Tahukah anda bahwa laksamana Angkatan Laut perempuan, Laksamana Keumalahayati (Malahayati), adalah laksamana muslimah pertama di dunia, dan di Nusantara Indonesia?
Tahukah anda bahwa Elizabeth, Ratu Inggris, mengirimkan pesan, meminta izin Laksamana Malahayati agar kapal mereka lewat di depan pulau Aceh di Nusantara, yang kini bernama Indonesia?
Tahukah kamu bahwa Ratu Elizabeth pernah mengirimkam surat permohonan maaf kepada Laksamana Malahayati?
Pesan itu ditempatkan dalam mangkuk emas yang dilapisi sutra terbaik. Mangkuk itu diletakkan di atas sofa berbulu merah tua, di dalam pelana, di atas punggung gajah terbesar dari enam gajah. Pesan tersebut dibawa oleh Sir James Lancaster, dan dia seorang Yahudi.
Bangkit para Janda Aceh!
Suami Laksamana Malahayati telah syahid dalam pertempuran laut antara Indonesia dan Portugal di selat Malaka, (antara malaysia dan sumatera), pada sekitar tahun 1590 M.
Setelah suaminya syahid, dia meminta kepada Raja Aceh 1596-1604, untuk membentuk armada perang, dan permintaan itu adalah permintaan yang aneh pada saat itu!
Laksamana Malahayati membuat Angkatan Laut masuk dan memanggil semua janda yang suaminya mati syahid dalam pertempuran Selat Malaka, dan semuanya lulus sebagai perwira angkatan laut, setelah menyelesaikan latihan.
Laksamana Malahayati, membentuk 100 armada kapal perang besar yang dilengkapi dengan meriam dan senjata modern pada saat itu, semuanya dalam waktu sekitar 5 tahun, dan dia merekrut jumlah tentara angkatan laut untuk menambahkan jumlah mereka dalam masa yang sama.
Kemudian dia membangun benteng besar dengan menara yang dipersenjatai dengan meriam, dengan infanteri, angkatan laut, dan berbagai senjata di dalamnya, di atas area benteng, di pelabuhan utama pulau itu.
Di armada armada ini, semua benteng diperkuat, dan menyediakan senjata dan pelatihan terus menerus menyebabkan teror terhadap musuh di laut sekitar Indonesia dan sekitarnya.
Dan kapal komando pertamanya dinamai kapal "Teror Laut Tariq bin Ziyad", kedua dinamai "Guntur Laut Uqbah bin Nafi'".
Dan ketiga, dinamainya "Khaibar-khaibar", nama itu diambil karena para pasukan kapal berteriak "Khaibar-khaibar!", seperti ketika Rosululloh - shollallohu 'alaihi wasallam - dan pasukan kaum berimaan, menaklukan benteng khairbar Yahudi!
Laksamana Malahayati, memimpin serangkaian pertempuran laut, dan membalas dendam pada armada dan tentara Portugal, Inggris, Cina, sampai dia memaksa semua orang kafir untuk berlutut di hadapan angkatan lautnya.
Di antara pertempuranya yang tanpa menyusun strategi, adalah pertempuran laut yang dipimpinnya pada tanggal 21 Juni 1599 M. Pertempuran itu melawan tentara Belanda yang baru saja selesai mengalahkan dan menduduki kerajaan di Banten. Kemudian Belanda datang dengan angkuh dan senang atas kemenangannya, mereka berpikir bahwa apa yang terjadi di Banten, akan terulang di pulau Aceh.
Tentara belanda tidak tahu bahwa yang menguasai laut Aceh adalah pelaut horor, seorang wanita muslimah, Laksamana Malahayati, bahkan Malahayati sendiri yang memenggal kepala jenderal belanda.
Kekalahan tentara Belanda dalam perang tersebut mempermalukan mereka, sampai ditulis dalam sejarah Belanda, dan pertempuran itu memiliki kisah peristiwa yang indah dan menakjubkan.
Itulah sekelumit kisah Laksamana Keu Malahayati, rahiimahallaahu. (Dikirim oleh teman di WA Sang Surya hari ini Selada, 13 Septembaer 2022).