Jumat, 20 Januari 2023

RINGKASAN MATERI AL ISLAM 1

PERTEMUANKE-1

Pendahuluan: 

Tujuan  : 

          Tujuan  Pendidikan   AIK

Tujuan umum pendidikan AIK adalah terbentuknya manusia pembelajar yang bertaqwa, berakhlak mulia, berkemajuan dan unggul  dalam IPTEKS sebagai perwujudan tajdid dakwah amar makruf nahi munkar.


Tujuan  khusus yaitu Membentuk sarjana muslim yang mengenal diri dan Tuhan, misi, tujuan dan manfaat hidupnya sebagaimana dituntunkan dalam al-Qur’an dan as-Sunnah.


Ruang lingkup  materi perkuliahan : 

Materi Perkuliahan AIK secara normatif meliputi Akidah, Ibadah, Akhlak, Sejarah. 


              Sedangkan materi perkuliahan AIK1 adalah 

Tentang Tuhan, manusia dan kehidupan, akan dikaji dari berbagai dimensi secara tematik; yaitu 

o Hakekat Manusia, 

o Iman dan Tauhid yang benar, 

o Syirik, Takhayul, Bid’ah, Khurafat, dan Rukun Iman. 

o Tema-tema tersebut diturunkan dari nilai-nilai Islam bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Sistem perkuliahan dan evaluasi : 


PERTEMUAN KE-2

Islam sebagai way of life: 

a. Pengertian, Tujuan, Fungsi, Ruang lingkup dan Karakteristik Agama Islam

Pengertian, 

Islam berarti berserah diri, tunduk, patuh dan taat kepada Allah. Dan barang siapa yang demikian maka ia akan selamat atau mendapat jaminan keselamatan. QS.2/112, QS.31/22, QS.4/125, QS.3/19, QS.3/85, Qs.5/3.

Al-Baqarah ayat 112

بَلٰى مَنْ اَسْلَمَ وَجْهَهٗ لِلّٰهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَلَهٗٓ اَجْرُهٗ عِنْدَ رَبِّهٖۖ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ ࣖ

Tidak (demikian)! Barangsiapa menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, dan dia berbuat baik, dia mendapat pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.

Dalam hadits Nabi dijelaskan pula bahwa Agama Islam meliputi tiga tingkatan yang satu dengan yang lainnya tak dapat terpisahkan, yaitu: Islam, Iman dan Ihsan.

Apakah Islam, Iman dan Ihsan ?

Dalam Hadits Arba'in An-Nawawi, hadits ke-2 disebutkan sbb 

Dari Umar radhiyallahu ‘anhu pula dia berkata; pada suatu hari ketika kami sedang duduk-duduk bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tiba-tiba datang seorang laki-laki berpakaian sangat putih, dan rambutnya sangat hitam, tidak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan, dan tidak seorang pun dari kami yang mengenalnya, kemudian ia duduk di hadapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mendekatkan lututnya lalu meletakkan kedua tangannya di atas pahanya, seraya berkata: ‘Wahai Muhammad jelaskan kepadaku tentang Islam?’ 

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: ”Islam itu adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya, engkau menegakkan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan haji ke Baitullah Al Haram jika engkau mampu mengadakan perjalanan ke sana.” Laki-laki tersebut berkata: ‘Engkau benar.’ 

Maka kami pun terheran-heran padanya, dia yang bertanya dan dia sendiri yang membenarkan jawabannya. 

Dia berkata lagi: “Jelaskan kepadaku tentang iman?” 

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: (Iman itu adalah) Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir serta engkau beriman kepada takdir baik dan buruk.” Ia berkata: ‘Engkau benar.’ 

Kemudian laki-laki tersebut bertanya lagi: ‘Jelaskan kepadaku tentang ihsan?’

 Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “(Ihsan adalah) Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Kalaupun engkau tidak bisa melihat-Nya, sungguh Diamelihatmu.” 

Dia berkata: “Beritahu kepadaku kapan terjadinya kiamat?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Tidaklah orang yang ditanya lebih mengetahui dari yang bertanya.” 

Ia berkata: “Jelaskan kepadaku tanda-tandanya!” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Jika seorang budak wanita melahirkan tuannya dan jika engkau mendapati penggembala kambing yang tidak beralas kaki dan tidak pakaian saling berlomba dalam meninggikan bangunan.”

Umar radhiyallahu ‘anhu berkata: ‘Kemudian laki-laki itu pergi, aku pun terdiam sejenak.’ Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadaku: Wahai ‘Umar, tahukah engkau siapa orang tadi?” Aku pun menjawab: “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.”  Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Dia adalah Jibril yang datang untuk mengajarkan agama ini kepada kalian.” (HR Muslim)

Hadits di atas dikenal dengan hadits Jibril dan hadits induknya . Dari hadits tersebut, para ulama mengatakan bahwa Islam memiliki tiga tingkatan, yaitu: (1) Islam, (2) Iman dan (3) Ihsan; masing-masing tingkatan ini memiliki rukun. Berikut ini adalah penjelasan secara singkat mengenai ketiga tingkatan tersebut.


b. Tujuan Islam, yang disebut al-maqasid al-khamsah (lima tujuan) atau al-maqasid al-shari’ah (tujuan syariat Islam). yakni:

1) Memelihara Agama (Hifdz Ad-Din). 


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن تَنصُرُوا اللَّهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ -٧- 

o Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan Menolongmu dan Meneguhkan kedudukanmu. (Qs.47/7).

o وَلَيَنصُرَنَّ اللَّهُ مَن يَنصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ -٤٠-

o Allah pasti akan Menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sungguh, Allah Maha Kuat, Maha Perkasa. (Qs.22/40).

o هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ -٩- 

o Dia-lah yang Mengutus Rasul- Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar, agar Dia memenangkannya di atas segala agama meskipun orang-orang musyrik membencinya. (Qs.61/9).

o هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيداً -٢٨-

o Dia-lah yang Mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar, agar Dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi (Qs.48 Al-Fath, ayat 28). 

2) Memelihara jiwa (hifzh an-nafs), 

o مِنْ أَجْلِ ذَلِكَ كَتَبْنَا عَلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنَّهُ مَن قَتَلَ نَفْساً بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعاً وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعاً -٣٢-

o Oleh karena itu Kami Tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa barangsiapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain,** atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia.**Barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia. 

o **Yakni membunuh orang bukan karena qishash. Qishash artinya hukuman mati bagi orang yang membunuh orang yang tidak bersalah.

o **Hukum ini bukanlah mengenai Bani Israil saja, tetapi juga mengenai manusia semua-nya. Allah Memandang bahwa membunuh seseorang itu adalah seperti membunuh semua manusia, begitu juga sebaliknya.

3) Memelihara akal (hifh al-aql).

Bagaimana caranya memelihara akal ? 

Untuk memeliara akal, itulah sebabnya mengapa dilaarang khamar, judi,  berhala.

o يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالأَنصَابُ وَالأَزْلاَمُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ -٩٠-

o Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya khamar (minuman keras), berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung.

o يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ  لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِن نَّفْعِهِمَا وَيَسْأَ لُونَكَ مَاذَا يُنفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَ كَذَلِكَ يُبيِّنُ اللّهُ لَكُمُ الآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ -٢١٩-

o Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang khamar** dan judi. Katakanlah, “Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia. Tetapi dosanya lebih besar daripada manfaatnya.” (Qs.2/219).

o **Khamar : Segala minuman yang memabukkan (termasuk narkoba) . 

4) Memelihara Keturunan (Hifdz An-Nasb). 

o Itulah sebabnya mengapa dilarang mendekati zina, 

o وَلاَ تَقْرَبُواْ الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاء سَبِيلاً -٣٢-

o Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk. (Qs.17/32).

o Jaga pandangan/penglihatan

o قُل لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ -٣٠-

o Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. (Qs.24/30)

o وَقُل لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ -٣١-

o Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, ... (Qs.24/31)

o Wajib memakai Jilbab bai Perempuan

o يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لِّأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاء الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُوراً رَّحِيماً -٥٩-

o Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang Mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ** ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (Qs.33 Al Ahzab, ayat 59).

-------------------------------------------------------------

o **Jilbab ialah sejenis baju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala, wajah dan dada.

5) Memelihara harta (hifzh  al-maal)

o Hadits:

Dari Abu Hurairah R.A. Ia berkata  bahwa ada seseorang yang menghadap Rasulullah Saw., ia berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika ada seseorang mendatangiku dan ingin merampas hartaku ?”

o Beliau bersabda, “Jangan kau berikan padanya.

o Ia bertanya lagi, “Bagaimana pendapatmu jika ia ingin membunuhku ?”

o Beliau bersabda, “Bunuhlah dia.”

o “Bagaimana jika ia malah membunuhku ?” Ia balik bertanya.

o “Engkau dicatat syahid.” jawab Nabi Saw.

o “Bagaimana jika aku yang membunuhnya ?” ia bertanya kembali.

o “Ia yang di neraka” jawab Nabi Saw. (HR. Muslim no.140).

o Qs.6/38


o Ancaman hukuman bagi pencuri (Koruptor)

o وَالسَّارِقُ وَالسَّارِقَةُ فَاقْطَعُواْ أَيْدِيَهُمَا جَزَاء بِمَا كَسَبَا نَكَالاً مِّنَ اللّهِ وَاللّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ -٣٨- 

o Adapun orang laki-laki maupun perempuan yang mencuri (termasuk koruptor), potonglah tangan keduanya (sebagai) balasan atas perbuatan yang mereka lakukan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.

c. Fungsi Agama Islam ;

Mengatur manusia agar selamat dunia dan akhirat.

d. Sumber Agama Islam; 

Sumber Agama Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah Nabi. 

Sunnah Nabi adalah pengamalan dari Hadits Nabi (perkataan Nabi).

o Hadits :

o تركت فيكم أمرين لن تضلوا ما تمسكتم بهما : كتاب الله وسنة نبيه

o “Telah aku tinggalkan pada kalian dua perkara yang jika kalian berpegang dengan keduanya, tidak akan tersesat : Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya”. (HR. Malik, Hakim dan Baihaqi). 

o Hadits  :

o تَرَكْتُ فِيْكُمْ اَمْرَيْنِ مَا اِنْ تَمَسَكْتُمْ بِهِمَا لَنْ تَضِلُّوْا اَبَدَ كِتَابَ اللهِ وَسُنَّتِى

o Aku tinggalkan kepada kalian dua perkara, engkau tidak akan sesat selama engkau berpegang (berpedoman) kepada keduanya, yaitu kitab Allah (Al-Qur’an) dan sunnahku (Sunnah Nabi).”

e. Ruang Lingkup Ajaran Islam 

(meliputi : Tuhan, manusia, alam, penciptaan dan keselamatan);

f. Pembagian ajaran Islam menurut ilmu fiqh

Aqidah dan Syariah, atau

Islam, Iman dan Ihsan, atau

Tauhid, Ibadah, Akhlak dan Muamalah

g. Karakteristik Ajaran Islam.

1) Agama Rabbaniyah. Qs. 3/79


Islam datang dari sisi Allah Subhanahu wa Taala (wahyu). Sebagai mana QS. Al-Haqqa ayat 43, Allah berfirman :

o تَنْزِيْلٌ مِّنْ رَّبِّ الْعٰلَمِيْنَ

o Ia (Al-Qur'an) adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan seluruh alam.(Qs.69:43)

o اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰفِظُوْنَ

o Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya. (Al-Hijr ayat 9).

o اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْاٰنَ تَنْزِيْلًاۚ

o Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an kepadamu (Muhammad) secara berangsur-angsur. (Al-Insan ayat 23). 


2) Agama Insaniyah. Qs. 45/10,11

Islam menjelaskan awal kejadian manusia dan akhir kehidupannya, serta tujuan ia diciptakan. (Qs.2:28, 51:56, 98:5)

o كَيْفَ تَكْفُرُوْنَ بِاللّٰهِ وَكُنْتُمْ اَمْوَاتًا فَاَحْيَاكُمْۚ  ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْ ثُمَّ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ

o Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati (tidak ada), lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia mematikan kamu lalu Dia menghidupkan kamu kembali. Kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan. (Qs.2:28/Al-Baqarah ayat 28).

Islam menjelaskan tujuan penciptaan manusia

o وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

o Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. (Az-Zariyat ayat 56). Yg

3) Agama Universal, Qs.21/25, Qs.16

Al-Anbiya' ayat 107

وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ

Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.


4) Agama Wahyu, Qs. 42/51

Al-Haqqa ayat 43

تَنْزِيْلٌ مِّنْ رَّبِّ الْعٰلَمِيْنَ

Ia (Al-Qur'an) adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan seluruh alam.


5) Agama Fitrah, Qs. 30/30

Islam adalah agama fitrah. 

o فَاَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًاۗ فِطْرَتَ اللّٰهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَاۗ  لَا تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللّٰهِ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُۙ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَۙ

o Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah Menciptakan manusia menurut (fitrah) itu.**Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (Qs.30/Ar-Rum ayat 30).  

**Fitrah Allah maksudnya ciptaan Allah. Manusia Diciptakan Allah mempunyai naluri (kecenderungan/fitrah) beragama yaitu agama tauhid. Kalau ada manusia tidak beragama tauhid, maka hal itu tidaklah wajar. 


PERTEMUAN 3

Hakekat manusia dalam pandangan Islam:

a. Kajian tentang Hakekat Manusia, 

1) Sebagai Hamba Allah (beribadah kepada Allah).

[Qs. Az-Zariyat (51) ayat 56]

Sebagai mana tujuan diciptakannya 

o وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

o Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. (Az-Zariyat ayat 56).


Al-Bayyinah ayat 5


وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ


Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).


2) Sebagai khalifah (penguasa/pemimpin).

{Qs.2/30, Qs. 6/165, Qs. 7/74}.

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأرْضِ خَلِيفَةً

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.'"


3) Disebut an-Nas (pelupa).

(Qs. 2/286, Qs. 112/1-6).


4) Disebut Bani Adam (anak cucu Adam).

(Qs. 2/30-33, Qs.19/58)

 

5) Disebut al-Insan (makhluk yg lemah) maka biasa juga disebut makhluk sosial, artinya saling membutuhkan pertolongan dari orang lain.

(Qs. 11/9, Qs. 4/28, Qs. 17/11, Qs. 70/19-23, Qs. 95/4)


6) Disebut al- Basyar (makhluk berevolusi, makhluk biologis, beranak cucu),  maka manusia biasa juga disebut makhluk ekonomi, artinya butuh pangan, sandang dan papan. (Qs. 32/12-14, 30/20).


b. Asal- usul Kejadian Manusia; 

Adam dari tanah Qs.15/26,28, Qs. 7/12)

Anak cucu Adam dari saripati dari tanah Qs. 32/7-9


c. Potensi-potensi Manusia. Manusia dilengkapi dengan pendengaran, penglihatan dan hati serta akal (Qs. 16/17, 32/9, 10/16, 6/50, 47/24, 4/82).


d. Kelemahan-kelemahan Manusia (an-nas dan al-insan).


e. Sifat-sifat Manusia. Pada sifat-sifat manusia ini juga menunjukkan kelemahan dan kelebohannya. Memiliki Sifat-sifat yang buruk antra lain : iri, dengki, dendam, emosional, pemarah, sombong, mengeluh, kikir, dsb.


Sifat-sifat yang baik antara lain : Pengasih, Penyayang, Mencintai, Penolong, Kerja sama, Menasihati, dsb.


f. Kelebihannya atas Makhluk Lain. 

Malaikat punya akal tak punya hawa nafsu.


Hewan punya hawa nagsu tak punya akal.


Manusia punya akal & punya nafsu. Maka diperlukan agama untuk mengatur manusia agar selamat dunia dan alhirat.


Adapun Iblis punya akal & nafsu tapi tidak punya agama.

Manusia diberi empat potensi, Jasad, Ruh, Akal dan Hawa nafsu..

dengan semua unsur tersebut, manusia diuji dan menjadi makhluk yang dipilih Allah layak mengemban amanah menjadi khalifah di Bumi.

Begitu banyak ayat di dalam Al Qur’an yang selalu menyebutkan “Bagi kaum yang berakal” (Adz Dzumar : 009), “Tidak kah kamu melihat dan memikirkan” (Yassin : 71) dll..


Sementara binatang, Allah takdirkan hanya mempunyai insting, bukan akal.

Tetapi, adakalanya Manusia yang telah diciptakan Allah dengan sebaik baik bentuk ini justru lebih rendah derajatnya dari binatang, yaitu saat ” Mereka mempunyai mata, tapi mereka tidak melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah) dan mereka mempunyai telinga, tetapi mereka tidak mendengar (ayat-ayat Allah dibacakan). Mereka bagaikan binatang, bahkan lebih rendah dari binatang. Mereka adalah orang-orang yang lengah (lalai).” (QS. Al-Araf : 179).

Untuk itulah kita perlu menundukkan hawa nafsu kita, pada apa yang telah di tetapkan Agama.. agar tidak menjadi manusia yang dipandang rendah oleh Nya.


Manusia dan binatang punya tiga kesamaan, yakni memiliki jasad, ruh dan hawa nafsu dan hanya satu perbedaan yakni akal.


lalu bagaimana pula dengan Malaikat? 


Dalam Ayat Al Quran, Allah berfirman “Maha Suci Allah. Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya.” (Al-Anbiya: 26-27)..

Jadi malaikat memang sudah ditakadirkan Allah diciptakan hanya untuk melaksanakan segala perintahnya.. sehingga malaikat ga memiliki yang namanya hawa nafsu seperti manusia dan binatang. disamping itu, malaikat juga ga punya jasad. dalam hadist Rasulullah, “Malaikat itu diciptakan dari cahaya sedangkan jin dari nyala api dan Adam diciptakan dari apa yang telah diterangkan pada semua (dari tanah).” (HR Muslim dari Aisyah).


Sampai disini, malaikat punya dua kesamaan dengan manusia, yaitu ruh dan akal. dan memiliki 2 perbedaan yaitu jasad dan hawa nafsu.


Berbicara mengenai jin, Jin adalah makhluk Allah yang sama sama tinggal di bumi seperti manusia. dan bersifat layaknya manusia, hidup dan mati. dan juga tidak luput dari perintah menyembah kepada Allah. “Dan Aku (Allah) tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah Ku (Allah)” (Ad-Dzariyat : 56)..

Allah mengutus Rasul kepada golongan jin seperti Allah juga mengutus Rasul kepada manusia.

“Wahai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dan golongan mu sendiri, yang menyampaikan kepadamu tentang ayat-ayat Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini?…” (Al-an’am : 130)..


Kecuali satu hal. Jin tidak memiliki jasad. jin diciptakan dari api. Seperti hadist yang diriwayatkan oleh Imam muslim dari Aisyah RA yang telah dikutip diatas.


Allah menciptakan jin tidak memiliki jasad layaknya manusia dan binatang. tetapi sama sama memiliki ruh dan akal dan hawa nafsu seperti manusia


Selanjutnya, iblis.

Iblis adalah makhluk Allah yang pernah sama sama pernah berada di Syurga seperti Nabi Adam AS dan Siti Hawa .

Allah berfirman: “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu aku menyuruhmu?” Iblis menjawab “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang Dia (Adam)  Engkau ciptakan dari tanah”. Allah berfirman: “Turunlah kamu dari syurga itu; karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, Maka keluarlah, Sesungguhnya kamu Termasuk orang-orang yang hina”. (Al Kahfi : 12)


Lalu, terbuat dari apakah Iblis ini?

Dalam Al Quran, “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka mereka pun sujud kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, lalu ia mendurhakai perintah Rabbnya” (QS al-Kahfi: 50)

Jadi, Iblis adalah termasuk kedalam golongan jin. dan tentu bersifat seperti jin.


Iblis memiliki akal, hawa nafsu dan ruh.. tetapi tidak memiliki jasad seperti manusia dan binatang


Dalam rangkaian surat yang sama, (Al A’raf : 11-18).. Iblis yang murka karena di usir dari syurga oleh Allah sebab tidak mau sujud kepada adam lalu meminta penangguhan usia nya, tidak mati hingga hari pembalasan tiba.

Untuk apa? tentu saja untuk menyesatkan manusia.

“Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan”.Allah berfirman: “Sesungguhnya kamu Termasuk mereka yang diberi tangguh.” Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. “


Siapakah yang disebut dengan Syaitan itu?

Allah mengatakan dalam firmannya, bahwa syaitan adalah musuh yang nyata bagi manusia. dan Allah jadikan musuh itu berasal dari kalangan jin dan manusia..

“Dan demikianlah bagi setiap nabi Kami menjadikan musuh, yang terdiri dari syaitan (jenis) manusia dan jin.” (QS al-An’am: 112),

“dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan; karena sesungguhnya syaithan itu musuh yang nyata bagimu”. (Al-Baqarah:168).


Jadi dalam hal ini berarti, syaitan adalah bala tentaranya iblis.. dari golongan jin dan manusia, untuk membantu menjalankan misinya menyesatkan manusia..


Saat seorang jin atau manusia mengajak kepada kekufuran, maka saat itulah mereka menjadi syaitan. Yang menghalang halangi manusia dari jalan Allah, mendatangi manusia dari muka, belakang, kanan dan kiri. 

 أعوذ بالله من الشيطان الرجيم


PERTEMUAN 4

a. Perjalanan hidup  manusia dari alam ruh hingga hari akhirat; 

(1) Alam Ruh (alam ghaib).   

(2) Alam Kandungan (Alam Rahim).

(3) Alam Dunia (Alam Syahadah).

(4) Alam Kubur (Alam Barzakh).

 (5) Hari Kiamat (Kehancuran Alam Semesta).

(6) Hari Kebangkitan (Hidup Kembali untuk Selamanya).

(7) Padang Mahsyar (Berkumpul Seluruh Manusia).

(8) Syafaat (Pertolongan Allah). (9) Hisab (Perhitungan Amal).

(10) Penyerahan Catatan Amal.

(11) Mizan (Timbangan Amal). (12) Telaga (Al-Kautsar Nabi SAW.)

(13) Sirat (Jembatan as-Sirat al-Mustaqim).

(14) Surga atau Neraka.

 

b. Ragam Orientasi Hidup Manusia; 

(1) ada orang menginginkan kesenangan dunia saja dan tidak menginginkan kehidupan akhirat,\

فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّقُوْلُ رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا وَمَا لَهٗ فِى الْاٰخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ

Maka di antara manusia ada yang berdoa, “Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia,” dan di akhirat dia tidak memperoleh bagian apa pun. (Al-Baqarah ayat 200).

Contoh Karun,

Fir’aun

Raja Namrud,

Abu Lahab,

Abu Jahal.

(2) ada orang menginginkan kesenangan dunia dan tidak menginginkan akhirat,

Al-Baqarah ayat 201

وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّقُوْلُ رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Dan di antara mereka ada yang berdoa, “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka.”

Contoh Para Nabi dan Rasul,

Para Sahabat Nabi,

Orang-orang mukmin 


(3) ada orang yang mengutamakan kebahagiaan akhirat dan kebahagiaan dunianya ikut.

وَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ  وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا 

Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia (Qs. 28/77).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

(( مَنْ كانت الدنيا هَمَّهُ فَرَّق الله عليه أمرَهُ وجَعَلَ فَقْرَهُ بين عينيه ولم يَأْتِه من الدنيا إلا ما كُتِبَ له، ومن كانت الآخرةُ نِيَّتَهُ جَمَعَ اللهُ له أَمْرَهُ وجَعَلَ غِناه في قَلْبِه وأَتَتْهُ الدنيا وهِيَ راغِمَةٌ

“Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya maka Allah akan menghimpunkan (menyederhanakan dan memudahkan)  urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya)“ (HR Ibnu Majah (no. 4105), Ahmad (5/183)


c. Tujuan dan Fungsi Penciptaan Manusia; 

Tujuan Penciptaan Manusia adalah untuk beribadah kepada Allah. 

Az-Zariyat (51) ayat 56

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.

Fungsi Penciptaan Manusia 

(1) sebagai khalifah. Qs, 2/30, Qs. 6/165.

(2) untuk memakmurkan bumi. Qs. 30/9.

 

d. Hidup Sukses dalam Pandangan Al-Qur’an.

Bahagia di dunia dan bahagia di akhirat (Qs.2/201).

Bersukur bila mendapatkan nikmat dan bersabar bila mendapat mushibah (Qs.14/7).

Bahagia sesungguhnya adalah ketika masuk Surga di Akhirat. Seperti disebutkan dalam Firman Allah Sbb.  .;

    

Ketika hari itu datang, tidak seorang pun yang berbicara, kecuali dengan izin-Nya; maka di antara mereka ada yang sengsara dan ada yang berbahagia.:[Hud (11) ayat 105].

Maka adapun orang-orang yang sengsara, maka (tempatnya) di dalam neraka, di sana mereka mengeluarkan dan menarik nafas dengan merintih, [Hud (11) ayat 106].

Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sungguh, Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki. [Hud (11) yat 107].

Dan adapun orang-orang yang berbahagia, maka (tempatnya) di dalam surga; mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tidak ada putus-putusnya. [Hud (11) ayat 108].


PERTEMUAN 5

Iman dan Pengaruhnya dalam Kehidupan: 

a.Arti dan Hakekat Iman; 

o Kata lain dari “iman” adalah “percaya”. Bahasa bugisnya “teppe”.

o Jadi kalau dikatakan “beriman” = “percaya” = “mateppe”.

o Iman itu ialah percaya kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “ (HR. Muslim).

o Iman itu ialah percaya kepada yang gaib (termasuk Surga dan Neraka, Jin, Iblis, Setan).


o Hakekat Iman

o Iman itu percaya dengan mata hati. Bukan menyaksikan dengan mata kepala. Yang disaksikan dengan mata kepada itu adalah bukti adanya sesuaatu yang dipercayai. Mis, Langit dan Bumi serta segala isinya. Silih pergantian Siang dan Malam. Dsb. 

Kalau sudah dilihat langsung dengan mata kepala apa yang dulunya itu dipercayai maka itu bukan lagi iman namanya. Mis, ketika nanti melihat Surga dan Neraka. Maka disebutkan dalam Qur’an Surat Assajdah sbb.

وَلَوْ تَرَى إِذِ الْمُجْرِمُونَ نَاكِسُو رؤُوسِهِمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ رَبَّنَا أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ (12) وَلَوْ شِئْنَا لآتَيْنَا كُلَّ نَفْسٍ هُدَاهَا وَلَكِنْ حَقَّ الْقَوْلُ مِنِّي لأمْلأنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ (13


o Jumhur Ulama mengatakan bahwa (hakikat) iman itu diyqini dalam hati (al-i’tikadu bil qalb), diucapkan dengan lidah (wal ikraru bil lisan) dan dilaksanakan dengan anggota tubuh (wal ‘amalu bil arqam).

Dari pendapat jumhur Ulama intu menunjukkan bahwa iman harus dibuktikan dengan amal.


o Hakekat Ilmu itu, mendekatkan diri kepada Allah. Sebagaimana Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang bertambah ilmunya tetapi tidak bertambah petunjuk (pada)nya, maka ia akan bertambah jauh dari Allah.” 


o Hakikat amal adalah membawa kemaslahatan dan mengantarkan ke syurga. Sebagai mana Firman Allah sbb.


o إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلاً -١٠٧- خَالِدِينَ فِيهَا لَا يَبْغُونَ عَنْهَا حِوَلاً -١٠٨- 

b. Hubungan Iman, Ilmu, dan Amal; 

o Orang yg beiman dan berilmu akan memiliki kualitas ibadah dan aman yang lebih bagus. Contoh orang yang shalat dan tahu tata cara shalat maka dia bisa melaksanakan shalat dengan baik. Demikian pula puasa, haji, dsb.


c. Karakteristik dan Sifat Orang  Beriman; 


o Karaktwristik atau ciri-ciri orang yg beriman

(1) Bergetar hatinya bila disebut Nama Allah (Qs.8/2).

(2) Selalu bertaubat (Qs.24/31).

(3) Senantiasa beribadah (Qs. 22/77).

(4) Senantiasa berzikir memuji Allah Swt (Qs. 33/41).

(5) Sabar (Qs. 2/163).

(6) Besyukur (Qs.2/152).

(7) Memuliakan anak yatim.

(8) Menjauhkan diri dari hal sia-sia (23/3).

(9) Senang membaca dan mendengarkan Al-Qiran (Qs. 8/2).

(10) Beramal saleh (Qs. 5/9).

(11) Ikhlas (Qs. 4/146).

(12) Amanah (Qs.33/72).


o Sifat-sifat orang yang beriman :

Pada ciri-ciri orang yg beriman dapat terlihat pula sifat-sifat orang yang beriman. Namun dpt ditambahkan pula bahwa  sifat-sifat orang yang beriman dapat terlihat dalam 7 perkara (anggota tubuh).

1) Pada lisannya (tidak berdusta),

2) Pada hatinya (tidak dengki),

3) Pada pandangannya (tdk memandang kpd yg dilarang),

4) Pada perutnya (tdk akan memasukkan sesuatu yg haram ataupun yg diragukan/syubhat).

5) Pada kedua tangannya (tdk akan mengambil yg bukan haknya),

6) Pada langkah (kakinya), tdk akan melangkah ke tempat yg terlarang.

7) Terlihat pada ketaatannya (lebih taat kepada Allah dan Rasul-Nya dari pada yg lainnya).


d. Hal-hal yang Dapat Merusak dan Meniadakan Iman.

o Yaitu melakukan perbuatan dosa, baik itu dosa kecil apa lagi dosa besar.

o Ada 17 dosa besar :

o Empat letaknya di hati, yaitu:

1) Syirik. (Qs. 4/48)

2) Senantiasa Bermaksiat kepada Allah. (Qs. 5/14). 

3) Merasa Aman dari Azab Allah. (Qs. 7/99). 

4) Berputus Asa dari Rahmat Allah. (Qs. 12/87)

o Empat di Lidah, yaitu:

1) Bersaksi Palsu. (Qs. 25/72).

2) Menuduh Perempuan Beriman Berbuat Zina tanpa ada saksi. (Qs. 24/4, 6).

3) Bersumpah Palsu. (Qs. 3/77)

4) Berkata Bohong. (Qs. 40/28) 

o Tiga letaknya di Perut, yaitu:

1) Minum khamar (termasuk bir dan  narkoba). (Qs. 2/219, 5/90)

2) Memakan harta anak yatim (termasuk warisan dan zakat). (4/10)

3) Memakan harta riba (riba jual-beli, riba utang piutang). (Qs. 2/275)

o Dua di Kemaluan, yaitu:

1) Berzina. (Qs. 17/32)

2) Homoseksual. (Qs 27/55, 11/82)

o Dua letaknya di Tangan, yaitu:

1) Membunuh orang yang tdk bersalah. (Qs 5/32)

2) Mencuri (korupsi). (Qs 5/38)

o Satu di Kaki, yaitu: 

o 16.  Lari dari medan jihad (peperangan). (Qs 8/15, 16)

o Satu lerletak di Seluruh tubuh , yaitu; 

o 17.   Durhaka kepada orang tua. (Qs 4/36, 17/24, 31/14)


o Dosa-dosa kecil dapat diampuni beribadah dan amal salih . 

o Sedangkan dosa besar dapat diampuni dengan istigfar dan bertaubat dengan taubat nasuha (tobat yg sebenar-benarnya). (Qs.4/17).


PERTEMUAN 6

Tauhid dan Urgensinya (pentingnya) bagi Kehidupan Muslim; 

a. Pengertian Tauhid; 

Menurut bhs dari kata  أَحَدٌ  (ahad) artinya esa (satu). Searti dgn kata واحد (wahid), = satu. Tetapi kata wahid ini cenderung berlanjut (berbilang), yaiti  واحد  (wahid) = satu, اثنين (itsnain) = dua, ثلاثة (tsalatsa) = tiga, dat. 

Sedangkan kata اْ حَد atau اْلأَحَد dlm al-Qur'an surat al-Ikhlas tdk akan berlanjut (berbilang). 

Maknanya adalah bahwa kata اْ حَد dlm surat al-Ikhlas yg tertulis  قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (Katakanlah.”Dialah Allah Yang Maha Esa).

Hal ini menegaskan bahwa Allah Swt. itu benar-benar Esa, baik zat-Nya (dirinya), sifat-Nya, maupun ciptaan-Nya, tidak ada yg menyamainya. Seperti yg disebutkan dlm Surat Asy-Syura (42) ayat 11 :

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.


b. Makna kalimat Laa ilaaha illa Allah dan Konsekuensinya dalam Kehidupan;

Kalimat Laa ilaaha illallah artinya kalimat persaksian (= janji dan sumpah). Janji atau sumpah itu pernah kita ucapkan di alam ruh, sebagaimana di sebutkan dlm al-Qur'an Surat ke-7 (al-a'araf) ayat 172 sbb.

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman), أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ  ("Bukankah Aku ini Tuhan kalian?”) Mereka menjawab,  بَلَى شَهِدْنَا   ("Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.”), (Kami lakukan yang demikian itu - Allah mengambil kesaksian itu) agar di hari kiamat kalian tidak mengatakan, "Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah (lalai) terhadap ini (kekuasaan Tuhan),

Maka makna yg yerpenting dari kalimat Laa ilaha illallah adalah "Manusia dilahirkan dlm keadaan bertauhid". Ini sejalan dgn Hadits yg tertulis : 

كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ

Setiap anak dilahirkan dalam fitrahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim). Kata fitrah ini juga disebutkan dlm Surat Ar-Rum (30) ayat 30.

Ar-Rum ayat 30

فَاَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًاۗ فِطْرَتَ اللّٰهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَاۗ  لَا تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللّٰهِ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُۙ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَۙ

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,


Sehingga dpt diambil pemahaman bahwa manusia dilahirkan : 

 > (1) dlm keadaan bertaihid (Qs.7/172).

> (2) dlm keadaan fitrah (tdk berdosa) (HR. Bukhari & Muslim).

> (3) dlm keadaan (beragana) Islam (Qs.30/30).


Maka lanjutan hadits, setiap anak dilahirkan dlm keadaan fitrah, kemudian bapaknya (orang tuanya) lah yg menjadikan Yahudi, atau Nasrani, atau Majuzi. Maksunya adlh, setiap orang dilahirkan dlm keadaan (punya potensi) beragama Islam, selanjutnya lingkungannya (terutama pendisikannya) yg menemtukan, apakah ia tetap beragama Islam, atau dia beragama Yahudi, Nasrani, Majuzi, atau agama lainnya, atau bahkan (bisa) tdk beragama. 


c. Tauhid sebagai landasan bagi semua aspek kehidupan; 

Ulama terdahulu (Imam Abu Hanifah - thn 150 H.)  beliau berkata : 

“Allah Ta’ala diseru sedang Dia berada di atas, bukan di bawah. Karena posisi bawah bukanlah bagian dari sifat rububiyyah dan uluhiyyah sedikit pun.” (Al-Fiqh Al-Absath, hal. 51).

Imam Abu ‘Abdillah ‘Ubaidullah bin Muhammad bin Baththah Al-‘Ukbari rahimahullahu (wafat tahun 378 H), berkata :

“Yang demikian itu karena pokok iman kepada Allah Ta’ala yang wajib diyakini oleh seorang hamba dalam menetapkan keimanan itu ada tiga macam:

Pertama, seorang hamba meyakini rububiyyah Allah Ta’ala, sehingga dengan keyakinan itu dia terbedakan dengan ahlu ta’thil (yaitu, orang-orang atheis) yang tidak menetapkan adanya Sang Pencipta.

Kedua, meyakini keesaan Allah Ta’ala sehingga dengan keyakinan itu dia terbedakan dengan keyakinan orang-orang musyrik (orang yg mempetsekutukan Allah dgn sesuatu).

Ketiga, meyakini bahwa Allah Ta’ala memiliki sifat-sifat yang harus dimiliki oleh Allah Ta’ala, yaitu sifat al-‘ilmu, al-qudrah, al-hikmah, dan semua sifat-sifat yang Allah Ta’ala sebutkan sebagai sifat-Nya dalam kitab-Nya … ” (Al-Ibaanah Al-Kubraa, 6: 149)


Jari penjeladan tsb. dpt disimpulkan bahwa tauhid ada tiga, 

(1) tauhid rububiyah (meyakini Allah Maha Pencipta, Pemelihara, dsb.)

(2) tauhid uluhiyah (meyakini bahwa tdk ada Tuhan yg pantas disembah selain Allah Swt.

(3) tauhid asma' wa sifat (Allah Swt. memiliki nama (yg dikenal 99 asma'al-husna) yg menunjukkan sifat-sifat-Nya.

Bagi setiap muslim, tauhid tersebut hendaknya mewarnai seluruh aspek kehidupan sosialnya. Baik dlm kehidupan sosial ekonomi, politik, hukum, seni budaya, dsb.


d. Jaminan Allah bagi orang yang bertauhid mutlak (Allah pasti menjamin orang yang bertauhid)

Jaminan ini dpt kita lihat dlm kitab suci al-Qur'an dan hadits-hadits sahih.

Misalnya :

Qs.41 ayat 30 - 32 :

اِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ اَلَّا تَخَافُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَبْشِرُوْا بِالْجَنَّةِ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, "Tuhan kami ialah Allah, " kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka (beramal salih), maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan), "Janganlah kamu merasa takut (tentang masa depanmu) dan janganlah kamu merasa sedih (tentang keluargamu); dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” Kamilah Pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan di akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.


PERTEMUAN 7

Konsep Aqidah dalam Islam: 

a. Pengertian Aqidah dan Ruang Lingkup Pembahasan Aqidah; 


o Konsep Aqidah dalam Islam: 

o Pengertian Aqidah dan Ruang Lingkup Pembahasannya 


o Menurut bahasa (etimologi), Aqidah dari kata ‘Aqada’ ‘Ya’qidu’ ‘Aqdan’ ‘Aqidatan’. Aqdan berarti simpul, ikatan, perjanjian dan kokoh. Setelah terbentuk menjadi aqidah berarti keyaqinan (Al-Munawwir, 1984, hal.1023). Relevansi antara kata Aqdan  dan Aqidah adalah keyaqinan itu tersimpul dengan kokoh dalam hati, bersifat mengikat dan mengandung perjanjian.


o Secara terminologi (istilah), Aqidah terdapat beberapa istilah (ta’rif) antara lain :

o Menurut Hasan Al-Banna:

o Aqa’id (bentuk jamak dari aqidah) adalah beberapa perkara yang wajib diyaqini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketenteraman jiwa, menjadi keyaqinan yg tdk bercampur sedikit pun dengan keragu-raguan.


o Menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy:

o Aqidah adalah sejumlah kebenaran yg dapat diterima secara umum (axioma) oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan fithrah. Kebenaran itu dipatrikan dalam hati serta diyakini kesahihan dan keberadaannya (secara pasti) dan ditolak segala sesuatu yg bertentangan dengan kebenaran itu.


o Dari kedua definisi tersebut menunjukkan bahwa aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum berdasarkan pertimbangan akal, fitrah dan wahyu, yang debgan keyakinan itu dapat menentramkan hati. 


o Hal itu sesuai dengan aqidah kita, aqidah ummat Islam, yaitu rukun-rukun Iman yang diterima dari Nabi Saw berdasarkan wahyu dan sunnah. Kemudian dibuktikan dengaan mengamalkan


o Beberapa istilah lain tentang aqidah :

o 1. Iman 

o Ada yg mengidentikkan iman dan aqidah dan ada yang membedakannya. Abu Hanifah mengatakan bahwa iman adalah i’tikad (aqidah) sedangkan amal shaleh adalah bukti keimanan tetapi tdak dapat dikatakan iman. Sebaliknya, Imam Ahmad, Malik dan Syafi’i mengatakan bahwa iman adalah “I’tiqadu biljanan wa nutqun billisan wa’amalun bil arqaan.” (sesuatu yg diyakini dalam hati, diucapkan dgn lisan dan diamalan dgn anggota tubuh. Maka iman dan aqidah di sini tdk persis sama.

o 2. Tauhid

o Tauhid artinya mengesakan Allah. Ajaran tauhid adalah tema sentral aqidah dan iman, oleh sebab ituaqidah dan iman diidentikkan juga dgn tauhid. 

o 3. Ushuluddin

o Ushuluddin artinya pokok-pokok agama. Aqidah, iman dan tauhid disebut juga ushuluddin karena ajaran aqidah merupakan pokok-pokok ajaan Islam.


o 4. Ilmu Kalam

o Kalam artinya berbicara atau pembicaraan. 

o Aqidah disebut juga ilmu kalam karena banyaknya dialog dan perdebatan antara pemikir tentang masalah aqidah. 

o 5. Fikih Akbar

o Fikih akbar artinya fikih besar.

o Istilah ini muncul berdasarkan pemahaman bahwa tafakkuh fiddin seperti disebutkan dlm alQur’an Surat At-Taubat, ayat 122, yg dimaksud dlm ayat ini bukan sja masalah fikih, tetapi juga masalah aqidah. Untuk membedakan dengan masalah hukum maka ditambah kata akbar,sehingga disebut fikih akbar.


o Ruang Lingkup Pembahasan Aqidah

o Ruang Lingkup Pembahasan Aqidah mencakup :

o Iman kpd Allah

o Iman kpd Malaikat-Malaikat-Nya

o Iman kpd Kitab-Kitab Allah

o Iman kpd Nabi dan Rasul

o Iman kpd Hari Akhir

o Iman kpd Taqdir Allah

o b. Sumber Aqidah 

o Sumer aqidah Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah. Artinya apa saja yang disampaikan Allah Swt dlm Al-Qur’an dan Rasulullah dalam Sunnahnya wajib kita yaqini dan kita amalkan.


o c. Prinsip-prinsip Aqidah 

1. Apa yg didpt dari indera dapat diyakini bila sesuai dengan akal dan pengalaman masa lalu.’

2. Keyakinan dapat diperoleh dengan menyaksikan langsung, dapat pula dengan mendengarkan melalui berita jika pembawa berita dapat dipercaya kejujurannya.

3. Tidak bisa mengingkari sesuatu hanya karena tdk bisa dijangkau oleh indera. Indera penglihatan mata sangat terbatas. Demikian pula pendengaran telinga.

4. Seseorang hanya bisa menghayalkan sesuatu yg sdh pernah dijangkau oleh inderanya. Akal hanya bisa menjangkau hal-hal yang terikat dengan ruang dan waktu.

5. Iman adalah fitrah setiap manusia.

6. Kepuasan material manusia sangat terbatas.

7. Keyakinan tentang hari akhir adalah konsekwensi logis tentang adanya Allah. 


o d. Fungsi Aqidah

o Sebagai fondasi untuk mendirikan bangunan Islam.

o Aqidah merpakan bagian yg tdk dpt dipsahkan dari aspek-aspek Islam lainnya. Seperti : 

o Aqidah, Ibadah, Akhlak dan Mu’amalah. Atau 

o Aqidah, Syariat dan Akhlak. Atau 

o Iman, Islam dan ihsan.

o Aqidah merupakan dasar untuk memiliki Ibadah yg baik dan akhlak yang mulia.

o Aqidah merupakan dasar untuk diterimanya amal atau tidak.


o Iman kpd Allah Swt

o Untuk membuktikan adanya (wujud) Allah Swt, ada beberapa dalil :

o Dalil Fitrah

o Dalil Aqli (akal)

o Dalil Naqli (al-Qur’an dan Sunnah)




8 Ujian Tengah Semester Soal ujian, penugasan dan portofolio

9 Syirik dan bahayanya bagi manusia-1; 

a. Pengertian syirik; 

b. Bentuk-bentuk syirik;

c. Penyebab terjadinya syirik pada manusia;

d. Tindakan Rasulullah dalam menangkal syirik Ilyas, 1988: 17-64; Kliping, makalah; Al-Qur’an; internet, LCD

10 Syirik Zaman Modern: 

a. Pengertian syirik modern; 

b. bentuk-bentuk syirik pada Masa Modern; 

c. Cara Menanggulangi Syirik pada Masa Modern; 

d. Bahaya Syirik Bagi Kehidupan Manusia Ilyas, 1988: 17-64; Kliping, makalah; Al-Qur’an; Internet; LCD,

 

MATERI KE-8

SYIRIK (MEMPERSEKUTUKAN ALLAH SWT DENGAN SESUATU)


Luqman (31) ayat 13


وَاِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِابْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِ ۗاِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ


Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, ”Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”


An-Nisa' (4) ayat 48


اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۚ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدِ افْتَرٰٓى اِثْمًا عَظِيْمًا


Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.


Al-Ma'idah (5) ayat 72

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِيْنَ قَالُوْٓا اِنَّ اللّٰهَ هُوَ الْمَسِيْحُ ابْنُ مَرْيَمَ ۗوَقَالَ الْمَسِيْحُ يٰبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اعْبُدُوا اللّٰهَ رَبِّيْ وَرَبَّكُمْ ۗاِنَّهٗ مَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّٰهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوٰىهُ النَّارُ ۗوَمَا لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ اَنْصَارٍ

Sungguh, telah kafir orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya Allah itu dialah Al-Masih putra Maryam.” Padahal Al-Masih (sendiri) berkata, “Wahai Bani Israil! Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu.” Sesungguhnya barangsiapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya ialah neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang zalim itu.


Ada orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya.

Al-Jasiya (45) ayat 23


اَفَرَءَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ اِلٰهَهٗ هَوٰىهُ وَاَضَلَّهُ اللّٰهُ عَلٰى عِلْمٍ وَّخَتَمَ عَلٰى سَمْعِهٖ وَقَلْبِهٖ وَجَعَلَ عَلٰى بَصَرِهٖ غِشٰوَةًۗ فَمَنْ يَّهْدِيْهِ مِنْۢ بَعْدِ اللّٰهِ ۗ اَفَلَا تَذَكَّرُوْنَ


Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat dengan sepengetahuan-Nya, dan Allah telah mengunci pendengaran (tak dpt mendengar nasihat tentang tanda-tanda kekuasaan Allah) dan hatinya (tak dapat metasakan kekuasaan Allah) serta meletakkan tutup atas penglihatannya (sehingga tak bisa melihat bukti-bukti kekuadaan Allah) ? Maka siapa yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah (membiarkannya sesat?) Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?


Dan menjadikan dunia sebagai tuhannya

Qs. 79 (An-Nazi'at :


فَأَمَّا مَنْ طَغَى (37) وَآثَرَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا (38) فَإِنَّ الْجَحِيمَ هِيَ الْمَأْوَى (39)


Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, (mempertuhankan harta dan segala kemewahannya, kekuasaan, dsb.) maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal (nya). 


وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى (40) فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى (41)


Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal (nya). 


Ada orang yang mempwrtuhankan SEBAB. 

Contoh Karun

Al-Qasas (28) ayat 78


قَالَ اِنَّمَآ اُوْتِيْتُهٗ عَلٰى عِلْمٍ عِنْدِيْۗ اَوَلَمْ يَعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ قَدْ اَهْلَكَ مِنْ قَبْلِهٖ مِنَ الْقُرُوْنِ مَنْ هُوَ اَشَدُّ مِنْهُ قُوَّةً وَّاَكْثَرُ جَمْعًا ۗوَلَا يُسْـَٔلُ عَنْ ذُنُوْبِهِمُ الْمُجْرِمُوْنَ


Dia (Karun) berkata, “Sesungguhnya aku diberi (harta itu), semata-mata karena ilmu yang ada padaku.” Tidakkah dia (Karun) tahu, bahwa Allah telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan orang-orang yang berdosa itu tidak perlu ditanya tentang dosa-dosa mereka.


QARUN MEMOWRTUHANKAN HARTA DAN ILMUNYA 

Al-Qasas/28 ayat 78


قَالَ اِنَّمَآ اُوْتِيْتُهٗ عَلٰى عِلْمٍ عِنْدِيْۗ اَوَلَمْ يَعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ قَدْ اَهْلَكَ مِنْ قَبْلِهٖ مِنَ الْقُرُوْنِ مَنْ هُوَ اَشَدُّ مِنْهُ قُوَّةً وَّاَكْثَرُ جَمْعًا ۗوَلَا يُسْـَٔلُ عَنْ ذُنُوْبِهِمُ الْمُجْرِمُوْنَ

Dia (Karun) berkata, “Sesungguhnya aku diberi (harta itu), semata-mata karena ilmu yang ada padaku.” Tidakkah dia tahu, bahwa Allah telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan orang-orang yang berdosa itu tidak perlu ditanya tentang dosa-dosa mereka.


Al-Qasas/28 ayat 79


فَخَرَجَ عَلٰى قَوْمِهٖ فِيْ زِيْنَتِهٖ ۗقَالَ الَّذِيْنَ يُرِيْدُوْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا يٰلَيْتَ لَنَا مِثْلَ مَآ اُوْتِيَ قَارُوْنُۙ اِنَّهٗ لَذُوْ حَظٍّ عَظِيْمٍ


Maka keluarlah dia (Karun) kepada kaumnya dengan kemegahannya. Orang-orang yang menginginkan kehidupan dunia berkata, “Mudah-mudahan kita mempunyai harta kekayaan seperti apa yang telah diberikan kepada Karun, sesungguhnya dia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar.”


Al-Qasas/28, ayat 80


وَقَالَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ وَيْلَكُمْ ثَوَابُ اللّٰهِ خَيْرٌ لِّمَنْ اٰمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ۚوَلَا يُلَقّٰىهَآ اِلَّا الصّٰبِرُوْنَ


Tetapi orang-orang yang dianugerahi ilmu berkata, “Celakalah kamu! Ketahuilah, pahala Allah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, dan (pahala yang besar) itu hanya diperoleh oleh orang-orang yang sabar.”


Al-Qasas/28 ayat 81


فَخَسَفْنَا بِهٖ وَبِدَارِهِ الْاَرْضَ ۗفَمَا كَانَ لَهٗ مِنْ فِئَةٍ يَّنْصُرُوْنَهٗ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۖوَمَا كَانَ مِنَ الْمُنْتَصِرِيْنَ


Maka Kami benamkan dia (Karun) bersama rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya satu golongan pun yang akan menolongnya selain Allah, dan dia tidak termasuk orang-orang yang dapat membela diri.


MAPEL KE-9

ISTILAH-ISTILAH PENTING DALAM MATERI PEMBELAJARAN INI


Agama (petunjuk)

Agama Islam (petunjuk ke jalan yang lurus / benar).


وَاَنَّ هٰذَا صِرَاطِيْ مُسْتَقِيْمًا فَاتَّبِعُوْهُ ۚوَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيْلِهٖ ۗذٰلِكُمْ وَصّٰىكُمْ بِهٖ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ

Dan sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus. Maka ikutilah! Jangan kamu ikuti jalan-jalan (yang lain) yang akan mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu bertakwa (Al-An'am ayat 153).


Islam biasanya ditujukan kepada dua hal yaitu agama Islam dan umat Islam. Pengertian Islam secara umum ialah agama yg di wahyukan kepada para rasul mulai dari nabi Adam 'Alaihissalam (A.S.) sampai kepada nabi Muhammad Sallallahu 'Alaihi Wasallam (SAW). Dan secara khusus agama Islam adalah agama yang diturunkan atau diwahyukan kepada Nabi Muhammad S.A.W.


Muslim (orang Islam)


Mukmin (orang Islam yang beriman). 


Muhsin (orang Islam yang berbuat baik  atau beramal shalih). 


Mukhlis (orang Islam yang beramal dengan ikhlas).


Muttaqin (orang yang bertaqwa). Arti taqwa menurut Buya Hamka mengandung arti cinta, kasih, harap, cemas, tawakal, ridha, dan sabar. Juga berarti berhati-hati  dan berani 

Kafir. Kata kafir adalah istilah dalam agama Islam, yang banyak disebutkan dalam Al Quran.. Kata kafir dalam bahasa Arab (bahasa Al-Qur’an) berasal dari kata  "kafara-yakfuru-kufran" yang berarti "menutupi". Dikatakan demikian karena orang itu menutup hatinya untuk menerima agama Islam, tidak mau percaya kepada nabi Muhammad, Al Qur'an dan hari Kiamat. 

Yang disebut orang kafir itu adalah orang di luar Islam (tidak beragama Islam). Sebagaimana Firman Allah dalam QS. Al-Bayyinah, ayat 6-8

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ

Sesungguhnya orang-orang kafir yakni Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.

Bahkan ada satu surah yang disebut surah Al Kafirun (surah ke-109).


Kafir Harbi (orang kafir yang memusuhi Islam).

Kafir Dzimmi (orang kafir yang tidak memusuhi Islam dan mendapat perlindungan dari umat Islam dengan membayar jizya (pajak).


Munafik juga istilah yang banyak disebutkan dalam Al Qur'an. Yaitu orang-orang yang suka berdusta (berbohong), khianat dan ingkar janji. Sebagaimana Hadits Nabi SAW menyatakan : tanda orang munafik itu, bila berkata ia dusta, bila berjanji ia ingkar dan bila diberi amanat ia khianat. Al Qur'an menyebutkan dalam QS  An-Nisa' ayat 145

اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ فِى الدَّرْكِ الْاَسْفَلِ مِنَ النَّارِۚ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيْرًاۙ

Sungguh, orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.

Bahkan ada satu surah yang disebut surah Al Munafiqun 


Fasik juga salah satu istilah yang banyak disebutkan dalam Al Qur'an. Dalam Islam, pengertian fasik adalah orang yang keluar dari ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Imam Al-Ghazali dalam karyanya, Kitab Mukasyafatul Qulub, mengatakan, fasik adalah orang yang berbuat durhaka, melanggar janji, serta keluar dari jalan hidayah, rahmat, dan ampunan-Nya. 

Orang fasik juga disebut dalam Al-Qur’an orang yang lipa kepada Tuhan. 

وَلَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ نَسُوا اللّٰهَ فَاَنْسٰىهُمْ اَنْفُسَهُمْۗ  اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ

Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, sehingga Allah menjadikan mereka lupa akan diri sendiri. Mereka itulah orang-orang fasik. (QS. Al-Hasyr ayat 19).


Zalim, dzalim atau bitulis dolim artinya melampaui batas. Tindakan atau perkataan yang melampaui batas.

Firman Allah dalam Al Qur'an : Mereka berkata, “Perlihatkanlah Allah kepada kami secara nyata.” Maka mereka disambar petir karena kezalimannya (QS. An-Nisa ayat 153). 


Al-Mujrimun (orang-orang yang berdosa). Juga istilah yang banyak disebutkan dalam Al Qur'an, antara lain dalam Surah Ar-Rahman ayat 43

هٰذِهٖ جَهَنَّمُ الَّتِيْ يُكَذِّبُ بِهَا الْمُجْرِمُوْنَۘ

Inilah neraka Jahanam yang didustakan oleh orang-orang yang berdosa.


Islamofobia adalah suatu ketakutan terhadap Islam yang didasarkan kepada prasangka buruk karena tidak mengenal agama Islam secara benar atau secara keseluruhan (kaffah) seperti yg diperintahkan dlm Al Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 208

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ كَاۤفَّةً  ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ

Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.

Ada pula pendapat yg mengatakan bahwa Islamophobia itu adalah direkayasa atau sengaja diciptakan oleh orang-orang orientalis untuk menimbulkan ketakutan terhadap orang-orang yg tidak mengenal Islam untuk menimbulkan kebencian terhadap Islam dan umat Islam. 

Orientalis yaitu orang-orang Barat (orang Amerika & Eropa) yg sengaja mempelajari Islam bukan untuk mengenal secara baik dan bukan untuk mengamalkannya tetapi hanya untuk mencari-cari kelemahan dan untuk menjatuhkan atau menjelek-jelekkan agama Islam dan umat Islam. Mereka itulah yg menuduh agama Islam dan umat Islam sebagai teroris, radikal, fanatik, dsb. Dalam kenyataannya hal ini banyak juga dilakukan oleh orang-orang Islam sendiri.


MALAIKAT adalah salah satu makhluk Allah yang diciptakan dari cahaya yang ditempatkan di alam ghaib. 

Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « خُلِقَتِ الْمَلاَئِكَةُ مِنْ نُورٍ وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ ». (رواه مسلم)

Artinya: "Malaikat itu diciptakan dari cahaya. Jin diciptakan dari api yang menyala-nyala, sedangkan Adam diciptakan dari apa yang telah dijelaskan kepada kalian (dari tanah)." (HR. Muslim).

Jumlah malaikat ada banyak sekali. Secara spesifik jumlah malaikat hanya Allah yang mengetahui. Namun, ada 10 malaikat yang mesti diketahui.

1. Malaikat Jibril bertugas menyampaikan Wahyu

2. Malaikat Mikail bertugas Membagi Reski

3. Malaikat Israfil bertugas meniup sangkakala (terompet) pada hari kiamat.

4. Malaikat Israil bertugas mencabut nyawa bagi orang yang sudah tiba ajalnya. Disebut juga Malaikat maut (Malakulmaut), disebutkan dalam Qs. As-Sajdah ayat 11

۞ قُلْ يَتَوَفّٰىكُمْ مَّلَكُ الْمَوْتِ الَّذِيْ وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ اِلٰى رَبِّكُمْ تُرْجَعُوْنَ ࣖ

Katakanlah (sampaikanlah), “Malaikat maut yang diserahi (tugas) untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu, kemudian kepada Tuhanmu, kamu akan dikembalikan (dibangkitkan).” 

5. Malaikat Munkar bertugas menanyai orang dalam kubur

6. Malaikat Nakir bertugas Menyiksa (memukul) dalam kubur

7. Malaikat Rakib bertugas Mencatat Amal Baik

8. Malaikat Atid bertugas mencatat Amal Buruk

9. Malaikat Ridwan menjaga pintu Surga

10. Malaikat Malik menjaga pintu Neraka


NABI DAN RASUL 

Berdasarkan hadits, jumlah nabi ada 124 ribu, sedangkan jumlah rasul ada 313 (Rasul itu sekaligus Nabi). Dan yang wajib atau penting untuk diketahui ada 25.

Perbedaan nabi dan rasul, nabi tidak memiliki kewajiban untuk menyampaikan wahyu yang ia terima dari Allah kepada umat manusia. Sementara rasul diperintahkan Allah (wajib) untuk menyampaikan wahyu yang diterima kepada umat manusia pada zaman ia diutus.

Daftar 25 Nabi dan Rasul dalam Islam:

(1) Nabi Adam A.S (Umur 930 tahun)

(2) Nabi Idris A.S (Umur 345 tahun)

(3) Nabi Nuh A.S (Umur 950 tahun)

(4) Nabi Hud A.S (Umur 472 tahun)

(5) Nabi Sholeh A.S (Umur 70 tahun)

(6) Nabi Ibrahim A.S (Umur 175 tahun)

(7) Nabi Luth A.S (Umur 80 tahun)

(8) Nabi Ismail A.S (Umur 137 tahun)

(9) Nabi Ishak A.S (umur 180 tahun)

(10) Nabi Yaqub A.S (umur 147 tahun)

(11) Nabi Yusuf A.S (umur 110 tahun)

(12) Nabi Ayub A.S (Umur 120 tahun)

(13) Nabi Syu’aib A.S (Umur 110 tahun)

(14) Nabi Musa A.S (Umur 120 tahun)

(15) Nabi Harun A.S (Umur 122 tahun)

(16) Nabi Daud A.S (Umur 100 tahun)

(17) Nabi Sulaiman A.S (Umur 66 tahun)

(18) Nabi Ilyas A.S (Umur 60 tahun)

(19) Nabi Ilyasa A.S (Umur 90 tahun)

(20) Nabi Yunus A.S (Umur 70 tahun)

(21) Nabi Dzulkifli A.S (Umur 75 tahun)

(22) Nabi Dzakaria A.S (umur 122 tahun)

(23) Nabi Yahya A.S (Umur 32 tahun)

(24) Nabi Isa A.S (Umur 33 tahun)

(25) Nabi Muhammad S.A.W (umur 63 tahun)


Jin, Iblis dan Setan 

Al-Qur'an menggambarkan jin sebagai makhluk ciptaan Allah yang diciptakan dari api dan ditempatkan di alam ghaib, sedangkan Iblis adalah makhluk Allah yang melakukan pembangkangan secara terang-terangan atas perintah Allah ketika dia disuruh bersujud kepada Nabi Adam, dan setan adalah makhluk yang selalu memperdayakan manusia ke dalam kesesatan. Sebenarnya Iblis dan Setan sama saja atau itu jga Cuma sifatnya sedikit berbeda.

Disebutkan dalam Al Quran. “Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman. (Al-A'raf ayat 27)

Iblis dan setan dari jenis jin (dari api diciptakan). Iblis dan setan adalah kata sifat. Jin selalu menggoda manusia, sedangkan setan selalu menakut-nakuti manusia, tujuannya sama yaitu untuk menyesatkan manusia dari jalan yang benar (lurus). Maka jika manusia meniru atau menyerupai sifat Iblis dan setan, manusia disebut juga iblis atau setan. Sebagai mana dijelaskan dalam Al Qur'an Surah An-Nas, ayat 1-6

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (1) مَلِكِ النَّاسِ (2) إِلَهِ النَّاسِ (3) مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ (4) الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ (5) مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ (6)

Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia (1). Raja manusia (2). Sembahan manusia  (3), dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi (4), yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada (hati) manusia (5), dari (golongan) jin dan manusia (6).


KITAB-KITAB AGAMA SAMAWI :

Pertama, Kitab Zabur.

Allah SWT berfirman, “Dan telah Kami berikan Zabur kepada Daud” (al-Nisaa/4: 163). Secara bahasa, menurut pengarang Tafsir Jalalain, “Zabur” itu adalah nama kitab yang diturunkan atau yang tertulis untuk Nabi Daud.


Kedua, Kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa. Allah SWT tegaskan, “Dan (ingatlah), ketika Kami berikan kepada Musa al-Kitab (Taurat) dan keterangan yang membedakan antara yang benar dan yang salah, agar kamu mendapat petunjuk” (QS. al-Baqarah/2: 53).


Ketiga, Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa. Allah SWT berfirman, “Isa berkata, “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi” (QS. Maryam/19: 30).


Keempat, Kitab Suci Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW  yang terdiri dari 30 Juz, 114 Surah, 6.214 ayat.

Ayat yang pertama turun yaitu 

Surah Al-'Alaq, ayat 1-5

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1) خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (3) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (5)

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan qalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Dan ayat yang terakhir turun adalah 

Surah Al Maidah ayat 3

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kalian agama kalian, dan telah Kucukupkan kepada kalian NikmatKu. dan telah Kuridai Islam itu jadi agama bagi kalian.

Al-Qur’an dengan bahasa Arabnya menjadi tuntunan semua umat Islam akhir zaman. Tidak seperti Zabur yang diturunkan dalam bahasa Qibti yang khusus untuk Bani Isral. Begitu juga Taurat yang diturunkan dalam bahasa Ibrani yang khusus untuk Bani Isail. Begitu juga Injil dalam bahasa Suryani yang lagi-lagi diturunkan untuk Bani Israil.


Islam biasanya ditujukan kepada dua hal yaitu agama Islam dan umat Islam. Pengertian Islam secara umum ialah agama yg di wahyukan kepada para nabi dan rasul mulai dari nabi Adam 'Alaihissalam (A.S.) sampai kepada nabi Muhammad Sallallahu 'Alaihi Wasallam (SAW). Dan secara khusus agama Islam adalah agama yang diturunkan atau diwahyukan kepada Nabi Muhammad S.A.W.

Muslim (orang Islam)
Mukmin (orang yang beriman).
Muhsin (orang Islam yang berbuat baik  atau beramal shalih).
Mukhlis (orang Islam yang beramal dengan ikhlas).
Muttaqin (orang Islam yang bertaqwa). Sedangkan arti taqwa menurut Buya Hamka mengandung arti cinta, kasih, harap, cemas, tawakal, ridha, dan sabar. Juga berarti berhati-hati  dani berani.
Kafir. Kata kafir adalah istilah dalam agama Islam, yang banyak disebutkan dalam Al Quran.. Kata kafir dalam bahasa Arab berasal dari kata  "kafara-yakfuru-kufran" yang berarti "menutupi". Dikatakan demikian karena orang itu menutup hatinya untuk menerima agama Islam, tidak mau percaya kepada nabi Muhammad, Al Qur'an dan hari Kiamat.
Yang disebut orang kafir itu adalah orang di luar Islam (tidak beragama Islam). Sebagaimana Firman Allah dalam QS. Al-Bayyinah, ayat 6-8
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ
Sesungguhnya orang-orang kafir yakni Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.
Bahkan ada satu surah yang disebut surah Al Kafirun.

Munafik juga istilah yang banyak disebutkan dalam Al Qur'an. Yaitu orang-orang yang suka berdusta (berbohong), khianat dan ingkar janji. Sebagaimana Hadits Nabi SAW menyatakan : tanda orang munafik itu, bila berkata ia dusta, bila berjanji ia ingkar dan bila diberi amanat ia khianat. Al Qur'an menyebutkan dalam QS  An-Nisa' ayat 145
اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ فِى الدَّرْكِ الْاَسْفَلِ مِنَ النَّارِۚ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيْرًاۙ
Sungguh, orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.
Bahkan ada satu surah yang disebut surah Al Munafiqun

Fasik juga salah satu istilah yang banyak disebutkan dalam Al Qur'an. Dalam Islam, pengertian fasik adalah orang yang keluar dari ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Imam Al-Ghazali dalam karyanya, Kitab Mukasyafatul Qulub, mengatakan, fasik adalah orang yang berbuat durhaka, melanggar janji, serta keluar dari jalan hidayah, rahmat, dan ampunan-Nya.

Almujrimun. Juga istilah yang banyak disebutkan dalam Al Qur'an, antara lain dalam Surah Ar-Rahman ayat 43
هٰذِهٖ جَهَنَّمُ الَّتِيْ يُكَذِّبُ بِهَا الْمُجْرِمُوْنَۘ
Inilah neraka Jahanam yang didustakan oleh orang-orang yang berdosa.

Islamofobia adalah suatu ketakutan terhadap Islam yang didasarkan kepada prasangka buruk karena tidak mengenal agama Islam secara benar atau secara keseluruhan (kaffah) seperti yg diperintahkan dlm Al Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 208
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ كَاۤفَّةً  ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.
Ada pula pendapat yg mengatakan bahwa Islamophobia itu adalah direkayasa atau sengaja diciptakan oleh orang-orang orientalis untuk menimbulkan ketakutan terhadap orang-orang yg tidak mengenal Islam untuk menimbulkan kebencian terhadap Islam dan umat Islam.
Orientalis yaitu orang-orang Barat (orang Amerika & Eropa) yg sengaja mempelajari Islam bukan untuk mengenal secara baik dan bukan untuk mengamalkannya tetapi hanya untuk mencari-cari kelemahan dan untuk menjatuhkan agama Islam dan umat Islam. Mereka itulah yg menuduh agama Islam dan umat Islam sebagai teroris, radikal, fanatik, dsb.


MALAIKAT adalah salah satu makhluk Allah yang diciptakan dari cahaya yang ditempatkan di alam ghaib.

Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « خُلِقَتِ الْمَلاَئِكَةُ مِنْ نُورٍ وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ ». (رواه مسلم)

Artinya: "Malaikat itu diciptakan dari cahaya. Jin diciptakan dari api yang menyala-nyala, sedangkan Adam diciptakan dari apa yang telah dijelaskan kepada kalian." (HR. Muslim).

Jumlah malaikat ada banyak sekali. Secara spesifik jumlah malaikat hanya Allah yang mengetahui. Namun, ada 10 nama malaikat yang mesti diketahui.

1. Malaikat Jibril Bertugas menyampaikan Wahyu
2. Malaikat Mikail bertugas Membagi Rezki
3. Malaikat Israfil bertugas meniup sangkakala (terompet).
4. Malaikat Israil bertugas mencabut nyawa
5. Malaikat Munkar Bertugas Bertanya didalam kubur
6. Malaikat Nakir Bertugas Menyiksa dalam kubur
7. Malaikat Rakib Bertugas Mencatat Amal Baik
8. Malaikat Atid bertugas mencatat Amal Buruk
9. Malaikat Ridwan menjaga pintu Surga
10. Malaikat Malik menjaga pintu Neraka

NABI DAN RASUL
Berdasarkan hadits, jumlah nabi ada 124.000, sedangkan jumlah rasul ada 313. Dan yang wajib atau penting untuk diketahui ada 25.
Perbedaan nabi dan rasul, nabi tidak memiliki kewajiban untuk menyampaikan wahyu yang ia terima dari Allah kepada umat manusia. Sementara rasul diperintahkan Allah untuk menyampaikan wahyu yang diterima kepada umat manusia pada zaman ia diutus.

Daftar 25 Nabi dan Rasul dalam Islam:
(1) Nabi Adam A.S (Umur 930 tahun)
(2) Nabi Idris A.S (Umur 345 tahun)
(3) Nabi Nuh A.S (Umur 950 tahun)
(4) Nabi Hud A.S (Umur 472 tahun)
(5) Nabi Sholeh A.S (Umur 70 tahun)
(6) Nabi Ibrahim A.S (Umur 175 tahun)
(7) Nabi Luth A.S (Umur 80 tahun)
(8) Nabi Ismail A.S (Umur 137 tahun)
(9) Nabi Ishak A.S (umur 180 tahun)
(10) Nabi Yaqub A.S (umur 147 tahun)
(11) Nabi Yusuf A.S (umur 110 tahun)
(12) Nabi Ayub A.S (Umur 120 tahun)
(13) Nabi Syu’aib A.S (Umur 110 tahun)
(14) Nabi Musa A.S (Umur 120 tahun)
(15) Nabi Harun A.S (Umur 122 tahun)
(16) Nabi Daud A.S (Umur 100 tahun)
(17) Nabi Sulaiman A.S (Umur 66 tahun)
(18) Nabi Ilyas A.S (Umur 60 tahun)
(19) Nabi Ilyasa A.S (Umur 90 tahun)
(20) Nabi Yunus A.S (Umur 70 tahun)
(21) Nabi Dzulkifli A.S (Umur 75 tahun)
(22) Nabi Dzakaria A.S (umur 122 tahun)
(23) Nabi Yahya A.S (Umur 32 tahun)
(24) Nabi Isa A.S (Umur 33 tahun)
(25) Nabi Muhammad S.A.W (umur 63 tahun)

Jin, Iblis dan Setan
Al-Qur'an menggambarkan jin sebagai makhluk ciptaan Allah yang terbuat dari api dan ditempatkan di alam ghaib, sedangkan Iblis adalah makhluk Allah yang melakukan pembangkangan secara terang-terangan atas perintah Allah ketika dia disuruh bersujud kepada Nabi Adam, dan setan adalah makhluk yang selalu memperdayakan manusia ke dalam kesesatan. 

Iblis dan setan dari jenis jin (dari api diciptakan). Iblis dan setan adalah kata sifat. Iblis selalu menggoda manusia, sedangkan setan selalu menakut-nakuti manusia, tujuannya sama yaitu untuk menyesatkan manusia dari jalan yang benar (lurus). Maka jika manusia meniru sifat Iblis dan setan, manusia disebut juga iblis dan setan. Sebagai mana dijelaskan dalam Al Qur'an Surah An-Nas, ayat 1-6
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (1) مَلِكِ 2 (2) إِلَهِ النَّاسِ (3) مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ (4) الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ (5) مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ (6)
Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.

KITAB-KITAB AGAMA SAMAWI :
Pertama, Kitab Zabur.
Allah SWT berfirman, “Dan telah Kami berikan Zabur kepada Daud” (al-Nisaa/4: 163). Secara bahasa, menurut pengarang Tafsir Jalalain, “Zabur” itu itu adalah nama kitab yang diturunkan atau yang tertulis untuk Nabi Daud.

Kedua, Kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa. Allah SWT tegaskan, “Dan (ingatlah), ketika Kami berikan kepada Musa al-Kitab (Taurat) dan keterangan yang membedakan antara yang benar dan yang salah, agar kamu mendapat petunjuk” (QS. al-Baqarah/2: 53).

Ketiga, Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa. Allah SWT berfirman, “Isa berkata, “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi” (QS. Maryam/19: 30).

Keempat, Kitab Suci Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW  yang terdiri dari 30 Juz, 114 Surah, 6.214 ayat.
Ayat yang pertama turun yaitu
Surah Al-'Alaq, ayat 1-5
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1) خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (3) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (5)
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan qalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Dan ayat yang terakhir turun adalah
Surah Al Maidah ayat 3
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kalian agama kalian, dan telah Kucukupkan kepada kalian NikmatKu. dan telah Kuridai Islam itu jadi agama bagi kalian.
Al-Qur’an dengan bahasa Arabnya menjadi tuntunan semua umat Islam akhir zaman. Tidak seperti Zabur yang diturunkan dalam bahasa Qibti yang khusus untuk Bani Isral. Begitu juga Taurat yang diturunkan dalam bahasa Ibrani yang khusus untuk Bani Isail. Begitu juga Injil dalam bahasa Suryani yang lagi-lagi diturunkan untuk Bani Israil.


Kamis, 19 Januari 2023

KHASIAT MEMBACA AL-QUR'AN

 


TERUSLAH TILAWAH AL-QUR'AN, IN SYAA ALLAH anda SEMBUH DARI PENYAKIT

Dia seorang seniman berkebangsaan Syiria bernama Muhammad Syammath atau dikenal dengan panggilan Abu Rayyah | • Beliau mengisahkan perihal sakit dan proses kesembuhannya.

Penuturan beliau seperti ini :

"Tahun 1995, saya ditimpa penyakit penyumbatan pembuluh darah di otak (stroke) sehingga tangan mengalami kelumpuhan. Bicara pun cadel atau celat"

"Dokter bicara kepada saya

[ Pak, ini akan terus anda alami sampai mati seperti teman anda Aburzhon ]".

"Saya buat laporan ke tempat saya bekerja dan dikeluarkan surat bebas tugas sehingga saya pun pensiun dini".

"Anak-anak saya tinggal di Amerika, mereka mengajak agar saya tinggal di sana. Saya pun pergi kesana dan tinggal bersama mereka. Selama empat bulan saya terus berlatih".

"Dokter di sana berkata kepada saya, Dia orang Yahudi, coba bayangkan :

[ Apakah anda seorang muslim ? ]

Saya jawab : [ Iya, saya seorang muslim ].

Dokter Yahudi itu berkata lagi : [ Bacalah Al-Qur'an, niscaya bicara anda akan kembali normal ].

"Saya pegang ucapan itu sampai saya pulang ke rumah. Dan saya terus bersama Al-Qur'an".

Sebulan, dua bulan sejak hari itu sampai sekarang, saya tidak pernah meninggalkan Al-Qur'an. Kenapa? 

"Karena tiga bulan setelah rutin membaca Al-Qur'an, saya bisa bicara seperti yang anda lihat sekarang. Semua ini atas (rahmat) dari Allah Tuhan Semesta Alam dan berkah membaca Al-Qur'an al-Karim".

Ini sangat menarik dan menjadi tantangan bagi kita sebagai muslim :

Apakah kita yakin dengan janji Allah :

*وننزل من القرأن ما هو شفاء و رحمة للمؤمنين*

"Dan Kami turunkan Al-Qur'an itu sebagai obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman" 

(QS. al-Isra' : 82)

atau kita hanya mengakui di bibir tapi mendustakan di dalam hati?

Yang menarik dari kesaksian diatas adalah ungkapan yg lahir dari lisan seorang Yahudi "Bacalah Al-Qur'an niscaya bicara anda akan kembali normal".

Jangan sampai kita pada tahap dimana orang-orang kafir yang menyadarkan kita tentang mukjizat kesembuhan dari Al-Qur'an. Itu sungguh memalukan, saudaraku!

Padahal jauh-jauh hari, Allah sudah mengingatkan kita melalui lisan Nabi, para ulama dan da'i.

Semoga testimoni sang seniman di atas dapat membukakan mata hati kita terbangun dari tidur panjang dan mulai sadar betapa dahsyatnya Al-Qur'an sebagai syifa' untuk menyembuhkan semua penyakit.

*آمــــــــــــــــــين يا رب العالمين*

"Barangsiapa mengajak (manusia) kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. (HR.MUSLIM)



Sabtu, 07 Januari 2023

ISTILAH-ISTILAH PENTING DALAM ISLAM

Islam biasanya ditujukan kepada dua hal yaitu agama Islam dan umat Islam. Pengertian Islam secara umum ialah agama yg di wahyukan kepada para nabi dan rasul mulai dari nabi Adam 'Alaihissalam (A.S.) sampai kepada nabi Muhammad Sallallahu 'Alaihi Wasallam (SAW). Dan secara khusus agama Islam adalah agama yang diturunkan atau diwahyukan kepada Nabi Muhammad S.A.W.

Muslim (orang Islam)
Mukmin (orang yang beriman).
Muhsin (orang Islam yang berbuat baik  atau beramal shalih).
Mukhlis (orang Islam yang beramal dengan ikhlas).
Muttaqin (orang Islam yang bertaqwa). Sedangkan arti taqwa menurut Buya Hamka mengandung arti cinta, kasih, harap, cemas, tawakal, ridha, dan sabar. Juga berarti berhati-hati  dan berani.
Kafir. Kata kafir adalah istilah dalam agama Islam, yang banyak disebutkan dalam Al Quran.. Kata kafir dalam bahasa Arab berasal dari kata  "kafara-yakfuru-kufran" yang berarti "menutupi". Dikatakan demikian karena orang itu menutup hatinya untuk menerima agama Islam, tidak mau percaya kepada nabi Muhammad, Al Qur'an dan hari Kiamat.
Yang disebut orang kafir itu adalah orang di luar Islam (tidak beragama Islam). Sebagaimana Firman Allah dalam QS. Al-Bayyinah, ayat 6-8
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ
Sesungguhnya orang-orang kafir yakni Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.
Bahkan ada satu surah yang disebut surah Al Kafirun.

Munafik juga istilah yang banyak disebutkan dalam Al Qur'an. Yaitu orang-orang yang suka berdusta (berbohong), khianat dan ingkar janji. Sebagaimana Hadits Nabi SAW menyatakan : tanda orang munafik itu, bila berkata ia dusta, bila berjanji ia ingkar dan bila diberi amanat ia khianat. Al Qur'an menyebutkan dalam QS  An-Nisa' ayat 145
اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ فِى الدَّرْكِ الْاَسْفَلِ مِنَ النَّارِۚ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيْرًاۙ
Sungguh, orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.
Bahkan ada satu surah yang disebut surah Al Munafiqun

Fasik juga salah satu istilah yang banyak disebutkan dalam Al Qur'an. Dalam Islam, pengertian fasik adalah orang yang keluar dari ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Imam Al-Ghazali dalam karyanya, Kitab Mukasyafatul Qulub, mengatakan, fasik adalah orang yang berbuat durhaka, melanggar janji, serta keluar dari jalan hidayah, rahmat, dan ampunan-Nya.

Almujrimun. Juga istilah yang banyak disebutkan dalam Al Qur'an, antara lain dalam Surah Ar-Rahman ayat 43
هٰذِهٖ جَهَنَّمُ الَّتِيْ يُكَذِّبُ بِهَا الْمُجْرِمُوْنَۘ
Inilah neraka Jahanam yang didustakan oleh orang-orang yang berdosa.

Islamofobia adalah suatu ketakutan terhadap Islam yang didasarkan kepada prasangka buruk karena tidak mengenal agama Islam secara benar atau secara keseluruhan (kaffah) seperti yg diperintahkan dlm Al Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 208
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ كَاۤفَّةً  ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.
Ada pula pendapat yg mengatakan bahwa Islamophobia itu adalah direkayasa atau sengaja diciptakan oleh orang-orang orientalis untuk menimbulkan ketakutan terhadap orang-orang yg tidak mengenal Islam untuk menimbulkan kebencian terhadap Islam dan umat Islam.
Orientalis yaitu orang-orang Barat (orang Amerika & Eropa) yg sengaja mempelajari Islam bukan untuk mengenal secara baik dan bukan untuk mengamalkannya tetapi hanya untuk mencari-cari kelemahan dan untuk menjatuhkan agama Islam dan umat Islam. Mereka itulah yg menuduh agama Islam dan umat Islam sebagai teroris, radikal, fanatik, dsb.


MALAIKAT adalah salah satu makhluk Allah yang diciptakan dari cahaya yang ditempatkan di alam ghaib.

Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « خُلِقَتِ الْمَلاَئِكَةُ مِنْ نُورٍ وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ ». (رواه مسلم)

Artinya: "Malaikat itu diciptakan dari cahaya. Jin diciptakan dari api yang menyala-nyala, sedangkan Adam diciptakan dari apa yang telah dijelaskan kepada kalian." (HR. Muslim).

Jumlah malaikat ada banyak sekali. Secara spesifik jumlah malaikat hanya Allah yang mengetahui. Namun, ada 10 nama malaikat yang mesti diketahui.

1. Malaikat Jibril Bertugas menyampaikan Wahyu
2. Malaikat Mikail bertugas Membagi Rezki
3. Malaikat Israfil bertugas meniup sangkakala (terompet).
4. Malaikat Israil bertugas mencabut nyawa
5. Malaikat Munkar Bertugas Bertanya didalam kubur
6. Malaikat Nakir Bertugas Menyiksa dalam kubur
7. Malaikat Rakib Bertugas Mencatat Amal Baik
8. Malaikat Atid bertugas mencatat Amal Buruk
9. Malaikat Ridwan menjaga pintu Surga
10. Malaikat Malik menjaga pintu Neraka

NABI DAN RASUL
Berdasarkan hadits, jumlah nabi ada 124.000, sedangkan jumlah rasul ada 313. Dan yang wajib atau penting untuk diketahui ada 25.
Perbedaan nabi dan rasul, nabi tidak memiliki kewajiban untuk menyampaikan wahyu yang ia terima dari Allah kepada umat manusia. Sementara rasul diperintahkan Allah untuk menyampaikan wahyu yang diterima kepada umat manusia pada zaman ia diutus.

Daftar 25 Nabi dan Rasul dalam Islam:
(1) Nabi Adam A.S (Umur 930 tahun)
(2) Nabi Idris A.S (Umur 345 tahun)
(3) Nabi Nuh A.S (Umur 950 tahun)
(4) Nabi Hud A.S (Umur 472 tahun)
(5) Nabi Sholeh A.S (Umur 70 tahun)
(6) Nabi Ibrahim A.S (Umur 175 tahun)
(7) Nabi Luth A.S (Umur 80 tahun)
(8) Nabi Ismail A.S (Umur 137 tahun)
(9) Nabi Ishak A.S (umur 180 tahun)
(10) Nabi Yaqub A.S (umur 147 tahun)
(11) Nabi Yusuf A.S (umur 110 tahun)
(12) Nabi Ayub A.S (Umur 120 tahun)
(13) Nabi Syu’aib A.S (Umur 110 tahun)
(14) Nabi Musa A.S (Umur 120 tahun)
(15) Nabi Harun A.S (Umur 122 tahun)
(16) Nabi Daud A.S (Umur 100 tahun)
(17) Nabi Sulaiman A.S (Umur 66 tahun)
(18) Nabi Ilyas A.S (Umur 60 tahun)
(19) Nabi Ilyasa A.S (Umur 90 tahun)
(20) Nabi Yunus A.S (Umur 70 tahun)
(21) Nabi Dzulkifli A.S (Umur 75 tahun)
(22) Nabi Dzakaria A.S (umur 122 tahun)
(23) Nabi Yahya A.S (Umur 32 tahun)
(24) Nabi Isa A.S (Umur 33 tahun)
(25) Nabi Muhammad S.A.W (umur 63 tahun)

Jin, Iblis dan Setan
Al-Qur'an menggambarkan jin sebagai makhluk ciptaan Allah yang terbuat dari api dan ditempatkan di alam ghaib, sedangkan Iblis adalah makhluk Allah yang melakukan pembangkangan secara terang-terangan atas perintah Allah ketika dia disuruh bersujud kepada Nabi Adam, dan setan adalah makhluk yang selalu memperdayakan manusia ke dalam kesesatan. 

Iblis dan setan dari jenis jin (dari api diciptakan). Iblis dan setan adalah kata sifat. Iblis selalu menggoda manusia, sedangkan setan selalu menakut-nakuti manusia, tujuannya sama yaitu untuk menyesatkan manusia dari jalan yang benar (lurus). Maka jika manusia meniru sifat Iblis dan setan, manusia disebut juga iblis dan setan. Sebagai mana dijelaskan dalam Al Qur'an Surah An-Nas, ayat 1-6
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (1) مَلِكِ 2 (2) إِلَهِ النَّاسِ (3) مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ (4) الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ (5) مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ (6)
Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.

KITAB-KITAB AGAMA SAMAWI :
Pertama, Kitab Zabur.
Allah SWT berfirman, “Dan telah Kami berikan Zabur kepada Daud” (al-Nisaa/4: 163). Secara bahasa, menurut pengarang Tafsir Jalalain, “Zabur” itu itu adalah nama kitab yang diturunkan atau yang tertulis untuk Nabi Daud.

Kedua, Kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa. Allah SWT tegaskan, “Dan (ingatlah), ketika Kami berikan kepada Musa al-Kitab (Taurat) dan keterangan yang membedakan antara yang benar dan yang salah, agar kamu mendapat petunjuk” (QS. al-Baqarah/2: 53).

Ketiga, Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa. Allah SWT berfirman, “Isa berkata, “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi” (QS. Maryam/19: 30).

Keempat, Kitab Suci Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW  yang terdiri dari 30 Juz, 114 Surah, 6.214 ayat.
Ayat yang pertama turun yaitu
Surah Al-'Alaq, ayat 1-5
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1) خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (3) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (5)
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan qalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Dan ayat yang terakhir turun adalah
Surah Al Maidah ayat 3
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kalian agama kalian, dan telah Kucukupkan kepada kalian NikmatKu. dan telah Kuridai Islam itu jadi agama bagi kalian.
Al-Qur’an dengan bahasa Arabnya menjadi tuntunan semua umat Islam akhir zaman. Tidak seperti Zabur yang diturunkan dalam bahasa Qibti yang khusus untuk Bani Isral. Begitu juga Taurat yang diturunkan dalam bahasa Ibrani yang khusus untuk Bani Isail. Begitu juga Injil dalam bahasa Suryani yang lagi-lagi diturunkan untuk Bani Israil.


Featured Post

JADILAH SEPERTI MUSAFIR

source image: detik.com عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَل...