqamahlah! (HR. Muslim)

Ujian Keimanan

Setiap orang yang menyatakan dirinya beriman akan diuji oleh Allah. Ujian tersebut tidak selalu dalam bentuk yang tidak menyenangkan (musibah), tapi juga dalam dalam bentuknya yang menyenagkan (ni'mah).

أ حسب الناس أن يتركوا أن يقولوا ءامنا و هم لا يفتنون (العنكبوت: 4)

"Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan: "Kami telah beriman",  padahal mereka tidak diuji?" (QS. Al-Ankabut/29: 4)

Buah dari Istiqamah

Di antara buah dari istiqamah disebutkan dalam surat Fushilat/41: 30-32:

إن الذين قالوا ربنا الله ثم استقاموا تتنزل عليهم الملئكة ألا تخافوا و لا تحزنوا و أبشروا بالجة التى كنتم توعدون (30) نحن أولياؤكم فى الحياة الدنيا و فى الآخرة و لكم فيها ما تشتهى أنفسكم و لكم فيها ما تدعون (31) نزلا من غفور رحيم (32)

"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan; "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka istiqamah, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan memperoleh sorga yang telah dijanjikan Allah kepadamu. (30)

"Kamilah Pelinduung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh pula apa yang kamu minta." (31)

"Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (32)

Dari empat ayat tersebut di atas, dapat dikemukakan buah dari istiqamah berikut:

1. Dijauhkan oleh Allah dari rasa takut dan sedih yang negatif, yang tidak wajar atau tidak pada tempatnya.

2.  Akan di tempatkan di sorga dengan segala kenikmatannya.

3.  Akan dilindungi Allah SWT baik di dunia, maupun di akhirat.

 

D.     SYAJA'AH

Pengertian

Menurut bahasa, syaja'ah berati "keberanian"

Keberanin merupakan sifat hati yang mantap dan percaya diri dalam menghadapi bahaya, kesulitan dan sebagainya. Keberanian yang dimaksud  berlandaskan kebenaran dan pertimbangan yang masak.

Bentuk-bentuk Keberanian antara lain:

1.       Keberanian menhadapi musuh dalam peperangan (jihad fi sabilillah)

يأيها الذين ءامنوا إذا لقيتم الذين كفروا زحفا فلا تولو هم الأدبار ÷ و من يولهم يومئذ دبره إلا متحرفا لقتال أو متحيزا إلى فئة فقد باء بغضب من الله و ماواه جهنم وبئس المصير (الأنفال: 15-16)

"Hai oranr-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan oranr-orang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur). Barang siapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu- kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan lain- maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa keurkaan dari Allah, tempatnya ialah neraka jahanam. Dan itu adalah seburuk-buruk tempat kembali. (QS. Al-Anfal: 15-16)

2.       Keberanian menyatakan kebenaran sekalian di depan penguasa yang zalim.

أفضل الجهاد كلمة عدل عند سلطان جائر (رواه أبو داود و لترميذى)

               " Jihad yang paling utama adalah memperjuangkan keadilan di depan penguasa                       yang zalim. (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

3.       Keberanian untuk mengendalikan diri ketika marah sekalipun dia mampu melampiaskannya.

ليس الشديد با لصرعة ، إنما الشديد الذى يملك نفسه عند الغض(متفق عليه)

               " Bukanlah yang dinamakan pemberani itu yang kuat secara fisik, melainkan sesungguh nya pemberani itu yang sanggup mengendalikan diri waktu marah. (HR. Muttafaq 'Alaih)

Sumber Keberanian

1.       Rasa takut kepada Allah:

"Orang-orang menyampaikan risalah Allah, mereka takut kepada-Nya, dan mereka tidak merasa takut kepada seorangpun selain Allah. Dan cukuplah Allah sebagi Pembuat Perhitungan." (QS. Al-Ahzab/33: 39)

2.       Lebih mencintai akhirat dari pada dunia:

"Hai orang-orang yang beriman, apa sebabnya jika dikatakan  kepadamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah", kamu merasa berat dan memilih tinggal diam? Apakah kamu merasa puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akherat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akherat hanyalah sedikit". (QS. At-Taubah/9: 38)

3.       Tidak takut mati:

"Di manapun kamu berada, kematian akan menemukan kamu, walaupun kamu berada di benteng yang tinggi lagi kokoh (banker)… (QS. An-Nisa/4: 78)

4.       Tidak menomorsatukan kekuatan materi:

"..Betapa banyak terjadi golongan yang kecil dapat mengalahkan golongan yang besar atas izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS.Al-Baqarah/2: 249)

5.       Tawakkal dan yakin adanya pertolongan Allah:

"Dan barang siapa bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya)…" (QS. Ath-Thalaq/65: 3)

 

E.      IFFAH

Pengertian

Secara etimologis, iffah berasal dari bahasa Arab 'iffah yang berarti "kesucian tubuh."

 

Secara terminologis, iffah adalah memelihara kehormatan diri dari segala hal yang akan merendahkannya.

 

Kehormatan timbul dari ketaatan kepada Allah, melaksanakan perintah-perintah-Nya, dan meninggalkan larangan-larangan-Nya.

        Bentuk-bentuk 'Iffah

1.       Menjaga kehormatan diri dalam hal seksual antara lain dengan menjaga penglihatan, pakaian, dan pergaulan; tidak mengunjungi tempat-tempat hiburan yang ada kemaksiatannya; tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat menghantarkannya kepada perzinaan.

قل للمؤمنين يغضوا من ابصارهم و يحفظوا فروجهم ، ذلك أزكى لهم ، إن الله خبير بما يصنعون ÷ و قل للمؤمنات يغضضن من أبصارهن و يحفظن فروجهن... (النور: 30-31)

"Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi getahui apa ynag mereka perbuata. Katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya…(QS. An-Nur/24: 30-32)

وليستعفف الذين لا يجدون نكاحا حتى يغنيهم الله من فضله... (النور: 33)

"Dan orang-orang yang tidak mampu nikah hendaklah menjaga kesucian dirinya, hingga Allah, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya…" (QS.  An-Nur/24: 33)

ياأيها النبى قل لأزواجك و بناتك و ونسآء المؤمنين يدنين عليهن من جلبيبهن ، ذلك أدنى أن يعرفن فلا يؤذين ، و كان الله غفورا رحيما (الأحزاب: 59)

"Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istri kamu, anak-anak perempuan, dan istri orang-orang mukmin , hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh meneka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Penganpun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Ahzab/33: 59)

و لا تقربوا الزنى ، إنه كان فاحشة وسآء سبيلا (الإسراء: 32)

"Dan janganlah kamu mendekati zina; karena sesungguhnya zina itu suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra'/17: 32)

2.       Menjaga kehormatan diri dalam hubungannya dengan masalah harta.

Islam mengajarkan kepada orang-orang berpunya untuk membantu orang-orang miskin, dan kepada orang yang miskin untuk tidak meminta-miinta.

للفقراء الذين احصرا فى سبيل الله لا يستطيعون ضربا فى الأرض يحسبهم الجاهل أغنياء من التعفف تعرفهم بسيمهم لا يسئلون الناس إلحافا، و ما تنفقو من خير فإن الله به عليم (البقرة : 273)

"(Berinfaklah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di muka bumi; orang-orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena mereka memelihara diri mereka dari meminta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, meraka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan di jalan Allah maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui." (Al-Baqarah/2: 273)

3.       Menjaga kehormatan diri dalam hubungannya dengan kepercayaan orang lain.

إضمنوا لى ستا من أنفسكم أضمن لكم الجنة : اصدقوا إذا حدثتم ، و أوفوا إذا وعدتم، ثم أدوا الأمانة إلى أهلها إذا اؤتمنتم، و احفظوا فروجكم، و غضوا أبصاركم، و كفوا أيديكم (رواه أحمد و ابن حبان)

"Berikan jaminan kepadaku terhadap enam perkara, maka aku akan menberi jaminan kalian masuk sorga. Yaitu, jujurlah bila kamu berkata-kata, tepatilah bila kamu berjanji, tunaikanlah amanah kepada yang berhak jika kamu diberi amanah, jagalah kemaluanmu, kendalikanlah pandanganmu, dan tahanlah tanganmu (sehingga tidak menyakiti orang lain)." (HR. Ahmad dan Ibn Hibban)

F.       MUJAHADAH

Pengertian

Mujahadah berasal dari bahasa Arab yang artinya mencurahkan segala kemampuan (jahada-yujahidu-mujahadah-jihad).

Dalam kajian akhlaq, mujahadah diartikan sebagai mencurahkan segala kemampuan untuk mengatasi hal-hal yang menghambat pendekatan diri kepada Allah SWT, baik yang bersifat internal, maupun eksternal.

Hambatan internal bersumber dari jiwa yang mendorong kepada keburukan (nafsu ammarah bis-su').  Sedangkan hambatan eksternal datang dari syaitan, orang munafiq, orang kafir, dan para pelaku kemaksiatan dn kemungkaran.

Kerja keras dan perjuangan untuk melawan hambatan tersebut dinamakan mujahadah.

و الذين جاهدوا فينا لنهدينهم سبلنا ، و إن الله لمع المحسنين (العنكبوت: 69)

"Dan orang-orang yang mujahadah/berjuang untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik." (QS. Al-'Ankabut/29: 69)

Objek Mujahadah

Objek mujahadah antara lain:

1.    Jiwa yang selalu mendorong kepada keburukan.

Firman Allah dalam Surat Yusf/12: 53

...إن النفس لامارة بالسوء إلا ما رحم ربى ، إن ربى غفور رحيم (يوسف: 53)

"…karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang  diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Yusuf/12: 53)

2.    Godaan syetan.

QS. Al-Baqarah/2: 206

يأيها الذين أمنوا ادخلوا فى السلم كافة و لا تتبعوا خطوات الشيطان ، إنه لكم عدو مبين (البقرة: 208)

"Hai orang-orang yang beriiman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan (kaffah), dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan. Sesungguhnya syatan itu musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-Baqarah/2: 206)

3.    Kecintaan kepada kehidupan dunia yang berlebihan.

QS. At-Taubah/9: 38

يأيها الذين ءامنوا ما لكم إذا قيل لكم انفروا فى سبيل الله إثاقلتم إلى الأرض، أرضيتم بالحياة الدنيا من الأخرة ، فما متاع الحيوة الدنيا إلا قليل (التوبة: 38)

"Hai orang-orang beriman, apakah sebabnya apabila dikatakan kepada kamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah!", kamu merasa berat dan ingiin tinggal di tempatmu?  Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai pengganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akherat hanyalah sedikit." QS. At-Taubah/9: 38)

4.    Gangguan orang kafir dan musyrik.

QS. Al-Barah/2: 120

و لن ترضى عنك اليهود و لا النصارى حتى تتبع ملتهم ... (البقرة: 120)

"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka…(QS. Al-Baqarah/2: 120)

يأيهاالنبى جاهد الكفار و المنافقين واغلظ عليهم ، ومأواهم جهنم م بئس المصير (التوبة: 73)

"Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-oarang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah neraka jahanam. Dan itulah tempat kembali yang seburu-buruknya." (QS. Taubah/9: 73)

 

G.      MALU

 

Malu (al-haya')perasaan sangat tidak enak hati (hina, rendah dsb) karena berbuat sesuatu yang tidak baik atau yang rendah.

 

HADIS TENTANG MALU

إن لكل دين خلقا و خلق الإسلام الحياء (رواه مالك)

"Setiap agama memiliki aran akhlaq, dan akhlaq Islam adalah malu." (HR. Malik)

الحياء والإيمان قرناء جميعا ، فإذا رفع أحدهما رفع الأخر (رواه الحاكم)

"Rasa malu dan iman berpadu menjadi satu, jika salah satu diantara keduanya hilang maka hilang juga yang lain." (HR. Hakim)

الحياء من الإيمان و الإيمان فى الجنة ، و البذاء من الجفاء والجفاء فى النار (رواه الترميذ ى)

"Malu itu bagian dari iman, dan iman itu di dalam sorga. Lidah yang keji termasuk kebengisan, dan kebegnisan itu dalam neraka)

KATEGORI MALU

1.       Malu kepada Allah.

2.       Malu terhadap diri sendiri.

3.       Malu kepada orang lain.

Malu kepada Allah seharusnya menjadi dasar dari dua malu yang lain. Karena Malu kepada Allah bersumber dari iman, bahwa Allah SWT selalu melihat, mendengarkan dan mengawasi apa yang kita lakukan.

Jika rasa malu luntur

Rasa malu menjadi pengontrol (rem) bagi manusia dari perbuatan yang tidak baik. Jika control tersebut hilang, orang akan berbuat apa saja tanpa memperhatikan baik-buruknya.

إن مما أدرك الناس من كلام النبوة الأولى : "إذا لم تستح فاصنع ما شئت (رواه البخارى)

" Di antara perkataan yang diketahui orang berasal dari kenabian pertama ialah: "Jika kamu tidak lagi punya rasa malu, lakukan sesuka hatimu." (HR. Bukhari)

H.     TAWADHU'

Pengertian

Di dalam bahasa Indonesia, tawadhu' berarti rendah hati (bukan rendah diri), lawan kata sombong.

 

Orang yang tawadhu' tidak menganggap dirinya lebih (hebat, kaya, pandai, elok dan sebagainya) dari orang lain, meskipun kenyataannya bisa demikian. 

 

Rendah hati bersumber dari kesadaran bahwa apa yang ada pada dirinya, harta, kekayaan, ilmu, kedudukan dan lainnya berasal dari Allah.

 

Orang yang sombong merasa dirinya lebih dari orang lain secara berlebihan. Boleh jadi kenyataannya tidaklah demikian.

 

Orang yang rendah diri adalah orang yang kehilangan kepercayaan kepada diri sendiri, menganggap dirinya rendah dibanding orang lain.

 

Firman Allah:

و عباد الرحمن الذين يمشون على الأرض هونا (ألفرقان: 63)

"Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan hati…" (QS. Al-Furqan/25: 63)

ما نقصت صدقة من مال، و ما زاد الله عبدا بعفو إلا عزا، وما تواضع أحد لله إلا رفغه الله (رواه مسلم)

"Harta tidak berkurang karena sedekah, Allah tidak akan menambahkan kepada seorang hamba yang memberi maaf kecuali memuliakannya, dan tidaklah seorang hamba yang tawadhu' karena Allah kecuali diangkat-nya." (HR. Muslim)

Takabbur

Pengertian

Takabbur berasal dari bahasa Arab yang berarti: "kesombongan, keangkuhan"

Takabbur atau sombong ialah sikap menganggap diri lebih dan memandang remeh orang lain. 

Orang yang sombong akan menolak kebaikan atau kebenaran yang datang dari orang lain yang dianggapnya rendah.

Nabi bersabda:

الكبر بطر الحق و غمط الناس (رواه مسلم)

"Sombong itu menolak kebenaran, dan melecehkan orang lain." (HR. Muslim)

لا يدخل الجنة من كان فى قلبه مثقال ذرة من كبر (رواه مسلم)

"Tidak masuk sorga orang yang di dalam hatinya ada sifat sombong." (HR. Mslim)

I.        SABAR

 

Pengertian

Kata sabar berasal dari bahasa Arab "shabr" yang artinya "menahan dan mengekang".

 

Menurut istlah, sabar berarti menehan diri dari segala sesuatau yang tidak disukai karena meng harap ridha Allah.

 

Sabar tidak hanya terhadap hal-hal yang sering disebut musibah, seperti sakit, kematian, kemiskinan, dan sebagainya, tetapi juga terhadap hal-hal yang sering dipandang sebagai nikmat, seperti harta kekayaan, kedudukan dan sebagainya.

 

Macam-macam sabar

1.       Sabar meneriima cobaan hidup

و لنبلونكم بشئ من الحوف و الجوع و نقص من الأموال و الأنفس و الثمرات ، و بشر الصبرين ÷ الذين اذا أصابتهم مصيبة قالوا إنا لله وإنا إلي راجعون ÷ أولئك عليهم صلوت من ربهم و رحمة وأولئك هم المهتدون (البقرة: 155-157)

"Dan sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berilah berita gembira kepada orang-orang ynag sabar. Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan "Innaa lillaahi wainnaa ilaihi raaji'uun". Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. Al-Baqarah/2: 155-157)

2.       Sabar menahan hawa nahsu

Hawa nafsu menginginkan segala bentuk sesenagan dan kemewahan dunia. Keinginan tersebut harus dikendalian dengan sabar agar tidak menyebabkan manusia lupa kepada Allah.

يأيها الذين ءامنوا لا تلهكم أموالكم ولا أولادكم عن ذكر الله ، و من يفعل ذلك فأولئك هم الخسرون (المنافقون: 9)

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu menjadikan kamu lalai dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi." (QS. Al-Munafiqun/63: 9)

3.       Sabar dalam mentaati Allah SWT

رب السموت و الأرض و ما بينهما فاعبده و اصطبر لعبدته ، هل تعلم له سميا (مريم: 65)

"Tuhan langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadat kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada orang yang sama dengan Dia?) (QS. Maryam/19: 65)

4.       Sabar dalam berdakwah

يبنى أقم الصلوة وأمر بالمعروف و انه عن المنكر و هصبر على ما أصابك ، إن ذلك من عزم الأمور (لقمان: 17)

"Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan munkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). (QS. Luqman/31: 17)

Keutamaan Sabar dalam Al-Qur'an

1.       Sabar mempunyai kedudukan yang istimewa. Hal tersebut antara lain dikaitkannya sifat sabar dengan keyakinan (As-Sajdah/32: 24), dengan syukur (Ibrahim/14: 5), dengan tawakkal (An-Nahl/:41-42), dan taqwa (Ali "imran/3: 15-17).

2.       Orang-orang yang sabar akan memperoleh tempat yang  tinggi di dalam sorga (Al-Furqan/25: 75).

3.       Cara untuk memperoleh pertolongan Allah (Al-Baqarah/2: 45 dan 153) dalam urusan dunia dan akherat.

 

J.        PEMAAF

Kata "maaf " berasal dari bahasa Arab " 'afwun " yang berarti "kelebihan atau berlebih."  Misalnya kata 'afwun dalam Surat Al-Baqarah ayat 219:

štRqè=t«ó¡our #sŒ$tB tbqà)ÏÿZムÈ@è% uqøÿyèø9$# 3 š

"Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: " yang lebih dari keperluan."… (QS. Al-Baqarah/2: 219)

 

Sifat pemaaf merupakan salah satu perujudan dari taqwa kepada Allah SWT sebagai mana firman Allah dalam Surat Ali Imran/3: 133-134:

* (#þqããÍ‘$yur 4n<Î) ;otÏÿøótB `ÏiB öNà6În/§ >p¨Yy_ur $ygàÊótã ßNºuyJ¡¡9$# ÞÚöF{$#ur ôN£Ïãé& tûüÉ)­GßJù=Ï9 ÇÊÌÌÈ   tûïÏ%©!$# tbqà)ÏÿZムÎû Ïä!#§Žœ£9$# Ïä!#§ŽœØ9$#ur tûüÏJÏà»x6ø9$#ur xáøtóø9$# tûüÏù$yèø9$#ur Ç`tã Ĩ$¨Y9$# 3 ª!$#ur =Ïtä šúüÏZÅ¡ósßJø9$# ÇÊÌÍÈ  

"133. dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,

134. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan."

Islam mengajarkan kepada umat Islam untuk dapat memaafkan kesalahan orang lain tanpa harus menunggu permintaan maaf dari yang bersalah.

 

IV.               AKHLAQ DALAM KELUARGA

A.      BIRRUL WALIDAIN

 

Kata "birr" berarti"kebajikan", dan "al-walidain" artinya "dua-orang tua atau ibu bapak."

 

Berbakti kepada ibu bapak menempati kedudukan istimewa dalam ajaran Islam.  Terdapat ayat-aya Al-Qur'an dan hadis yang menjelaskan haltersebut, antara lain:

"Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia." (QS. Al-Isra'/17: 23)

"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, …" (QS. An-Nisa/4: 36)

عن أبى عبد الرحمن عبد الله بن مسعود رضى الله عنه قال: سألت النبى صلى الله عليه و سلم : أى العمل أحب إلى الله ؟ قال: الصلاة على وقتهاز قلت ثم أى : قال: بر الوالدين ز قلت : ثم أى؟ الجهاد فى سبيل الله. (متفق عليه)

"Diriwayatkan dari Abi 'Abdirrahman Abdullah bin Mas'ud ra, dia berkata: "Aku bertanya kepada Nabi saw: Apa amalan yang paling disukai oleh Allah SWT? Beliau menjawab; "Shalat tepat pada waktunya." Aku bertanya lagi; Kemudia apa? Beliau menjawab: "Birrul walidain." Kemudian aku bertanya lagi: seterunya apa lagi? Beliau menjawab: "jihad fi sabililah." (HR. Muttfaq 'alaih)

رضى الله فى رضى الوالد، و سخط الله فى سخط الوالد (رواه الترميذى)

"Keridhaan Allah ada pada keridhaan orang tua, dan kemarahan Allah ada pada kemarahan orang tua." (HR. Tirmidzi)

Bentuk-bentuk Birrul walidain antara lain:

1.       Mengikuti keinginan dan saran orang tua yang tidak bettentangan dengan ajaran Islam. (QS. Luqman/31: 15)

" Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."

2.       Menghormati dan memuliakan dua orang tua dengan penuh kasih saying. (QS. Luqman/31: 14)

3.       Membantu dua orang tua secara fisik dan meteriil.

4.       Mendo'akan mereka.

5.       Apabila mereka telah meninggal:

a.       Menyegerakan pemakaman jenazahnya.

b.       Melunasi hutanh-hutangnya.

c.        Melaksanakan wasiatnya..

d.       Melestarikan silaturahmi yang telah dibangun mereka.

e.       Menghormati sahabat-sahabatnya.

f.         Mendoakan mereka.

يا رسول الله ، هل بقى من بر أبوى شئ أبرهما بعد موتهما؟ قال : نعم ، الصلاة عليهما و الاستغفار لهما و إنفاذ عهدهما من بعدهما و صلة الرحم التى لا توصل إلا بهما و إكرام صديقهما (رواه أبو داود)

"Ya Rasulallah, adakah sesuatu keebaikan yang masih dapat saya kerjakan untuk ibu bapak saya setelah keduanya meninggal dunia? Rasulullah menjawab: "Ada, yaitu: Menshalatkan jenazahnya, memintakan ampun baginya, menunaikan janjinya, meneruskan silaturahimnya dan memuliakan sahabatnya."

'Uququl walidain (durhaka kepada dua orang tua)

Durhaka kepada dua orang tua merupakan salah satu dosa besar setelah menyekutukan Allah

الكبائر : الإشراك با الله ، و عقوق الوالدين و قتل النفس و اليمين الغموس (رواه البخارى)

"Dosa-dosa besar adalah: mempersekutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua, membunuh orang, dan sumpah palsu." (HR. Bukhari)

 

B.      SUAMI ISTERI

Tujuan Perkawinan dalam Islam membangun keluarga yang tenteram, bahagia, sejahtera lahir dan batin. Allah berfirman dalam Surat Ar-Run/30, ayat: 21

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir."

Kriteria Memilih Pasangan

تنكح المرأة لأربع : لمالها و لحسبها و لجمالها و لدينها ، فاظفر بذات الدين تربت يداك (رواه البخارى و مسلم و ابوداود)

"Seorang wanita dinikahi berdasarkan empat pertimbangan: karena harta, keturunan, kecantikan dan agamanya. Peganglah yang memiliki agama niscaya kedua tanganmu tidak akan terlepas (akan mendapat keberuntuungan)." (HR. Bukhari, Muslim dan Abu daud)

Ada beberapa kriteria untuk memilih calon isteri atau suami: kecantikan atau kegagahan, harta, keturunan, dan agamanya. Kriteria agama merupakan yang terpenting. Yang dimaksud agama dalam konteks ini adalah komitmen atau keseungguhannya dalam melaksanakan agama.

Hak-hak Bersama Suami Isteri

1.      Hak saling menikmati hubungan dengan baik termasuk hubungan seksual.

"Dan bergaullah dengan mereka secara patut. kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, Padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak." (QS. An-Nisa/4: 19)

2.      Hak saling mewarisi. Suami wewarisi isteri, dan isteri mewarisi suami. Hubungan saling mewaris hanya berlaku dalam perkawinan yang sah.

"Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh isteri-isterimu, jika mereka tidak mempunyai anak. jika isteri-isterimu itu mempunyai anak, Maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) seduah dibayar hutangnya. Para isteri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. jika kamu mempunyai anak, Maka Para isteri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar hutang-hutangmu. jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan (seibu saja), Maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, Maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi mudharat (kepada ahli waris). (Allah menetapkan yang demikian itu sebagai) syari'at yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Penyantun. (QS. An-Nisa/4: 12)

3.      Hak nasab anak yang dilahirkan dalam perkawinan adalah anak berdua.

Dalam Islam, seorang anak dinisbahkan kepada bapaknya. Anak perempuan yang telah nikahpun dinisbahkan kepada bapaknya, bukan kepada suaminya.

Hak dan Kewajiban Suami-Isteri

Hak adalah apa-apa yang diterima oleh seseorang dari orang lain. Kewajiban adalah apa yang mesti dilakukan seseorang terhadap orang lain. Kewajiban suami merupakan hak bagi isteri, Kewajiban isteri merupakan hak suami.

"…Dan Para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. akan tetapi Para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya…" (QS. Al-Baqarah/2: 228)

Hak dan kedudukan isteri semisal atau seimbang dengan hak dan kedudkan suami. Meskipun demikian, suami mempunyai kedudukan setingkat lebih tinggi, yaitu sebagai kepala rumahtangga.

Kewajiban suami Kepada Isteri

1.      Nafkah

Nafkah adalah menyediakan keperluan isteri berupa makana, minuman, pakaian, rumah dan lainnya.

2.      Bergaul dengan isteri dengan cara yang baik (ihsanul-mu'asyarah).

"Dan bergaullah dengan mereka secara patut. kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, Padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak." (QS. An-Nisa/4: 19)

3.      Membimbing dan mendidik keagamaan isteri. Seorang suami adalah pemimpin rumah tangga. Ia bertanggung jawab di hadapan Allah untuk mendidik dan mengajar isterinya agar menjadi wanita yang shalihah.

Kewajiban Isteri kepada Suami

1.      Patuh kepada suami selama tidak dibawa kepada kemaksiatan.

2.      Bergaul dengan suami dengan cara yang baik (makruf).

3.      Menjaga dirinya, dan harta suaminya jika suami tidak berada di rumah.

 

C.    TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP ANAK

Anak adalah amanah Allah yang harus dipertanggungjawabkan setiap orang, tempat mencurahkan kasih-sayang, dan tabungan akhirat. Oleh sebab itu dia berkewajiban untuk membesarkan, memelihara, merawat, dan mendidik putra-purinya dengan sebaik-baiknya.

 Hubungan orang tuan dan anak secara garis besar dapat diklasifikasi kedalam tiga hal pokok:

1.      Hubungan Tanggung Jawab

Anak adalah milik dan amanah Allah yang dipercayakan kepada orang tuanya. Orang tua bertanggungjawab atas kebutuhan jasmaniah dan rohaniah anak-anaknya agar tumbuh menjadi orang mukmin yang saleh.

2.      Hubungan Kasih Sayang

Setiap keluarga mendambakan kehadiran anak, tempat mencurahkan kasih sayang.

"Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan." (QS. Al-Kahfi/19; 46)

3.      Hubungan Masa Depan

Anak adalah investasi akhirat orang tuanya. Anak yang saleh akan mengalirkan pahala kepada kedua orang tuanya.

إذا مات الإنسان انقطع عنه عمله إلا من ثلاثة : صدقة جارية أو علم ينتفع به أو ولد صالح يدعو له (رواه مسلم)

"Jika seorang manusia meninggal dunia putuslah (pahala) amalannya kecuali salay satu dari tiga hal: shadaqah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendo'akannya." (HR. Muslim)

Anak Dalam Al-Qur'an

1.      Anak Sebagai Perhiasan hidup Dunia

الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِندَ رَبِّكَ ثَوَاباً وَخَيْرٌ أَمَلاً -٤٦-

"Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan." (QS. Al-Kahfi/18: 46)

 

2.      Anak Sebagai Ujian

وَاعْلَمُواْ أَنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلاَدُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللّهَ عِندَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ -٢٨-

"Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar." (QS. Al-Anfal/8: 28)

 

3.      Anak sebagai Musush

"Hai orang-orang mukmin, Sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu[1479] Maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (At-Taghabun/64: 14)

 

4.      Anak sebagai Cahaya Mata (qurrata a'yun)

"Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan Kami, anugrahkanlah kepada Kami isteri-isteri Kami dan keturunan Kami sebagai penyenang hati (Kami), dan Jadikanlah Kami imam bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Furqan/28: 74)

 

D.      SILATURRAHIM DENGAN KARIB KERABAT

Silaturahim berasal dari bahasa Arab shillah yang berarti "hubungan, jalinan," dan rahim yang artinya "peranakan". Dalam bahasa Indonesi, silaturahim, atau silaturahmi, berarti menjalin tali persaudaraan.

 

Keluaga dalam konsep Islam adalah, extended family yang tidak hanya terdiri dari suami, isteri, dan anak(nuclear family/keluarga inti), tapi juga mencakup ke atas: kakek dan nenek, ke bawah: cucu-cicit, ke samping kakak, adik, keponakan, sepupu dan sebagainya.

 

Setiap muslim berkewajiban untuk bersikap baik terhadap karib kerabatnya, menjaga hubungan di antara mereka.

"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." (QS. An-Nisa/4:1)

Bentuk-bentuk Silaturrahim

1.       Berbuat baik (ihsan) terutama memberikan bantuan materiil untuk memenuhi kebutuhan hidup.

"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri." (QS. An-Nisa/4: 36)

الصدقة على المسكين صدقة و على ذى الرحم ثنتان: صدقة و صلة (رواه الترميذى)

"Sedekah kepada orang miskin bernilai satu yaitu sedekah. Sedangkan sedekah kepada karib kerabat bernilai dua: yaitu sedekah dan silaturrahim." (HR. Tirmidzi)

2.       Memelihara dan meningkatkan kasih sayang, saling hormat dan menghormati, kunjung-mengunjungi, membantu dan kerjasama.

تعلموا من أنسابكم ما تصلوا به احامكم فإن صلة الرحم محبة فى الأهل مثرأة فى المال منسأة فآ الأثر (رواه الترميذى)

"Pelajarilah silsilah keluarga yang akan menghubungkan tali kasihmu, karena sesungguhnya silaturrahim itu melahirkan kasih sayang pada keluarga, kemudahan memperoleh harta dan panjang umur." (HR. Tirmidzi)

V.                  AKHLAQ BERMASYARAKAT

A.      BERTAMU DAN MENERIMA TAMU

Bertamu

Islam mengajarkan agar sebelum bertamu atau memasuki rumah seseorang, terlebih dahulu meminta izin dan mengucapkan salam kepada penghuninya.

$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä Ÿw (#qè=äzôs? $·?qãç/ uŽöxî öNà6Ï?qãç/ 4_®Lym (#qÝ¡ÎSù'tGó¡n@ (#qßJÏk=|¡è@ur #n?tã $ygÎ=÷dr& 4 öNä3ÏsŒ ׎öyz öNä3©9 öNä3ª=yès9 šcr㍩.xs? ÇËÐÈ  

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat." (QS. An-Nur/24: 27)

Jika sang penghuni sedang tidak di rumah, atau tidak bersedia menerima tamu, maka tamu tidak diperbolehkan mendesak, atau memaksakan keinginannya untuk bertamu.

bÎ*sù óO©9 (#rßÅgrB !$yÏù #Yymr& Ÿxsù $ydqè=äzôs? 4Ó®Lym šcsŒ÷sムö/ä3s9 ( bÎ)ur ŸÏ% ãNä3s9 (#qãèÅ_ö$# (#qãèÅ_ö$$sù ( uqèd 4s1ør& öNä3s9 4 ª!$#ur $yJÎ/ šcqè=yJ÷ès? ÒÎ=tæ ÇËÑÈ  

"jika kamu tidak menemui seorangpun didalamnya, Maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. dan jika dikatakan kepadamu: "Kembali (saja)lah, Maka hendaklah kamu kembali. itu bersih bagimu dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan." QS. An-Nur/24: 28)

Menerima Tamu

Menerima dan memuliakan tamu dalam Islam dipandang sebagai perbuatan mulia, dan dianjurkan.  Oleh Nabi Muhammad SAW memuliakan tamu dijadikan salah satu tugas seorang mukmin.

من كان يؤمن با الله و اليوم الآخر فليقل خيرا أو ليصمت، و من كان يؤمن با الله و اليوم الآخر فليكرم جاره، و من كان يؤمن بالله و اليوم الآخر فليكرم ضيفه (رواه البخارى و مسلم)

"Barang sapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam. Barang siapa yang beriman kepada Allad dan Hari akhir hendaklah ia memuliakan tetangganya. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya. (Hr. bukhari dan Muslim)

B.      HUBUNGAN BAIK DENGAN TETANGGA

Tetangga adalah pihak terdekat setelah anggota keluarga sendiri. Merekalah yang diharapkan lebih dahulu memberpertolongan atau bantuan ketika memerlukan. Misalnya ketika kita mengadakan hajatan, atau menitipkan rumah.

 * (#rßç6ôã$#ur ©!$# Ÿwur (#qä.ÎŽô³è@ ¾ÏmÎ/ $\«øx© ( Èûøït$Î!ºuqø9$$Î/ur $Y|¡ômÎ) ÉÎ/ur 4n1öà)ø9$# 4ytGuŠø9$#ur ÈûüÅ|¡yJø9$#ur Í‘$pgø:$#ur ÏŒ 4n1öà)ø9$# Í‘$pgø:$#ur É=ãYàfø9$# É=Ïm$¢Á9$#ur É=/Zyfø9$$Î/ Èûøó$#ur È@‹Î6¡¡9$# $tBur ôMs3n=tB öNä3ãyJ÷ƒr& 3 ¨bÎ) ©!$# Ÿw =Ïtä `tB tb%Ÿ2 Zw$tFøƒèC #·qãsù ÇÌÏÈ  

"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh[294], dan teman sejawat, Ibnu sabil[295] dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri," QS. An-Nisa/4: 36)

[294] Dekat dan jauh di sini ada yang mengartikan dengan tempat, hubungan kekeluargaan, dan ada pula antara yang Muslim dan yang bukan Muslim.

[295] Ibnus sabil ialah orang yang dalam perjalanan yang bukan ma'shiat yang kehabisan bekal. Termasuk juga anak yang tidak diketahui ibu bapaknya.

من كان يؤمن با الله و اليوم الآخر فليقل خيرا أو ليصمت، و من كان يؤمن با الله و اليوم الآخر فليكرم جاره، و من كان يؤمن بالله و اليوم الآخر فليكرم ضيفه (رواه البخارى و مسلم)

"Barang sapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam. Barang siapa yang beriman kepada Allad dan Hari akhir hendaklah ia memuliakan tetangganya. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya. (Hr. bukhari dan Muslim)

لايدخل الجنة من لا يأمن جاره بوائقه  (مسلم)

"Tidak masuk sorga orang yang tetangganya tidak aman dari keburukannya." (HR. Muslim)

C.      HUBUNGAN BAIK DENGAN MASYARAKAT

Bermasyarakat merupakan salah satu fitrah manusia. Allah berfirman:

$pkšr'¯»tƒ â¨$¨Z9$# $¯RÎ) /äoYø)n=yz `ÏiB 9x.sŒ 4Ós\Ré&ur öNäoYù=yèy_ur $\/qãèä© Ÿ@ͬ!$t7s%ur (#þqèùu‘$yètGÏ9 4 ¨bÎ) ö/ä3tBtò2r& yYÏã «!$# öNä39s)ø?r& 4 ¨bÎ) ©!$# îÎ=tã ׎Î7yz ÇÊÌÈ    

"Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal."

Kewajiban Sosial Sesama Muslim:

حق الملس على المسلم خمس: رد السلام، و عيادة المريض، واتباع الجنائز ، و إجابة الدعوة ، و تشميط العاطش. (رواه  الخمسة)

"Kewajiban seorang Muslim atas Muslim lainnya ada lima: menjawab salam, mengunjungi orang sakit, mengiring jenazah, memenuhi uundangan, dan menjawab orang yang bersin." (HR. Khamsah)

1.       Mengucapkan dan menjawab salam.

2.       Mengunjungi orang sakit.

3.       Mengiring jenazah.

4.       Menjawab/mengabulkan undangan.

5.       Menyahut  orang yang bersin.

TOLERANSI DALAM KEBERAGAMAAN

Membina hubungan baik dengan non muslim juga dianjurkan oleh Islam. Akan tetapi ada larangan dalam hal-hal tertentu, anatar lain:

1.       Mengikuti upacara, atau peribadatan mereka.

2.       Mengurus jenazah mereka secara Islam.

3.       Mendo'akan mereka untuk mendapat rahmat Allah. (Adanya larangan menggunakan/ mengucapkan salam Islam, "Assalamu'alaikum warahmatullahi…" , tapi diganti dengan ucapan lain/sapaan lain.)

Islam mengajarkan kaum muslimin bersikap toleran kepada non Muslim, yakni menghormati agama dan keyakinan mereka, dan tidak memaksakan keyakinan kita kepada mereka, atau sebaliknya.

ö/ä3s9 ö/ä3ãÏŠ uÍ<ur ÈûïÏŠ ÇÏÈ  

"Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 POKOK-POKOK MATERI KULIAH

AKHLAQ

 

A.      Pendahuluan

1.       Pengertian Akhlaq

2.       Sumber akhlaq

3.       Ruang Lingkup Akhlaq

4.       Urgensi Akhlaq

5.       Akhlaq, moral dan etika

6.       Baika dan Buruk

 

B.      Akhlaq Terhadap Allah SWT

1.       Taqwa

2.       Cinta dan Ridha

3.       Ikhlash

4.       Khauf dan Raja’

5.       Tawakkal

6.       Syukur

7.       Muraqabah

8.       Taubat

 

C.      Akhlaq terhadap Al-Qur’an

1.       Membaca dan memahaminya

2.       Mengamalkannya

3.       Memelihara Mushafnya

4.       Memuliakannya

 

D.     Akhlaq Terhadap Rasulullah SAW

1.       Mencintai dan Memuliakan Rasul

2.       Mengikuti dan Mentaati Rasul

3.       Mengucapkan Shalawat dan Salam

 

E.      Akhlaq Pribadi

1.       Shidiq

2.       Amanah

3.       Istiqamah

4.       Iffah

5.       Mujahadah

6.       Syaja’ah

7.       Tawdhu’

8.       Malu

9.       Sabar

10.   Pemaaf

 

F.       Akhlaq dalam Pergaulan Muda-Mudi

1.       Adab Berikhtilat

2.       Persentuhan Laki-laki/Perempuan Non-Mukhrim

 

G.      Akhlaq dalam Keluarga;

1.       Anak terhadap Orang Tua

2.       Orang Tua terhadap Anak

3.       Mendidik Anak

 

H.     Akhlaq  dalam Bermasyarakat

1.       Tolong-menolong

2.       Pertamuan

3.        Pertetanggaan

4.       Terhadap Non-Muslim

 

I.        Akhlaq menuntut Ilmu

1.       Anjuran Menuntut Ilmu

2.       Derajat orang yang berilmu

3.       Pahala orang yang menuntut ilmu

 

J.        Kipram Muslim dalam Negara

1.       Ketaatan kepada Ulil Amri

2.       Ketaatan kepada Hukum

3.       Amar Makruf Nahi Munkar bagi Keselamatan  Munkar

 

K.      Akhlaq Muslim terhadap Lingkungan

1.       Menjaga Kelestarian

2.       Menjaga kebersihan

3.       Larangan Membuat Kerusakan Lingkungan

 

L.       Tazkiyatun-Nafs

1.       Taubat

2.       Ingat Allah

3.       Muhasabah, dsd.

Referensi

 

Al-Jazairi, Abu Bakar Jabir. 2007. Ensiklopedi Muslim/Minhajul      Muslim (terj.). Jakarta: PT Darul Falah.

 

Al-Qasimi, Muhammad Jamaluddin. 1975. Bimbingan untuk Mencapai Tingkatan Mu’min (terj.). Bandung: c.v. Diponegoro.

 

Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiah

 

Pimpinan  Pusat Muhammadiyah.2003. Pedoman hidup Islami Warga Muhammadiyah. Yogyakarta: Suara Muhammadiah.

 

Ilyas, Yunahar. 2009. Kuliah Akhlaq. Yogyakarta: LPPI.

 

Nata, Abuddin.  2010. Akhlaq Tasawuf. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

 

Thabbarah, Afif Abdullah. 1986. Dosa dalam Pandangan Islam. (terj.). Bandung: Tarate.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

MATERI KULIAH AKHLAQ

 

Pendahuluan

 

 Dalam keseluruhan ajaran Islam, akhlak menempati kedudukan yang istimewa dan sangat penting.  Tidak kurang dari 1500 ayat Al-Qur’an berbicara tentang akhlaq. Belum lagi hadis-hadis Nabi yang memberikan pedoman akhlaq yang mulia dalam segenap aspek kehidupan. Tidaklah berlebihan jika misi utama kerasulan Muhammad SAW. adalah untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia. Sejarah mencatat keberhasilan dakwah beliau adalah karena ditopang oleh akhlaq yang mulia.

 

Akhlaq Islam bukanlah moral yang kondisional-situasional. Nilai-nilai baik dan buruk, terpuji dan tercela berlaku kapanpun dan di mana saja dalam segala aspek kehidupan. Kejujuran dalam ekonomi sama dengan kejujuran dalam politik, kejujuran belaku sama, baik terhadap muslim maupun non muslim. Keadilan harus ditegakkan sekalipun terhadap diri dan keluarga sendiri. Kebencian terhadap musuh tidak boleh menyebabkan  kita tidak berlaku adil.

 

Ajarah akhlaq Islam sesuai dengan fitrah manusia. Manusia akan memperoleh kebahagiaan yang hakiki, bukan yang semu, apabila mengikuti nilai-nilai kebaikan yang diajarkan Al-Qur’an dan Sunnah, dua sumber akhlaq Islam.

 

Akhlaq Islam memelihara jati diri manusia sebagai makhluq Allah yang  “ahsanu taqwim’” (dalam bentuk yang sebaik-baiknya)sehingga dia mampu menjalankan fungsinya sebagai “khalifah” di muka bumi.

 

Saat ini manusia dihadapkan pada permasalahan akhlaq dan moral yang cukup serius, yang jika dibiarkan akan menghancurkan masa depannya sendiri. Praktek hidup yang menyimpang, korupsi, kolusi, nepotisme, perampokan, pembunuhan, pemerkosaan, perampasan hak-hak asasi manusia , terjadi di berbagi belahan bumi.

 

Kemajuan di berbagai bidang Ilmu pengetahuan dan Teknolodi, di samping menawarkan kemudahan dan kenyamanan hidup, juga membuka peluang bagi munculnya modus-modus tindak kejahatan yang baru dan lebih canggih.

 

Tingkat persaingan hidup semakin keras, yang menyebabkan manusia stress dan frustasi. Pola hidup yang  materialistis (serba materi) dan hedonistis ( haus kesenangan duniawi) mendorong orang menempuh jalan pintas, mengabaikan nilai-nilai akhlaq dan moral.

 

Fenomena kehidupan modern tersebut di atas menyadarkan kita bahwa bukan hanya uang, ilmu pengetahuan, dan teknologi saja yang dibutuhkan manusia, tetapi juga akhlaq.

 

 

A.      Pengertian Akhlaq

Secara etimologis (menurut asal-usul bahasa), “akhlaq”  berasal dari kata bahasa Arab akhlaq yang merupakan bentuk jamak atau plural dari kata khuluq yang berarti “budi pekerti”, “perangai”, “tingkah laku”, atau “tabiat”.

Secara terminologis (menurut istilah) kata akhlaq memiliki beberapa pengertian, antara lain:

1.       Pengertian yang diberikan oleh Imam al-Ghazali dalam Ihya 'Ulumud-din:

فالخلق عبارة عن هيئة فى النفس راسخة عنها تصدر الأفعال بسهولة و يسر من غير حاجة  إلى فكر و رؤية.

                       "Akhlaq adalam sifat yang meresap dalam jiwa yang darinya keluar perbuatan perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan dan pertimbangan."

2.       Menurut Ibrahim Anis dalam Al-Mu'jam al-wasith:

الخلق حال للنفس راسخة تصدر عنها الأفعال من خير أو شر من غير حاجة إلى فكر و رؤية.

"Akhlaq adalah sifat yang meresap dalam jiwa, yang dengannya lahirlah bermacam-macam perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan."

               Berdasarkan kutipan diatas dapat dinyatakan bahwa akhlaq adalah sifat  yang tertanam  meresap di dalam jiwa sehingga dia akan muncul secara sepontan tanpa  pemikiran dan pertimbangan lebih dahulu.

              Contoh: Seseorang disebut dermawan jika dia selalu sukarela memberi sumbangan (tidak kadang kala, tidak terlebih dulu dimotivasi atau stimulasi, tidak terpaksa).

Disamping akhlaq, dikenal istilah etika dan moral. Ketiganya berbicara tentang nilai baik dan buruk sikap dan perbuatan manusia. Perbedaannya terletak pada standar masing-masing. Bagi akhlaq standarnya adalah Al-qur'an dan sunnah; bagi etika standarnya adalah pertimbangan akal pikiran; dan bagi moral standarnya adat kebiasaan yang umum berlaku di masyarakat.

 

Ciri-ciri perbuatan akhlaq:

1.       Perbuatan yang telah mendarah daging sehingga menjadi identitas bagi yang membedakan diri pemiliknya dari orang lain.

2.       Perbuatan akhlaq muncul dengan mudah dan spontan.

3.       Perbuatan akhlaq tibul dari dalam diri, atas dasar kemauan, pilihan, dan keputusan yang bersangkutan, atau bukan karena  tekanan orang lain.

4.       Perbuatan akhlaq dilakukan dengan sungguh-sungguh, bukan rekayasa atau sandiwara.

5.       Perbuatan akhlaq (yang luhhur) dilakukan semata-mata karena Allah.

 

B.      Sumber Akhlaq

Yang dimaksud dengan sumber akhlaq adalah yang menjadi ukuran baik dan buruk, atau mulia dan tercela. Sebagai mana keseluruhan ajaran Islam, sumber akhlaq adalah al-Qur'an dan Sunnah. Sifat jujur, sabar, pemaaf, dermawan, dan sykur adalah akhlaq mulia. Dasarnya karena Al-Qur'an dan sunnah menilai demikian. Sebaliknya sifat dusta, pendendam, pemarah atau pengeluh-kesah, kikir, dan tidak syukur adalah akhluq tercela kerena dinilai demikian oleh Al-Qur'an dan Sunnah.

 

C.      Ruang Lingkup Akhlaq

Secara garis besar ruang lingkup akhlaq akhlaq dapat dikelompokkan menjadi lima, yaitu:

1.       Akhlaq Terhadap Allah SWT

2.       Akhlaq Terhadap Rasulullah

3.       Akhlaq Pribadi

4.       Akhlaq dalam Keluarga

5.       Akhlaq Bermasyarakat

6.       Akhlaq Bernegara

 

D.     Kedudukan Akhlaq dalam Islam

Aklaq menempati kedudukan yang istimewa dan sangat penting dalam Islam.  Di antaranya:

 

1.        Akhlah menjadi salah satu misi utama Rasulullah sam.Sabda beliau:

إنما بعثت لاتم مكارم الاخلاق (رواه البيهاقى)

               ("Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia."         (HR. Baihaqi)

2.       Akhlaq yang baik memberatkan timbangan kebaikan seseorang pada Hari Kiyamat.

ما من شئ اثقل فى ميزان العبد المؤمن يوم القيامة من حسن الخلق... (رواه الترميذى)

                "Tidak ada sesuatu yang lebih berat di dalam timbangan (kebaikan) seorang  hamba mukmin pada Hari Kiamat dari pada akhlaq yang baik." (HR> Tirmidzi)

3.       Akhlaq murupakan ukurun kualitas iaman seseorang.

أكمل المؤمنين إيمانا أحسنهم خلقا  (رواه الثرميذى)

                ("Orang mukmin yang paling sempurna adalah yang paling  baik akhlaqnya." (HR. Tirmidzi)

4.       Akhlaq yang baik menjadi buah ibadah kepada Allah.

و أقم الصلاة , إن الصلاة تنهى عن الفحشاء و المنكر (العنكبوت: 45)

                 ("…dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah (prbuatan-perbuatan) keji dan munkar." (QS> AL-'Ankabut: 45)

ليس الصيام من الأكل و الشرب إنماالصيام من اللغو و الرفث. فان سابك أحد أو حهل عليك فقل إنآ صائم (رواه ابن حزيم)

"Bukanlah puasa itu hanya menahan makan dan minum, tapi puasa itu menahan perkataan yang kotor . Jika seseorang mencaci dan menjahilimu maka katakana: Sesungguhnya aku sedang puasa. (HR. Ibnu Khuzaimah)

5.       Di dalam Al-Qur'an banyak terdapat ayat tentang akhlaq.

 

I.           AKHLAQ TERHADAP ALLAH SWT

A.      BERTAQWA

1.      Pengertian taqwa

Secara etimologis kata "taqwa" dalam bahasa Arab bersal dari akar kata "waqa-yaqi-wiqayah" yang berarti "menjaga." Secara terminologis kata tersebut didefinisikan sebagai: "menjaga diri dari siksaan Allah dengan mentaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Orang yang bertagwa dalam bahasa Arab disebut "muttaqi" . Bentuk jamak/pluralnya "muttaqin" (orang-orang yang taqwa).

 

2.      Buah dari taqwa

a.       Mendapatkan sikap "forqan", sekap tegas membadakan anatara yang haq dan yang batil, benar dan salah, halal dan haram sehingga Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan, dan engapuni dosa-dosa orang yang benar-benar taqwa kepada-Nya.

يا أيها الذين ءامنوا إن تتقوا الله يجعل لكم فرقانا و يكفر عنكم سيئاتكم و يغفرلكم والله ذو الفضل العظيم (الأنفال: 29)

                      "Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu "furqan" dan menghapuskan segala kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar." QS. Al-Anfal: 29)

b.       Mendapatkan berkah dari langit dan bumi

و لو أن أهل القرى ءامنوا و اتقوا لفتحنا عليهم بركت من السماء و الأرض و لكن كذبوا فأخذنهم بما كانو يكسبون. (الأعراف: 96)

                    "Jikalau sekiranga penduduk suatu negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya (QS. Al-A'raf: 96)

 

c.        Mendapatkan jalan keluar dari kesulitan

و من يتق الله يجعل له مخرجا (الطلاق:2)

                      "Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan membuatkan baginya jalan keluar." (QS.  At-Thalaq; 2)

d.       Mendapatkan rizki tanpa diduga-duga

و يرزقه من حيث لا يحتسب (الطلاق: 3)

                        "…Dan Dia akan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangka." (QS> At-Thalaq: 3)

e.       Mendapatkan kemudahan dalam urusannya

و من يتق الله يجعل له من أمرخ يسرا (الطلاق: 4)

                      "Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya kebudahan dala urusannya." ( QS. At-Thalaq: 4)

 

B.      CINTA DAN RIDHA

1.      Pengertian

 

Cinta adalah kesadaran diri, perasaan jiwa dan dorongan hati yang menyebabkan seseorang hatiya sangat suka dan sayang kepada yang dicintainya.

 

2.      Tingkatan

 

Bagi seorang mukmin, cinta kepada Allah di atas segala cintanya kepada yang lain. Jika dibuat tingkatan, maka cinta kapada Allah dan Rasulnya berada di urutan atas (al-Mahabbah al-ula), cinta kepada ayah, anak, sanak saudara, istri, harta, kedudukan dan sebagainya berada di urutan tengah (al-Mahabbah al-wustha)yang harus berada di bawah cinta utama dan karena itu tidak boleh melebihi  cinta utama. Jika sampai terjadi demikian maka cinta menengah akan turun ke tingkat rendah(al-Mahabbah al-adna).

 

Allah berfirman dalam Surat At-Taubah ayat 24:

قل إن كان ءاباؤكم و ابناؤكم و إخوانكم و أزواجكم و عشيرتكم و أموال قترفتموها و تجارة تحشون كسادها و مساكن ترضونها أحب اليكم من الله و رسوله وجهاد فى سبيله فتربصوا حتى يأتى الله بأمره و الله لا يهدى القوم الفاسقين (التوبة: 24)

              "Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, sanak-saudara, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang  kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik." (Q.S. At-Taubah/9: 24)

 

               Sejalan dengan cinta kepada Allah, seorang muslim haruslah ridha, menerima dengan sepenuh hati segala sesuatu yang datang dari Allah dan Rasulnya, baik yang berupa perintah, larangan ataupun petunjuk-petunjuk lainnya.

Allah berfirman:

قل إن كنتم تحبون الله فاتبعونى يحببكم الله و يفرلكم ذنوبكم و الله غفور رحيم (ال عمران: 31)

"Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengesihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha penyayang." (QS. 'Ali 'Imran/3: 31)

              Sudah seharusnya juga seorang mukmin rela menerima segala qadha dan qadar Allah terhadap dirinya. Dia akan mensyukuri setiap nikmat-Nya, dan bersabar atas cobaan-Nya.

 

C.      IKHLAS

 

1.      Pengertian

 

Secara etimologis, kata ikhlas berasal dari bahasa Arab akhlasha-ikhlash yang berarti membersihkan, menjernihkan, atau memurnikan.

 Secara terminologis, ikhlash adalah beramal semata-mata mengharapkan ridha Allah SWT.

 

2.      Unsur-unsur ikhlash

a.       Niat yang Ikhlash (ikhlashun- niyah). Semua perbuatan yang dilakukan seorang muslim haruslah dilandasi niat yang ikhlash, semata-mata mengharap ridha Allah SWT.

إنما الأعمال باالنيات و إنما لكل امرئ ما نوى.....(رواه البخارى و مسلم)

                      "Sesunggguhnya setiap amal perbuatan tergantung kepada apa yang diniatkan….." (HR. Bukhari dan Muslim)

b.       Beramal dengan sebaik-baiknya (itqanul-'amal).  Seorang muslim yang telah niat dengan ikhlas untuk melakukan suatu perbuatan, harus membuktikannya dengan melakukan sebaik-baiknya. Mengerjakan sesuatu seenaknya, asal-asalan, tanpa memerhatikan kualitas kerja bertentangan dengan dasar keikhlasan.

إن الله ثعالى يحب إذا عمل أحدكم عملا أن يتقنه. (رواه البيهاقى)

                      "Sesungguhnya Allah SWT menyukai, apabila seseorang beramal, dia melakukannya dengan sebaik-baiknya." (HR. Baihaqi)

c.        Memanfaatkan hasil usaha dengan tepat (jaudatul-ada'). Hasil yang diperoleh

                      seorang muslim haruslah dimanfaatkan untuk kepentingan-kepaentingan yang diridhai Allah SWT.

قل إن صلاتى و نسكى و محياى و مماتى لله رب العالمين (الأنعام: 162)

                    "Katakanlah: "Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam." (QS. Al-An'am: 162)

 

و ما أمروا إلا ليعبدوا الله مخلصين له الدين حنفاء... (البينة: 5)

"               Dan mereka hanyalah diperintahkan untuk beribadah kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama dengan lurus… (QS. Al-Bayyinah/98: 5)

               Bersyukur ketika mendapat nikmat, dan bersabar ketika menghadapi cobaan merupakan buakh keikhlasan. Seorang yang ikhlas tidak akan sombong ketika berhasil, dan tidak putus asa ketika gagal.

               Lawan dari iklash adalah riya, melakukan sesuatu bukan karena Allah, tapi karena ingin dipuji atau lainnya. Kata riya berasal dari araa-yurii yang berarti "memperlihatkan." Riya adalah perbuatan memperlihatkan kebaikan yang dilakukan untuk mengcari pujian orang lain, tidak mencari ridha Allah.

إن المنافقين يخادعون الله و هو خادعهم و إذا قاموا إلى الصلوة قاموا كسالى يراءون الناس و لا يذكون الله إلا قليلا (النساء: 142)

              "Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Merka bermaksud riya dihadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali." (QS. An-Nisa/4: 142)

يايها الذين امنوا لا تبطلوا صدقتكم بالمن و الأذى كالذى ينفق ماله رئاء الناس و لا يؤمن بالله و االيوم اللأخر , فمثله كمثل صفوان عليه ثراب فاصابه وابل فتركه صلدا, لا يقدرون على شئ مما كسبوا و الله لا يهدى قوم الكفرين. (البقرة: 264)

              "Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerimanya) seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian hujan itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu apapun dari apa yang mereka usahakan. Dan Allah tidak memberi member petunjuk orang-orang kafir ." (QS.  Al-Baqarah/2: 264)

D.     TAWAKKAL

 

1.      Pengertian Tawakkal

Secara etimologis "tawakkal" berasal dari verba "tawakkala." Verba "tawakkal" berasal dari akar kata "wakala" yang artinya: menyerahkan, memperrcayakan. Verba "tawakkala" berarti: bersandar.

 

Secara terminologis, taqwa adalah membebaskan hati dari ketergantungan kepada selain Allah dan menyerahkan  keputusan segala sesuatu kapada-Nya.

و لله غيب السموات و الأرض و اليه يرجع الأمر كله فاعبده و توكل عليه و ما ربك بغافل عما تعملون (هود: 123)

"Dan kepunyaan Allah lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya  lah semua urusan dikembalikan, maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah kepada-Nya. Dan Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan." (QS. Hud/11: 123)

Menyerahkan semua urusan kehidupan kehidupan kepada Allah merupakan kewajiban orang-orang mukmin.

و على الله فتوكلوا ان كنتم مؤمنين (المائدة: 23)

"…Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriiiman."

2.      Tawakkal dan Ikhtiar

Tawakkal kepada Allah harus berdasarkan kerja keras dan usaha maksimal (ikhtiar). Berpangkutangan, menunggu nasib bertentangan dengan hakekat tawakkal.

 

Contoh:

Suatu ketika pada masa Rasulullah SAW ada seorang badui yang membiarkan untanya tidak diikat. Menurutnya itulah perujudan dari twakkal.  Rasulpun menegurnya:

" اعقلها و توكل (رواه الترميذى و ابن حزيمة و الطبرانى)

"Ikat dan tawakkallah! (HR. Tirmidzi. Ibnu khuzaimah, dan Thabrani)

 

3.      Hikmah Tawakkal

Ø  Sikap tawakkal melahirkan ketenangan batin. Jika seseorang telah menyusun suatu rencana secara matang, melaksanakannya dengan sungguh-sungguh dan disiplinn tinggi, kemudian menyerahkannya kepada Allah, maka jika ternyata hasilnya belum seperti yang diharapkan insyaallah dia akan menghadapinya dengan sabar. Demikian juga sebaliknya jika berhasil, dia akan bersyukur.

 

Ø  Sikap tawakkal melahirkan percaya diri dan optimisme. Keyakinan bahwa ikhtiar ( kerja keras dan usaha maksimal) merupakan kewajiban manusia, sedangkan hasilnya ada di tangan Allah menumbuhkan sikap percaya diri dan optimism menghadapi segala kemungkinan.

 

Ø  Orang yang bertawakkal akan dilindungi oleh Allah SWT.

 

و من يتوكل على الله فهو حسبه (الطلاق: 3)

                                     "…Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah nicaya Allah mencukupkan (keperluan)nya." (QS. At-Thalaq/65: 3)

 

E.      SYUKUR

1.      Pengertian Syukur

Menurut bahasa, syukur berasal dari kata Arab syakara yang berarti: berterimakasih, memuji.

 

Menurut istilah syukur ialah memuji sipemberi nikmat atas kebaikan yang telah dilakukannya.

 

2.      Komponen Syukur

Komponen pengertian syukur: mengakui dalam hati adanya nikmat yang diterima, menyatakannya secara verbal(al-hamdulillah, asy-syukru lillah), dan menjadikanya sarana untuk taat kepada Allah.

 

3.      Keutamaan Syukur

Ø  Bersyukur pada hakekatnya untuk kepentingan manusia sendiri

و من يشكر فإنما يشكر لنفسه و من كفر فإن الله غنى حميد (لقمان: 12)

                              "…Dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah) maka sesungguhnya bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa yang tidak bersyukur sesungguhnya Allah Maha Kaya dan Maha terpuji." (QS. Luqman/31: 12)

Ø  Bersyukur akan menambah nikmat

لئن شكرتم لأزيدنكم و لئن كفرتم إن عذابى لشديد (إبراهيم: 7)

               "…Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti kami akan menambah (nikmat)kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) , maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih." (QS. Ibrahim/14: 7)

F.       MURAQABAH

1.      Pengertian

Secara etimologis, muraqabah berasal darr raqaba yang berarti menjaga, mengamati.

Secara terminologis muraqabah adalah kesadaran seorang muslim bahwa dia selalu dalam pengawasan Allah SWT.

2.      Dasar-dasar Nash

و عنده مفاتح الغيب لا يعلمها إلا هوو يعلم ما فى البر و البحر وما تسقط من ورقة إلا يعلمها و لا حبة فى ظلمت اللأرض و لا رطب و لا يابس إلا فى كتاب مبين. (الأنعام: 59)

"Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, Dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya, dan ditak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (lauh mahfuzh). QS. Al-An'am/6; 59)

 .... إن الله كان عليكم رقيبا (النساء: 1)

"… Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (QS. An-Nisa/4: 1)

....و كان الله على كل شئ رقيبا (الأحزاب: 52)

"… Dan Allah Maha Mengawasi segala sesuatu. (QS. Al-Ahzab/33: 52)

G.      TAUBAT

1.       Pengertia

Kata taubat berasal dari taba yang berarti kembali. Di dalam bahasa Arab terdapat kata lain yang searti dengan taba, yakni anaba.

 

Orang yang bertaubat kepada Allah berarti kembali dari segala yang tidak diridhai Allah kepada yang diridhai-Nya.

2.       Dasar-dasar Nash

و توبوا إلى الله جميعا أيه المؤمنون لعلكم تفلحون (النور: 31)

"Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS> An-Nur/24: 31)

 

يأيها الذين ءامنوا توبوا الى الله توبة نصوحا عسى ربكم أن يكفر عنكم سيئاتكم و يدخلكم جنت تجرى من تحتها الأنهار.....(التحريم: 8)

"Hai orang-orang yang beriiman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang benar-benar, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu, dan memasukkan kamu ke dalam sorga yang mengalir di bawahnya  sungai-sungai…" (QS> At-Tahrim/66: 8)

كل بنى ادم خطاء و خير الخطائين التوابون (الترمذى و ابن ماجه و الحاكم)

"Setiap manusia (dapat berbuat) salah. Dan sebaik-baik orang bersalah adalah yang bertaubat." (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim).

3.      Komponen Taubat

a.       Menyadari kesalahan.

b.       Menyesali kesalahan.

c.        Memohon Ampun kepada Allah.

d.       Bertekan untuk dtidak mengulangi kesalahan.

e.       Mengubur kesalahan dengan amal shaleh.

اتق الله حيثما كنت و أتبع السيئة الحسنة تمحها و خالق الناس بخلق حسن (رواه الترمذى)

"Bertaqwalah kamu kepada Allah di manapun kamu berada , dan ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, maka kebaikan itu akan menghapuskannya, dan bergaullah dengan manusia dengan akhlaq yang baik.

و إنى لغار لمن تاب وءامن وعمل صالحا ثم اهتدى. (طه: 82)

"Sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, dan beramal shaleh, kemudian tetap di jalan yang benar. (Thaha/20: 82).

 

 

 

II.     AKLAQ TERHADAP RASULULLAH

A.      MENCINTAI DAN MEMULIAKAN RASUL

 

لا يؤمن أ حدكم حتى ا كون احب إليه من نفسه و والده و الناس أجمعين (رواه البخارى و مسلم و النسائى)

"Tidak beriman salah seorang di antara kalian sebelum aku lebih dicintai dari pada dirinya dan semua manusia." (HR. Bukhari, Muslim , dan Nasa'i)

 

                                           

قل إن كان ءاباؤكم و ابناؤكم و إخوانكم و أزواجكم و عشيرتكم و أموال قترفتموها و تجارة تحشون كسادها و مساكن ترضونها أحب اليكم من الله و رسوله وجهاد فى سبيله فتربصوا حتى يأتى الله بأمره و الله لا يهدى القوم الفاسقين (التوبة: 24)

              "Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, sanak-saudara, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang  kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik." (Q.S. At-Taubah/9: 24)

 

B.      MENGIKUTI DAN MENAATI RASUL

 

و ما أرسلنا من رسول إلا ليطاع بإذن الله  (االنساء: 64)

" Dan kami tidak mengutus seorang rasul, melainkan untuk ditaati dengan seizing Allah…(QS. An-Nisa/4: 64)

و ما ءاتكم الرسول فخذوه و ما نهاكم عنه فانتهوا و اتقوا الله إن الله شديد العقاب (الحشر: 7)

"Apa yang diberikan Rasul padamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya." (QS. Al-Hasyr/59: 7)

تركت فيكم أمرين لن تضلوا ما تمسكتم بهما: كتاب الله و سنتى. (رواه الحاكم)

"Aku tinggalkan kepada kamu sekalian dua hal, kamu sekalian tidak akan sesat selamanya jika berpegang teguh dengannya, yaitu Kitab Allah dan Sunnahku." (HR> Hakim)

         

C.      MENGUCAPKAN SHALAWAT DAN SALAM

إن الله وملئكته يصلون على النبى , يأيها الذين امنوا صلوا عليه و سلموا تسليما. (الأحزاب: 56)

"Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang beriman bershalawatlah kamu kepada Untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (QS. Al-Ahzab/33; 56)

Kata "shalawat'' merupakan bentuk jamak dari "shalah" yang berarti: "do'a," "istighfar," dan "rahmah." Berdasar kan makna-makna yang tersebut, maka shalawat dari Allah SWT. bagi Nabinya, berarti memberinya rahmat; shalawat para Malaikat berarti istighfar (permohonan maaf); dan shalawat dari orang mukmin atas nabi berarti do'a dan penghormatan.

 Selain do'a dan penghormatan bagi Nabi, kebaikan shalawat juga akan kembali kepada yang mengucapkan.

إن أولى الناس بى يوم القيامة  أكثرهم على صلاة. (رواه الترميذى)

"Sesungguhnya orang yang paling utama kepadaku nanti pada Hari Kiamat adalah orang yang paling banyak bershalawat kepadaku." (HR. Tirmidzi)

 

البخيل من ذكرت عنده فلم يصل على (رواه الترميذى و أحمد)

"Yang benar-benar orang pelit adalah orang yang ketika namaku disebut di dekatnya dia tidak mengucapkan shalawat kepadaku."

من صلى على مرة صلى الله عليه عشرا (رواه أحمد)

"Barangsiapa yang bershalawat kepadake sekali, maka Allah akan  bershalawat kepadanya sepuluh kali."

 

Teks Shalawat dan Salam

1.       Dalam Shalat

السلام عليك أيها النبى و رحمة الله و بركاته

"Semoga kesalamatan bagi engkau, wahai Nabi, serta rahmat dan berkah Allah."

اللهم صل على محمد و على ال محمد كما صليت على إبراهيم و على ال ابراخيم , و بارك على محمد و على ال محمد كما باركت على إبراهيم إنك حميد مجيد.

"Ya Allah limpahkanlah rahmat-Mu kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah melimpahkannya kepada Ibrahim dan keluarganya. Dan berkahilah Muhammad dan keluarganaya sebagaimana Engkau telah melimpahkannya kepada Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha mulia.

2.       Tetkala mendengar nama Nabi disebut:

صلى الله عليه و سلم

"Semoga Allah memberikan shalawat dan salam kepada beliau."

اللهم صل و سلم و بارك عليه

"Ya Allah berilah shalawat dan salam kepada beliau."

 

III.               AKHLAQ PRIBADI

Shidiq(jujur), amanah(dipercaya), istiqamah(konsisten dan konsekwen), 'iffah(menjaga kehormatan diri), mujahadah (mencurahkan segenap kemampuan), syaja'ah(keberanian), tawadhu(rendah hati), malu, sabar, dan pemaaf

A.      SHIDIQ

Shidiq (ash-shidqu)artinya benar atau jujur, antonim dusta/bohong (al-kidzbu). Kejujuran atau kebenaran dalam akhlaq meliputi: kebenaran hati (shidqul-qalbi), Shidiq (ash-shidqu)artinya benar atau jujur, antonim dusta/bohong (al-kidzbu). (shidqul-hadists), dan benar perbuatan (shidqul-'amal). Ketiganya harus sama, apalagi antara ucapan dan tindakan.

 

Allah berfirman:

يا ايها الذين امنوا اتقوا الله و كونوا مع الصادقين. (التوبة:119)

"Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kapada Allah, dan hendaklah kalian bersama orang-orang yang benar." (QS. At-Taubah: 119)

 

Rasulullah SAW. bersabda:

عليكم بالصدق فإن الصدق يهدى إلى البر, و البر يهدى الى الجنة, وما يزال الرجل يصدق و يتحرى الصدق حتى يكتب عند الله صديقا. و إياكم والكذب فإن الكذب يهدى إلى الفجور, و إن الفجور يهدى إلى النار, و ما يزال العبد يكذب و يتحرى الكذب حتى يكتب عند الله كذابا (رواه البخارى)

" Kamu sekalian harus bersikap jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa ke sorga. Seseorang yang selalu jujur dan mencari kejujuran akan ditulis oleh Allah sebagai yang jujur (shiddiq). Dan jauhilah sifat bahong, karena kebohongan membawa kepada kejahatan dan kelahatan membawa ke neraka. Orang yang selalu bohong dan mencari-cari kebohongan akan ditulis oleh Allah sebagai sebagai pembohong (kadzdzab). (HR. Bukhari)

1.      Bentuk-bentuk kejujuran anara lain:

a.       Benar dalam perkataan (shidqul-hadits)

ايات المنافق ثلاث: إذا حدث كذب, و إذا وعد أخلف, و إذا ائتمن خان (متفق عليه)

"Tanda-tanda orang munafiq ada tiga: jika berbicara, dusta; jika berjanji ingkar, dan jika diberi kepercayaan, berkhianat." (HR. Muttafaqun 'Alaih)

b.      Benar dalam pergaulan (shidqu-l mu'amalah)

Kejujuran mendasari pergaulan hidup seorang mukmin. Dia menjauhi segala bentuk kepalsuan, penipuan, apalagi penghianatan.

c.       Benar dalam kemauan (shidqul-'azm)

Sebelum melakukan suatu tindakan, seorang mukmin mempertimbangkannya lebih dahulu, baik-buruknya, manfaat –madharatnya.  Apabila sudah yakin, dia akan melaksanakannya tanpa ragu-ragu.

... فإذاعزمت فتوكل على الله إن الله يحب المتوكلين (ال عمران: 159)

"Dan apabila  kamu telah bertekad, maka bertawakkalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya." (QS. Ali 'Imran/3: 159)

d.      Benar dalam berjanji (shidqul-wa'd)

Menetapi janji merupakan salah satu indicator orang yang bertaqwa (al-muttaqun).

ليس البر أن تولوا وجوهكم قبل المشرق و المغرب ولكن البر من امن باالله و اليوم الآخر والملئكة و الكتاب و النبيين و ءاتى المال على حبه ذوى القربى و اليتمى والمسكين و ابن السبيل و السائلين و فى الرقاب و أقام الصلوة و ءاتى الزكاة والموفون بعهدهم غذا عاهدوا و الصبرين فى البأساء و الضراء و حين البأس أولئك الذين صدقوا و أولئك هم المتقون (البقرة: 177)

"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan. Akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang membutuuhkan pertolongan, dan hamba sahaya, dan mendirikakan shalat, menunaikan zakat; dan orang-orang yang  menepati janjinya jika telah berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesulitan, penderitaan dan dalam peperangan. Merekalah orang-orang yang benar; den meraka itulah orang-orang yang bertaqwa. (QS. Al-Baqarah/2: 177)

e.       Benar dalam kenyataan/senyatanya.

Orang mukmin menamnampilankan dirinya  sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, tidak dibuat-buat, dan jauh dari kepalsuan.

Dusta

Dusta merupakan salah satu sifat yang sangat tercela. Seharusnya seorang mukmin tidak memiliki sifat bohong. Nabi Muhammad SAW. bersabda:

أيكون المؤمن جبانا؟ قال: نعم, قيل له: أيكون المؤمن بخيلا؟ قال: نعم, قيل له: أيكون المؤمن كذابا؟ قال: لا (رواه مالك)

"Apakah ada orang mukmin ynag penakut? Nabi bersabda: "Ada". Beliauu ditanya lagi: "Apakah ada orang mukmin yang kikir?" Beliau bersabda: "Ada." Kemudian ditanya lagi: "Apakah ada orang mukmin yang pembohong?" Beliau menjawab: "Tidak." (HR. Malik)

2.      Bentuk-bentuk Kebohongan:

a.       Khianat adalahperbuatan tidak setia merupakan bentuk kebohongan yang paling jelek. Jika sifat ini meluas dalam suatu masyarakat,  maka masyarakat tersebut sedang menuju keruntuhann.

يا أيهاىالذين ءامنوا لا تخونوا الله و الرسول و تخونوا أمنتكم و أنتم تعلمون (الأنفال: 27)

"Wahai orang-orang yang beriiman janganlah kamu sekalian mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad), dan (juga) jangan menghianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu.

b.      Ingkar janji

c.       Kesaksian palsu

Salah satu sifat 'ibadurrahman (hamba Allah yang akan mendapat kasih-sayang-nya, ialah tidak memberikan kesaksian palsu.

و الذين لايشهدون الزور (الفرقان: 72)

"Dan orang-orang yang tidak memberikan kesaksian palsu." (QS. Al-Furqan/25: 72)

Perkataan dan sumpah palsu meruapakan salah satu dosa besar (kabair) :

...ألا وقول الزور و شهادة الزور...

"…Begitu juga pekataan dan sumpah palsu (merupakan dosa-dosa besar)…

d.      Fitnah

Fitnah adalah perkataan bohong dengan maksud menjelek-jelekkan atau tujuan tidak baik lainnya.

e.       Gunjingan (ghibah) membicara keburukan orang atau sesuatu yang tidak disukainya dari belakang.

...و لا يغتب بعضضكم بعضا...(الحجرات: 12)

"…Dan janganlah sebagian kamu menggunjingkan sebagian yang lain…(QS. Al-Hujurat/49:12)

 

B.      AMANAH

Amanah artinya "dapat dipercaya" berasal dari verba "amuna-ya'munu "yang berarti "jujur , dapat dipercaya"

Sifat amanah lahir dari kekuatan iman.

لاإيمان لمن لا أمانة له, و لا دين لمن لا عهد له (رواه أحمد)

"Tidak (sempurna) iman seseorang yang tidak amanah (tidak bisa dipercaya), dan tidak (sempurna) agama seseorang yang tidak menunaikan janji." (HR> Ahmad)

 Pengertian amanah secara sempit adalah memelihara titipan dan mengembalikannya kepada pemiliknya dalam keadaan utuh. Pngertiannya secara luas meliputi antara lain: menyimpan rahasia, melaksanakan tugas yang diberikan. Tugas dan kewajiban Allah kepada manusia oleh Al-Qur'an disebut amanah, bahkan merupakan amanah yang paling berat. Makhluk-makhluk Allah seperti langit, bumi, matahari, gunung, lautan dan pohon tidak sanggup memikul amanah Allah. Karena kelebihan yang telah dikarunikan Allah kepada manusia berupa akal fikiran, perasaan dan kehendak, maka sanggup memikul amanah tersebut.

إنا عرضنا الأمانة على السموت و الأ رض و الجبال فابين أن يحملنها وأشفقن منها و حملها الإنسان , إنه كان ظلوما جهولا (الأحزاب: 72)

"Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanah langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanah itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh. (QS. AL-Ahzab/33:72)

Bentu-bentuk Amanah

1.      Memelihara Titipan

Jika seorang muslim dititipi orang lain maka dia harus menjaga barang titipan tersebut dengan baik dan mengembalikan kepada yang punya dalam keadaan seperti sediakala.

إن الله يأمركم أن تؤدوا الأمنت إلى أهلها (النساء: 58)

"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya." (QS. An-Nisa/4: 58)

2.      Menjaga Rahasia

Seorang muslim wajib menjaga rahasia, apakah rahasia pribadi, keluarga, perusahaan, organisasi, atau lebih-lebih rahasia negara. Dia memeliharanya agar tidak jatuh ke tangan orang yan tidak berhak mengetahhuinya.

إذا حدث رجل بحديث ثم التفت فهو أمانة (رواه أبو داود)

"Apabila seseorang membicaraka sesuatu kepada orang lain (sambil) menoleh kiri-kanan maka itulah amanah (yang harus dijaga) (HR. Abu Daud)

إن من أعظم الأمانة عند الله يوم القيامة الرجل يفضى إلى امرأته و تفضى اليه ثم ينشر سرها (رواه مسلم)

"Sesungguhnya amanah yang paling besar di sisi Allah pada hari kiamat ialah mnyebarkan rahasia isterinya, misalnya  seorang laki-laki bersetubuh dengan isterinya, kemudian ia membicarakan kepada orang lain tentang rahasia isterinya. (HR. Muslim)

3.      Tidak Menyalahgunakan jabatan

Segala bentuk penyalahgunaan amanah baik untuk kepentingan pribadi, keluarga, family, atau kelompoknya termasuk perbuatan melanggar amanah.

من استعملناه على عمل فرزقناه رزقا, فأخذ بعد ذلك فهو غلول (رواه أبو داود)

"Barang siapa yang kami pakai untuk suatu pekerjaan (diangkat sebagai karyawan) dan kami beri upah menurut semestinya, maka apa yang ia ambil lebih dari yang semestinya, maka itu namanya ghulul (korupsi)." HR. Abu Daud).

Rasulullah SAW nenyalahkan tindakan Ibnu Lutbiyah yang mengambil hadiah yang diterimanya saat menjalankan tugas mengumpulkan zakat.

فإنى أستعمل الرجل منكم على العمل مما ولانى الله فيأتى فيقول: هذالكم و هذا هدية أهديت لى. أفلا يجلس فى بيت أبيه و امه حتى تأتيه هديته إن كان صادقا؟ و الله لا يأخذ أحد منكم شيئا بغير حقه إلا لقى الله يحمله يوم القيامة ... (متفق عليه)

"…Dengan wewenang yang diberikan Allah kepadaku, aku mengankat seseorang diantara kalian untuk melaksanakan suatu tugas, dia datang melapor: 'ini untuk engkau dan ini untukku sebagai hadiah." Jika ia duduk saja di rumah bapak ibunya, apakah hadia itu datang sendiri kepadanya, kalau barang itu memang sebagai hadiah? Demi Allah seseorang tidak mengambil sesuatu yang bukan haknya, melainkan ia menghadap Allah nanti pada hari kiamat dengan membawa beban yang berat dari benda itu… (HR. Muttafaq 'Alaih)

4.      Menunaikan kewajiban dengan baik

Semua amanah dan tugas dijalankan dengan sebai-baiknya karena dia harus mempertanggungjawabkan dihadapan Allah SWT. Semuanya akan dihitung dan beri balasannya.

فمن يعمل مثقال ذرة خيرا يره (7) وممن يعمل مثقال ذرة شرا يره (8)

"Barang siapa yang berbuat baik sebarat zarah pun, niscaya dia akan melihatnya. Dan barang siapa yang melakukan kejahatan sebarat zarah pun niscaya dia akan melihatnya. (QS. Zilzalah/99: 7-8)

C.      ISTIQAMAH

 

Menurut asal usul kata, istiqamah berasal dari istaqama-yastaqimu yang artinya tegak lurus. Menurut istilah akhlaq, istiqamah adalah sikap teguh dalam mempertahankan keimanan dan keislaman sekalipun menghadapi berbagai macam tantangan dan godaan.

 

Perintah untuk beristiqamah terdapat di dalam Al-Qur'an dan Sunnah. Antara lain:

Firman Allah:

فاستقم كما أمرت و من تاب معك و لا تطغوا إنه بما تعملون بصير (هود: 112)

"Maka beristiqamahlah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan juga orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. Hud/11: 112)

قل إنما أنا بشر مثلكم يوحى إلى أنما إلهكم إله واحد فاستقيموا إليه و استغفروه و ويل للمشركين (فصلت: 6)

"Katakanlah: "Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwa Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa. Maka istiqamahlah menuju kapada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya. Dan kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menyekutukannya. (Q.S. Fushilat/41: 6)

               Nabi bersabda:

قل أمنت بالله ثم استقم (رواه مسلم)

"Katakanlah: Saya beriman kepada Allah, kemudian istiqamahlah! (HR. Muslim)

Ujian Keimanan

Setiap orang yang menyatakan dirinya beriman akan diuji oleh Allah. Ujian tersebut tidak selalu dalam bentuk yang tidak menyenangkan (musibah), tapi juga dalam dalam bentuknya yang menyenagkan (ni'mah).

أ حسب الناس أن يتركوا أن يقولوا ءامنا و هم لا يفتنون (العنكبوت: 4)

"Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan: "Kami telah beriman",  padahal mereka tidak diuji?" (QS. Al-Ankabut/29: 4)

Buah dari Istiqamah

Di antara buah dari istiqamah disebutkan dalam surat Fushilat/41: 30-32:

إن الذين قالوا ربنا الله ثم استقاموا تتنزل عليهم الملئكة ألا تخافوا و لا تحزنوا و أبشروا بالجة التى كنتم توعدون (30) نحن أولياؤكم فى الحياة الدنيا و فى الآخرة و لكم فيها ما تشتهى أنفسكم و لكم فيها ما تدعون (31) نزلا من غفور رحيم (32)

"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan; "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka istiqamah, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan memperoleh sorga yang telah dijanjikan Allah kepadamu. (30)

"Kamilah Pelinduung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh pula apa yang kamu minta." (31)

"Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (32)

Dari empat ayat tersebut di atas, dapat dikemukakan buah dari istiqamah berikut:

1. Dijauhkan oleh Allah dari rasa takut dan sedih yang negatif, yang tidak wajar atau tidak pada tempatnya.

2.  Akan di tempatkan di sorga dengan segala kenikmatannya.

3.  Akan dilindungi Allah SWT baik di dunia, maupun di akhirat.

 

D.     SYAJA'AH

Pengertian

Menurut bahasa, syaja'ah berati "keberanian"

Keberanin merupakan sifat hati yang mantap dan percaya diri dalam menghadapi bahaya, kesulitan dan sebagainya. Keberanian yang dimaksud  berlandaskan kebenaran dan pertimbangan yang masak.

Bentuk-bentuk Keberanian antara lain:

1.       Keberanian menhadapi musuh dalam peperangan (jihad fi sabilillah)

يأيها الذين ءامنوا إذا لقيتم الذين كفروا زحفا فلا تولو هم الأدبار ÷ و من يولهم يومئذ دبره إلا متحرفا لقتال أو متحيزا إلى فئة فقد باء بغضب من الله و ماواه جهنم وبئس المصير (الأنفال: 15-16)

"Hai oranr-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan oranr-orang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur). Barang siapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu- kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan lain- maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa keurkaan dari Allah, tempatnya ialah neraka jahanam. Dan itu adalah seburuk-buruk tempat kembali. (QS. Al-Anfal: 15-16)

2.       Keberanian menyatakan kebenaran sekalian di depan penguasa yang zalim.

أفضل الجهاد كلمة عدل عند سلطان جائر (رواه أبو داود و لترميذى)

               " Jihad yang paling utama adalah memperjuangkan keadilan di depan penguasa                       yang zalim. (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

3.       Keberanian untuk mengendalikan diri ketika marah sekalipun dia mampu melampiaskannya.

ليس الشديد با لصرعة ، إنما الشديد الذى يملك نفسه عند الغض(متفق عليه)

               " Bukanlah yang dinamakan pemberani itu yang kuat secara fisik, melainkan sesungguh nya pemberani itu yang sanggup mengendalikan diri waktu marah. (HR. Muttafaq 'Alaih)

Sumber Keberanian

1.       Rasa takut kepada Allah:

"Orang-orang menyampaikan risalah Allah, mereka takut kepada-Nya, dan mereka tidak merasa takut kepada seorangpun selain Allah. Dan cukuplah Allah sebagi Pembuat Perhitungan." (QS. Al-Ahzab/33: 39)

2.       Lebih mencintai akhirat dari pada dunia:

"Hai orang-orang yang beriman, apa sebabnya jika dikatakan  kepadamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah", kamu merasa berat dan memilih tinggal diam? Apakah kamu merasa puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akherat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akherat hanyalah sedikit". (QS. At-Taubah/9: 38)

3.       Tidak takut mati:

"Di manapun kamu berada, kematian akan menemukan kamu, walaupun kamu berada di benteng yang tinggi lagi kokoh (banker)… (QS. An-Nisa/4: 78)

4.       Tidak menomorsatukan kekuatan materi:

"..Betapa banyak terjadi golongan yang kecil dapat mengalahkan golongan yang besar atas izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS.Al-Baqarah/2: 249)

5.       Tawakkal dan yakin adanya pertolongan Allah:

"Dan barang siapa bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya)…" (QS. Ath-Thalaq/65: 3)

 

E.      IFFAH

Pengertian

Secara etimologis, iffah berasal dari bahasa Arab 'iffah yang berarti "kesucian tubuh."

 

Secara terminologis, iffah adalah memelihara kehormatan diri dari segala hal yang akan merendahkannya.

 

Kehormatan timbul dari ketaatan kepada Allah, melaksanakan perintah-perintah-Nya, dan meninggalkan larangan-larangan-Nya.

        Bentuk-bentuk 'Iffah

1.       Menjaga kehormatan diri dalam hal seksual antara lain dengan menjaga penglihatan, pakaian, dan pergaulan; tidak mengunjungi tempat-tempat hiburan yang ada kemaksiatannya; tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat menghantarkannya kepada perzinaan.

قل للمؤمنين يغضوا من ابصارهم و يحفظوا فروجهم ، ذلك أزكى لهم ، إن الله خبير بما يصنعون ÷ و قل للمؤمنات يغضضن من أبصارهن و يحفظن فروجهن... (النور: 30-31)

"Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi getahui apa ynag mereka perbuata. Katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya…(QS. An-Nur/24: 30-32)

وليستعفف الذين لا يجدون نكاحا حتى يغنيهم الله من فضله... (النور: 33)

"Dan orang-orang yang tidak mampu nikah hendaklah menjaga kesucian dirinya, hingga Allah, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya…" (QS.  An-Nur/24: 33)

ياأيها النبى قل لأزواجك و بناتك و ونسآء المؤمنين يدنين عليهن من جلبيبهن ، ذلك أدنى أن يعرفن فلا يؤذين ، و كان الله غفورا رحيما (الأحزاب: 59)

"Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istri kamu, anak-anak perempuan, dan istri orang-orang mukmin , hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh meneka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Penganpun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Ahzab/33: 59)

و لا تقربوا الزنى ، إنه كان فاحشة وسآء سبيلا (الإسراء: 32)

"Dan janganlah kamu mendekati zina; karena sesungguhnya zina itu suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra'/17: 32)

2.       Menjaga kehormatan diri dalam hubungannya dengan masalah harta.

Islam mengajarkan kepada orang-orang berpunya untuk membantu orang-orang miskin, dan kepada orang yang miskin untuk tidak meminta-miinta.

للفقراء الذين احصرا فى سبيل الله لا يستطيعون ضربا فى الأرض يحسبهم الجاهل أغنياء من التعفف تعرفهم بسيمهم لا يسئلون الناس إلحافا، و ما تنفقو من خير فإن الله به عليم (البقرة : 273)

"(Berinfaklah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di muka bumi; orang-orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena mereka memelihara diri mereka dari meminta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, meraka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan di jalan Allah maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui." (Al-Baqarah/2: 273)

3.       Menjaga kehormatan diri dalam hubungannya dengan kepercayaan orang lain.

إضمنوا لى ستا من أنفسكم أضمن لكم الجنة : اصدقوا إذا حدثتم ، و أوفوا إذا وعدتم، ثم أدوا الأمانة إلى أهلها إذا اؤتمنتم، و احفظوا فروجكم، و غضوا أبصاركم، و كفوا أيديكم (رواه أحمد و ابن حبان)

"Berikan jaminan kepadaku terhadap enam perkara, maka aku akan menberi jaminan kalian masuk sorga. Yaitu, jujurlah bila kamu berkata-kata, tepatilah bila kamu berjanji, tunaikanlah amanah kepada yang berhak jika kamu diberi amanah, jagalah kemaluanmu, kendalikanlah pandanganmu, dan tahanlah tanganmu (sehingga tidak menyakiti orang lain)." (HR. Ahmad dan Ibn Hibban)

F.       MUJAHADAH

Pengertian

Mujahadah berasal dari bahasa Arab yang artinya mencurahkan segala kemampuan (jahada-yujahidu-mujahadah-jihad).

Dalam kajian akhlaq, mujahadah diartikan sebagai mencurahkan segala kemampuan untuk mengatasi hal-hal yang menghambat pendekatan diri kepada Allah SWT, baik yang bersifat internal, maupun eksternal.

Hambatan internal bersumber dari jiwa yang mendorong kepada keburukan (nafsu ammarah bis-su').  Sedangkan hambatan eksternal datang dari syaitan, orang munafiq, orang kafir, dan para pelaku kemaksiatan dn kemungkaran.

Kerja keras dan perjuangan untuk melawan hambatan tersebut dinamakan mujahadah.

و الذين جاهدوا فينا لنهدينهم سبلنا ، و إن الله لمع المحسنين (العنكبوت: 69)

"Dan orang-orang yang mujahadah/berjuang untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik." (QS. Al-'Ankabut/29: 69)

Objek Mujahadah

Objek mujahadah antara lain:

1.    Jiwa yang selalu mendorong kepada keburukan.

Firman Allah dalam Surat Yusf/12: 53

...إن النفس لامارة بالسوء إلا ما رحم ربى ، إن ربى غفور رحيم (يوسف: 53)

"…karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang  diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Yusuf/12: 53)

2.    Godaan syetan.

QS. Al-Baqarah/2: 206

يأيها الذين أمنوا ادخلوا فى السلم كافة و لا تتبعوا خطوات الشيطان ، إنه لكم عدو مبين (البقرة: 208)

"Hai orang-orang yang beriiman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan (kaffah), dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan. Sesungguhnya syatan itu musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-Baqarah/2: 206)

3.    Kecintaan kepada kehidupan dunia yang berlebihan.

QS. At-Taubah/9: 38

يأيها الذين ءامنوا ما لكم إذا قيل لكم انفروا فى سبيل الله إثاقلتم إلى الأرض، أرضيتم بالحياة الدنيا من الأخرة ، فما متاع الحيوة الدنيا إلا قليل (التوبة: 38)

"Hai orang-orang beriman, apakah sebabnya apabila dikatakan kepada kamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah!", kamu merasa berat dan ingiin tinggal di tempatmu?  Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai pengganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akherat hanyalah sedikit." QS. At-Taubah/9: 38)

4.    Gangguan orang kafir dan musyrik.

QS. Al-Barah/2: 120

و لن ترضى عنك اليهود و لا النصارى حتى تتبع ملتهم ... (البقرة: 120)

"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka…(QS. Al-Baqarah/2: 120)

يأيهاالنبى جاهد الكفار و المنافقين واغلظ عليهم ، ومأواهم جهنم م بئس المصير (التوبة: 73)

"Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-oarang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah neraka jahanam. Dan itulah tempat kembali yang seburu-buruknya." (QS. Taubah/9: 73)

 

G.      MALU

 

Malu (al-haya')perasaan sangat tidak enak hati (hina, rendah dsb) karena berbuat sesuatu yang tidak baik atau yang rendah.

 

HADIS TENTANG MALU

إن لكل دين خلقا و خلق الإسلام الحياء (رواه مالك)

"Setiap agama memiliki aran akhlaq, dan akhlaq Islam adalah malu." (HR. Malik)

الحياء والإيمان قرناء جميعا ، فإذا رفع أحدهما رفع الأخر (رواه الحاكم)

"Rasa malu dan iman berpadu menjadi satu, jika salah satu diantara keduanya hilang maka hilang juga yang lain." (HR. Hakim)

الحياء من الإيمان و الإيمان فى الجنة ، و البذاء من الجفاء والجفاء فى النار (رواه الترميذ ى)

"Malu itu bagian dari iman, dan iman itu di dalam sorga. Lidah yang keji termasuk kebengisan, dan kebegnisan itu dalam neraka)

KATEGORI MALU

1.       Malu kepada Allah.

2.       Malu terhadap diri sendiri.

3.       Malu kepada orang lain.

Malu kepada Allah seharusnya menjadi dasar dari dua malu yang lain. Karena Malu kepada Allah bersumber dari iman, bahwa Allah SWT selalu melihat, mendengarkan dan mengawasi apa yang kita lakukan.

Jika rasa malu luntur

Rasa malu menjadi pengontrol (rem) bagi manusia dari perbuatan yang tidak baik. Jika control tersebut hilang, orang akan berbuat apa saja tanpa memperhatikan baik-buruknya.

إن مما أدرك الناس من كلام النبوة الأولى : "إذا لم تستح فاصنع ما شئت (رواه البخارى)

" Di antara perkataan yang diketahui orang berasal dari kenabian pertama ialah: "Jika kamu tidak lagi punya rasa malu, lakukan sesuka hatimu." (HR. Bukhari)

H.     TAWADHU'

Pengertian

Di dalam bahasa Indonesia, tawadhu' berarti rendah hati (bukan rendah diri), lawan kata sombong.

 

Orang yang tawadhu' tidak menganggap dirinya lebih (hebat, kaya, pandai, elok dan sebagainya) dari orang lain, meskipun kenyataannya bisa demikian. 

 

Rendah hati bersumber dari kesadaran bahwa apa yang ada pada dirinya, harta, kekayaan, ilmu, kedudukan dan lainnya berasal dari Allah.

 

Orang yang sombong merasa dirinya lebih dari orang lain secara berlebihan. Boleh jadi kenyataannya tidaklah demikian.

 

Orang yang rendah diri adalah orang yang kehilangan kepercayaan kepada diri sendiri, menganggap dirinya rendah dibanding orang lain.

 

Firman Allah:

و عباد الرحمن الذين يمشون على الأرض هونا (ألفرقان: 63)

"Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan hati…" (QS. Al-Furqan/25: 63)

ما نقصت صدقة من مال، و ما زاد الله عبدا بعفو إلا عزا، وما تواضع أحد لله إلا رفغه الله (رواه مسلم)

"Harta tidak berkurang karena sedekah, Allah tidak akan menambahkan kepada seorang hamba yang memberi maaf kecuali memuliakannya, dan tidaklah seorang hamba yang tawadhu' karena Allah kecuali diangkat-nya." (HR. Muslim)

Takabbur

Pengertian

Takabbur berasal dari bahasa Arab yang berarti: "kesombongan, keangkuhan"

Takabbur atau sombong ialah sikap menganggap diri lebih dan memandang remeh orang lain. 

Orang yang sombong akan menolak kebaikan atau kebenaran yang datang dari orang lain yang dianggapnya rendah.

Nabi bersabda:

الكبر بطر الحق و غمط الناس (رواه مسلم)

"Sombong itu menolak kebenaran, dan melecehkan orang lain." (HR. Muslim)

لا يدخل الجنة من كان فى قلبه مثقال ذرة من كبر (رواه مسلم)

"Tidak masuk sorga orang yang di dalam hatinya ada sifat sombong." (HR. Mslim)

I.        SABAR

 

Pengertian

Kata sabar berasal dari bahasa Arab "shabr" yang artinya "menahan dan mengekang".

 

Menurut istlah, sabar berarti menehan diri dari segala sesuatau yang tidak disukai karena meng harap ridha Allah.

 

Sabar tidak hanya terhadap hal-hal yang sering disebut musibah, seperti sakit, kematian, kemiskinan, dan sebagainya, tetapi juga terhadap hal-hal yang sering dipandang sebagai nikmat, seperti harta kekayaan, kedudukan dan sebagainya.

 

Macam-macam sabar

1.       Sabar meneriima cobaan hidup

و لنبلونكم بشئ من الحوف و الجوع و نقص من الأموال و الأنفس و الثمرات ، و بشر الصبرين ÷ الذين اذا أصابتهم مصيبة قالوا إنا لله وإنا إلي راجعون ÷ أولئك عليهم صلوت من ربهم و رحمة وأولئك هم المهتدون (البقرة: 155-157)

"Dan sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berilah berita gembira kepada orang-orang ynag sabar. Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan "Innaa lillaahi wainnaa ilaihi raaji'uun". Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. Al-Baqarah/2: 155-157)

2.       Sabar menahan hawa nahsu

Hawa nafsu menginginkan segala bentuk sesenagan dan kemewahan dunia. Keinginan tersebut harus dikendalian dengan sabar agar tidak menyebabkan manusia lupa kepada Allah.

يأيها الذين ءامنوا لا تلهكم أموالكم ولا أولادكم عن ذكر الله ، و من يفعل ذلك فأولئك هم الخسرون (المنافقون: 9)

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu menjadikan kamu lalai dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi." (QS. Al-Munafiqun/63: 9)

3.       Sabar dalam mentaati Allah SWT

رب السموت و الأرض و ما بينهما فاعبده و اصطبر لعبدته ، هل تعلم له سميا (مريم: 65)

"Tuhan langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadat kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada orang yang sama dengan Dia?) (QS. Maryam/19: 65)

4.       Sabar dalam berdakwah

يبنى أقم الصلوة وأمر بالمعروف و انه عن المنكر و هصبر على ما أصابك ، إن ذلك من عزم الأمور (لقمان: 17)

"Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan munkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). (QS. Luqman/31: 17)

Keutamaan Sabar dalam Al-Qur'an

1.       Sabar mempunyai kedudukan yang istimewa. Hal tersebut antara lain dikaitkannya sifat sabar dengan keyakinan (As-Sajdah/32: 24), dengan syukur (Ibrahim/14: 5), dengan tawakkal (An-Nahl/:41-42), dan taqwa (Ali "imran/3: 15-17).

2.       Orang-orang yang sabar akan memperoleh tempat yang  tinggi di dalam sorga (Al-Furqan/25: 75).

3.       Cara untuk memperoleh pertolongan Allah (Al-Baqarah/2: 45 dan 153) dalam urusan dunia dan akherat.

 

J.        PEMAAF

Kata "maaf " berasal dari bahasa Arab " 'afwun " yang berarti "kelebihan atau berlebih."  Misalnya kata 'afwun dalam Surat Al-Baqarah ayat 219:

štRqè=t«ó¡our #sŒ$tB tbqà)ÏÿZムÈ@è% uqøÿyèø9$# 3 š

"Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: " yang lebih dari keperluan."… (QS. Al-Baqarah/2: 219)

 

Sifat pemaaf merupakan salah satu perujudan dari taqwa kepada Allah SWT sebagai mana firman Allah dalam Surat Ali Imran/3: 133-134:

* (#þqããÍ‘$yur 4n<Î) ;otÏÿøótB `ÏiB öNà6În/§ >p¨Yy_ur $ygàÊótã ßNºuyJ¡¡9$# ÞÚöF{$#ur ôN£Ïãé& tûüÉ)­GßJù=Ï9 ÇÊÌÌÈ   tûïÏ%©!$# tbqà)ÏÿZムÎû Ïä!#§Žœ£9$# Ïä!#§ŽœØ9$#ur tûüÏJÏà»x6ø9$#ur xáøtóø9$# tûüÏù$yèø9$#ur Ç`tã Ĩ$¨Y9$# 3 ª!$#ur =Ïtä šúüÏZÅ¡ósßJø9$# ÇÊÌÍÈ  

"133. dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,

134. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan."

Islam mengajarkan kepada umat Islam untuk dapat memaafkan kesalahan orang lain tanpa harus menunggu permintaan maaf dari yang bersalah.

 

IV.               AKHLAQ DALAM KELUARGA

A.      BIRRUL WALIDAIN

 

Kata "birr" berarti"kebajikan", dan "al-walidain" artinya "dua-orang tua atau ibu bapak."

 

Berbakti kepada ibu bapak menempati kedudukan istimewa dalam ajaran Islam.  Terdapat ayat-aya Al-Qur'an dan hadis yang menjelaskan haltersebut, antara lain:

"Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia." (QS. Al-Isra'/17: 23)

"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, …" (QS. An-Nisa/4: 36)

عن أبى عبد الرحمن عبد الله بن مسعود رضى الله عنه قال: سألت النبى صلى الله عليه و سلم : أى العمل أحب إلى الله ؟ قال: الصلاة على وقتهاز قلت ثم أى : قال: بر الوالدين ز قلت : ثم أى؟ الجهاد فى سبيل الله. (متفق عليه)

"Diriwayatkan dari Abi 'Abdirrahman Abdullah bin Mas'ud ra, dia berkata: "Aku bertanya kepada Nabi saw: Apa amalan yang paling disukai oleh Allah SWT? Beliau menjawab; "Shalat tepat pada waktunya." Aku bertanya lagi; Kemudia apa? Beliau menjawab: "Birrul walidain." Kemudian aku bertanya lagi: seterunya apa lagi? Beliau menjawab: "jihad fi sabililah." (HR. Muttfaq 'alaih)

رضى الله فى رضى الوالد، و سخط الله فى سخط الوالد (رواه الترميذى)

"Keridhaan Allah ada pada keridhaan orang tua, dan kemarahan Allah ada pada kemarahan orang tua." (HR. Tirmidzi)

Bentuk-bentuk Birrul walidain antara lain:

1.       Mengikuti keinginan dan saran orang tua yang tidak bettentangan dengan ajaran Islam. (QS. Luqman/31: 15)

" Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."

2.       Menghormati dan memuliakan dua orang tua dengan penuh kasih saying. (QS. Luqman/31: 14)

3.       Membantu dua orang tua secara fisik dan meteriil.

4.       Mendo'akan mereka.

5.       Apabila mereka telah meninggal:

a.       Menyegerakan pemakaman jenazahnya.

b.       Melunasi hutanh-hutangnya.

c.        Melaksanakan wasiatnya..

d.       Melestarikan silaturahmi yang telah dibangun mereka.

e.       Menghormati sahabat-sahabatnya.

f.         Mendoakan mereka.

يا رسول الله ، هل بقى من بر أبوى شئ أبرهما بعد موتهما؟ قال : نعم ، الصلاة عليهما و الاستغفار لهما و إنفاذ عهدهما من بعدهما و صلة الرحم التى لا توصل إلا بهما و إكرام صديقهما (رواه أبو داود)

"Ya Rasulallah, adakah sesuatu keebaikan yang masih dapat saya kerjakan untuk ibu bapak saya setelah keduanya meninggal dunia? Rasulullah menjawab: "Ada, yaitu: Menshalatkan jenazahnya, memintakan ampun baginya, menunaikan janjinya, meneruskan silaturahimnya dan memuliakan sahabatnya."

'Uququl walidain (durhaka kepada dua orang tua)

Durhaka kepada dua orang tua merupakan salah satu dosa besar setelah menyekutukan Allah

الكبائر : الإشراك با الله ، و عقوق الوالدين و قتل النفس و اليمين الغموس (رواه البخارى)

"Dosa-dosa besar adalah: mempersekutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua, membunuh orang, dan sumpah palsu." (HR. Bukhari)

 

B.      SUAMI ISTERI

Tujuan Perkawinan dalam Islam membangun keluarga yang tenteram, bahagia, sejahtera lahir dan batin. Allah berfirman dalam Surat Ar-Run/30, ayat: 21

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir."

Kriteria Memilih Pasangan

تنكح المرأة لأربع : لمالها و لحسبها و لجمالها و لدينها ، فاظفر بذات الدين تربت يداك (رواه البخارى و مسلم و ابوداود)

"Seorang wanita dinikahi berdasarkan empat pertimbangan: karena harta, keturunan, kecantikan dan agamanya. Peganglah yang memiliki agama niscaya kedua tanganmu tidak akan terlepas (akan mendapat keberuntuungan)." (HR. Bukhari, Muslim dan Abu daud)

Ada beberapa kriteria untuk memilih calon isteri atau suami: kecantikan atau kegagahan, harta, keturunan, dan agamanya. Kriteria agama merupakan yang terpenting. Yang dimaksud agama dalam konteks ini adalah komitmen atau keseungguhannya dalam melaksanakan agama.

Hak-hak Bersama Suami Isteri

1.      Hak saling menikmati hubungan dengan baik termasuk hubungan seksual.

"Dan bergaullah dengan mereka secara patut. kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, Padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak." (QS. An-Nisa/4: 19)

2.      Hak saling mewarisi. Suami wewarisi isteri, dan isteri mewarisi suami. Hubungan saling mewaris hanya berlaku dalam perkawinan yang sah.

"Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh isteri-isterimu, jika mereka tidak mempunyai anak. jika isteri-isterimu itu mempunyai anak, Maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) seduah dibayar hutangnya. Para isteri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. jika kamu mempunyai anak, Maka Para isteri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar hutang-hutangmu. jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan (seibu saja), Maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, Maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi mudharat (kepada ahli waris). (Allah menetapkan yang demikian itu sebagai) syari'at yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Penyantun. (QS. An-Nisa/4: 12)

3.      Hak nasab anak yang dilahirkan dalam perkawinan adalah anak berdua.

Dalam Islam, seorang anak dinisbahkan kepada bapaknya. Anak perempuan yang telah nikahpun dinisbahkan kepada bapaknya, bukan kepada suaminya.

Hak dan Kewajiban Suami-Isteri

Hak adalah apa-apa yang diterima oleh seseorang dari orang lain. Kewajiban adalah apa yang mesti dilakukan seseorang terhadap orang lain. Kewajiban suami merupakan hak bagi isteri, Kewajiban isteri merupakan hak suami.

"…Dan Para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. akan tetapi Para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya…" (QS. Al-Baqarah/2: 228)

Hak dan kedudukan isteri semisal atau seimbang dengan hak dan kedudkan suami. Meskipun demikian, suami mempunyai kedudukan setingkat lebih tinggi, yaitu sebagai kepala rumahtangga.

Kewajiban suami Kepada Isteri

1.      Nafkah

Nafkah adalah menyediakan keperluan isteri berupa makana, minuman, pakaian, rumah dan lainnya.

2.      Bergaul dengan isteri dengan cara yang baik (ihsanul-mu'asyarah).

"Dan bergaullah dengan mereka secara patut. kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, Padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak." (QS. An-Nisa/4: 19)

3.      Membimbing dan mendidik keagamaan isteri. Seorang suami adalah pemimpin rumah tangga. Ia bertanggung jawab di hadapan Allah untuk mendidik dan mengajar isterinya agar menjadi wanita yang shalihah.

Kewajiban Isteri kepada Suami

1.      Patuh kepada suami selama tidak dibawa kepada kemaksiatan.

2.      Bergaul dengan suami dengan cara yang baik (makruf).

3.      Menjaga dirinya, dan harta suaminya jika suami tidak berada di rumah.

 

C.    TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP ANAK

Anak adalah amanah Allah yang harus dipertanggungjawabkan setiap orang, tempat mencurahkan kasih-sayang, dan tabungan akhirat. Oleh sebab itu dia berkewajiban untuk membesarkan, memelihara, merawat, dan mendidik putra-purinya dengan sebaik-baiknya.

 Hubungan orang tuan dan anak secara garis besar dapat diklasifikasi kedalam tiga hal pokok:

1.      Hubungan Tanggung Jawab

Anak adalah milik dan amanah Allah yang dipercayakan kepada orang tuanya. Orang tua bertanggungjawab atas kebutuhan jasmaniah dan rohaniah anak-anaknya agar tumbuh menjadi orang mukmin yang saleh.

2.      Hubungan Kasih Sayang

Setiap keluarga mendambakan kehadiran anak, tempat mencurahkan kasih sayang.

"Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan." (QS. Al-Kahfi/19; 46)

3.      Hubungan Masa Depan

Anak adalah investasi akhirat orang tuanya. Anak yang saleh akan mengalirkan pahala kepada kedua orang tuanya.

إذا مات الإنسان انقطع عنه عمله إلا من ثلاثة : صدقة جارية أو علم ينتفع به أو ولد صالح يدعو له (رواه مسلم)

"Jika seorang manusia meninggal dunia putuslah (pahala) amalannya kecuali salay satu dari tiga hal: shadaqah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendo'akannya." (HR. Muslim)

Anak Dalam Al-Qur'an

1.      Anak Sebagai Perhiasan hidup Dunia

الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِندَ رَبِّكَ ثَوَاباً وَخَيْرٌ أَمَلاً -٤٦-

"Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan." (QS. Al-Kahfi/18: 46)

 

2.      Anak Sebagai Ujian

وَاعْلَمُواْ أَنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلاَدُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللّهَ عِندَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ -٢٨-

"Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar." (QS. Al-Anfal/8: 28)

 

3.      Anak sebagai Musush

"Hai orang-orang mukmin, Sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu[1479] Maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (At-Taghabun/64: 14)

 

4.      Anak sebagai Cahaya Mata (qurrata a'yun)

"Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan Kami, anugrahkanlah kepada Kami isteri-isteri Kami dan keturunan Kami sebagai penyenang hati (Kami), dan Jadikanlah Kami imam bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Furqan/28: 74)

 

D.      SILATURRAHIM DENGAN KARIB KERABAT

Silaturahim berasal dari bahasa Arab shillah yang berarti "hubungan, jalinan," dan rahim yang artinya "peranakan". Dalam bahasa Indonesi, silaturahim, atau silaturahmi, berarti menjalin tali persaudaraan.

 

Keluaga dalam konsep Islam adalah, extended family yang tidak hanya terdiri dari suami, isteri, dan anak(nuclear family/keluarga inti), tapi juga mencakup ke atas: kakek dan nenek, ke bawah: cucu-cicit, ke samping kakak, adik, keponakan, sepupu dan sebagainya.

 

Setiap muslim berkewajiban untuk bersikap baik terhadap karib kerabatnya, menjaga hubungan di antara mereka.

"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." (QS. An-Nisa/4:1)

Bentuk-bentuk Silaturrahim

1.       Berbuat baik (ihsan) terutama memberikan bantuan materiil untuk memenuhi kebutuhan hidup.

"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri." (QS. An-Nisa/4: 36)

الصدقة على المسكين صدقة و على ذى الرحم ثنتان: صدقة و صلة (رواه الترميذى)

"Sedekah kepada orang miskin bernilai satu yaitu sedekah. Sedangkan sedekah kepada karib kerabat bernilai dua: yaitu sedekah dan silaturrahim." (HR. Tirmidzi)

2.       Memelihara dan meningkatkan kasih sayang, saling hormat dan menghormati, kunjung-mengunjungi, membantu dan kerjasama.

تعلموا من أنسابكم ما تصلوا به احامكم فإن صلة الرحم محبة فى الأهل مثرأة فى المال منسأة فآ الأثر (رواه الترميذى)

"Pelajarilah silsilah keluarga yang akan menghubungkan tali kasihmu, karena sesungguhnya silaturrahim itu melahirkan kasih sayang pada keluarga, kemudahan memperoleh harta dan panjang umur." (HR. Tirmidzi)

V.                  AKHLAQ BERMASYARAKAT

A.      BERTAMU DAN MENERIMA TAMU

Bertamu

Islam mengajarkan agar sebelum bertamu atau memasuki rumah seseorang, terlebih dahulu meminta izin dan mengucapkan salam kepada penghuninya.

$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä Ÿw (#qè=äzôs? $·?qãç/ uŽöxî öNà6Ï?qãç/ 4_®Lym (#qÝ¡ÎSù'tGó¡n@ (#qßJÏk=|¡è@ur #n?tã $ygÎ=÷dr& 4 öNä3ÏsŒ ׎öyz öNä3©9 öNä3ª=yès9 šcr㍩.xs? ÇËÐÈ  

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat." (QS. An-Nur/24: 27)

Jika sang penghuni sedang tidak di rumah, atau tidak bersedia menerima tamu, maka tamu tidak diperbolehkan mendesak, atau memaksakan keinginannya untuk bertamu.

bÎ*sù óO©9 (#rßÅgrB !$yÏù #Yymr& Ÿxsù $ydqè=äzôs? 4Ó®Lym šcsŒ÷sムö/ä3s9 ( bÎ)ur ŸÏ% ãNä3s9 (#qãèÅ_ö$# (#qãèÅ_ö$$sù ( uqèd 4s1ør& öNä3s9 4 ª!$#ur $yJÎ/ šcqè=yJ÷ès? ÒÎ=tæ ÇËÑÈ  

"jika kamu tidak menemui seorangpun didalamnya, Maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. dan jika dikatakan kepadamu: "Kembali (saja)lah, Maka hendaklah kamu kembali. itu bersih bagimu dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan." QS. An-Nur/24: 28)

Menerima Tamu

Menerima dan memuliakan tamu dalam Islam dipandang sebagai perbuatan mulia, dan dianjurkan.  Oleh Nabi Muhammad SAW memuliakan tamu dijadikan salah satu tugas seorang mukmin.

من كان يؤمن با الله و اليوم الآخر فليقل خيرا أو ليصمت، و من كان يؤمن با الله و اليوم الآخر فليكرم جاره، و من كان يؤمن بالله و اليوم الآخر فليكرم ضيفه (رواه البخارى و مسلم)

"Barang sapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam. Barang siapa yang beriman kepada Allad dan Hari akhir hendaklah ia memuliakan tetangganya. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya. (Hr. bukhari dan Muslim)

B.      HUBUNGAN BAIK DENGAN TETANGGA

Tetangga adalah pihak terdekat setelah anggota keluarga sendiri. Merekalah yang diharapkan lebih dahulu memberpertolongan atau bantuan ketika memerlukan. Misalnya ketika kita mengadakan hajatan, atau menitipkan rumah.

 * (#rßç6ôã$#ur ©!$# Ÿwur (#qä.ÎŽô³è@ ¾ÏmÎ/ $\«øx© ( Èûøït$Î!ºuqø9$$Î/ur $Y|¡ômÎ) ÉÎ/ur 4n1öà)ø9$# 4ytGuŠø9$#ur ÈûüÅ|¡yJø9$#ur Í‘$pgø:$#ur ÏŒ 4n1öà)ø9$# Í‘$pgø:$#ur É=ãYàfø9$# É=Ïm$¢Á9$#ur É=/Zyfø9$$Î/ Èûøó$#ur È@‹Î6¡¡9$# $tBur ôMs3n=tB öNä3ãyJ÷ƒr& 3 ¨bÎ) ©!$# Ÿw =Ïtä `tB tb%Ÿ2 Zw$tFøƒèC #·qãsù ÇÌÏÈ  

"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh[294], dan teman sejawat, Ibnu sabil[295] dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri," QS. An-Nisa/4: 36)

[294] Dekat dan jauh di sini ada yang mengartikan dengan tempat, hubungan kekeluargaan, dan ada pula antara yang Muslim dan yang bukan Muslim.

[295] Ibnus sabil ialah orang yang dalam perjalanan yang bukan ma'shiat yang kehabisan bekal. Termasuk juga anak yang tidak diketahui ibu bapaknya.

من كان يؤمن با الله و اليوم الآخر فليقل خيرا أو ليصمت، و من كان يؤمن با الله و اليوم الآخر فليكرم جاره، و من كان يؤمن بالله و اليوم الآخر فليكرم ضيفه (رواه البخارى و مسلم)

"Barang sapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam. Barang siapa yang beriman kepada Allad dan Hari akhir hendaklah ia memuliakan tetangganya. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya. (Hr. bukhari dan Muslim)

لايدخل الجنة من لا يأمن جاره بوائقه  (مسلم)

"Tidak masuk sorga orang yang tetangganya tidak aman dari keburukannya." (HR. Muslim)

C.      

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Featured Post

JADILAH SEPERTI MUSAFIR

source image: detik.com عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَل...