Kisah Sahabat
Julaibib adalah sahabat Nab yang terkenal setelah wafatnya. Di masa hidupnya banyak orang yang tidak suka padanya karena ia miskin, pakaiannya lusuh, perawakannya pendek dan tidak dikenal nasabnya (ketirinannya). Namun ia bersahabat dan dicintai oleh Nabi Saw. karena ketaatannya beribadah dan semangat jihadmya yang tinggi.
Setelah lama membujang akhirnya dinikahkan oleh Rasulullah Saw. dengan salah seorang wanita cantik di Madinah. namun belum sempat berbulan madu, ada seruan jihad dari Rasulullah Saw. maka tidak pikir panjang, Julaibib pun langsung menuju ke medan perang dan ia syahid di sana. Padahal beliau sendiri belum pernah menyentuh sang istri. Masyaallah
Julaibib adalah seorang pemuda Madinah yang berperawakan pendek dan tidak memiliki wajah yang rupawan, tapi memiliki keindahan budi pekerti yang luhur. Ia juga memiliki jiwa yang bersih dan iman yang kuat serta keteguhan hati.
Julaibib merupakan salah satu sahabat dari kalangan Anshar, kecintaannya kepada Rasulullah shalallahu alaihi wassalam membuatnya dicintai pula oleh Allah ta'ala. Hidupnya sangat mengagumkan.
Keutamaannya
Jika dilihat dari ciri-ciri fisiknya, Julaibib bukanlah sahabat berwajah tampan, ia tidak seganteng sahabat Nabi yang bernama Mush'ab bin Umair. Tapi ketahuilah bahwa ia memiliki keimanan yang kuat serta semangat jihad yang tinggi, tapi tidak sedikit penduduk Madinah yang memandangnya sebelah mata.
Tetapi Allah Maha Tahu. Dia mengukur derajat hambaNya tidak seperti yang digambarkan oleh manusia. Kadang manusia terlihat tercela di mata manusia lainnya, namun ternyata di sisi Allah dia adalah sebaik-baik manusia.
Diceritakan oleh Anas bin Malik, ia berkata, "Ada seorang sahabat Rasulullah shalallahu alaihi wassalam yang bernama Julaibib dengan wajahnya yang kurang tampan. bernama Julaibib. Semenjakmasuk Islam, ia menjadi seorang yang sangat cinta kepada Nabi. Rasa cintanya yang begitu besar ditunjukan dalam sikap dan perbuatannya. Juaibib selalu berada di masjid, rajin shalat bejamaah dan selalu di shaf terdepan. Ia juga srlalu mengikuti majlis ilmu Rasulullah untuk mendapatkan hikmah, pelajaran serta petunjuk.
Ia juga meneladani akhlak Rasulullah shalallahu alaihi wassalam untuk bekalnya di dunia maupun di akhirat kelak. Saking besarnya rasa cintanya kepada Rasulullah shalallahu alaihi wassalam, sampai-sampai ia tidak pernah terlambat dalam melaksanakan perintah nabi, termaduk setian jihad.
Allah pun memberikan keistimewaan dengan menikahkan bidadari hurun'in di surga. Dimana ketika ia telah dinikahkan dengan seorang wanita cantik ternyata Allah berkendak lain, Allah lebih memilihnya untuk mempersunting bidadari di surga, karena ia telah syahid.
Kisah Cintainya
Ketika Rasulullah shalallahu alaihi wassalam berjumpa dengan Julaibib, Rasulullah menawarkan pernikahan. Beliau berkata, "Hai Julaibib apakah engkau ingin menikah ?"
"Tidak ada yang mau menerima aku ya Rasulallah !" Jawab Julaibib.
Pada pertemuan kedua kalinya, Rasulullah kembali menghibur Julaibib dengan menanyakan tentang pernikahannya. Rasulullah bertanya, "Hai Julaibib apakah kamu sudah siap menikah ?"
"Adakah ada orang yang mau meneroma saya ya Rasulallah ?" Julaibib bertanya kembali.
"Engkau orang yang diterima di sisi Allah." Kata Rasulullah.
Demikian pula pada pertemuannya yg ketiga demgan Julaibib, Rasuullah mengajukan pertanyaan yg sama, dan Julaib pun menjawab demgan jawaban "tidak ada perempuan yg mau menerimanya.'
Akhirnya pada suatu hari, ada seorang ltokoh masyarakat dari kalangan Anshar datang menawarkan putrinya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam agar beliau menikahinya. Nabi bersabda kepadanya, "Ya. Wahai fulan! Nikahkan aku dengan putrimu."
"Ya, dan sungguh itu suatu kehormatan, wahai Rasulullah," jawab laki laki Anshar tersebut.
Namun selang beberapa waktu Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda kepadanya, "Sesungguhnya aku tidak menginginkannya untuk diriku.”
"Lalu, untuk siapa?" tanyanya.
Beliau menjawab, "Untuk Julaibib."
Ia terperanjat, “Julaibib, wahai Rasulullah?!! Biarkan aku meminta pendapat ibunya."
Laki-laki itu pun pulang kepada istrinya lalu berkata, "Sesungguhnya Rasulullah shalallahu alaihi wassalam melamar putrimu."
Isterinya menjawab, "Ya, dan itu suatu kehormatan.
Suminya lalu berkata, "Sesungguhnya beliau tidak menginginkannya untuk diri beliau."
"Lalu, untuk siapa?" Tanya isterinya.
"Beliau menginginkannya untuk Julaibib," Jawab suaminya.
Isterinya berkata, "Aku siap memberikan leherku untuk Julaibib (maksudnya ia menolak). Tidak, demi Allah! Aku tidak akan menikahkan putriku dengan Julaibib. Meskipun, kita telah menolak lamaran si fulan dan si fulan."
Sang ayah pun sedih karena hal itu, dan ketika hendak beranjak menuju Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, tiba-tiba putrinya itu berteriak memanggil ayahnya dari kamarnya, "Siapa yang melamarku kepada kalian?" "Rasulullah shallallahu alaihi wasallam," jawab keduanya.
Anaknya berkata, "Apakah kalian akan menolak perintah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam? Bawa aku menghadap beliau. Sungguh, beliau tidak akan menyia-nyiakanku,"
Sang bapak pun setuju dan pergi menemui Nabi, seraya menyampaikan, "Wahai Rasulullah, terserah Anda. Nikahkanlah putriku dengan Julaibib."
Nabi shallallahu alaihi wasallam pun lantas menikahkannya dengan Julaibib, serta mendoakannya, "Ya Allah! Limpahkan kepada keduanya kebaikan, dan jangan jadikan kehidupan mereka susah."
Tidak lama setelah pernikahannya, Julaibib pun ikut dalam sebuah peperangan bersama Rasulullah shalallahu alaihi wassalam. Setelah peperangan usai, dan para sahabat mulai saling mencari korban peperangan satu sama lain. Nabi bertanya kepada mereka, "Apakah kalian kehilangan seseorang?"
Mereka menjawab, "Kami kehilangan fulan dan fulan." para sahabat menyebutkan mujahid yang gugur, namun tidak ada nama Julaibib.
Kemudian beliau bertanya lagi, "Apakah kalian kehilangan seseorang?"
Mereka menjawab, "Kami kehilangan si fulan dan si fulan." Lagi-lagi yidak ada nama Julaibib.
Kemudian beliau bertanya lagi, "Apakah kalian kehilangan seseorang?"
Mereka menjawab, "Kami kehilangan fulan dan fulan."
Beliau lantas bersabda, "Tetapi aku kehilangan Julaibib.”
Mereka pun mencari dan memeriksanya di antara orang-orang yang syahid. Tetapi mereka tidak menemukannya di arena pertempuran. Terakhir, mereka menemukannya di sebuah tempat yang tidak jauh, di sisi tujuh orang dari orang-orang musyrik yang tewas. Rupanya dia telah membunuh mereka, kemudian mereka pun membunuhnya.
Nabi shallallahu alaihi wasallam berdiri memandangi mayatnya, lalu berkata, "Dia membunuh tujuh orang lalu mereka membunuhnya. Dia membunuh tujuh orang lalu mereka membunuhnya. Julaibib adalah bagian dari diriku dan akupum bagian dari dirinya." (Kata-kata beliau menimjukkan betapa beliau menyayangi Julaibib meskipun tidak ada orang lain yang menyayanginya).
Lalu Rasulullah shalallahu alaihi wassalam menggendong mayat Julaibib di atas kedua lengannya dan memerintahkan mereka agar menggali tanah untuk menguburnya.
Demikianlah kisah Julaibib, sahabat Rasulullah shalaahu alaihi wassalam.
Subahanallah, banyak hikmah dan patut diteladani dimana ketika Allah tidak ingin menikahkannya dengan salah satu wanita penduduk bumi, tapi ternyata Allah mengaruniakan kesyahidan kepadanya, ia gugur di jalan Allah. Lalu Allah menikahkannya dengan hurun'in, bidadari penduduk langit. Ia tidak terkenal di dunia namun terkenal di langit.
Judul asli : Kisah Sahabat Julaibib yang Mengharukan.
(Sumber : Aplikasi di Play Stote, "Kisah Nyata Islami.").
Tidak ada komentar:
Posting Komentar